Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sedang kan di tempat Sintia, setelah tau jika orang yang di sukai oleh pria yang di jodohkan dengan dirinya adalah sahabat nya sendiri, dia hanya bisa tersenyum getir dia sendiri tak tahu harus marah atau sedih saat ini.
"Kenapa harus Kharis yang kamu sukai. andai orang yang kamu sukai adalah orang lain mungkin saya bisa terima. Ini Kharis dia sahabat saya. Kapan mereka bertemu dan bisa saling kenal." batin Sintia bertanya - tanya tentang kapan Kharis dan Faris bertemu.
Saat sampai di butik dia hanya menatap saja ruko yang sudah terlihat siap untuk dibuka tinggal mengisi barang saja. Sintia hanya bisa menarik nafas saat melihat semua itu. dia akan bertanya baik - baik sama Kharis saat Kharis sudah sembuh nanti tentang hubungan nya dengan Faris.
Saat Sintia sedang sibuk dengan semua pekerjaan nya dia di kejutkan dengan kedatangan seseorang yang sangat dia kenal dan langsung berbalik saat tau Karin ada di hadapan nya.
"bisa kita bicara?" tanya Karin.
Sintia menatap kearah Karin yang menang selalu tak menyukai Kharis sejak dia tau dia anak kandung keluarga Wijaya.
"Mau apa kamu datang kesini?" tanya Sintia.
Karin tersenyum mendengar ucapan Sintia dia langsung melihat kearah Raihan yang menunggu dirinya di mobil.
"Saya cuma mau bilang. Jika ada yang bertanya di mana Kharis berada atau minta alamat rumah Kharis bilang saja kamu tidak tahu. jika sampai kamu memberi tahu siapa pun saya pastikan kamu makan kehilangan sahabat kamu." ancam Karin.
"Kamu mau ngancem kayak gimana saya gak perduli, itu semua bukan urusan saya. Kenapa kamu takut kalau Kharis kembali kerumah kamu, kamu merasa akan tersingkirkan. Dasar picik. harus nya kamu gak perlu takut dengan Kharis jika dia kembali. Karena kamu kan anak kandung keluarga itu. Kenapa kamu harus bersaing kasih sayang dengan anak yang kedua orang tuanya sudah gak ada. Kamu takut kalah saing atau karena Kharis lebih cantik dari kamu takut dia kembali dan Raihan jatuh cinta lagi sama Kharis jika melihat Kharis ada di rumah kamu." ucap Sintia panjang lebar.
Karin benar - benar kesal mendengar ucapan dari Sintia andai di luar tak ada Raihan sudah pasti Sintia di tampar oleh Karin. Sebenar nya semua yang di katakan oleh Sintia benar Karin takut semua orang perduli dengan Kharis dan melupakan dirinya yang terpenting Karin takut kecantikan Kharis akan membuat Raihan berpaling dari dirinya.
"Tutup mulut mu itu Sintia jika tidak kamu akan menyesal seumur hidup." kesal Karin.
Sintia hanya tersenyum sinis kearah Karin, mendengar ancaman Karin dia tak takut dengan ancaman Karin, karena bagi Sintia Karin hanya sekedar mengancam tak akan berani melakukannya.
Setelah mengatakan semua itu Karin pergi dari hadapan Sintia dan langsung masuk kedalam mobil menuju kearah jalan pulang.
Sedangkan Sintia hanya menatap saja kepergian Karin yang terlihat jelas ketakutan jika Kharis kembali kerumah keluarga nya.
******
Di tempat Faris saat dia sedang sibuk dengan pekerjaan nya di Batalyon dengan beberapa anak buah nya dia teringat akan Sintia yang sudah di pilih oleh kedua orang tuanya.
"Sintia gak boleh membatalkan pertunangan ini. Jika dia membatalkan perjodohan mama dan papa pasti akan marah. Saya harus temui gadis itu dan berbicara baik - baik." batin Faris yang tak tenang saat dia teringat tentang hubungannya dia dengan Sintia.
Faris mencoba menghubungi nomor ponsel Sintia hingga dering kesekian kali Sinta tak menjawab panggilan dari Faris membuat Faris bertambah cemas.
******
Sedangkan di rumah sakit setelah kondisi Kharis stabil dia membuka mata. Kharis melihat di hadapan nya ada pimpinan rumah sakit yaitu kakak ipar Karin.
"Kak puji kenapa kakak ada di sini?" tanya Kharis dengan mengerutkan dahi.
"Harus nya kakak yang bertanya kenapa kamu bisa sampai drop. Dengar Kharis dengar kan saran kakak lakukan lah tindakan operasi atau kemoterapi."
"Kak. tubuh Kharis gak kuat jika harus kemoterapi, rambut Kharis semakin rontok, tubuh Kharis semakin kurus kak jika harus menjalani kemoterapi Kharis gak akan kuat, Kharis mohon jangan paksa Kharis." ucap Kharis dengan suara yang masih lemah
"Terserah kamu! kakak akan hubungin mas Damar jika kamu ada dirumah sakit ini."
Soni yang mendengar apa yang di katakan oleh kakak ipar Karin tau jika sakit Kharis sudah terlalu parah hingga dia ada keberanian untuk melakukan semua itu.
"Jangan kak! Untuk apa kakak memberitahu mereka semua?" tanya Kharis
"Mereka semua mencari kamu Kha. Mereka menyesal telah membuat kamu merasa asing din keluarga sendiri." ucap Puji.
Kharis hanya tersenyum dia akan tetap pada pendirian nya hidup sendiri karena tak ingin membuat semua orang malu dengan kehadiran nya dan tak ingin membuat Karin merasa terasingkan dengan kembalinya dia kerumah itu.
"Terserah kamu yang jelas kakak akan beritahu mas Damar jika kamu sakit. Mereka keluarga kamu Kha jadi mereka berhak tau." ucap Puji yang kali ini tak ingin menuruti keinginan Kharis.
Kharis hanya bisa terdiam dia menatap kearah Soni yang sejak tadi hanya diam saja. Setelah kepergian Puji dari ruangan nya Soni mendekat dan menatap kearah Kharis. Hingga tau jika Soni kecewa
"Maaf, jika saya sudah membuat kamu kecewa. sekarang kamu tau kan kenapa saya terus menolak kamu. Maaf saya tak seberani yang kamu pikirkan untuk melakukan semua yang di saran kan oleh kak Puji." ucap Kharis.
"Dengar Kha. Saya janji akan menemani kamu sampai kamu menerima saya."
"Kamu bisa cari gadis yang lebih baik yang lebih sempurna menurut keluarga kamu. Saya hanya gadis yang tak memiliki orang tua. Saya pernah mendapat tuduhan yang menyakitkan dan membuat malu semua orang hingga sekarang tuduhan itu masih saya rasakan. Saya lelah untuk berjuang hidup andai kematian saya bisa cepat saya iklas."
Soni hanya bisa diam dia tau dulu dia juga dengan mudah nya percaya dengan apa yang dia lihat sama seperti yang lain tanpa mau memberi Kharis kesempatan untuk membela diri.
"Kamu butuh sesuatu?" tanya Soni.
"Saya hanya mau minum saya haus."
Soni mengambil kan Kharis air dan memberikan nya agar Kharis bisa minum.
"Kamu mau makan sesuatu! Ini sudah siang kamu belum makan siang." tanya Soni.
Kharis hanya menggeleng kepala karena memang nafsu makan Kharis sedang tak ada. Kharis hanya meminum obat saja tanpa ada keinginan untuk makan. Dia hanya diam karena pasangan nya sedikit buram saat dia menatap Soni yang duduk di dekat nya.
Saat sore tiba - tiba pintu ruangan Kharis di buka dan Soni yang memang menemani Kharis sejak semalam terkejut saat melihat siapa yang datang.
semoga soni dan kharis cepet punya anak dan anaknya kembar namanya kevin dan Keisha..Aamin.
heyy Raihan kamu malah mikirin warisan, Soni aja gak minat kali ah jangan merasa tersaingi kayak gitu
hadehh Karin udah tobat sekarang malah suaminya yg takut gak dapet harta warisan, meskipun Kharis yg duluan hamil juga gak bakalan mungkin Soni punya pikiran kaya kamu, yg ada aja sekarang malah mereka tinggalin