Sungguh kesialan bagi gadis yang bernama Lestari karena dia harus menikah dengan gurunya sendiri yang bernama Mattew. Guru killer yang sangat di benci Lestari.
Semua itu berawal saat mereka kepergok bermesraan oleh seorang pria paruh baya di dalam mobil saat hujan deras. Pria paruh baya itu tidak lain adalah Paman Lestari sendiri.
Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Mengingat Mattew juga mempunyai kekasih yang sangat di cintainya, di tambah lagi Lestari masih sekolah. Akhirnya mereka sepakat untuk menyembunyikan pernikahan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mattew yang narsis
Karena imannya setipis tisu. Akhirnya Mattew mengganti lingerie tersebut dengan pakaian Lesta yang lain. Meski dia harus bersusah payah mengambilnya sendiri di paviliun. Kini Lesta sudah berganti pakaian dengan rapi. Gadis cantik itu mengenakan setelan piyama berwarna pink dengan motif kartun strawberry shorcate.
"Kamu persis seperti anak SD." Mattew menatap Lesta sambil tertawa geli karena istri kecilnya itu terlihat sangat imut dan kenakanan memakai piyama tersebut.
"Nggak apa-apa kayak anak SD, dari pada kamu sudah tua!" balas Lesta, menatap sengit suaminya.
Mattew mendelik mendengar ucapan istrinya, tidak terima dengan ucapan istrinya, "mungkin matamu katarak, makanya mengatai aku tua! Apakah kamu tidak melihat wajahku ini sangat tampan bahkan ketampananku melebihi ketampanan aktor Korea--Lee Dong Wook?!" balas Mattew seraya mengusap janggutnya dengan penuh percaya diri dan sok tampan.
"Iya iya, percaya ... percaya kalau wajahmu mirip Oppa Dong Wook kalau dilihat dari ujung sedotan!" sahut Lesta sambil menahan tawa ketika kedua mata Mattew lagi-lagi mendelik karena tidak terima dengan ocehannya.
"Kamu ini benar-benar ..." ucapan Mattew terhenti ketika Lesta memberikan alat kompres kepadanya.
"Berhentilah berkhayal, lebih baik kamu mengompres perutku biar hidupmu lebih bermanfaat," ucap Lesta dengan bada
"Dasar istri sialan!" umpat Mattew namun hanya mampu dia katakan di dalam hati, kemudian ia menyambar alat kompres yang di berikan istrinya. Dia naik ke atas tempat tidur, merebahkan diri di samping Lesta dengan posisi miring, lalu meletakkan alat kompres tersebut ke permukaan perut rata istrinya.
"Beruntunglah kamu anak kecil karena mempunyai suami yang tampan, kaya, perhatian dan juga sangat cerdas seperti aku. Pasti sekarang kamu sangat bangga 'kan karena memiliki suami setampan aku," ucap Mattew dengan segala kenarsisannya, sembari terus mengompres perut istrinya dengan lembut. Dia tersenyum meringis saat Lesta menoleh dan menatapnya dengan sengit.
"Dasar narsis!" ucap Lesta dengan nada jengkel, menatap sengit pada suaminya.
"Aku hanya mengatakan sebuah kenyataan," jawab Mattew menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengompres perut istrinya, kemudian tangannya itu merambat ke atas, menelusup ke dalam baju istrinya dan mencari sesuatu di sana.
"Hei!!!" pekik Lesta ketika baru sadar kalau tangan suaminya sudah menyentuh gunung kembarnya.
"Jangan pelit sama suami! Cuma mau icip doang!" Mattew menyibakkaan baju istrinya ke atas dan selanjutnya dia melakukan tugasnya sebagai bayi besar yang sedang kehausan.
"Arghhh! Dasar licik!" umpat Lesta, tapi pada akhirnya dia menikmati aksi nakal suaminya.
*
*
Paris.
"Kok bisa sampai kayak gini sih, Bill?!" Becca mengusap keningnya dengan kasar, berjalan mondar-mandir tidak beraturan. Perasaan pusing, bingung dan takut bercampur menjadi satu di dalam rongga dadanya.
"Mana aku tahu, saat kamu bermain pakai pengaman nggak?" tanya Billy dengan nada santai sambil memegang tespeck milik Becca.
"Aku lupa! Argghh, bagaimana ini?" Becca mendudukkan diri di sofa kamarnya. Wanita tersebut mengusap wajahnya berulang kali, terlihat jelas sekali kalau Becca saat ini tidak tenang.
"Kamu ceroboh! Aku nggak tahu harus bilang apa lagi, padahal aku sudah sering mengingatkanmu agar main aman!" Billy meradang ketika mendengar jawaban Becca. "Lalu siapa yang sudah menghamilimu?" tanya Billy lagi, tapi di jawab dengan gelengan kepala dari Becca.
"Sorry, Becca, kalau sudah seperti ini urusannya, aku tidak bisa membantumu." Billy beranjak dari duduknya, dia keluar dari kamar tersebut meninggalkan Becca sendirian dalam kebingungan. Tentu Billy tidak ingin ikut campur scandal yang menimpa Becca, karena dia tidak ingin karirnya sebagai manager model hancur. Lebih baik dia mundur dari sekarang dan pindah ke agency lain, dari pada nanti dia terkena dampak dari kasus scandal Becca.
****
Mampir ke karyaku yang lain ya 👇