NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:18M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Setelah ide konyol dari Rasya yang membuat kekesalan Pandu padanya makin bertambah. Kini, pengantin baru itu tidur dengan posisi saling membelakangi. Meski berada di bawah selimut yang sama, tetapi Pandu menaruh guling sebagai pembatas di tengah.

"Om," panggil Rasya. Pandu yang hampir terlelap pun hanya berdeham. "Emang Om enggak pengen malam pertama sama aku?"

"Tidak nafs*!" ketus Pandu tanpa membuka mata.

"Emang kenapa? Apem aku kurang empuk kah? Atau bukit kenyalku kurang gede?" Rasya memegang bukit kembar yang pas di genggaman.

"Kamu berbicara begitu, seperti wanita yang tidak punya malu!" hina Pandu, tetapi Rasya justru tergelak keras hingga membuat Pandu membuka mata lebar. "Apa kamu gila?"

"Ya, aku gila, Om! Gila karena sudah mencintai seorang cassanova sepertimu," ucap Rasya yakin. Pandu terdiam untuk sesaat, masih berusaha mencerna ucapan Rasya. "Tapi sayangnya aku adalah gadis yang suka bercanda, Om."

Lagi-lagi, Rasya berhasil menambah kadar kekesalan Pandu padanya. Pandu berbalik dan membuang guling secara sembarang. Gelakan tawa Rasya terhenti seketika saat Pandu sudah memegang wajahnya dan membenamkan sebuah ciuman di bibirnya. Bola mata Rasya membola sempurna saat merasakan ciuman itu.

Pandu seperti orang yang tidak sadar, menggigit bibir bawah Rasya supaya mulut gadis itu terbuka lalu memasukkan lidahnya mengakses seluruh rongga mulut Rasya. Namun, sesaat kemudian dia melepaskan ciuman itu.

"Bernapaslah!" bentak Pandu. Rasya menghirup napas dalam-dalam lalu mengembuskan dengan cepat.

"Om, kamu agresif sekali," cebik Rasya. Pandu tersenyum melihat bibir Rasya yang begitu manis menurutnya.

"Jangan senyum gitu, Om. Aku tahu kamu sudah mulai bucin padaku." Ucapan Rasya membuat Pandu tersadar. Dia melepaskan tangkupan tangannya dan kembali tidur berbalik membelakangi Rasya.

Bagaimana aku bisa bertindak begitu bodoh! Tapi salah siapa dia begitu menggemaskan sampai aku tak bisa menahan diri.

Pandu menarik selimut sampai sebatas leher, sedangkan Rasya menggoyangkan tubuh suaminya. "Om, enggak mau dilanjutin 'kah? Padahal aku udah siap lahir batin, loh," ucap Rasya menggoda.

"Tidurlah!" suruh Pandu. Dia berusaha menahan hawa panas yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya padahal hanya mencium Rasya sesaat.

"Om—"

"Bukankah sudah kubilang tidurlah! Besok aku masih harus bekerja!" sergah Pandu.

"Yaelah, galak amat. Aku cuma mau bilang kalau besok bakal mulai bekerja lagi di restoran Gama, bolehkah?" tanya Rasya hati-hati.

"Terserah kamu!" Pandu berbicara ketus sembari menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Om!" panggil Rasya lagi. Pandu tidak peduli. Namun, Rasya tak gentar menggoyangkan tubuh Pandu hingga lelaki itu benar-benar kesal.

"Apalagi! Apa kamu tidak tahu arti kata diam dan tidurlah!" bentak Pandu karena kesabarannya telah habis. Dia membuka selimut dan menatap Rasya dengan sangat tajam.

Rasya mengusap dada saat merasakan jantungnya berdebar kencang karena terkejut dengan teriakan Pandu yang begitu menggelegar. "Astaga, Om. Untung aku enggak punya penyakit jantung. Aku cuma bilang makasih udah ngajari ciuman. Karena jujur selama ini aku sangat penasaran ciuman tuh kaya apa rasanya."

Pandu terdiam sesaat, menatap Rasya dengan sangat lekat. "Ini ciuman pertamamu?" tanya Pandu penuh selidik.

"Ya iyalah, Om! Ternyata rasanya manis." Rasya menaik-turunkan alisnya dengan bibir tersenyum lebar. Sementara Pandu kembali membisu. Entah mengapa dia merasa begitu bersalah dengan gadis somplak yang saat ini sudah sah berstatus sebagai istri sirinya.

***

Keesokan paginya Rasya sudah bersiap untuk kembali bekerja di Restoran Gama. Pandu pun juga sudah bersiap untuk berangkat kerja. Dia bersikap seolah tidak peduli pada istrinya, tetapi ekor matanya tidak pernah lepas dari gerak-gerik istrinya.

"Apa kamu akan bilang pada temanmu kalau kita sudah menikah?" tanya Pandu, menatap Rasya yang sedang memakai sepatu.

"Tidak akan! Aku tidak mau merusak nama baik Om dan keluarga Andaksa." Rasya menjawab seolah tanpa beban. Raut wajah Pandu tampak datar dan merasakan perasaan kecewa menyusup masuk ke dalam hatinya.

"Aku tidak bisa mengantarmu karena ada rapat penting pagi ini." Suara Pandu sedikit lebih lembut dari biasanya.

"Tenang aja, Om. Aku bisa naik bus. Aku berangkat dulu, Om." Rasya bangkit berdiri lalu mengecup pipi Pandu dan berlari pergi. Pandu memegang bekas kecupan Rasya yang kembali membuat jantungnya berdebar kencang.

"Ciee, baru dicium bentar aja udah kesemsem," ledek Rasya, membuat Pandu begitu terkejut.

"Bisakah kamu tidak membuat orang lain jantungan!" omel Pandu berusaha untuk tidak terlihat gugup.

"Makanya, Om, jangan kegedean gengsi. Baru dicium pipi aja udah salah tingkah gitu." Rasya tersenyum meledek.

"Ada perlu apa kamu kembali?" tanya Pandu ketus. Dia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Aku mau minta uang jajan, Om." Rasya menadahkan tangan tepat di depan wajah Pandu. Tanpa membuka suara Pandu mengeluarkan dompet dan mengambil sepuluh lembar uang seratusan lalu menaruh dengan kasar di tangan Rasya.

"Banyak sekali." Wajah Rasya berbinar bahagia. Pandu yang melihat itu pun hanya tersenyum meledek. Namun, senyum Pandu memudar saat melihat Rasya hanya mengambil selembar uang, dan mengembalikan lembaran yang lain. Pandu hendak bertanya, tetapi Rasya sudah mencium pipinya lagi lalu pergi dan menghilang di balik pintu.

Pandu tersenyum tipis saat melihat tingkah istrinya. Dia menatap lembaran uang yang kini sudah berada dalam genggaman. "Ingat, Om! Aku tunggu kebucinanmu!" Kepala Rasya menyembul dari balik pintu. Pandu mengusap dada karena terkejut. Dia berlari, berusaha mengejar Rasya, tetapi gadis itu sudah berlari menuruni tangga.

"Aku Sayang kamu, Om!" pekik Rasya dari lantai bawah, menghentikan langkah Pandu di tengah tangga. Rasya tidak peduli meski beberapa pelayan menatap heran ke arahnya.

"Sayangnya, aku masih bohong jadi jangan Ge-er!" Rasya menjulurkan lidah sebelum akhirnya benar-benar pergi dari rumah itu. Pandu begitu kesal, tapi juga merasa gemas dengan tingkah istrinya.

Pandu pun berjalan turun, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Dengan malas, Pandu mengangkat panggilan itu.

"Sayang, aku sudah kembali ke Indonesia. Jangan lupa nanti sore jemput aku di bandara."

Thor, kok cuma up satu bab doang? Sabar ya, Othor lagi nyelesain sesuatu jadi belum bisa crazy up. Othor mau ngucapin terima kasih atas dukungan kalian selama ini 😁

1
Zoya Ahmed
gak berenti ketawa aku... 🤣🤣🤣🤣
Elang Samudra
🤣🤣🤣 si kurap bener" ambyar deh
Elang Samudra
Masya Allah ka bener" deh bikin q senam muka banget
Elang Samudra
ka perut q smpe kram rasanya ini KY baca dagelan alur ceritanya seru ka semangat ka
AnaZa O
mau bagaimanapun tetap aja salah alasna gea menjaga si panu karena amanat kakaknya
emangnya dia siapa?
pake acara ngerendahin si arga lagi
jujur gak suka banget sama sikapnya gea
Khazma Chuek
guaaanteeeng bingitsss oiii/Kiss//Kiss//Kiss/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Gatra jgan sedih msih ada 3 yg kaya Ryasa...Sukety,Markonah,Zahra...mungkin Zahra dgn Asisten Bos...kan ada Markonah sama Suketi...buruan Sikattt ntar hilang kmu patah hati lgi
Sunarmi Narmi
Jodoh Arga mungkin Markonah, atau sahabat yg lain yg sama koplaknya
Sunarmi Narmi
Lama" Bercandanya Raysa jg terlalu...sama yg lbih tua terlalu ...padahal awal" asyik suka sedikit bar bar..tpi mkin kesini bercandanya ngak bermutu lu...hrsnya asyik tnpa nyakitin ...Direvisi thor..terlalu bercandanya itu..klo di kisah nyata ngak pake pakem bisa di tempeleng orang
Marwiyah Marwiyah123
😅😅😅😅
Marwiyah Marwiyah123
lari Rasya 😅
Lis Mika
😂😂😂😂
Betri Betmawati
kasian si Arga, bakal patah hati lg kayak nya, author JHT bgt sm Arga, bikin Arga bahagia thor
Betri Betmawati
hadeh malah pingsan pulang si kurap🤭🤭
Nana Colen
ya iyalah othor yang berkuasa 🤣🤣🤣
Betri Betmawati
belum jg kelar ngomong udh dibekap aja si kurap
Ra~~~~~
gila ini maharnya bagus sekali huhu
ilmi ilmiyyach
Kayakx seru nihh
Mamake Nayla
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!