Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Amanda terus menangis di pangkuan mertuanya,kehidupan yang sempurna dia jalani selama sepuluh tahun ini akhirnya hancur di tangan sahabatnya sendiri,dia tidak menyangka sahabat yang begitu dekat,sahabat saat susah atau sedih,susah bersama nangis bersama,dan tertawa bersama kini sudah menghancurkan kehidupannya dengan merebut suaminya.

"Sudahlah Amanda,mama akan mendukung mu apa pun keputusanmu,tapi jika mama bisa memohon kepadamu,urungkan niatmu untuk bercerai dengan Aditia,pikirkan masa depan Renata,dia anak yang baik dan penurut,kamu tau sebagai seorang ibu kadang akan melakukan apa pun untuk anaknya.Tapi kalau memang kamu sudah tidak kuat mama tidak apa-apa." Ucap Mertuanya.Amanda mengangkat kepalanya lalu menyeka air mata yang membasahi pipinya.

"Ma....Aku punya harga diri,aku malu jika aku masih mau hidup bersama pria sepeti mas Aditia,bagaimana bisa aku hidup berbagi suami dengan sahabat ku sendiri." Ucap Amanda keputusannya sudah bulat untuk meminta cerai kepada suaminya.

Sepanjang hari ini Amanda memikirkan lagi keputusannya,dan hasilnya tetap dia ingin cerai,rasanya dia tidak bisa membayangkan hidup satu atap dengan pria yang sudah mempermainkan perasaanya.

Sore harinya menjelang malam,mobil Aditia masuk ke garasi,Amanda langsung menyuruh Renata masuk kedalam kamar setelah dia selesai makan dan belajar bersama mamanya.Sebanyak apa pun beban pikirannya dia tetap mengutamakan putrinya itu.

Aditia masuk kedalam rumah,hari ini dia tidak menemui Salsa,dan dia juga sudah mengatakan jika mereka tidak bisa berhubungan lewat telepon ,itu sudah perjanjian mereka,Aditia melakukan itu karena dia tidak ingin Amanda selalu membuat keributan dengan alasan kata sandi ponselnya.

"Sayang kamu menunggu ku disini?" Tanya Aditia saat dia memasuki rumah,dia melihat Amanda sudah duduk santai di ruang tamu.Amanada mengabaikan pertanyaan Aditia,dia memilik diam dan pandangannya tetap ke arah televisi.

"Mas....Aku ingin kita cerai." Ucap Amanda tampa ekspresi,dan Aditia terlihat sangat kaget,ucapan Amanda bagaikan petir disiang bolong baginya.

"A_apa maksudmu,bercerai aku tidak mau cerai dengan mu,apa alasannya kamu ingin bercerai denganku,kenapa tiba-tiba kamu meminta cerai." Ucap Aditia dengan tatapan melekat ke wajah Amanda.

"Kamu masih bertanya apa alasannya,kamu pikir aku ini wanita bodoh ya mas,yang tidak tau apa yang kamu lakukan diluar sana,mas tidak ada gunanya membangun rumah tangga di bawah pondasi kebohongan,jika menurutmu salsa wanita terbaik untukmu,silahkan aku mundur dari pernikahan ini." Ucap Amanda tampa menoleh sedikit pun ke hadapan suaminya.

Wajah Aditia langsung berubah merah padam,kali ini dia sudah tidak bisa mengelak lagi,bahkan dia tidak bisa lagi membohongi Amanda.

Aditia langsung beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Amanda dan bersujud di hadapan Amanda.

"Sayang maafkan aku,jika aku sudah tidak jujur kepadamu,aku mohon maafkan aku,semua ini terjadi bukan karena keinginanku,malam itu saat kamu dan Renata tiba-tiba tidur begitu cepat Salsa menjebak ku dengan memberikan minuman yang di campur dengan perangsang,aku tidak bisa menghindari kejadian malam itu sayang." Ucap Aditia,dia terlihat jujur di hadapan Amanda,dan Amanda mencoba mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu di mana pada malam itu entah kenapa dia bisa cepat tidur.

Amanda terdiam mendengar penjelasan Aditia,dia memang sudah lama mengenal suaminya itu dan baru kali ini dia terjebak dengan wanita licik seperti Salsa.

"Jadi semua ini atas ulah Salsa,dan kamu menuruti semua keinginan wanita itu? itu artinya kamu juga menikmatinya mas,bahkan beberapa Minggu ini kamu tinggal bersamanya,kamu sudah kotor mas,kamu berzinah,kalian bukan suami istri mas." Ucap Amanda,wajahnya sangat marah mengingat bau parfum yang sering dia cium dari baju suaminya bahkan noda lipstik dilehernya.

"Sayang,aku jujur aku tidak menyukainya,tapi aku prihatin dengan janin yang ada di kandungannya,selama ini aku tinggal bersamanya itu karena kamu selalu marah kepadaku."

"Jadi sekarang kamu menyalahkan aku mas,aku yang salah disini,kamu enak-enak dengan pelacur itu yang salah masalah aku gitu." Ucap Amanda,amarahnya belum juga menurun tapi Aditia ingin menyelamatkan dirinya.

"Bukan begitu sayang?"

"Suruh Salsa datang ke rumah ini,sekarang juga." Ucap Amanda lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Aditia,dia berjalan menuju kamar mertuanya.

"Jika aku memang di suruh memilih,aku memang harus memilih Amanda dan anakku,dia wanita yang sudah menemaniku dari nol,pahit manisnya kehidupan rumah tangga kami aku sudah jalani semuanya." Ucap Aditia,lalu dia mengambil ponsel dan mencari nomor Salsa dan ternyata dia tidak menyimpan nomor wanita itu.

Amanda kembali masuk ke kamar mertuanya,untung sekali mama mertuanya belum tidur jadi dia bisa menceritakan semua kejadiannya kepada mertuanya.

"Ma...Kamu belum tidur?" Tanya Salsa dia duduk sambil menatap wajah mertuanya dengan lirih.

"Belum,rasanya aku sudah sangat bosan di kamar setiap hari,kapan aku bisa pulih seperti dulu lagi,aku sudah kangen jalan-jalan ke mall dan ke tempat ramai,disini aku selalu kesepian." Ucap mertuanya membuat Amanda merasa iba.

"Ma...Besok aku membawa mama ke mall ya,mama beli apa yang mama suka,aku akan menemani mama sampai mama puas." Ucap Amanda sambil mengurus kedua kaki mertuanya.

Wanita itu tersenyum mendengar ucapan menantu kesayangannya,dari Aditia menikah sampai hari ini kasih sayang Amanda tidak pernah berganti untuknya.

"Untuk apa kamu menemui mama malam-malam begini? Tanya mertuanya,Amanda hampir saja lupa tujuannya datang ke kamar itu karena dia begitu mewek mendengar curhatan mertuanya.

"Ma....Mas Aditia sudah cerita semua tentang hubungannya dengan Salsa,kata dia semua kejadian itu terjadi karena Salsa sudah menjebaknya,menurut mama apa yang harus aku lakukan ma,aku bingung ma." Ucap Amanda,dia memang selalu meminta solusi dari mertuanya jika dia menghadapi masalah yang begitu sulit.

"Kalau mama,hannya ingin hubungan kalian tetap baik-baik saja,mungkin semua orang tua juga demikian,tidak ada orang tua yang menginginkan rumah tangga anaknya hancur berantakan." Jawab Mertuanya.Amanda tidak puas mendengar ucapan mama mertuanya.Benar apa kata mertuanya tapi hatinya sudah cukup kecewa dengan semua perbuatan Aditia.

Malam sudah semakin larut,Amanda mendengar suara seorang wanita diluar mungkin itu suara Salsa wanita yang tidak punya sedikit pun rasa malu.

"Mas...Ada apa kamu menyuruhku malam-malam kesini,aku tadi sudah hampir tidur."Ucap Salsa.Seketika darah Amanda mendidih mendengar suara Salsa.

*** Bersambung***