NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ara

Transmigrasi Ara

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / LOL / Masalah Pertumbuhan / Chicklit
Popularitas:503.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ahya

Arawinda Bethany gadis polos dan lugu tapi dia sangat hiperaktif dan pecicilan, sikapnya yang hiperaktif dan pecicilan hanya untuk menarik perhatian sang Daddy yang membenci nya, karena gara-gara melahirkan Ara istrinya meninggal. Sampai pada suatu hari ada insiden, 'Ara berharap saat bangun nanti Ara bisa merasakan kasih sayang seorang ayah,' Ara membatin sebelum kehilangan kesadaran. Arawinda Bethany membuka matanya dan melihat orang-orang yang tidak dia kenali, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bella bukan Ara. Ara melihat wajahnya yang berbeda dan membuat Ara bingung tapi setelahnya dia mengerti bahwa dia sedang ber transmigrasi ketubuh seorang Arabella Arshana. Arabella Arshana seorang gadis polos dan lugu sama seperti Arawinda Bethany tapi bedanya Arabella cupu dan pendiam. "Iyuhhh Ara gak suka pake kacamata. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

gigit niple

"Bagas, " panggil Bram saat melihat Bagas baru pulang dari sekolah.

"Dad, " dengan langkah gontai Bagas menghampiri Bram yang sedang berada di ruang keluarga itu.

"Kamu kenapa? Seperti banyak pikiran, " tanya Bram saat melihat wajah berantakan putranya.

Bagas menghelas nafas kasar lalu duduk disofa single, "Bagas pusing urusin sekolah Dad." keluh Bagas.

Bram terkekeh, "kan sudah dari dulu Daddy meminta kamu mempelajari menjadi seorang kepala sekolah tapi kamu malah tidak mau. "

"Bagas tidak mau karena Bagas kuliah ngambil jurusan bisnis dad, " ucap Bagas.

Bram terkekeh lagi,"yasudah, apa perlu daddy cari pengganti kamu? " tawar Bram.

Bagas terdiam sejenak, 'kalau daddy cari pengganti berarti gue gak bisa dekat-dekat Arsita ehh Ara lagu dong yaa? 'Batin Bagas yang sebenarnya tidak mau jauh dari Arsita. "Gak usah dad, Bagas bisa kok urusin sekolah itu. " ucap Bagas dengan senyum manis.

Bram memicingkan matanya, "kamu betah disekolah pasti karena ada seseorang kan? " tebak Bram asal, dia ingin memancing anaknya itu mengatakan perihal Ara.

Bagas gelapan karena mengira daddy nya mengetahui isi hati nya, "Bagas gak ada dekat cewek kok dad. " ucap Bagas spontan dan tanpa sadar juga telah memberi tahu Bram bahwa dia sedang mendekati cewek.

Alis Bram terangkat pertanda bingung dengan jawaban Bagas, "siapa cewek itu, " Bram bertanya dengan mata yang menyorot tajam kearah Bagas.

"Arsi.. Ahh Ara dad. " Bagas menutup mulut setelah menyebutkan nama Ara seharusnya dia jangan menyebutkan kedua nama tersebut.

Bram tersenyum karena Bagas mengakui nya, "tadi daddy bertemu Bella ehh bukan Bella tapi Ara anak daddy. " senyum lebar terpatri diwajah tampan Bram.

Bagas yang mendengar itu menegakkan duduknya dan menatap serius kearah sang daddy, "anak angkat maksudnya? " tanya Bagas yang mengira bahwa sang daddy sudah menganggap Ara sebagai anak sendiri.

Bram menggeleng, "jangan pura-pura tidak tahu, Boy! Daddy sudah mengetahui semua nya. " tutur Bram.

Bagas terdiam lalu menepuk jidatnya, kenapa dia tidak kepikiran bahwa adeknya itu polos dan tidak tahu apa-apa jadi besar kemungkinan Ara akan langsung memeluk Bram jika bertemu sama seperti dirinya yang pertama kali bertemu Ara disekolah itu.

"Maaf dad, Bagas tidak bermaksud menyembunyikan ini, Bagas hanya kasian pada keluarga om Bima. " ucap Bagas lirih.

Bram menghembuskan nafas terakhir ehh kasar maksudnya, "tidak masalah, Boy! Daddy paham dan daddy juga tidak ingin membuat sahabat daddy sendiri bersedih jika mengetahui putri mereka lah yang telah tiada. " Bram menepuk-nepuk bahu putra nya itu.

***

Ara sedari selesai mandi terus menangis karena nyeri haid pada perutnya, Radella sudah mengajari Ara cara menggunakan dan membersihkan pembalut, setelah melajari tentang haid tiba-tiba perut Ara sakit dan dia kembali menangis.

"Ayahh hikss, perut Ara sakit-sakit hikss. " sekarang Ara berada dipangkuan Bima, karena sedang PMS sikap manja Ara bertambah kepada Bima.

Bima mengelus lembut perut putri manja nya itu, "kita kompres ya sayang biar mengurangi sakitnya, " ucap Bima, sedari tadi Radella sudah menyiapkan kompresan untuk meredakan rasa sakit diperut Ara tapi Ara malah tidak mau, katanya basah.

Ara menggeleng kan kepalanya, "no, Ara mau ayah aja yang elus-elus perut Ara. " manja nya.

Bima tersenyum lalu merebahkan Ara dikasur sambil mengelus lembut perut Ara, "tidurnya sayang, "

Ara memeluk leher Bima, "tapi-tapi ayah jangan tinggalin Ara, " ucap Ara dengan suara serak karena menangis.

"Iya ayah gak akan ninggalin Ara, ayah akan elus perut Ara sampai Ara tertidur. " ucap Bima sayang.

Cup

"Sayang ayah banyak-banyak. " Ara mencium pipi sang ayah.

Didalam kamar Ara hanya ada dirinya dan putri nya saja, sedangkan dou B mungkin sedang di bawah dan Radella sedang menyiapkan makan malam.

"Ayah juga sayang sama kamu princess, " ucap Bima.

Tok tok tok

"Ayah, Ara makan malam dulu. " ujar Radella yang sudah masuk di kamar putrinya setelah mengetuk pintu.

"Bundaaaa.. " Ara melepeaskan pelukannya pada Bima dan merengtangkan tangannya pada Radella.

Radella terkekeh lalu dia memeluk putri kecil nya itu, "padahal udah gede tapi masih berasa seperti bayi, " kekeh Radella. Ara tak menjawab dia malah ngedusel didada sang bunda.

Bima ikut terkekeh melihat betapa manja nya sang putri, "makan dulu hm, " Bima mengelus lembut rambut Ara.

Ara mengangguk lucu, "hu'um, tapi-tapi Ara mau digendong bang Ian. " pinta Ara.

"Kenapa gak ayah aja? " bingung Bima dan Radella.

Ara menggeleng lucu, "nooo, Ara mau bang Ian. " ucap nya lucu.

Radella dan Bima hanya bisa geleng-geleng kepala, "yasudah kamu tunggu disini ya, ayah dan bunda turun kebawah dulu sekalian panggilin Brian. " ucap Radella.

"Hu'um, " Ara melepaskan pelukannya pada Radella. Radella dan Bima keluar kamar Ara.

Sesampainya mereka di ruang makan, mereka melihat kedua putra kembar mereka sudah duduk tenang menunggu yang lain.

Brian yang menyadari bahwa orang tuanya sudah datang segera menyuruh duduk karena dia sudah tidak sabar ingin makan.

"Bunda, ayah mari duduk dan kita makan. " ajak Brian tidak sabar untuk segera makan.

Di keluarga Arshana diterapkan peraturan tidak boleh makan terlebih dahulu sebelum mereka semua kumpul, maka dari itu Brian sangat antusias saat melihat kedua orang tuanya sudah datang tapi...

"Ara mana? " saat Brian ingin bertanya demikian tapi sudah keduluan oleh Bryan.

"Ara masih di kamar, katanya minta jemput Brian. " ucap Radella.

Brian yang mendengar itu cengo, kenapa minta jemput dia? Kan tadi orang tua mereka dari kamar Ara, dan Ara bisa bareng kedua orang tuanya kan?pikir Brian.

"Biar aku yang jemput, " Bryan hendak beranjak dari duduknya tapi suara Bima menghentikan gerakan Bryan.

"Ara hanya mau dijemput Brian, " ucap Bima.

'Tumbenan ni bocil, 'batin Brian. "Tumben yah. " ujar Brian.

Bima mengedikkan bahu nya, "dia mau minta gendong kamu katanya, " sahut Bima.

"Bryan aja yah. " ucap Brian yang merasa aneh karena tiba-tiba Ara meminta dirinya untuk di gendong.

"Ara sedang PMS loh, Boy! Kalau dia minta nya kamu, ya kamu kalau bukan kamu nanti dia ngamuk. " Radella mengingat kan Brian.

Brian bergedik membayangkan jika adeknya itu ngamuk, tidak PMS saja amukan Ara serem apalagi saat PMS ini.

"Baik, Brian akan jemput adek. " pasrah Brian lalu dia beranjak dari duduknya.

Bryan hanya diam membiarkan saja, perasaannya sama seperti yang dirasakan Brian, akan ada kejadian entah apa itu, beruntung adeknya itu lebih mengorbankan Brian dari pada dirinya. Pikir Bryan.

Skip

Sesampainya di depan pintu kamar sang adek, Brian tidak mengetuk pintu dan langsung menerobos masuk.

"Dek, " panggil Brian saat sudah masuk ke dalam kamar Ara.

"Abangg, " Ara berlari menghampiri Brian.

Brian sendiri sudah bersiap ingin menangkap Ara kedalam gendongannya.

Hap

Tertangkap lah itu si Ara, "tumben mau manggil abang kesini. " ucap Brian saat Ara sudah dalam gendongan nya.

Ara memiringkan kepala nya lucu, "gak boleh Ara panggil-panggil abang? " tanya nya menatap Brian dengan polosnya.

"Boleh, tapi biasanya manggil ayah atau Bryan. "

"Tapi-tapi Ara mau nya bang Ian, " Ara malah ngedusel manja di ceruk leher Brian.

'Hufft, sepertinya yang gue khawatirin gak terjadi. 'Batin Brian bernafas lega.

"Kita turun ya, " ajak Brian.

"Kan Ara sudah digendong abang, jadi kalau mau turun, turun aja. " sahut Ara, benar kan ujar Ara itu? Kalau mau turun ya turun aja.

Brian memutar bola matanya malas, "iya kita turun. " ucap Brian kemudian mereka keluar kamar.

"Aaaaa, " teriak Brian saat merasakan sakit pada dada nya, bagaimana tidak sakit saat dirinya menuruni tangga dengan Ara yang berada dalam gendongan nya, Ara dengan tiba-tiba menggigit niple Brian sehingga membuat sang empu berteriak kaget sekaligus sakit beruntung dia tidak melepaskan Ara dalam gendongan nya jika terlepas kan adeknya itu akan menggelinding ke bawah.

Bima, Radella, dan Bryan terkejut saat mendengar suara teriakan Brian, mereka bertiga berlari untuk melihat apa yang terjadi.

Brian sendiri menatap adek nya yang menampilkan wajah tidak berdosa itu setelah menggigit niple nya, "kenapa digigit dek? " tanya Brian seraya meringis karena masih merasakan sakit.

Ara mendongak menatap Brian, "Ara gemes sama ini bang, " sahutnya polos sambil menuel-nuel niple Brian.

Brian menghela nafas kasar ingin sekali rasanya dia melemparkan adeknya itu ke hutan terlarang, "sakit tau dek. " kesal Brian.

Ara yang mendengar nada kesal Brian membuat matanya berkaca-kaca, "abang marah sama Ara? " tanyanya dengan suara serak menahan tangis.

'Hufft, sabar Brian sabar. 'Brian menyabarkan dirinya sendiri. Brian menatap kembali adeknya yang hendak menangis itu saat dirinya hendak bersuara namun tiba-tiba orang tua, dan kembarannya datang.

"Ada apa? " tanya Radella nampak khawatir.

Ara yang mendengar suara Radella pun menoleh kearah sang bunda, "bunda hikss, bang Ian marah-marah Ara hikss.. " Ara menangis saat masih didalam gendongan Brian. Ara merosot kan badannya untuk turun dari gendongan Brian.

'Shitt, ni bocil salah ngomong njir. 'Brian mengumpat di dalam hati karena Ara salah bicara, dia bukan marah-marah kan tadi? Ahh Brian hanya bisa menurunkan adeknya itu pasrah.

"Bunda hikss, " Ara berlari kearah Radella setelah turun dari gendongan Brian.

Bima yang melihat wajah kesal Brian hanya bisa tertawa didalam hati, dia tau bahwa yang salah itu sebenarnya Ara tapi karena Ara sedang PMS dia tidak bisa menegur putrinya itu.

Bryan sendiri tersenyum tipis saat apa yang dipikirkan nya benar-benar terjadi.

"Kenapa abang marahin adek? Adek salah hm? " tanya Radella lembut.

"No, Ara gak salah, Ara cuma gemes sama bang Ian. " sahutnya lucu.

"Gemes nya ngapain hm? " tanya Bima berusaha menahan tawa.

"Apa cuma gigit niple abang. " sahut Ara polos.

"Hahaha, " tawa Bima keluar, dia tau bagaimana sakitnya digigit tu niple. Sedangkan Brian menatap kesal kearah sang ayah yang sedang menertawakan diri nya itu.

Ara mengerjapan matanya melihat sang ayah tertawa, "why ayah tertawa? " tanya Ara polos.

Radella terkekeh, "gak apa-apa sayang, lain kali jangan gigit niple abang lagi yah. " nasehat Radella.

"Why? "

"Sakit kalau digigit, " ucap Radella.

Ara memiringkan kepalanya lucu, "tapi-tapi Ara liat ayah juga pernah gigit niple bunda, tapi bunda tidak marah bunda juga gak teriak kaya bang Ian, bunda teriak nya gini 'ahhh'.. " Ara dengan polosnya bersuara seperti itu.

Bima yang tertawa seketika berhenti mendengar ucapan sang putri, "hahahaha." giliran Brian yang menertawakan sang ayah.

Radella dan Bima saling pandang, "udah gak usah dibahas, sekarang kita makan yaa!! Kamu pasti lapar kan? " ajak Bima pada putrinya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Hu'um, Ara mau makan banyak-banyak. " seru Ara kemudian menarik tangan Radella dan Bima untuk menuju ke ruang makan.

'Hufftt selamat. 'Batin Bima dan Radella.

****

"Bagaimana? " tanya Panglima pada anak buahnya.

"Kami sudah mengecek CCTV di SMP itu tuan muda, dan kami juga sudah tahu apa penyebab nona Bella memilih pergi dari raga nya. " anak buah Panglima menyodorkan sebuah video pembullyan terhadap Bella.

Panglima menonton video tersebut dengan rahang mengeras dan gigi yang sudah Bergemelatuk didalam mulut.

"Brengsek."

Brakkk

Panglima melempar ponsel anak buah nya itu, sedangkan si anak buah hanya bisa menatap nanar ponsel nya yang sudah hancur berkeping-keping itu karena saking kuatnya sang tuan melempar.

"Cari para pelaku itu dan bawa ke ruangan penyiksaan. " titan Panglima dengan tangan yang terkepal kuat sehingga urat-urat tangannya menonjol.

"Baik tuan muda, kalau begitu saya permisi. " pamit sang anak buah dan Panglima hanya mengangguk saja.

'Gue akan balas perbuatan mereka kepada mu Bella, bahkan jauh dari yang mereka lakukan. 'Batin Panglima berjanji akan membalas perbuatan orang-orang yang sudah menghancurkan mental Arabella Arshana.

***

1
Nur Hayati
baca cerita ini bener-bener bikin otak refresh... soalnya bisa ketawa2 tanpa beban
Nur Hayati
seneng sekali baca novel ini ... baru Nemu yg kayak gini...❤️
Yayu Putriamsah
Luar biasa
im_y🎭
kak ini cerita nya baguss aku suka kadang aku klo liat ini suka ketawa kyk orgil wkwk 🤣 knp sampek sini pdhl baguss bgettt loh. kaka hebat bikin novel yg baguss 👍🤍
Kosong
Ahahaha ngaco
Mungkin yg di uji Soal anak Tk 😅
De Ryanti
Ara anak SMA apa paud sie
Oky Cerry
udh SMA ko kaya bocah kecil,
single is the best for me🎶🎶
andai aja gadis seperti itu ada di dunia nyata, udah gw jadiin adek angkat gw hehe
Sulati Cus
meng sedihkan sekali
Lengkara
aku mampir ya thor
Aifaaz shahia
16 th kaya gitu.seperti anak yg punya special
Dnd_mhrniy26
kayak pernah nemu ceritax di wp
icha
ckckck...mf ya thor aq gk lanjt baca,ceritanya gt amat
Lina Wati
umur 16 thn kok tingkah y kaya umur 3 thn🤔🤔🤔
Umiie'ne Naza
jangan dong aru Sama hendra, Masa udh tua tor, bikin yg beda gitu, Masa ara polos trs,
Umiie'ne Naza
tiba nyA kok kaya bocah idiot Ya, terlalu polos banget,
Umiie'ne Naza
knp hrs terlalu polos banget sih
Laili Putri
semangat
Anan999 Vava123
cukup menyenangkan
Salsa Billa Nadifa
👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!