NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:486.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Tiba

Untuk pertama kalinya, kaki Brianna menginjak Canada, negara yang asing untuknya.

Berdestinasi merupakan salah satu impian Brianna yang ingin dia wujudkan, tentunya bersama orang-orang terdekatnya. Dalam lubuk hati Brianna yang terdalam, dia menyukai pekerjaannya yang membuatnya dapat terbang kesana-kemari, tapi mengingat jika kali ini dia harus terlibat langsung dengan seorang Arthur Mattews, membuat mood Brianna memburuk seketika.

Harapan untuk menikmati suasana baru ditempat baru seakan musnah begitu saja, seiring dengan isi kepalanya yang dipenuhi oleh tindakan-tindakan Arthur yang pasti akan menguji kesabarannya.

Seorang sopir sudah siaga menjemput kedatangan Brianna di pintu kedatangan yang ada di Bandara.

Meraup oksigen sebanyak-banyaknya, Brianna berusaha menyetok kesabaran yang tak kalah banyak pula untuk menghadapi Arthur selama 2 bulan ke depan. Jika dia beruntung, maka dia akan pulang lebih cepat sebelum waktu yang disepakati, tapi jika dia sedang bernasib buruk maka dia harus siap jika harus terjebak dengan Arthur dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Silahkan, Nona."

"Ya-yah," Brianna tersadar saat sopir itu sudah membukakan pintu mobil untuknya. Mobil itu sudah mengantarkan Brianna pada sebuah hunian yang cukup indah bergaya Yunani. Tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil. Tampak hangat. Ada taman yang asri didepannya, juga semacam tempat untuk bersantai sekedar mengadakan acara barbeque.

Brianna meneguk saliva dengan susah payah kala menyadari jika ini mungkin kediaman Arthur yang sebenarnya.

"Kau sudah tiba ternyata." Tanpa basa-basi Arthur yang menyambut Brianna langsung di depan pintu.

Saat itu juga Brianna tersadar bahwa dia benar-benar sudah mendatangi kediaman Arthur secara sengaja. Dia menoleh pada sang sopir yang tadi mengantarkannya ke rumah ini, dalam hatinya justru seakan menjerit meminta tolong agar pria paruh baya itu kembali mengantarkannya ke Bandara. Ya, belum apa-apa Brianna sudah ingin kabur dan pulang ke New York. Sepertinya dia tidak siap jika harus bersama Arthur terus nantinya. Jangankan 2 bulan, 2 jam saja rasanya dia tidak akan sanggup.

"Permisi Tuan," ucap sang sopir begitu tugasnya mengantar Brianna kesana telah selesai.

"Thank, Frank," sahut Arthur pada sopirnya tersebut.

Disaat bersamaan, Brianna akhirnya kembali sadar bahwa kini hanya dia dan Arthur yang berada di depan rumah tersebut.

"Masuklah," ajak Arthur pada Brianna.

Brianna menyadari sikap welcome Arthur kali ini, tapi bukan berarti dia merasa semua akan baik-baik saja. Justru sikap Arthur yang seperti inilah yang membuat Brianna curiga. Pasti akan ada apa-apanya, Arthur selalu sulit ditebak, pikirnya.

"Kau mau berdiri disana sampai besok?" Arthur menoleh pada Brianna yang tidak bergerak se-inci pun.

"Ak--aku ... apakah harus masuk?" Brianna mengeluarkan kalimat pertamanya.

"Ya. Siapkan pakaianku, aku harus pergi beberapa saat lagi."

"Ba-baiklah." Brianna melangkah masuk, bahkan dia tak sadar jika Arthur sudah mendorong masuk koper milik Brianna yang dia bawa dari New York.

"Ah, dimana koperku?" Brianna bergumam.

"Kau mencari apa?" Arthur tidak sabar dengan sikap Brianna yang menguji kesabarannya.

"Koper ..." jawab Brianna jujur.

Arthur melirik pada sisi tubuhnya sendiri dan Brianna seakan mengikuti arah pandangan Arthur, disanalah dia sadar bahwa pria itu sudah membawakan kopernya.

"Biar aku saja," ujar Brianna berusaha se-sopan mungkin, meski itu bertolak belakang dengan isi hatinya.

"Jangan melarang apapun yang ingin ku lakukan di rumahku sendiri," kata Arthur sambil melanjutkan langkahnya kembali.

Mereka sampai didepan pintu besar yang ada di sayap kanan rumah.

"Ini kamarku. Kau bisa masuk dan menyiapkan semua keperluanku."

"Bisakah aku tau kau mau kemana? Agar aku bisa menyesuaikan outfitnya," kata Brianna tanpa menatap Arthur didepannya.

"Ini hari libur, aku tidak bekerja. Kau siapkan saja yang kira-kira cocok." Arthur masuk ke kamarnya setelah menekan sandi khusus untuk ruangan pribadinya itu.

Brianna mengekori, dia mau menyiapkan keperluan Arthur sesuai dengan tugas yang diberikan pria itu.

Arthur menunjuk walk in closed yang artinya Brianna bisa mencari pakaiannya disana, sementara dia sendiri berlalu menuju kamar mandi disudut ruangan.

Brianna mengesah panjang setelah melihat Arthur pergi dari hadapannya. Belum sehari, bahkan belum sejam dia bekerja pada Arthur rasanya sudah menyebalkan. Bahkan pria itu tak memberinya waktu untuk istirahat, bukankah Brianna baru saja tiba di Canada? Arthur benar-benar keterlaluan, pikir Brianna.

Sambil bersungut-sungut, Brianna memasuki walk in closed dan mencari baju kasual milik Arthur, dia menahan nafasnya ketika harus memilihkan underwear juga untuk pria itu.

"Ah, breng sek, sialan!" gumam Brianna merutuki Arthur.

Brianna menyediakan semua itu diatas meja, termasuk juga sepatu dan kaus kakinya.

"Selesai." Brianna keluar dari ruang ganti tersebut dan segera berlari untuk menghindari pertemuan dengan Arthur yang mungkin akan selesai mandi dalam beberapa saat.

Brianna menghela nafas lega ketika dia berhasil keluar dari kamar Arthur.

"Nona Brianna?"

Seorang pelayan menyapa Brianna disana.

"Ya?" jawab Brianna. Pelayan ini bahkan sudah tau namanya, mungkin Arthur yang memberitahukan pada para pelayan bahwa dia akan datang sebagai pengganti asisten Arthur yang bernama Alister.

"Aku Tessa. Kepala pelayan disini."

Brianna mematut senyuman. "Senang bertemu denganmu, Tessa," katanya.

"Yah, nice to meet you too, Ms. Brianna," ujar Tessa dengan senyum yang mengembang.

"Jika perlu apapun, jangan sungkan untuk memanggilku, Tuan Mattews memintaku untuk melayani apapun keperluanmu, Nona."

"Thank you," jawab Brianna. Dia tidak menyangka akan disambut seramah dan sehangat ini oleh pelayan dirumah Arthur.

"Uhm, mari aku tunjukkan kamarmu."

Perkataan Tessa membuat kelopak mata Brianna terbuka lebar. "Ka-kamar?" ujarnya tak percaya.

"Yah, kamarmu selama berada di Canada."

"Maksudnya aku akan tinggal di rumah ini? Dirumah Arthur?" kata Brianna melongo.

"Ya, tentu saja. Mari."

Brianna masih tidak habis pikir dengan hal ini. Bagaimana bisa dia tinggal seatap dengan Arthur? Meski tak sekamar tapi ini benar-benar tidak terbayangkan olehnya. Dia tidak mungkin bersama Arthur dalam satu rumah.

"Ini kamarnya, Nona. Silahkan."

Brianna memaksakan senyum pada Tessa yang ramah padanya.

"Thank you, Tessa."

"Selamat berlibur di Canada," ujar Tessa selanjutnya.

Berlibur? Brianna berangkat ke Canada bukan untuk berlibur tapi untuk bekerja. Kenapa bisa Tessa mengatakan bahwa dia akan berlibur disini?

Terserahlah, Brianna akhirnya menghempaskan tubuhnya diatas ranjang berukuran queen disana. Dia cukup lelah dalam perjalanan, lebih lelah lagi setelah menghadapi Arthur.

Tapi, kenapa Tessa mengatakan dia akan berlibur disini? Perkataan itu kembali terngiang di kepala Brianna.

"Yah, setidaknya aku tidak sekamar dengannya itu sudah lebih bagus," batin Brianna. Lagipula, jikapun dia diminta mencari hotel atau penginapan selama di Canada, dia akan sangat kerepotan jika nanti Arthur membutuhkan bantuannya diwaktu-waktu yang sulit. Tau sendiri pria itu seringkali mengerjainya. Bisa Brianna pastikan Arthur akan menghubunginya di pagi buta atau ditengah malam hanya untuk menyediakan hal-hal konyol.

Brianna tidak bodoh, dia tau jika ini salah satu upaya Arthur untuk kembali mengerjainya, tapi sekali lagi, Brianna bisa apa?

Ponsel Brianna berdering dan itu adalah panggilan dari Arthur. Brianna memutar bola matanya seketika, kemudian barulah dia menerima panggilan itu.

"Siapa yang menyuruhmu keluar dari kamarku?"

Benar kan, dia selalu menyebalkan, batin Brianna.

"Aku sudah menyiapkan segala keperluanmu," kata Brianna membela diri.

"Tapi aku belum memerintahkan mu untuk pergi, jadi segera kembali kesini!"

"Astaga, semuanya sudah tersedia, apalagi yang kau butuhkan. Apa kau mau aku memakaikanmu baju juga?" sindir Brianna.

Tak disangka, Arthur justru menjawab, "Kalau iya, memangnya kau bisa apa?"

Damned! Rasanya Brianna memang harus menemui pria itu sekarang juga. Bukan untuk menuruti keinginannya, tentu saja. Tapi untuk mengumpat dan memaki-makinya!

...To be continue ......

Tolong dukung novel terbaru othor dong guys. Ini genre nya beda ya. Tolong subscribe ya. ceritanya pasti beda sama yg lain. Oh iya, caranya buka profil othor dan temukan novelnya disana. yang ini ya.... makasih banyak-banyak🙏🙏🙏

1
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Henny Aprilaz
bagus ceritanya
Henny Aprilaz
keren thor🥰
Henny Aprilaz
nah lho...gaskeun arthur🤣
Henny Aprilaz
wkwkwkw...cing garong🤣🤣🤣🤣
Henny Aprilaz
Haha ketemu c arthur...jodo yaaaa
Henny Aprilaz
loading otak c Arthur...tak menyadari bahwa dia mencintai c Bri....😇😇😇
Henny Aprilaz
semangat Bri🥰
Henny Aprilaz
kampret lo Arthur 😡😡😡
Henny Aprilaz
apakah Brianna mendapat pelecehan dari Arthur...d masa lalu
Henny Aprilaz
kayaknya waktu masa kuliah juga Arthur sudah menyukai Brianna dengan cara membully Brianna...menurut qu yaaaaa🤭
ncapkin
Luar biasa
Sry Handayani
flo bener" perempuan tulus
Lilis Ernawati
ceritanya bagusss... tp yg like kok ga byk yaaa
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
Sry Handayani
bisa tur bisa
Lilis Ernawati
baguuuss bgt ceritanyaaa...
Sry Handayani
Luar biasa
Naruto Kurama
maksdnya 🫣 tiba2 the end,😁
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!