Zara Adelia, gadis cantik dan juga seorang Nona muda yang masih duduk di kelas 12 SMA, terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Kedua orang tua Zara sangat yakin jika pria tersebut bisa membuat Zara bahagia. Pria tersebut tak lain adalah guru olahraga sekaligus guru BP nya di sekolah. Sedari dulu Zara sangat tidak menyukai guru olahraga yang selalu membuatnya kesal.
Akankah Zara bisa hidup bahagia bersama pria yang bukan pilihannya? Nyatanya sehari-hari Zara harus berhadapan dengan suami sekaligus guru olahraga nya di sekolah. Mungkinkah cinta mulai bersemi di antara mereka?
Yuk Yuk ikuti keseruan mereka. Mohon dukungannya ya! ❤️❤️❤️❤️🥰🥰
FB : Princess Cindy
IG : Lichamanizz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam romantis
Untuk sesaat Andra dan Zara tenggelam dalam sentuhan itu, tak bisa dipungkiri jika keduanya sama-sama menikmatinya, hingga kedua tangan Zara melingkar sempurna pada leher sang suami, sementara Andra semakin dalam mencumbu istrinya dengan penuh cinta.
Mata Zara terpejam saat kecupan demi kecupan menjelajahi setiap inci tubuhnya. Hilang sudah rasa marah itu, kesal, geram. Berganti dengan rasa yang mulai membuat Zara hilang kendali.
Hingga akhirnya bibir itu bertaut kembali sembari Andra membawa tubuh istrinya ke kamar mereka, tidak ada kata-kata yang terucap dari bibir mungil Zara, yang ada hanya lenguhan kecil yang sesekali lolos melewati telinga Andra, semakin membuat pria itu bergejolak.
Pintu kamar mulai terbuka, Andra membawa Zara masuk hingga akhirnya ia meletakkan tubuh sang istri dengan perlahan, asmara itu mulai terbakar, tak bisa ditahan lagi, semakin panas dan semakin membara.
Untuk kali pertama mereka berada di kamar baru di dalam rumah mewah itu, sungguh apa yang diharapkan oleh kedua orang tua Zara untuk mendekatkan anak dan menantu mereka menjadi kenyataan, bukan hanya semakin dekat tapi semakin intim.
Andra tersenyum smirk melihat ekspresi Zara yang terlihat begitu menikmati sentuhan yang Ia berikan, hingga akhirnya pria itu berusaha melepaskan apa yang menutupi sesuatu yang paling berharga dari istrinya.
Untuk sesaat Zara menggelengkan kepalanya dan menahan tangan sang guru saat tangan Andra terampil membuka penutup sebuah tempat dimana itu adalah tempat mereka menyatukan raga. Namun, Andra dengan lembutnya membuat Zara terlupa, Andra kembali mengecup bibir itu dan membuat Zara lupa jika sang guru sudah melepaskan semua yang ada pada dirinya.
Andra melemparkan nya setinggi mungkin, hingga tak sadar kain berbentuk segitiga itu tersangkut di lampu gantung tepat di atas ranjang tidur mereka. Entahlah mungkin terlalu bersemangat sehingga Andra begitu tinggi melemparnya.
Kini tidak ada lagi yang bisa menghalangi Andra untuk berselancar di dunia kenikmatan bersama sang istri. Untuk kedua kalinya baik Zara maupun Andra kembali tenggelam dalam lautan asmara yang telah membakar jiwa mereka.
"Hmmmpp ... ssss!" Zara mendesis bak seekor ular, menggeliat-geliat di bawah kungkungan pria yang kini menjadi suaminya. Tubuhnya begitu reflek menerima sang suami dengan suka rela, padahal dirinya masih sangat kesal terhadap ulah sang suami tadi siang.
Sembari bergerak lembut, Andra menatap wajah sang istri sembari berkata, "Kamu masih marah padaku, Sayang?"
"Hmm ... iya! Aku masih marah sama kamu, kamu jahat banget, selalu membuat ku kesal." balas Zara disela-sela dirinya menahan rasa nikmat itu.
"Benarkah? Jika kamu kesal, kenapa kamu mau melakukan ini untukku?"
"Karena ... karena, Aku juga tidak tahu kenapa Aku tidak bisa menolaknya, Sayang!" jawab Zara dengan suara desaahan yang menggelitik.
Mendengar Zara memanggilnya dengan sebutan Sayang, Andra seolah mendapatkan tenaga ekstra untuk membuat malam ini kian menggairahkan. Sungguh malam itu adalah malam paling romantis, tak ada yang mengganggu mereka, keduanya bebas berolahraga. Benar kata Daddy Harun, mereka bebas berekspresi dan bersuara tanpa terdengar oleh orang lain. Apalagi kamar itu sudah dilengkapi dengan kedap suara, sehingga sekeras apapun Zara mendesaah, tidak akan ada yang bisa mendengarnya.
Hampir dua jam mereka berdua menyatukan hasrat, hingga akhirnya keduanya telah mencapai puncaknya, tepat pukul sepuluh malam, Andra terhempas di samping Zara, pria itu menoleh ke arah sang istri yang terlihat masih terengah-engah dan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.
"Zara!"
"Hmmm."
"Maafkanlah aku!"
Zara menoleh ke arah sang suami, gadis itu tersenyum dan beranjak meletakkan kepalanya pada dada bidang sang suami.
"Aku memaafkan pak guru, Zara juga minta maaf, jika tadi sudah membuat suamiku kesal." Andra memeluknya dengan mesra. Hingga akhirnya Zara tertidur karena kelelahan.
Setelah beberapa menit, tiba-tiba saja terdengar suara dering telepon dari ponsel Andra, perlahan pria itu meletakkan kepala Zara pada bantal yang empuk. Setelah itu Ia mengambil ponselnya yang Ia letakkan di atas meja di samping tempat tidur.
"Halo, ada apa? Oke Aku akan segera ke sana!"
Andra kembali menutup ponselnya dan Ia pun segera beranjak ke kamar mandi. Setelah kembali dari kamar mandi, Andra segera memakai baju dan Ia bersiap untuk pergi. Sebelum dirinya pergi, Andra mencium kening sang istri dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Aku pergi dulu, Sayang. Istirahatlah! Aku tidak akan lama." setelah itu Andra keluar dari kamar mereka dan menutup pintu, sebelum dirinya pergi Ia berkata kepada salah seorang pelayan.
"Aku pergi dulu, nanti jika Non Zara mencari ku, bilang saja Aku keluar sebentar."
"Baik, Tuan!"
...BERSAMBUNG...
*
*
*
Sambil menunggu author update bab berikutnya, Yuk mampir dulu ke karya punya kak Nezha Ageha yang berjudul Pesona Sang Diva. Yuk buruan kepoin kisahnya 🏃🏃🏃
smpe di kira orang aku kesurupan 😂😂😂