Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.
Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Maafkan Aku
Marcell mendongakkan wajahnya ketika Nadia tiba-tiba muncul mengambil Mario lalu menggendongnya dan memberikan pertanyaan yang membuatnya kebingungan.
"Coba bicara jujur, di mana kamu menemukan Mario?" tanya Nadia seraya memberikan bayi itu kepada Nella dan meminta ibunya agar membawanya ke mobil.
"Mau di bawa ke mana Mario?" Marcell balik bertanya karena melihat ibunya Nadia membawa bayinya.
"Di mana kamu menemukan dia?" tanya Nadia lagi, ia memilih menghiraukan jawaban pria yang ada dihadapannya.
"Aku tidak mengerti maksud pertanyaanmu," jawab Marcell yang benar-benar bingung.
"Jangan pura-pura tidak tahu!!" Nadia sedikit
meninggikan suaranya.
"Bukankah kamu tahu kalau sudah pernah menikah dan punya anak!" Marcell berdiri berhadapan dengan Nadia.
"Jangan bohong!" bentak Nadia.
Marcell diam, menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Mario bukan anakmu, tapi anakku!!" Nadia berkata tegas. "Kamu menemukan dia di depan rumah baru Om Sastro 'kan?" lanjutnya bertanya.
"Hah!! Apa!!" Marcell tampak terkejut mendengarnya sebab memang kenyataannya begitu. Dia menemukan Mario di depan rumah pamannya.
"Kamu belum pernah menikah apalagi memiliki anak. Mengapa kamu sampai membohongi aku?" Nadia berusaha menahan air matanya biar tak jatuh.
"Baiklah, aku akan berkata jujur!" Marcell berucap dengan nada rendah.
"Aku memang belum menikah dan Mario bukan anakku!"
Nadia yang mendengarnya menarik panjang sebab Marcell berani membohonginya padahal dia sudah sangat percaya kepadanya.
"Aku sengaja mengatakannya itu kepadamu, karena aku patah hati, Nad. Aku marah, aku sedih, kamu pergi meninggalkan aku!!"
"Lalu kenapa kamu menyembunyikan Dion dariku, hah??" Nadia meninggikan suaranya karena sangat kecewa anak yang disusuinya ternyata anak kandungnya tapi Marcell memilih bungkam.
"Aku tidak tahu itu anak kamu!" Marcell beralasan.
"Aku tidak percaya!!" Nadia menggelengkan pelan kepalanya.
"Percaya padaku, Nad!" Marcell terus meyakinkan diri wanita yang ada dihadapannya.
"Kenapa kamu tidak mencari tahu keluarga bayi itu? Kenapa kamu tidak menunggu keluarganya mencarinya? Kenapa kamu tidak melaporkannya kepada polisi, hah?" air mata kekecewaan yang tak tahan akhirnya menetes di pipi Nadia.
"Aku minta maaf!" lirih Marcell.
"Berbulan-bulan aku mencarinya. Ternyata, dia ada di pelukan aku. Kamu jahat, Cell!! Kamu jahat!!!" Nadia berteriak di depan wajah Marcell sangking kesalnya dan kecewanya.
"Maafkan aku!!"
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu!!" Nadia berkata tegas.
Marcell memegang kedua tangan Nadia. "Tolong, maafkan aku!"
Nadia menghempaskan tangan mantan tunangannya secara kasar lalu memilih membalikkan badannya dan melangkah.
Dengan cepat Marcell menarik lengan Nadia. "Tolong, jangan bawa pergi Mario!" pintanya.
"Dia anakku!!" Nadia berkata tegas seraya menurunkan genggamannya Marcell dari lengannya.
"Aku yang sudah merawatnya dan aku terlanjur menyayanginya!"
"Aku adalah ibu kandungnya. Kamu bukan siapa-siapanya, jadi tidak usah berharap lebih. Ini masih lebih baik aku tidak melaporkan kamu!"
"Kamu boleh mengambilnya tapi jangan pisahkan aku darinya!" mohon Marcell.
"Aku tidak akan pernah mengizinkan kamu bertemu dengannya!" Nadia begitu kecewa dan melangkah.
"Nadia, jangan seperti ini!" Marcell mengejar langkah kaki wanita itu.
Nadia tetap melangkah dan tak menggubris panggilan Marcell.
"Nadia, aku mohon jangan pisahkan aku darinya!"
Membuka pintu mobil dan masuk, Nadia lalu meminta Papa Bagas menjalankan mobilnya meskipun Marcell beberapa kali mengetuk kaca jendela.
"Apa benar ini adalah Dion, Nad?" tanya Nella yang duduk di samping putrinya.
Nadia mengangguk mengiyakan.
Della, Bagas dan Delon yang mendengarnya tampak kaget sekaligus lega karena selama ini bayinya Nadia berada di sekitar mereka tapi tak menyadarinya.
"Kenapa dia tidak pernah memberitahu kamu?" Bagas yang duduk di bagian depan menoleh ke belakang.
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn