Alceena harus menelan kekecewaan saat pernikahannya dibatalkan secara sepihak oleh calon suami, karena ada rumor yang beredar jika dirinya mandul.
Alceena tidak merasa jika dia seperti yang diberitakan pun berniat untuk membuktikan pada seluruh orang bahwa dirinya bisa memiliki keturunan. Dia melakukan program hamil dengan metode inseminasi buatan, memasukkan sel dari bibit kehidupan seorang pria misterius yang bersedia mendonorkan sedikit cairan penting tersebut, tanpa melakukan hubungan badan.
Namun, tanpa Alceena ketahui bahwa pendonor bibit kehidupan tersebut adalah Dariush Doris Dominique, seorang pengusaha muda di Eropa sekaligus musuh dan orang yang selalu dia hindari sejak dahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
“Aku tak akan terluka jika kau mau berjanji satu hal denganku,” celetuk Cathleen. Dia meraih tangan Alceena untuk digenggam. Menatap dengan sorot penuh permohonan agar kembarannya mau menurutinya satu kali saja.
“Apa?”
“Berjanjilah kalau kau tak akan pernah membalas perasaan Dariush,” pinta Cathleen. Wajahnya nampak sedikit bersedih karena dia selalu kalah jika bersaing masalah cinta dengan Alceena. Cathleen memang cantik, wajahnya lembut. Tapi, justru kebanyakan pria menyukai Alceena yang lebih seksi dan selalu terlihat hot.
Alceena hanya mengulas senyum. Sialnya, mulut tak bisa melontarkan kata-kata seperti apa yang diminta oleh Cathleen. Rasanya lidah seperti kelu saat hendak berjanji. Dan hanya anggukan kepala saja dia berikan sebagai jawaban.
“Kenapa diam saja? Kalau berjanji, harus mengeluarkan kata-kata agar lebih terpercaya.” Cathleen meminta Alceena agar mengulangi janji. Namun menggunakan suara, bukan sekedar anggukan kepala.
“Sama saja, Cath. Tadi aku berjanji dengan isyarat menyetujui perkataanmu,” kilah Alceena seraya mengelus punggung tangan Cathleen.
“Aku ingin mendengar langsung dari mulutmu, Ceena.” Cathleen mengeluarkan ponsel lagi, membuka layar dan menghidupkan sebuah aplikasi. “Aku akan merekamnya sebagai bukti jika kau tak akan membalas perasaan Dariush. Jadi, tak ada persaingan antar saudara seperti biasanya. Karena sudah dipastikan aku akan kalah jika terulang lagi seperti yang telah terjadi.”
Alceena menghela napas berat. Melihat Cathleen yang nampak begitu memohon padanya, membuatnya tak tega jika tidak menuruti. Lagi pula, sejak dahulu Cathleen sudah banyak mengalah saat masa muda. Mungkin, kini gilirannya yang mengalah.
“Aku berjanji tidak akan pernah membalas perasaan Dariush Doris Dominique, demi kebahagiaan saudari kembarku, Evanthe Cathleen Pattinson.” Alceena mengucapkan hal itu dengan lantang.
Dan Cathleen langsung mengulas senyum saat mematikan perekam di ponselnya. “Terima kasih, Ceena.” Dia memeluk Alceena yang terbaring di atas ranjang pasien. “Kau memang saudaraku yang pengertian.” Kecupan pun dilabuhkan pada kening Alceena. Cathleen kembali duduk dengan dua sudut bibir yang terus mengembang bahagia.
“Sebagai balasan karena sejak dahulu, kau sudah banyak mengalah denganku, selalu merelakan pria yang kau sukai untuk menjadi kekasihku,” jelas Alceena mencoba mengulas senyum bahagia juga. ‘Tapi, kenapa perasaanku tak enak setelah mengucapkan janji itu, ya?’ Dia bergumam dalam hati karena saat ini dada terasa sedikit berdebar.
Cathleen menyengir, akhirnya Alceena tahu mengalah juga. Tapi, mendadak dia terpikirkan sesuatu. “Ceena?”
Alceena menyentakkan alis ke atas. “Apa?”
“Kau melakukan inseminasi buatan untuk hamil, tapi sudah tak memiliki pasangan. Cairan siapa yang dipakai?” tanya Cathleen yang mendadak ingin tahu.
“Aku mencari pendonor.”
“Siapa orangnya?”
Alceena bergeleng kepala hingga rambut bergesekan dengan bantal. “Aku juga tak tahu. Dia merahasiakan identitas karena aku juga melakukan hal sama.”
“Jadi, orang itu tak tahu jika cairannya dimasukan ke dalam rahimmu? Dan kau juga tak akan tahu anak yang akan tumbuh di perutmu itu milik siapa?” Cathleen memastikan sekali lagi.
Alceena terlihat menganggukkan kepala. “Benar sekali.”
Cathleen membulatkan mata, kembarannya aneh sekali karena memilih hamil tanpa pasangan. Bahkan tidak mengetahui ayah dari janin yang akan dikandung. “Jika sewaktu-waktu anakmu menanyakan Daddynya, bagaimana?”
“Jawab saja, Mommy hamil tanpa Daddy,” kelakar Alceena secara asal. Dia pun tertawa karena merasa lucu dengan jalan hidup yang dia pilih.
Cathleen ikut terkikik. Namun, sebuah nama terlintas tiba-tiba di benaknya karena merasa janggal dengan keberadaan pria incarannya yang ada di rumah sakit bersama Alceena. “Pria misterius itu tidak mungkin Dariush, ‘kan?”
...*****...
...Nah loh, siapakah yang akan sakit hati dan mengalah? Apakah Cathleen akan seperti Felly yang mengalah untuk kembarannya? Atau justru Alceena yang akan seperti Felly?...
...Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya ya bestie....
...*****...
...Yuk mampir ke karya temen aku, judulnya Terjerat Ranjang Hangat Si Culun Seksi oleh author Oniya...