NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

DI RUMAH PAK HASAN

Bu Evelyn dan Pak Hasan bermain dengan cucunya hingga malam. Bu Evelyn merasa curiga karena Anisa tidak mencari anaknya. Lalu bertanya pada Mela, namun Mela tidak mengetahui apa-apa.

"Pa, kenapa Anisa tidak mencari anak-anaknya. Kemana dia?" tanya Bu Evelyn.

"Tidak tau, Ma." Pak Hasan menjawab tanpa menoleh dan sibuk bermain lego dengan Alif.

"Aku akan telfon Yusuf sekarang, masa anaknya ga ada di rumah selama ini ga dicariin. Udah mulai keterlaluan dia, Pa."

Pak Hasan tidak bisa menghentikan Bu Evelyn. Ia hanya berharap kalau Anisa sudah ditemukan, atau kalau belum ditemukan paling tidak Yusuf bisa menjawab pertanyaan mamanya dengan aman. Bu Evelyn berdiri dan menjauh dari cucu-cucunya saat menelfon Yusuf.

"Halo... ada apa, Ma?"

"Yusuf, istrimu itu gimana sih. Udah malem bukannya jemput anak-anaknya malah tanya aja nggak. Kemana dia? Apa lagi bersamamu?"

"Nggak, Ma. Dia ada di rumah kog. Ini aku dijalan mau tak jemput, Ma."

"Oh gitu, ya sudah...."

Bu Evelyn kembali bermain dengan cucu-cucunya. Pak Hasan merasa lega karena Bu Evelyn masih belum tau tentang hilangnya Anisa. Lalu mereka semua bermain dan tertawa bersama.

Setelah mematikan sambungan telfon dari ibunya, Yusuf memasang earphone. Lalu menghubungi nomer asistennya. Dengan begitu ia tetap bisa melihat jalanan.

"Vin, gimana kelanjutannya?"

"Saya baru saja mengetahui plat nomer mobil Arka. Sekarang saya mau ke kantor polisi untuk mencari tau alamatnya, Pak."

"Oke, bagus."

 

DI RUMAH ARKA

TING TONG TING TONG 

Kevin sampai di rumah Arka, kemudian dia keluar dari mobilnya dan memencet bel rumah Arka. Pintu rumah Arka di buka seorang pria bertubuh tinggi, kekar dan rapi. Setelah melihat luar dan dalam rumah Arka, Kevin merasa kalau Arka memiliki kekayaan lebih banyak dari bosnya.

"Mau cari siapa?" tanya penjaga rumah Arka.

"Pak Arka ada di rumah?"

"Pak Arka sedang keluar, datang saja lagi besok pagi."

"Kira-kira kapan Pak Arka kembali?"

"Tidak dapat di pastikan."

"Apa Bu Anisa ada disini?"

"Tidak ada."

Kevin menghela napas berat dan meninggalkan rumah Arka. Setelah itu Kevin menelfon temannya untuk berada di dekat rumah Arka sampai besok sore. Ia ingin memastikan Anisa ada di rumah itu atau tidak.

 

DI RUMAH PAK HASAN

Ceklek

Yusuf masuk begitu saja ke rumah orang tuanya. Kedatangannya di sambut oleh anak-anaknya dan mereka langsung memeluknya bersamaan. Hana yang baru saja bisa berjalan menghampiri papanya dengan langkah kecilnya.

"Mama, Mama," rengek Hana.

"Mama ada di rumah, sayang," jawab Yusuf.

Bu Evelyn membungkus beberapa coklat, permen dan buah untuk cucunya. Kemudian Pak Hasan mengantar Yusuf sampai mobil. Pak Hasan menoleh ke belakang sebelum bertanya pada Yusuf.

"Anisa sudah ketemu?" bisik Pak Hasan.

"Belum Pa, ini masih dalam pencarian."

"Papa pikir tadi Anisa sudah ketemu. Kenapa kamu bilang gitu ke Hana?"

"Lha harus gimana, Pa? Kalau bilang mamanya belum ketemu, Hana pasti tantrum."

"Oh iya ya, ya sudah... Kamu bawa mereka pulang. Kalau sampai besok belum ketemu, besok pagi Papa akan ke rumahmu lagi. Kamu tenang saja, Mama masih belum tau soal Anisa."

"Oke, terimakasih Pa."

Yusuf melajukan mobilnya pulang ke rumahnya. Di dalam mobil, Ryan kembali menanyakan soal mamanya. Yusuf membisikkan ke telinga Ryan kalau mamanya belum di temukan. Dan memintanya untuk berdoa agar mamanya segera ketemu.

 

DI RUMAH REZA

DOR DOR DOR

Anak buah Arka menggedor pintu Reza dengan kasar. Bu Sintia uring-uringan karena dia baru saja terlelap jadi terbangun karena gedoran pintunya. Reza memerintah pembantunya untuk membuka pintu.

"Cari siapa Pak?" tanya pembantu Reza lirih.

"Dimana Reza?" tanya Arka.

"Sudah tidur Pak, Bapak datang lagi saja besok pagi."

"Aku mau ketemu dia sekarang. Suruh dia datang atau akan aku ratakan rumah ini dengan tanah," bentak Arka.

Pembantu Reza melihat ada buldoser dan beberapa alat berat yang siap menghancurkan rumah Reza. Kemudian pembantu Reza masuk dan menceritakan keadaan di luar. Bu Sintia keluar dan menemui Arka.

"Anda ini siapa? Datang-datang bikin gaduh di rumah orang, main seenaknya mau menghancurkan rumah anakku. Pergi sekarang juga!! Atau akan saya laporkan ke polisi tindakan anda ini," ancam Bu Sintia.

"Panggil polisi sekarang!!! Aku kesini mau ketemu sama anakmu nenek peot. Cepat panggil sana anakmu!!!"

"Hei, berani kamu manggil aku begitu. Anak kurang ajar." Bu Sintia mengangkat tangannya untuk menampar Arka. Namun di tepis kasar oleh anak buah Arka yang ada di sampingnya.

"DIMANA ANAKMU. PANGGIL DIA SEKARANG!!!" bentak Arka yang mulai kehilangan kesabaran.

Bu Sintia bergidik ngeri melihat wajah Arka yang tengah emosi. Kemudian ia masuk dan memerintahkan Reza menghadapi Arka sendiri. Reza menolak dan ketakutan mendengar suara Arka. Lalu Bu Sintia mendorongnya sampai pintu depan.

"Ada urusan apa anda mencariku?" ucap Reza.

Bugh... Bugh... Bugh...

Arka menghajar Reza dengan tangannya sendiri. Bu Sintia teriak histeris menghentikan Arka yang makin membabi buta. Setelah puas menghajar Reza bagai samsak, Arka menyuruh kedua anak buahnya mengangkat tubuh Reza.

"Berani kamu menyentuh Anisa lagi, akan kupastikan tangan dan kakimu patah." 

"B-baiklah, saya berjanji Tuan." Reza menjawab terbata.

Setelah itu Arka pergi meninggalkan Reza tergeletak di lantai begitu saja. Bu Sintia memerintah pembantunya dan anak buah Reza mengangkat anaknya ke kamar. Di dalam kamar Bu Sintia meminta anaknya untuk tidak berurusan dengan Arka.

 

DI RUMAH ARKA

Arka dan anak buahnya segera kembali ke rumahnya. Sampai rumah Arka menerima laporan anak buahnya kalau dia dicari oleh Kevin. Arka segera ke dalam untuk memeriksa cctv.

"Apa Anisa sempat melihat Kevin?" tanya Arka.

"Tidak, Bu Anisa di kamar pada saat itu. Saya juga tidak beritahukan ke Kevin kalau Bu Anisa ada disini."

"Besok aku yang akan antar dia pulang."

"Baik, Pak."

KEESOKAN PAGI

Anisa keluar dari kamarnya, dia ke lantai bawah mencari Arka. Seorang art Arka memberitahu Anisa kalau dia ditunggu di ruang makan. Lalu Anisa melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Disana sudah ada banyak makanan tersaji, Anisa duduk di hadapan Arka.

"Ka, aku mau pulang sekarang?"

"Makan dulu, setelah itu aku antar kamu pulang."

"Iya."

Anisa mulai menyantap makanan yang terhidang di hadapannya. Arka memperlambat makannya dan menikmati momen kebersamaannya dengan Anisa saat itu. Saat Anisa melihatnya, Arka salah tingkah dan segera mengalihkan pandangannya.

 

DI RUMAH YUSUF

Hana menangis histeris mencari ibunya. Yusuf menelfon Pak Hasan supaya segera sampai rumahnya. Hana yang tidak mau diam akhirnya bisa di luluhkan oleh Ryan.

"Mama... Mama...."

"Iya dek, mama sebentar lagi pulang. Adek diem ya, Kak Ryan sama Kak Alif di rumah nemenin adek."

"Anak pinter... Makasih ya sayang...." ucap Yusuf mengusap kepala Ryan.

Pak Hasan sampai rumah membawakan beberapa mainan dan coklat. Ketiga anak Yusuf menghampirinya dan mereka kembali ceria. Yusuf lega akhirnya Hana bisa lupa dengan ibunya walaupun sesaat.

"Anisa belum ketemu juga?"

"Belum, Pa." jawab Yusuf.

"Kemana dia? Hilang?" ucap Bu Evelyn yang ternyata ikut datang ke rumah Yusuf menguntit Pak Hasan.

Pak Hasan dan Yusuf terkejut dan keduanya saling pandang. Pak Hasan mengajak Bu Evelyn keluar dan menjelaskan tentang hilangnya Anisa. Bu Evelyn tidak sepenuhnya percaya dengan cerita Pak Hasan.

"Yusuf, kamu bisa pergi sekarang. Untuk anak-anak biar Mama yang jagain. Soalnya Papa hari ini ada pertemuan penting."

"Oh, ya sudah gapapa... Ma, aku berangkat dulu. Tolong jagain anak-anak ya," ucap Yusuf sambil mencium tangan Pak Hasan dan Bu Evelyn.

"Tentu saja," jawab Bu Evelyn.

 

DI RUMAH ARKA

Anisa dan Arka selesai sarapan, lalu Arka ke ruang kerjanya mengambil jaket dan kunci mobil. Setelah itu Arka dan Anisa masuk ke mobil Arka. Keduanya berangkat ke rumah Yusuf.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!