NovelToon NovelToon
Aku Menyerah, Mas!

Aku Menyerah, Mas!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

Hanya karena ingin membalas budi kepada Abram, lelaki yang telah menolongnya, Gisela memaksa menjadi istri lelaki itu meskipun ia harus mendapat perlakuan kasar dari Abram maupun mertuanya. Ia tetap bersabar.


Waktu terus berlalu, Gisela mengembuskan napas lega saat Abram mengajak tinggal di rumah berbeda dengan mertuanya. Gisela pikir kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Namun, ternyata salah. Bak keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa, Gisela justru harus tinggal seatap dengan kekasih suaminya. Yang membuat Gisela makin terluka adalah Abram yang justru tidur sekamar dengan sang kekasih, bukan dengannya.

Akankah Gisela akan tetap bertahan demi kata balas budi? Atau dia akan menyerah dan lebih memilih pergi? Apalagi ada sosok Dirga, masa lalu Gisela, yang selalu menjaga wanita itu meskipun secara diam-diam.

Simak kisahnya di sini 🤗 jangan lupa selalu dukung karya Othor Kalem Fenomenal ini 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM 28

Setelah melewati berbagai drama, Gisela akhirnya bisa sampai di rumah dengan selamat. Kedatangan wanita itu sangat disambut oleh kedua orang tuanya. Mereka saling berpelukan erat untuk melepaskan segala rasa rindu yang begitu menggebu. Lalu mengobrol banyak hal sampai akhirnya Gisela memilih berpamitan ke kamar untuk beristirahat. Meninggalkan Dirga di ruang tamu bersama dengan Hendarto dan Vera. 

Senyum Hendarto terlihat mengembang ketika melihat Dirga yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari punggung Gisela yang perlahan lenyap dari pandangan. Ia merasa yakin kalau lelaki di depannya ini masih menaruh rasa kepada putrinya. Ia pun sengaja berdeham untuk menyadarkan Dirga. 

"Kamu masuk jam berapa, Dir?" tanya Hendarto berusaha mencairkan suasana.

"Jam empat, Om. Tapi sepertinya aku harus pulang sekarang untuk bersiap-siap." Dirga menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan. 

"Baiklah. Hati-hati di jalan dan terima kasih banyak sudah mau menjemput Gisel," ujar Hendarto. 

"Sama-sama, Om. Aku justru malah senang bisa dekat dengan Gisel lagi." Senyum Dirga yang mengembang sempurna tidak bisa membohongi kalau lelaki itu sedang merasa bahagia saat ini. 

Dirga segera masuk ke mobil yang terparkir di halaman. Namun, sebelum ia melakukannya, terlebih dahulu Dirga menghubungi seseorang. Memberinya perintah dan barulah setelah itu mobil tersebut meninggalkan rumah mewah milik keluarga Gisela. 

***

"Kamu dari mana?" tanya Abram dengan nada ketus. 

"Main." Stevani menjawab santai. Duduk di samping Abram dan meletakkan tas di atas nakas. "Kamu baru pulang?" tanyanya lembut. 

"Sudah satu jam yang lalu. Seharusnya kamu itu ada di rumah dan menyambutku pulang. Bukan malah seperti ini. Aku heran kenapa kamu sekarang jadi senang sekali keluyuran?" Abram berbicara dengan nada sedikit tinggi. 

Ia kesal dan marah kepada Stevani. Bagaimana tidak, seharusnya ia masuk rumah dan langsung disambut oleh istrinya. Namun, ternyata tidak. Wanita itu justru pergi entah ke mana dan sama sekali tidak berpamitan padanya. 

Melihat kekesalan di wajah suaminya, Stevani pun tidak kehabisan akal. Dengan berani ia duduk di atas pangkuan Abram dan langsung memegang tengkuk lelaki itu. Abram hendak menolak, tetapi Stevani dengan gesit sudah meraup bibir lelaki itu. Memberi lum*tan sangat lembut hingga membuat Abram menjadi terbuai. 

"Sepertinya anakmu yang ingin jalan-jalan. Dia suntuk harus di rumah terus. Jadi, kalau mau marah maka omeli saja anakmu ini." Stevani sedikit memajukan perutnya. Senyumnya tersungging ketika Abram sudah menyentuh perutnya bahkan dengan susah menciumnya. 

"Maafkan aku. Mungkin kita harus jalan-jalan besok akhir pekan." Abram mulai berbicara lembut tidak seperti tadi. 

"Kamu yakin akan mengajakku jalan-jalan? Ah, maksudku, mengajak kami," ucap Stevani antusias. Abram pun mengangguk cepat sembari tersenyum ketika melihat Stevani yang sangat kegirangan. 

Dengan perlahan, Abram pun mulai menciumi wajah Stevani. Memberi pemanasan untuk melakukan  adegan intim. Awalnya Stevani menurut dan mengikuti permainan Abram. Akan tetapi, ketika hasrat Abram sudah sampai pada puncaknya, Stevani justru menolak dengan dalih perutnya sakit. 

Tidak ada yang bisa dilakukan Abram selain bermain solo karena tidak ingin menyakiti calon buah hatinya. Kehamilan Stevani yang masih sangat rawan membuat Abram benar-benar menjaga diri. 

"Gis ... ahh!" 

Abram menumpahkan cairan kental di kamar mandi. Namun, ia terdiam saat baru saja tersadar jika nama mantan istrinya yang ia sebut ketika melakukan pelepasan tadi. Abram pun menghela napas panjang dan mengembuskan secara kasar. 

"Bagaimana aku bisa menyebut nama wanita itu," gumamnya lirih. Beruntung, Stevani tidak mendengarnya tadi kalau sampai wanita itu mendengar, Abram yakin pasti akan terjadi pertengkaran antara ia dengan wanita itu. 

1
Anonymous
males lama2 baca’a…cerita yg tdk bermutu,terlalu mengedepankan kelemahan dan kebodohan wamita
Ona Manek
terima kasih Thor...
Nur Ain
perempuan bodo
Nur Ain
aih cemburu ke
Anonymous
ok
Intan Carla Hasugian
ya endingnya..sedihhh..tokoh utama wanita nya pergi ke abadian..biasanya kan menyerah.tp akhirnya bahagia dgn yg lain..tp bagusss novelnya..beda u kali ni
maria handayani
/Toasted/
Ahsin
hadeh baru ini baca novel bkin emosi pemeran wanitanya yg oon
Ahsin
kalau ini anak Perempuanku pst kuhajar bkin emosi terlalu bego, Uda di kdrt masih menjd budak cinta
Ahsin
bkin emosi SM pemeran wanitanya terlalu oon
Ahsin
perempuan bodoh yg masih mau bertahan
Ahsin
bkin emosi pura2 kuat ujung2nya mewek knp hrs pingsan klu ikhlas lihat suami dan selingkuhan
Ahsin
antara bego dan pura2 kuat beda tipis
Jumaedah 82
pergilah yg jauh Gisel dan kembali dngn kesuksesan
Jumaedah 82
terlalu dibutakan cinta itu Gisela
Jumaedah 82
penjarain aja pak
dynda
gisela tolol mau aja diinjak injak suaminya
Jumaedah 82
knp masih bertahan JD emosi aku membacanya thor
Jumaedah 82
sok kuat aja ni Gisel
Jumaedah 82
mending cerai aja thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!