Kaisar Alkemis

Ling Han membeberkan semua perbuatan keji yang dilakukan oleh Ling Zhong Kuan beserta anak dan cucunya kepada Ling Dong Xing. Kelompok orang itu jelas tidak akan menyerah begitu saja dan pasti akan mencoba melakukan sesuatu, jadi Ling Dong Xing harus bersiap menghadapinya.

"Aku mengerti!" Ling Dong Xing tampak sangat percaya diri. Ia telah bersaing secara terbuka dengan Ling Zhong Kuan selama bertahun-tahun, namun Ling Zhong Kuan hanya mampu bertahan sebagai Kepala Pelayan, sepenuhnya ditekan olehnya.

Bertahun-tahun lalu, Ling Dong Xing juga merupakan jenius kebanggaan yang diunggulkan, sosok yang sangat berkuasa di dalam klan. Jika bukan karena hancurnya Akar Spiritualnya, orang seperti Ling Zhong Kuan tidak akan ada harganya di matanya.

"Heng, dia berani menindas putraku! Jika aku tidak menghajarnya sampai dia harus terbaring di tempat tidur selama sebulan, maka margaku bukan Ling!" ucapnya dengan kejam, matanya menatap dingin.

'Jadi ayahku juga tipe orang yang sangat protektif terhadap miliknya sendiri!' Kata-kata itu sangat sesuai dengan selera Ling Han.

Ling Han berbicara dengan ayahnya sejenak sebelum pamit pergi. Sebagai kepala klan besar, Ling Dong Xing tentu memiliki banyak urusan yang harus diselesaikan. Terlebih lagi, ia masih harus menghajar Ling Zhong Kuan, anjing tua yang berani memanfaatkan ketidakhadirannya untuk menindas putranya.

Ling Han tidak tertarik melihat anjing tua itu dihajar habis-habisan tanpa ampun oleh ayahnya. Ia kembali ke kamarnya untuk mulai memikirkan arah yang harus ia ambil di masa depan.

Kultivasi jelas membutuhkan dukungan pil alkimia, dan alasan ia bisa mencapai tingkat Heaven Tier hanya dalam waktu dua ratus tahun di kehidupan sebelumnya adalah karena ia sendiri merupakan seorang jenius alkimia. Namun, bahkan ibu rumah tangga yang cerdas pun tidak bisa memasak tanpa nasi; meskipun sekarang ia memiliki segala macam pengetahuan tentang alkimia, ia tetap membutuhkan bahan-bahan untuk meracik pil.

Dan semakin tinggi peringkat pilnya, semakin tak ternilai harganya bahan-bahan yang dibutuhkan. Faktanya, jika seseorang membandingkan kekayaan Klan Ling dengan biaya bahan-bahan ini... hasilnya bisa diringkas dengan satu kata: miskin!

Ia harus melakukan sesuatu. Jika tidak, kecepatan kultivasinya pasti tidak akan bisa mencapai standar yang diharapkan. Singkatnya, ia harus mencari uang. Ling Han memikirkan dua cara.

Pertama, menjual teknik kultivasi dan keterampilan bela diri. Di kehidupan sebelumnya, ia telah mengumpulkan rahasia tingkat tinggi yang mencengangkan; jika ia membawa salah satunya ke pelelangan, ia pasti akan meraup kekayaan astronomis. Namun, ini tidak tepat. Karena Ling Han saat ini masih terlalu lemah. Jika ia melakukan itu sekarang, ia hanya akan menjadi target bagi orang lain untuk dipaksa menyerahkan lebih banyak teknik lagi.

Maka, tersisa metode kedua, yaitu menjual pil alkimia. Ini adalah profesi aslinya. Selain itu, alkimia adalah profesi yang sangat dihormati. Siapa pun yang berani tidak menghormati seorang alkemis bisa dengan mudah memicu kemarahan publik.

'Maka sudah diputuskan, aku akan menggunakan alkimia sebagai pendukung ilmu bela diriku.'

Namun, sekarang Ling Dong Xing telah kembali, kebebasan Ling Han sedikit dibatasi. Ayahnya mendesaknya untuk segera pergi ke akademi. Tentu bukan Akademi Hu Yang, melainkan Akademi Awan Abu-abu (Grey Cloud Academy).

Ling Dong Xing berharap Ling Han bisa menjadi bintang di sana. Sebagai ayah, tentu ia ingin anaknya berprestasi. Ling Han tidak ingin mengecewakan ayahnya, jadi ia setuju. Ia hanya akan pergi ke sana selama beberapa hari untuk pamer sedikit demi memuaskan ambisi ayahnya. Selain itu, ia juga ingin mewujudkan keinginan terpendam pendahulunya dan membersihkan reputasinya dari julukan "sampah".

Saat ia berangkat, Liu Yu Tong tentu mendampinginya. Namun, tidaklah pantas bagi Liu Yu Tong untuk menemaninya di dalam kelas, jadi gadis itu hanya berjalan-jalan di sekitar akademi. Dengan kekuatannya, ia tidak perlu takut ada yang berani macam-macam dengannya meskipun kecantikannya sangat luar biasa.

Saat ia sampai di Lapangan Pelatihan Bela diri, Ling Han tiba-tiba menghentikan langkahnya karena ada debaran kuat di dalam tubuhnya yang membuatnya, entah mengapa, berbelok menuju arah lapangan tersebut.

Ini adalah obsesi yang berasal dari pendahulunya.

Pendahulunya memiliki dua hal yang tidak bisa ia lepaskan. Pertama tentu saja ayahnya, dan yang kedua adalah seorang wanita di Akademi Awan Abu-abu ini. Jika ia tidak datang, obsesi itu mungkin tidak akan memengaruhinya, tapi sekarang setelah ia berada di sini, beban obsesi itu terasa sangat berat.

Pendahulunya pernah menyukai seorang wanita bernama Shen Zi Yan. Tujuh tahun lalu, saat Shen Zi Yan masih berusia sepuluh tahun, kecantikannya sudah terpancar. Ling Dong Xing bergerak cepat dan membuat kontrak pertunangan antara dia dan Ling Han. Karena saat itu Ling Han adalah putra Kepala Klan besar, Klan Shen dengan senang hati setuju.

Namun, ketika Ling Han berusia dua belas tahun, Akar Spiritualnya dikonfirmasi sebagai peringkat terendah. Masalahnya adalah, Shen Zi Yan justru memiliki Akar Spiritual peringkat Bumi tingkat tinggi! Kultivasinya melonjak pesat dan ia dianggap sebagai aset berharga akademi yang akan dikirim ke Akademi Hu Yang.

Seiring bertambahnya usia, jurang kekuatan mereka semakin lebar, dan akhirnya Shen Zi Yan meminta kontrak pertunangan dibatalkan. Ling Dong Xing tidak setuju karena itu melukai harga diri klan, namun pendahulunya justru setuju karena cintanya yang terlalu dalam kepada gadis itu. Meskipun sekarang mereka seperti orang asing, pendahulunya diam-diam tetap mencintainya.

Kekuatan cinta itu begitu besar sehingga meskipun pendahulunya sudah mati, reaksi naluriah tubuhnya tetap mengikutinya, memengaruhi Ling Han yang sekarang.

'Aku harus menyingkirkan obsesi ini... jika tidak, di masa depan ini bisa menjadi iblis batin yang menghambat kemajuanku,' pikir Ling Han. Sebagai mantan pendekar Heaven Tier, ia tahu bahaya iblis batin. 'Kalau begitu, aku akan menemuinya sekali lagi. Setelah ini, tidak akan ada lagi hubungan di antara kita!' batin Ling Han, seolah sedang bernegosiasi dengan roh pendahulunya.