Dimanfatkan oleh sepasang suami istri, Aira tidak bisa menolak. Ia terdesak oleh keadaan, menukar masa depannya. Apakah pilihan Aira sudah tepat? Atau justru ia akan terjebak dalam sebuah hubungan rumit dengan pria yang sudah beristri?
Selamat datang di karya author Sept ke 23
Yuk, follow IG author biar tahu novel terbaru dan info menarik lainnya.
IG : Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Not Responding
Wanita Pengganti Bagian 28
Oleh Sept
"Saya belum ngantuk," kata Aira ketika disuruh Farel tidur. Jelas sekali Aira trauma karena pas tidur, Farel ternyata beraksi.
Mungkin merasa dicurigai, Farel kemudian mengatakan terserah apa mau wanita tersebut. Ia sendiri akan berbaring kembali di sofa.
"Terserah!" kata Farel jutek.
***
Langit yang gelap mulai terang, rembulan malam dan para bintang sudah diganti oleh hangatnya matahari pagi yang menyinari bumi.
Ternyata Aira tertidur, dia tidur setengah bersandar pada kepala ranjang. Dia tidak sadar saat ini Farel menatapnya dengan dalam.
Pria itu menahan napas panjang, kemudian merapikan pakain. Ia meninggalkan sebuah catatan kecil. Mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet, kemudian keluar dari kamar hotel tersebut.
Beberapa waktu berlalu, Aira mengerjap. Dan dia sangat kaget ketika mendengar suara pintu yang diketuk. Apalagi, suasana kamar sangat sunyi, di sana hanya ada dirinya seorang.
"Ke mana tuan besar?" gumamnya kemudian turun dari ranjang.
Tok tok tok
Aira lantas menuju pintu, kemudian membuka pintunya. Ternyata layanan kamar yang mengantar banyak makanan.
"Apa tuan yang pesan?" pikir Aira kemudian menutup pintu.
Ketika ia duduk, matanya melihat selembar kertas di atas meja. Dengan tulisan tangan dan banyak yang di atasnya.
[Jangan pergi ke mana-mana. Tetap di sana]
Mata Aira kemudian menyusuri barisan kata di bawahnya.
[Gunakan uang ini untuk tips layanan kamar]
Aira menoleh ke pintu. Sudah terlanjur, orangnya sudah pergi, batin Aira.
***
Kediaman Farel
"Sayang ... semalam kamu kok gak pulang?" tanya Nita manja. Ia mengelayut manja di lengan suaminya.
"Aku mandi dulu!" kata Farel yang sengaja menghindar.
"Sayang .... sai!"
Hufff
Nita menarik napas kesal, karena dicuekin oleh sang suami.
Saat Farel mandi, Nita masih menunggu di dalam kamar. Ia mau membahas masalah Aira.
KLEK
Farel keluar hanya dengan kain handuk yang melilit di pinggangnya. Bau harum dan segar aroma tubuh dari shampoo dan sabun, membuat Nita ingin menggoda suaminya itu.
"Sayang!" panggilnya kemudian melingkarkan lengannya di leher sang suami.
"Aku pakai baju dulu!" kata Farel menghindar.
"Gak usah ... kamu ganteng banget pagi ini ... lama juga gak main pagi-pagi ... mau kan?" goda Nita sambil merabaa sesuatu yang selama tegap jika ia pegang.
'Kok lemes?' batin Nita saat tangannya sudah menyentuh sesuatu yang akan ia buat mainan.
"Nit, aku ada meeting hari ini!" kelit Farel yang selalu mencari alasan untuk menghindar. Padahal juga suka kalau diraba. Entah, mungkin sudah kebanyakan pas semalam, atau menjelang pagi tadi. Jadi dia belum begitu berselera.
"Bentar aja, Sayang!" rayu Nita kemudian langsung memegangi wajah suaminya dengan kedua tangan.
Nita jinjit sedikit, kemudian langsung saja merampas bibir sensualll sang suami. Terasa dingin dengan aroma mint dari odol yang dipakai Farel.
'Kenapa dia tidak membalas?' Nita mulai gelisah.
Wanita itu kembali aggressive. Namun, ia seperti menyesap patung.
Sementara itu, Farel merasa tidak nyaman. Entah mengapa, hal yang paling ia sukai mulai terasa hambar. Sentuhan Nita yang selalu bisa membuatnya bersemangat, kini terasa berbeda. Bukan Nita yang berbeda, mungkin dirinya sendiri. Bahkan matanya tidak menatap istrinya yang cantik itu. Sorot matanya yang tegas dan tajam kini terlihat kosong. Sepertinya ada sesuatu yang menganggu pikirannya.
"Sayang!" panggil Nita yang gemas karena suaminya malah tidak bersemangat.
Sudah dirabaa, tapi tidak ada pengaruh. Masih lembek, masih lentur. Sampai Nita heran, apa suaminya punya masalah dengan itu? Dan saat akan mendekatkan wajahnya lagi, Farel malah memalingkan muka.
"Aku ganti pakaian dulu!" tolak Farel sambil menepis kedua lengan Nita yang sudah sejak tadi menggoda.
'Apa suamiku mulai gak normal?' batin Nita bertanya-tanya.
BERSAMBUNG
Bukan gak normal, masih kenyang. Wes waleh ....
Fb Sept September
IG Sept_September2020
karepmu jane piye reeell jalok d santet opo piyee.....😡😡😡😡😡😡😡
waktu penyiksaanmu teko fareelll....gawe trsiksa dsek iku farel thoorr.....ben uring uringan mergo nahan rindu tpi airane moh ktmu gtuu 😀😀😀😀😀