Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar utama
Malam ini untuk pertama kalinya Duke Vander akan tidur satu kamar dengan Duchess Cynthia.
Meskipun sebenarnya ini bukan yang pertama karena setiap malam-malam yang lalu pun Duke Vander selalu menyusup diam-diam pada tengah malam supaya bisa tidur memeluk tubuh sang Duchess.
Tapi malam ini secara resmi dia meminta kepada kepala pelayan untuk membersihkan kamar utama nya yang akan ditempati oleh dirinya dan juga sang isteri untuk malam ini dan malam-malam berikutnya.
Sedari sore pun para pelayan yang mendapatkan perintah menjadi sangat sibuk membersihkan kamar utama di kediaman Duke, sebenarnya kamar tersebut memang kamar milik Duke Vander. namun jarang di tempati karena Duke Vander lebih sering tidur diruang kerja nya dan selebihnya camping di luaran sana ketika membasmi monster.
Para pelayan melakukan tugasnya dengan senang hati karena mereka tau ini adalah untuk pertama kalinya kedua majikan nya akan tidur bersama.
Pelayan Anna dengan di bantu oleh dua pelayan lain pun ikut membantu mempersiapkan nyonya mereka.Mulai dari mandi, berendam dengan aroma terapi yang menenangkan,pijat,dan melakukan serangkaian perawatan kecantikan lain nya Agar Nyonya mereka merasa lebih segar.
" Anna sebenarnya ada apa ini?." Tanya Cynthia dia merasa heran sedari tadi namun tetap diam karena merasa rileks saat di beri perawatan tubuh tadi.
" Nyonya, anda dan tuan Duke akan tidur satu kamar mulai malam ini " Ucap Pelayan Nia yang sedang membantu sang nyonya untuk mengeringkan rambutnya.
" S-satu kamar?." Cynthia tentu saja terkejut dan menjadi gugup karena untuk pertama kalinya dia akan satu kamar dengan pria yang menjadi suaminya.
Pelayan Anna dengan dua pelayan yang lain nya pun mengangguk sambil tersenyum.
" Nyonya, semoga malam anda bersama tuan Duke menyenangkan." ucap Pelayan Anna setelah selesai membenahi gaun tidur yang dikenakan Cynthia.
" Nyonya, Anda jangan tegang ya. Rileks saja, saya yakin tuan Duke akan memperlakukan ada dengan lembut ." Ucap Pelayan Nia sambil mesem-mesem membayangkan begitu juga pelayan Anna dan pelayan Lia.
Mendengar ucapan para pelayan nya membuat Cynthia menjadi semakin gusar saja, jadi dia akan melewati malam pertama dengan Duke malam ini, begitu maksudnya?.
Astaga... astagaaa... Jantungku menjadi tidak normal seketika, pekik Cynthia dalam hatinya.
" Sudah siap,Mari Nyonya." Ajak Pelayan Anna,mereka bertiga mengantar sang nyonya menuju ke kamar utama yang akan ditempati sang nyonya mulai malam ini.
Tidak lupa pelayan Anna sudah menutupi gaun tidur sang nyonya dengan menggunakan selendang.
Saat sampai di depan pintu kamar yang sangat besar itu, perasaan Cynthia pun semakin tidak karuan dan berdebar.
Pelayan Anna membukakan pintu dan mempersilahkan Duchess Cynthia untuk masuk,mereka bertiga tidak berani masuk dan hanya mengantar di depan pintu kamar saja.
Setelah pintu tertutup, Duchess Cynthia melihat sekeliling kamar itu yang ruangan nya sangat luas dan besar dibanding kamar yang ia tempati sebelumnya.
Ada perapian yang menghangatkan kamar itu,ada juga rak buku dan sofa di sudut kamar lalu di sudut yang lain juga ada meja rias dan berjejer lemari pakaian.
Tempat tidur yang besar ini akan menjadi tempat tidurnya mulai malam ini,batin Duchess Cynthia dengan tangan lembutnya menyentuh permukaan kasur dengan halus lalu mendudukkan dirinya di atas kasur tersebut.
Cahaya di kamar itu tidak terlalu terang karena hanya ada lilin yang menyala,mungkin ulah para pelayan yang tidak menyalakan lampu.pikir Duchess Cynthia
Dan kamar itu pun juga di berikan aroma terapi yang membuat penghuni kamarnya menjadi lebih rileks.
Cynthia yang sedari tadi melamun tidak menyadari bahwa sudah ada orang lain yang berada di kamar itu sejak ia datang tadi.
Pemilik sepasang mata berwarna merah yang memperhatikan Cynthia sedari tadi itu pun tersenyum semirik dan mendekat.
Sangat Dekat namun Duchess Cynthia masih tidak menyadarinya.
" Kau harum sekali Cynthia." ucapnya tepat di dekat telinga Duchess Cynthia membuat Duchess Cynthia yang terkejut pun menjadi menoleh.
Wajah keduanya sangat dekat,dan tatapan dari mata merah itu berhenti di bibir mungil yang sangat menggoda dimatanya.
" Vander." panggil Cynthia pelan.
" Hmm, apa kau siap menerima hukuman dari suamimu ini isteriku. Kau tenang saja aku akan membuatmu menyukai hukuman dariku." ucap Duke Vander sambil tersenyum yang membuat Duchess Cynthia semakin terkesima karena ketampanannya.
Jemari tangan sang Duchess pun tidak dapat di cegah untuk tidak membelai rahang tegas milik sang Duke.
"Duke,anda belum bercukur beberapa hari ya." ucap Duchess Cynthia yang merasakan area rahang dan dagu Duke Vander yang banyak ditumbuhi bulu.
" Mulai besok kau yang akan membantuku bercukur ." ucap Duke Vander dengan suara yang perlahan mulai serak karena menikmati tangan lembut sang isteri yang membelai rahangnya.
Duke Vander pun menggenggam kedua tangan Duchess Cynthia dan mengecupnya secara bergantian.
Keduanya Saling menatap dalam diam, perlahan namun pasti Duke Vander sudah membaringkan tubuh Duchess Cynthia dan memulai sesuatu kegiatan yang bikin gerah Penulis.
sumpah gerah banget meskipun abis ujan di sini....🥵
Jangan minta MP nya,Aku masih amatir pemirsa hahahaha....
Like+komen bye-bye.....
