NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Dokter Tampan

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Status: tamat
Genre:Asmara / Romansa / Dokter / Tamat
Popularitas:35.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Mencintai pria dewasa yang umurnya jauh lebih matang sama sekali tidak terbesit pada diri Rania. Apalagi memikirkannya, semua tidak ada dalam daftar list kriterianya. Namun, semua berubah haluan saat pertemuan demi pertemuan yang cukup menyebalkan menjadikannya candu dan saling mengharapkan.

Rania Isyana mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang sedang menjalani jenjang profesi, terjebak cinta yang rumit dengan dokter pembimbingnya. Rayyan Akfarazel Wirawan.

Perjalanan mereka dimulai dari insiden yang tidak sengaja menimpa mobil mereka berdua, dan berujung tinggal bersama. Hingga suatu hari sebuah kejadian melampaui batas keduanya. Membuat keduanya tersesat, akankah mereka menemukan jalan cintanya untuk pulang? Atau memilih pergi mengakhiri kenangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Bu Wira melangkah kakinya dengan elegan, sengaja membawakan makanan sehat untuk putranya yang masih betah sendiri. Suara ketukan heels yang ia kenakan cukup nyaring berbenturan dengan marmer di ruang yang sepi. Wanita setengah abad itu masuk tanpa permisi. Perempuan itu gemas sendiri melihat kamar tidur yang lebih mirip kapal pecah.

"Ra, usap Ra," gumamnya seraya menarik-narik tangan itu.

"Sayang, ini Mama, kamu mengigau ya, kamu kangen sama Rania ya, kenapa tidak telepon saja suruh datang," ujar Bu Wira mengelus-elus rambut putranya.

"Mama! Kok Mama di sini, Rania mana Ma?" Pria itu terkesiap mengambil duduk lalu bertanya dengan wajah bingung.

"Memangnya dia ada di sini? Mama masuk tidak ada siapa-siapa?" Bu Wira ikut bingung.

"Sayang, sayang kamu tuh demam, jadinya mengigau, kamu kangen sama pacar kamu? Kenapa nggak telepon saja, suruh dia main ke sini, ajak juga main ke rumah Mama."

"Dia tuh ada di sini Ma, Rania! Rania!" Rayyan keluar dari kamar mencari sosok gadis yang beberapa hari ini meluluh lantahkan hatinya.

"Ke mana tuh sih anak, ngilang!" gumamnya kesal. Meneliti kamarnya juga tidak ditemukan.

"Sayang, kamu sudah makan belum? Mama bawa makanan banyak untukmu, sama buah-buahan juga."

"Sudah Ma, tadi sarapan sama minum obat," jawabnya dengan pikiran setengah bercabang.

"Kamu kalau masih pusing tidur lagi aja nggak pa-pa, istirahat saja sayang. Ray, kata Papa, Rania itu anak koas yang bertugas di rumah sakit kita ya? Kamu beneran pacaran sama dia?"

Rayyan terlihat diam, tidak mengiyakan ataupun menolak.

"Sayang, kamu itu sudah dewasa Nak, Mama mendesakmu untuk segera menikah bukan berarti kamu memilih seseorang hanya untuk sekedar pelarian. Serius lah sedikit," tekan Bu Wira.

"Mama tidak setuju dengan Rania?"

"Bukan, bukannya Mama tidak suka, tapi apa umur kalian tidak terpaut terlalu jauh, Rania ini masih terhitung mahasiswa lho, kesibukan dia menjadi dokter muda itu menyangsikan Mama untuk berharap lebih, apa iya anak itu mau menikah cepat."

"Rayyan tahu Ma, bukankah Mama yang memintaku untuk segera mengakhiri masa lajangku ya Ma, aku bisa menunggu asal itu pasti."

"Kamu yakin? Disya, kalian menunggu lulus nyatanya berkhianat, Bintang, kamu bahkan menunggu dengan sia-sia, nyatanya keluarganya lebih memilih dengan Alan."

"Bukankah Mama juga ikut andil perihal restu?"

"Iya, Mama kurang suka setelah tahu dia adik iparnya Disya, Mama tuh terlanjur sakit hati, emangnya kamu mau menikah dalam bayang-bayang mantan."

"Sudah Ma, nggak usah dibahas, orangnya juga udah nikah," jawab Rayyan alakadarnya.

"Are you oke?"

"Aman Mah, aman!"

"Seriously?"

"Ya, jadi Mama setuju 'kan kalau aku sama Rania?"

"Mama setuju, tapi Mama takut kamu sakit hati lagi, seusia Rania itu pasti belum mau diajak serius."

"Kalau Rayyan bisa yakinin dia, Mama siap 'kan lamar dia buat aku?"

"Pasti sayang, semoga jodohmu cepat menyambut ya." Bu Wira memeluk putranya. Sesungguhnya perempuan itu sudah pingin mempunyai mantu, dan juga menimang cucu, mengingat Rayyan anak satu-satunya di keluarga Wirawan.

"Mama nggak pulang?"

"Astaga! Kamu mengusir Mama, anak bandel ya? Mama baru saja datang, sayang."

"Rayyan mau istirahat Ma, tidur," ucapnya dengan lesu.

"Oke, baiklah Mama pulang. Cepet sembuh ya sayang, Mama pulang dulu, jangan lupa ajak Rania main ke rumah Mama."

Pria itu mengangguk, setelah ibunya berpamitan, Rayyan kembali ke kamarnya. Ia langsung menuju wardrobe, benar saja menemukan gadis itu tengah duduk tenang, dengan menyimak bukunya.

"Eh, Dok, ibunya sudah pulang?" tanya Rania tersenyum.

"Ngapain ngumpet di sini?" tanya Rayyan dingin.

"Tante Wira bisa salah paham kalau lihat kita berdua di kamar. Jadi, ini solusi paling mutakhir. Hehe."

"Solusi buat kamu, tapi nggak sama sekali buat aku," ucap Rayyan mengikis jarak.

"Ra, makasih sepuluh hari ini sudah memberikan warna, walaupun bagimu mungkin tidak bermakna. Sebelumnya aku juga bukan pemaksa, tapi aku nggak tahu kenapa denganmu merasa berbeda. Maafkan aku Ra, aku menginginkan kamu," ucapnya dengan sungguh-sungguh.

Rania paham, Rayyan itu biasanya cukup serius tapi tidak tegaan. Entah mengapa siang ini terlihat begitu berbeda, pria itu begitu mendominasi. Saat netra itu bertemu, bahkan Rania tidak mampu menghindarinya. Ia malah seakan menantang apakah Rayyan berani melakukannya. Hingga tanpa batas, dengan lancang dan cukup berani pria itu bertandang ke bibirnya.

Rania terdiam, sesaat dengan tatapan lembut tak percaya. Saat kulit bibir mereka bertemu dengan satu kecupan, tak ada perlawanan membuat pria itu meneruskan aksinya. Mempertemukan lingual mereka. Sesuatu yang lembut itu saling menyapa, membelit indah mengukir kenangan.

1
yurrimm
kesel kalo punya suami model gini, ga bisa nyelesain pake kepala dingin. mau dingertiin aja cape hati
Rara Love
sweet banget deeh sama mas dokter sampai yg baca senyum senyum terus
Rara Love
uhuy mas dokter ray sunggu uhuy deh manis mulu ngegombalin istri jadi gemes si cool .jadi banyak ngomong setelah punya baby
Rara Love
kalo kata orang tua sih beli perlengkapan bayi setelah 7 bulan kan blom tahu jenis kelamin nya biar di cocokinlah
Rara Love
selamat ya rania atas prestasi dan gelarmu sekarang semoga bermanfaat buat keluarga dan org banyak
adekrey
ada aja ceritanya,, tapi lucukk/Slight/
Rara Love
ujian selesai pulang bawa hasil baik sang kekasih hati menanti nya dengan penuh kasih bahagianya kmu rania
Rara Love
nyampai kos kosanya ada mata elang yg penuh cemburu dan curiga
Rara Love
cie cie bu dokter cemburu sama pak dokter ray wajarlah kan sekarang bucin akut
DEWI MULYANI
Luar biasa
Rara Love
nama inggris tlp mau main ke kostan anak gadisnya
Ros_10
baru mampir thoor
Hira Lee
ihh ko gitu maksa bngt ga ada etika jd dokter
Hira Lee
y Ampun Dok..Dok 😑
Hira Lee
sampai sini suka alur ceritanya,gak kaku kayak percakapan sehari hari aja yg sama di dunia nyata..ga pake tuan,nyonya dan apalah itu.👍👍
Irlindawati
Luar biasa
Rara Aska
Kecewa
💗vanilla💗🎶
baca ulang lg thor
~no username🐨~
emangnya rania binatang apa peliharaan 😭😭🤣🤣🤣
Erlina Puji Lestari
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!