Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Byurrr
Soni yang berada di dalam air melihat Kharis tenggelam ke dasar laut. Soni langsung berenang kearah Kharis untuk membantu Kharis agar tak tenggelam.
Saat sudah dekat Soni langsung menarik tangan Kharis dan memeluk tubuh Kharis dengan erat, membawa nya tubuh Kharis ke permukaan. saat sampai Soni melihat Kharis yang tak sadar kan diri langsung menekan bagian dada dan perut agar Kharis sadar.
Kharis mengeluarkan air yang tertelan saat dia tenggelam tadi. hingga dia terbatuk batuk dengan memegangi dadanya.
"Kamu gak papa Kha?" tanya Soni dengan menepuk - nepuk pelan punggung Kharis.
Kharis hanya manggut - manggut saja. Dia diam saja dan menatap kearah Soni. Dia tak percaya jika dia masih hidup. Air mata nya mengalir saat membayangkan rasa sesak saat di dalam air tadi.
"Apa yang kamu lakukan Kha! Kenapa nekad terjun jika kamu tau tak bisa berenang, kamu mau mati?" tanya Soni.
"Lebih baik saya yang mati dari pada kamu Son! Jika saya yang mati tak ada yang akan menyalahkan kamu, tapi jika kamu yang mati semua orang bahkan seluruh dunia akan menyalahkan saya. Menuduh saya sebagai pembunuh. saya mohon jangan bercanda lagi seperti ini Son."
Kharis menangis karena takut di salah kan atas apa yang terjadi dengan Soni. Soni tak menyangka Kharis menangis sesenggukan. Dia merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan dan langsung memeluk Kharis.
"Maaf! Maafin saya Kha. Saya tak menyangka jika kamu akan berpikir seperti itu, maafin saya, saya mohon jangan pernah nekat lagi jika kamu tak bisa berenang." ucap Soni yang masih memeluk tubuh Kharis.
Tanpa Soni sadari Kharis pingsan di pelukan nya. Saat menyadari tubuh yang di peluk tak ada respon, Soni langsung melihat keadaan Kharis yang sudah lemas dan memejamkan mata.
"Kharissss! Astaga Kha apa yang terjadi." Soni menepuk - nepuk pelan pipi Kharis agar sadar. melihat tak ada respon dia langsung menggendong tubuh Kharis, Soni meninggalkan motornya di area pantai. dia mencari taksi untuk membawa Kharis kerumah sakit.
******
Sedangkan dirumah keluarga Wijaya mendengar jika Kharis sudah kembali, Haris merasa malu karena ibu dari Raihan melapor jika Kharis menggoda putra kedua meraka. Sehingga membuat putra nya Soni berani melawan keluarganya sendiri.
"Ibu tahu di mana Kharis tinggal sekarang?" tanya Haris.
"Ibu tidak tahu! Saat itu ibu lupa menanyakan di mana anak itu tinggal." ucap Rika yang memang lupa bertanya di mana Kharis tinggal.
"Kenapa papa marah. mungkin saja Kharis hanya berteman. kita jangan terlalu percaya pah." ucap Hayati sang istri.
"Bagaimana papa gak marah mah. Soni itu sudah ada calon istri pilihan kedua orang tuanya dan mereka bilang karena Kharis kembali dalam hidup putra nya, putra nya jadi berubah berani melawan orang tua nya. anak itu selalu saja bikin malu. wajar jika Adi meninggalkan dia sendiri, karena Adi tak ingin menanggung malu. Harus nya dia saja yang mati kenapa harus adik saya." kesal Haris terhadap Kharis.
Semua orang terdiam mendengar ucapan Haris ayah mereka. Mereka tau jika saat ini sang ayah sedang kesal dan marah atas apa yang di lakukan oleh Kharis.
Puja yang tak tahan mendengar sumpahan buruk tentang Kharis mengeluarkan semua yang dia ketahuilah.
"Ucapan papa akan jadi kenyataan. Usia Kharis memang tak lama. Kalian semua selalu bilang kenapa kharis tidak mati, kenapa kharis selalu bikin malu. diam nya dia bukan dia mengakui semua nya pah. dia hanya menunggu di saat di mana dia memejamkan mata. kharis yang kalian lihat sehat nyatanya dia memiliki penyakit kanker otak, mungkin saat ini stadium sudah bertambah karena saya gak pernah memeriksa dia lagi." ucap puja di terduduk dengan air mata di wajah nya.
Puji menyesal tak. bisa membujuk kharis untuk melakukan operasi. Karena kharis memang penakut.
"Apa yang kamu katakan Puji?" tanya damar sang suami yang merasa heran.
"Iya mas! jika mas dan yang lain tak percaya tanya kan saja sama dokter Firman dia yang memegang kasus penyakit Kharis." ucap Puji.
Mendengar apa yang di katakan oleh menantu mereka membuat mereka terdiam. Mereka tak menyangka jika Kharis sakit separah itu.
Nenek Rika yang mendengar jika Kharis sakit menangis dia tak menyangka di balik senyum ceria itu menyimpan rasa sakit nya sendiri.
"Damar, Danu jika kalian semua masih menganggap kharis bagian dari adik kalian bawa dia kembali ke rumah ini. Apa kalian tega membiarkan dia merasakan sakit seorang diri." ucap sang nenek.
Karin yang ada di atas hanya mendengar saja ucapan permintaan nenek nya untuk membawa pulang Kharis. Karin merasa kesal tapi dia hanya bisa menahan nya saja, dia berharap Kharis tak mau dibawa pulang. itu yang di pikirkan oleh Karin.
"Besok Damar coba ke butik Kharis." ucap Damar.
"Iya kak bujuk lah dia." pinta sang nenek.
Noni yang melihat Karin putri yang dia besarkan hanya mendengar saja dari atas mendekat dia mulai meracuni pikiran Karin.
"Dengar Karin jangan biarkan gadis itu kembali, jika dia kembali kamu akan tersingkir kan. Apalagi lagi ibu dengar jika Kharis sakit itu bisa membuat dia menjadi ratu di rumah inu." ucap Noni.
"Ibu benar! Kharis bagaimana pun cara nya Kharis gak boleh masuk kerumah ini dan Karin juga gak akan biarin Kharis menjadi bagian dari keluarga Pratama. Dari pada dia lebih baik Nindya yang menjadi bagian dari keluarga Pratama." ucap Karin.
Bagi Karin, Karena Kharis lah dia harus di besarkan oleh tante nya adik dari ibunya. padahal nyatanya Noni lah yang meminta Karin untuk dia asuh karena dia kesepian di rumah.
*****
Sedangkan di rumah sakit dokter memeriksa kondisi Kharis. Dokter Firman yang biasa menangani Kharis terkejut saat dia baru akan pulang melihat Kharis di dorong masuk keruangan UGD.
Setelah memindahkan Kharis keruangan VVIP Soni penasaran apa yang menyebabkan Kharis pingsan.
Sang dokter yang biasa menangani Kharis hanya bisa bilang Kharis kelelahan. Dia belum berani memberi tahu siapa pun jika Kharis tak memberi izin.
Soni duduk di dekat Kharis menatap wajah itu yang sedikit pucat. dengan selang infus di tangan dan oksigen di bagaian hidung.
"Kenapa begitu banyak alat terpasang di tubuhnya Kha! Jika memang kamu hanya kelelahan tak mungkin kamu harus di rawat beberapa hari." ucap Soni dengan menatap kearah Kharis.
Dia sedih saat melihat kondisi orang yang dia cintai terbaring tak berdaya. Soni sebenarnya ingin memberi tahu keluarga Kharis tapi dia ingat tak ada yang menginginkannya kehadiran seorang Kharis. Soni hanya bisa menunggu Kharis sadar.
"Saya janji akan menemani kamu."
Soni menghubungi Faris untuk memberi tahu atasan nya jika dia libur beberapa hari.
"Siapa yang sakit Dan?" tanya Faris.
"Kharisma." ucap Soni.
Tanpa Soni sadari dia memberi peluang untuk Faris bertemu dengan Kharis. Sedangkan Faris yang mendengar nama Kharis yang sakit terkejut dia berpikir untuk melihat kondisi Kharis esok hari.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son