BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
...~ happy reading ~...
" Bagaimana Gus dengan mengajar di pondok yang Sekarang ? " Tanya Ahmad, ayah mertuanya mengajak nya berbincang di ruang tengah, di temani dengan beberapa cemilan dan secangkir kopi.
" Alhamdulillah baik ayah, semuanya lancar. "
Banyak sekali yang mereka berbicara, seperti sudah akrab, tak ada rasa canggung dari Gus Sayhan maupun mertuanya. Dan yang terpenting banyak sekali nasehat dari ayah mertuanya, terkait tentang rumah tangga.
Rasa syukur selalu ia ucapkan kepada sang pencipta, ia sangat bersyukur di pertemukan dengan keluarga istrinya dan juga istrinya yang sangat ia cintai.
Sekarang Gus sayhan kembali ke kamar istrinya, setelah berbincang bersama sang mertua.
Celek_
Zahra yang mendengar suara pintu terbuka langsung mengakhiri sambungan telponnya bersama ayu.
" Maaf yu, aku matian dulu, nanti kita sambung kembali "
Ya, memang dari tadi Zahra sedang berbincang dengan sahabat itu. Zahra tak mau ayu tahu tantang pernikahannya bersama Gus Sayhan maka dari itu ia cepat mengakhiri sambungan telpon itu.
" Gus sudah selsai ngobrol sama ayah?" Tanya Zahra basa basi.
" Iya udah " Jawab Gus Sayhan dan duduk di sebelah Zahra.
" Tadi Gus masa ayah obrolin apa ? "
"Mau tahu? " Dan dijawab dengan anggukan kepala sama Zahra.
" Banyak, dan Tahu gak, saya bersyukur banget bisa mengenal kamu dan juga keluarga kamu " ucap Gus Sayhan sambil mengelus kepala istrinya.
" Masak sih?"
" Iya, karna setelah mengenal ayah, bunda, nenek, kakek . Mengenal beliau lebih dekat, saya jadi banyak belajar dan Banyak sekali nasehat yang beliau berikan pada saya tentang kehidupan"
" Alhamdulillah, Zahra juga bersyukur banget mengenal Gus Sayhan dan ummi Abi " Pungkas Zahra menatap Gus Sayhan.
" Terimakasih " ucap Gus Sayhan.
" Terimakasih untuk apa Gus? " Tanya Zahra mengkerut alisnya.
" Terimakasih sudah menerima saya menjadi suami mu dan mau menerima keluarga saya "
" Sama-sama Gus, Zahra juga senang menjadi bagian dari keluarga Gus sayhan. Dan setiap Zahra dekat dengan Gus rasanya hati Zahra tenaga dan nyaman berada di dekat Gus Sayhan " pungkas Zahra panjang lebar dan tanpa sadar dengan ucapannya yang terakhir.
" Bener kah begitu? " Tanya Gus Sayhan bahagia. Ia tersenyum mendengar apa yang di katakan istrinya. Apa artinya sudah mulai mencintai dirinya?.
" Terus apa saja yang kamu rasakan ketika berada di dekat saya ?" Tanya Gus Sayhan dengan penuh harapan.
" Zahra nyaman berada di dekat Gus, eh-" ucap Zahra menyadari kata katanya. " Maksudnya it-"
" Bolehkah saya memeluk mu ? "
Zahra terdiam dengan pertanyaan suaminya ini. Memeng benar Gus Sayhan tidak pernah memeluknya setelah pernikahan itu, hanya sebatas mengelus kepalanya saja tidak lebih.
Mendengar pertanyaan konyol dari suaminya itu Zahra hanya menganggukkan kepalanya. Kenapa harus izin kan dia berhak atas diriku, batin Zahra.
Gus Sayhan yang mendapat lampu hijau pun Langsung memeluk sang istri untuk yang pertama kalinya. Dan Zahra pun membalas pelukan hangat suaminya.
Hati Gus Sayhan hangat ketika pelukannya dibalas sang istri. Pelukan mereka sangat lama, Ya mungkin ini pertama kalinya buat mereka wkwk .
" Terimakasih" ucap Gus Sayhan mengecup kening istrinya.
Gus Sayhan memegang kedua bahu istrinya. Dan pandangan mereka bertemu. Ada rasa bahagia yang tergambar di mata Gus Sayhan begitu juga dengan Zahra.
Senyum terukir indah di bibir Gus Sayhan, memandang wajah cantik alami istrinya membuatnya tak pernah bosan untuk memandangnya.
" Apa artinya sekarang, kamu sudah mulai mencintai saya"
***