Vanessa Althea Christy Walker atau kerap di sapa Vanessa adalah seorang dokter spesialis bedah termuda berusia 22 tahun,ia terkenal dengan parasnya yang begitu cantik dan sikapnya yang ramah.
namun tidak ada satu pun lelaki yang dekat dengan mampu memenangkan hatinya.entah mengapa Vanessa begitu tertutup tentang perasaannya.
suatu hari ia bertemu dengan seorang pasien kecil yang tersesat di taman.
ia menolong anak itu dan bertemu dengan sang ayah yang di sebutkan oleh anak itu.
parahnya pria yang di sebut ayah oleh anak itu adalah mantan kekasihnya.
langit bagaikan runtuh saat tau pria yang dulu meninggalkannya tanpa kabar kini muncul di depannya dan parahnya ia malah menolong anak pria itu.
tanpa ia ketahui akar permasalahannya bukan dari sudut pandangnya tetapi dari kebenaran di masa lalu yang membuat kesalahpahaman terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
Vanessa keluar dari lobby rumah sakit dan berjalan menuju parkiran namun,sebelum sampai parkiran ia mendengar suara isakan tangis dari taman yang tak jauh dari parkiran.
"eng?siapa yang nangis"ucap Vanessa lalu kemudian mencari sumber suara tangisan itu.
Vanessa melihat seorang anak laki-laki berusia 5 tahunan mengunakan baju pasien rumah sakit,menangis dan meringkuk di dekat pohon.
"ck,aku kok merinding mana udah sore nih,itu beneran manusia apa kagak yah?"gumam Vanessa lalu ingin kembali ke mobil.
"ck,tapi kalo itu beneran anak kecil yang tersesat gimana,kasihan kan?kayaknya dia pasien di sini"ucap Vanessa.
Akhirnya Vanessa mendekati anak itu karena merasa kasihan.
"hello"sapa Vanessa.
"hiks dokter,huhu aku takut"ucap anak itu lalu memeluk Vanessa dan dapat Vanessa rasakan tubuh anak itu bergemetar ketakutan.
"us uss kenapa adek ada di sini hum??orang tua mu mana??"ucap Vanessa sambil mengelus-elus punggung anak itu.
"hiks,aku tersesat hiks,aku gak tau dimana Daddy"ucap anak itu.
"okey,okey.sudah dong jangan nangis lagi yah.aman kok sama kakak"ucap Vanessa.
"yaudah ayok kakak temanin adek kembali ke kamar adek yah"ucap Vanessa.
"emang bisa kak dokter??"ucap anak itu.
"bisa kok"ucap Vanessa lalu mengendong anak itu menuju masuk ke rumah sakit.
"nama adek siapa??"ucap Vanessa.
"Rafa"ucap anak itu.
"Rafa aja??"ucap Vanessa.
"umm,Rafayel Dewandaru .H"ucap Rafa.
"permisi sus,saya bisa minta tolong gak??"ucap Vanessa kepada suster itu.
"ehh dokter Vanessa,loh anak siap toh itu dok??"ucap suster.
"anak orang lah,masa iya anak aku.coba saya minta data tentang Rafayel Dewandaru.H"ucap Vanessa.
"ahh sebentar yah dok"ucap suster itu lalu mencari daftar nama pasien yang bernama Rafayel Dewandaru .H.
Tak berselang lama suster memberikan selembar informasi tentang Rafa.
"kamar VIIP no 2 yah, usia 5 tahun,eng jantung??"cicit Vanessa.
"sayang,kamu sakit yah?"ucap Vanessa basa basi.
"hung,Rafa sering sakit di sini.daddy bawa Rafa ke rumah sakit terus tapi Rafa GK sembuh-sembuh.makanya Rafa kabur diam-diam.tapi,malah tersesat"ucap Rafa.
"sekarang dada Rafa sakit gak??"ucap Vanessa.
Rafa menggelengkan kepalanya.
"tadi sakit,tapi sekarang gak sakit gara-gara ketemu kakak dokter yang cantik"ucap Rafa.
"haha bisa aja,lain kali kamu gak boleh kabur-kaburan kek gitu.apalagi Rafa kan masih sakit.nanti kan mommy dan Daddy nya sedih"ucap Vanessa.
Tiba-tiba wajah Rafa terlihat murung saat mendengar kata-kata Vanessa.
"waduh,aku salah ngomong kali yah??" batin Vanessa.
"eemm yasudah ayok kita ke kamar Rafa yah"ucap Vanessa.
"terimakasih atas bantuannya sus,saya ke atas dulu yah"ucap Vanessa.
"iya dok"ucap suster.
Vanessa dan Rafa menunggu lift terbuka,saat terbuka Vanessa terkejut saat melihat 2 orang pria yang satunya ia sangat kenali.
Flashback on
saat upacara kelulusan seorang siswi menghampiri seorang siswa laki-laki yang juga berjalan mendekatinya.
"sayang, akhirnya kita lulus.loh kok baju kamu gak ada yang mau tandatangan sih??"ucap Vanessa
"aku cuman mau tandatangan mu di baju ku"ucap siswa itu sambil memberikan spidol kepada Vanessa.
"haha,dasar Si Alaric yang manja"ucap Vanessa lalu memberi tandatangan di seragam putih Alaric.
"hum aku manja kepunyaan mu"ucap Alaric.
"besok aku akan pergi ke jerman"ucap Alaric setelah terdiam.
"hum,gkpp kok,kamu mengejar impian mu dana aku mengejar impian ku. Saat kita bertemu nanti kita saling melengkapi"ucap Vanessa sambil berkaca-kaca.
"tapi kok kamu nangis?"ucap Alaric sambil menghapus air mata Vanessa.
"hiks kalau di tanya aku marah atau gk,yah jelas lah aku marah kamu pergi jauh dari aku.tapi hiks aku menghargai keputusan mu dan keluarga mu"ucap Vanessa.
-
-
-
Beberapa bulan keduanya menjalan kan LDR tapi tiba-tiba pada bulan ke 4 Alaric tiba-tiba mengirim pesan kepada Vanessa.
"maaf sayang, sepertinya aku gak bisa kek gini terus.bagaimana kalau kita hentikan hubungan ini?aku di kehidupan ku dan kamu di kehidupan mu.jika jodoh kita bisa bertemu seperti janji kita"
Saat membaca pesan itu Vanessa merasa sangat kecewa dan menelpon Alaric namun di luar dugaan ternyata Alaric sudah memblokir no Vanessa.
Flashback off
Pria yang dulu pernah Vanessa cinta kini berdiri tegap di depannya,pria yang juga memutuskan hubungan mereka dan menghilang tanpa kabar dan penjelasan.
Ingin bibir Vanessa menggumamkan nama pria di depannya itu namun Rafa terlebih dahulu bersuara.
"Daddy"ucap Rafa yang membuat dunia Vanessa seakan-akan runtuh.
"jadi itu alasannya meninggalkan aku dulu,ternyata dia memiliki wanita lain" batin Vanessa.
Pria itu bernama Alaric Zayne Fairel Harrison,seorang pengusaha sukses dan juga merupakan mantan kekasih Vanessa.
Alaric mendekati Vanessa lalu Rafa merentangkan tangannya kepada Alaric.
"kamu dari mana saja hum?? Daddy khawatir loh"ucap Alaric.
Mendengar kata-kata itu hati Vanessa semakin tercubit dengan kenyataan itu.
"Rafa tadi tersesat dad,untung ada kakak dokter cantik yang nolongin Rafa"ucap Rafa.
Alaric menatap Vanessa cukup lama lalu kemudian tersenyum kecil.
"terimakasih sudah menolong anak saya, Richard berikan dia kartu"ucap Alaric kepada sekretaris nya.
Richard mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dan memberikannya kepada Vanessa.
Vanessa terdiam dan melihat kartu di tangannya.
"di dalam kartu itu ada 2M,kalau kurang kamu bisa meminta nya dari ku"ucap Alaric.
"Alaric"gumam Vanessa.
"ah tidak,Tuan Alaric.terimakasih atas kartu yang telah di berikan pada saya"ucap Vanessa tersenyum sambil menunjuk kartu yang ia pegang.
"tapi sayang aku tidak memerlukannya"ucap Vanessa lalu menjatuhkan kartu itu ke lantai.
"tuan,ini bukan lah cara yang tepat bagi orang kaya untuk menunjukkan rasa terimakasih nya"ucap Vanessa lalu pergi dari sana sebelum air matanya jatuh.
Sedangkan Alaric ia melihat kepergian Vanessa dan kemudian mengalihkan tatapannya pada kartu hitam yang Vanessa buang.
"Daddy,apa kakak dokter marah??"ucap Rafa.
"tidak usah di pikirkan.ayo kembali"ucap Alaric.
TBC
ternyata komunikasi & mengerti itu
no 1 ya...
untuk menyelesaikan permasalahan...
mereka jadi bahagia
dan 2 " nya
jadi bucin
dong ke Vanesa
biar gak ada kegundahan hati lagi...
si vanessa keras kepala gak mau denger penjelasan alaric..