Dia dipandang rendah oleh keluarga istrinya, bahkan dia selalu mendapatkan hinaan, hanya karena dia seorang pria miskin.
Hanya Bastian dan Raisa yang tahu bahwa pernikahan mereka hanya sementara, itu semua agar Raisa mendapatkan warisan dari keluarganya. Dan Bastian rela menjadi suami sementara Raisa, untuk menebus hutang pada Raisa.
Namun, bagaimana kalau ternyata takdir membuatnya berubah? Sebenarnya Bastian berasal dari keluarga kaya raya, dia adalah sang pewaris dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Sudah tiga tahun dia diusir oleh kakeknya karena sering menghamburkan uang.
Bastian akhirnya tau bagaimana susahnya mencari uang, ketika dia mendapatkan warisan dari sang kakek, dia bisa menjadi pemimpin perusahaan yang begitu mengagumkan, walaupun dia harus menyembunyikan identitasnya dari keluarga istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Diwaktu bersamaan, Raisa memarkirkan mobilnya di basement pasar, dia pun keluar dari mobilnya. Hari ini dia harus menjadi detektif untuk suaminya sendiri, dia hanya ingin tahu apa Bastian ada di pasar atau tidak.
Raisa menghela nafas. "Kenapa juga aku harus peduli dia telah berbohong padaku atau tidak?"
Tapi tetap saja jika dia sangat penasaran, jika Bastian tidak berjualan di pasar, lalu dia pergi kemana selama ini? Kenapa harus membohongi Raisa? Pasti Bastian menyimpan rahasia yang Raisa tidak boleh tahu, apalagi Bastian tidak berterus terang mengenai dia yang dilarikan ke rumah sakit setelah menolong Raisa.
Raisa pun berjalan, masuk ke dalam lift, setelah itu dia pergi ke lantai dua, karena Bastian berjualan buah-buahan disana.
Pandangan Raisa beredar mencari letak tempat Bastian berjualan, sehingga matanya tertuju pada satu titik, yaitu kios tempat jualannya Bastian masih dalam kondisi tertutup.
Raisa terperangah melihatnya, ternyata Bastian tidak berjualan hari ini. Padahal tadi pagi Bastian bilang padanya bahwa dia akan berjualan, tapi ternyata Bastian telah berbohong.
"Kenapa Bastian membohongiku? Kenapa dia tidak berterus terang saja kalau dia jarang pergi ke pasar? Tapi selama ini dia pergi kemana? Mengapa aku tidak boleh tahu dia pergi kemana makanya dia berbohong padaku?" Berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam pikirannya.
Yang pasti Raisa tak paham pada dirinya sendiri mengapa dia harus merasa sedih setelah mengetahui Bastian telah membohonginya, seakan pria itu menyembunyikan sesuatu darinya.
...****************...
Drrrtt...
Drrrtt...
Drrrtt...
Bastian mendengar ponselnya bergetar, ternyata ada panggilan telepon dari Tuan Athar.
Tuan Athar masih berada di Italia, dia ingin berliburan disana sampai dia bosan, karena ingin menikmati masa-masa tuanya, dulu di masa muda dia terlalu sibuk dengan perusahaan sampai lupa waktu.
Bastian segera mengangkat panggilan telepon dari sang kakek. "Hallo kek."
"Kakek sudah mendengar bagaimana suksesnya Pasar William Modern yang telah kamu bangun itu, kakek bangga padamu, Edgar." Tuan William memuji pekerjaan cucunya itu.
Bastian tersenyum mendengar pujian dari sang kakek. "Iya, Kek. Bagaimana kabar kakek?"
"Kabar kakek sangat baik, hanya saja kakek merasakan ada yang kurang sebelum bisa melihat cicit kakek. Kakek ingin kamu segera menikah dengan Berliana, sebentar lagi Berliana akan pulang ke Indonesia."
Bastian terdiam, ingin rasanya dia jujur pada kakeknya bahwa dia telah memiliki seorang istri, tapi Tuan Athar pasti akan menyakiti Raisa dan menghancurkan Montana. Dan lagi pula Raisa tak pernah menganggap dia sebagai suaminya, karena mereka pasti akan bercerai setelah usia pernikahan mereka genap satu tahun.
"Emm... Kakek, seandainya aku menginginkan pendamping hidupku adalah pilihanku sendiri, apa kakek akan merestuinya?" Bastian bertanya seperti itu dengan sangat gugup.
Tuan Athar terdengar begitu marah. "Bicara apa kamu Edgar? Berliana adalah wanita yang tepat untukmu. Jangan bilang kamu sudah memiliki seseorang kekasih, kakek tidak akan pernah merestuinya."
"Maafkan aku, kek. Hanya saja aku gak memiliki perasaan apapun pada Berliana."
"Cinta itu tidak penting buat keluarga kita, dulu mendiang papa dan mamamu juga menikah karena dijodohkan."
Bastian memilih diam saja, karena Tuan Athar tak akan pernah kalah dalam soal bicara, bagaimanapun dia adalah kakeknya, yang mengurus Bastian dari kecil, orang tuanya meninggal karena kecelakaan 14 tahun yang lalu, akibat tabrakan dengan sebuah mobil.
"Dan ingat Edgar, jangan pernah bekerjasama dengan Montana, kakek tidak ingin berhubungan dengan perusahaan itu."
Tuan Athar memang belum tahu kalau William Group telah bekerjasama dengan Montana, karena hanya Bastian dan Zicko yang tahu akan hal ini, kerjasama mereka belum diresmikan di depan publik.
"Kenapa kek? Padahal Montana perusahaan yang cukup menjanjikan."
Tuan Athar tak ingin menjawab pertanyaan dari Bastian, dia memilih untuk mengakhiri panggilan teleponnya bersama sang cucu. "Hmm... ya sudah, kakek lapar sekali, mau cari makan."
