NovelToon NovelToon
The Mafia'S Obsession

The Mafia'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Reinkarnasi / Pengganti / Keluarga / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

WARNING!!

Mengandung adegan baku hantam, harap bijak dalam membaca!!



Ava Claire, gadis muda yang memiliki sifat tenang dan juga cuek. Ava tergabung dalam organisasi yang menawarkan jasa pengawalan. Ava menjadi salah satu anggota bodyguard paling terkenal di dalam lingkup organisasinya, ia bahkan banyak di idolakan oleh para pria yang seprofesi dengannya.

Hingga suatu hari, Ava yang baru saja selesai bertugas menjadi target pembunuhan oleh orang tak di kenal. pertarungan di antara mereka tak bisa terelakan hingga akhirnya Ava terjatuh ke dalam jurang dan meninggal seketika.

Ava mengira ia akan pergi ke alam kematian, tapi ternyata ia justru masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang sedang mendekam di penjara.

Seperti apa kisah perjalanan Ava selanjutnya? yuk baca aja gaes...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 23

Ava benar-benar tak percaya saat Mark menceritakan semua kejadiannya, secara mendetail. Hanya karena pria itu ingin menyakiti fisik dan jiwanya, ia melakukan segala cara bahkan tak segan membunuh orang yang menurutnya sudah tidak berguna lagi.

"Mengapa Papah sangat ingin membuatku terluka? apa aku bukan anak kandung Papah?" ujar Ava setelah sekian lama terdiam.

Sontak Mark kelabakan, kedua pupil matanya terlihat bergetar. Hal itu membuat Ava menaruh curiga pada sang ayah, selama ia menempati tubuh yang baru. Hampir setiap hari, Mark selalu mencari perkara dengannya. Di mulai dari hal-hal sepele, hingga berujung kekerasan fisik yang pria paruh baya itu lakukan.

"Jangan asal bicara kamu, Va! bukannya sudah jelas kalau kamu tinggal di sini, berarti kamu anak Papah!" sahut Mark lantang.

"Tinggal bersama nggak bisa menjamin aku anak Papah, aku butuh bukti yang lebih akurat,"

Mark berdecih sinis, ia mendekat ke arah putrinya sambil menunjukan seringai di bibir berharap Ava ketakutan. Namun yang ia dapat justru tatapan intimidasi dari putrinya, Mark tiba-tiba merasa dejavu, ia seperti pernah melihat tatapan yang sama seperti itu. Namun ia lupa siapa orang yang memiliki tatapan seperti itu.

"Va, semakin hari sikap kamu semakin berani! Kali ini kamu harus di huku-"

Buagh.

Sebelum Mark menyelesaikan ucapannya, Ava lebih dulu memukul wajah sang ayah hingga membuat tubuh pria paruh baya itu tersungkur ke lantai.

Ava bergegas membantu Marvel berdiri, ia memapah Marvel berniat menuju pintu keluar. Namun Mark segera bangun dan menarik kaki Ava, hingga membuat mereka berdua jatuh bersama ke lantai.

Brugh.

"Ssstt," Ava mendesis ketika merasakan sikunya menghantam lantai.

"Va, kamu nggak apa-apa?" ujar Marvel khawatir.

Belum juga Ava menjawab, Mark sudah menarik kakinya ke belakang. Marvel berusaha membantu, akan tetapi Ava menggelengkan kepalanya melarang Marvel kembali terlibat dengan Mark.

"Aku bisa mengatasinya, Bang." Ucap Ava tanpa suara.

Marvel hanya bisa mempercayai ucapan adiknya, sebab saat ini ia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Ia melihat adiknya berusaha berjuang melawan Mark, dan berharap ia dan adiknya bisa segera pergi dari sana.

Kembali pada Ava dan ayahnya, setelah menarik kaki putrinya. Mark melempar tubuh Ava hingga membentur lemari kayu, Ava mengusap belakang kepalanya yang berdenyut. Ia kembali menegakan tubuhnya, kini hanya ada kebencian dan amarah yang terpancar di wajah gadis itu, ketenangan yang sejak tadi ia pertahankan telah hangus termakan api kemarahan.

"Kalau Papah begitu ingin membunuhku, lebih baik kita putuskan sekarang! Aku atau Papah yang akan mati," ujarnya tanpa sedikit pun rasa takut.

"Jika itu mau mu, dengan senang hati Papah mengabulkannya!" sahut Mark di selingi smirk di bibir.

Mereka berdua benar-benar berduel layaknya musuh, tidak ada belas kasih sedikit pun yang Ava rasakan dari Mark. Hanya tersirat dendam yang begitu dalam dari setiap pukulan pria paruh baya itu.

Buagh.

Braak.

Ava berhasil memberikan balasan pukulan di wajah serta perut sang ayah, tubuh pria itu limbung hingga menabrak meja bundar yang terletak di dekat sofa.

"Kurang ajar!" geram Mark.

Ia kembali berdiri dan langsung berlari menerjang tubuh Ava, pria itu mendorong tubuh putrinya hingga menghantam tembok. Tak tanggung-tanggung Mark kembali meninju wajah Ava, namun kepalan tangannya berhasil di tangkap oleh gadis itu.

"Cukup sekali Papah melukai wajahku, kali ini Papah harus bertanggung jawab atas perbuatan Papah sama Bang Marvel!"

"Bedebah licik, kamu kira bisa menang melawan Papah hah!"

"Bukan kemenangan yang aku cari, Pah. Tapi penjelasan mengapa Papah begitu benci padaku, salah aku dimana? Kesalahan seperti apa yang aku perbuat sampai Papah nggak bisa memberikan sedikit saja rasa iba sama aku!"

Mark tertegun melihat sorot mata putrinya yang mengembun, selama ini Ava tidak pernah meneteskan air mata di depannya. Bahkan saat ia menyiksa gadis itu, hanya ada umpatan dan kata-kata kasar yang bisa gadis itu lontarkan tanpa sedikit pun air mata. Tapi saat ini, Mark bisa melihat betapa kerasnya Ava menahan bulir kristal dari kedua kelopak matanya agar tidak jatuh.

Dalam posisi Mark menahan lehernya, Ava terus menyuarakan isi hati pemilik tubuh yang selama ini di pendam tanpa bisa mengucapkannya.

"Aku benci Papah, tapi di satu sisi aku juga menyayangi Papah. Setiap hari aku berharap Papah bisa berubah, meski nggak bisa menyayangiku layaknya anak. Aku hanya ingin Papah tidak memukul aku dan membiarkan aku hidup layaknya manusia,"

"Kamu masih hidup, jangan banyak bertele-tele, Va. Papah nggak mungkin mempan dengan rayuanmu sekalipun kamu memohon," tukas Mark, menepis perasaan mengganjal yang muncul di hatinya.

Ava mengangguk, kedua netranya sudah memerah. Kekecewaan yang pemilik tubuh miliki, mampu berbaur dengan perasaannya. Kenangan sulit di kehidupannya yang dulu, saat ia berdiri sendiri melewati caci maki dari orang-orang tanpa ada satu pun yang mau membantu, kini bersatu dengan perasaan pemilik tubuh yang ia tempati.

"Aku nggak bakal memohon atau pun mengemis, Pah. Aku memang masih bernyawa, tapi aku merasa sudah mati. Aku bertahan hari demi hari hanya demi menunggu penjelasan dari Papah, bisakah saat ini Papah mengabulkannya?"

Degh.

Mark tak tau harus menjawab apa, ia hanya diam sambil menatap lurus ke arah wajah putrinya. Selama ini ia tidak pernah memperhatikan wajah Ava, kebencian terhadap ayah kandung gadis itu mampu menutup mata dan batinnya.

Namun kini gadis yang dulu menggemaskan dengan kedua pipi gembul di sertai semburat kemerahan, saat ini sudah tubuh besar dengan luka yang menganga lebar akibat ulahnya.

Melihat Mark terdiam membisu, Ava akhirnya mengeluarkan surat dari saku celananya dengan susah payah. Surat yang ia temukan di dalam kamar sang ayah tempo hari, surat yang menguak hubungan asli dirinya dan Mark. Ia sejak tadi memang sudah tau, namun ia hanya ingin Mark mengatakan secara langsung tapi nyatanya itu hal yang mustahil terjadi.

"Bisakah Papah menjelaskan surat ini, di sini tertulis jelas bahwa nama ayah biologis ku bukan Papah, tapi saudara kembar Papah!"

Degh.

Degh.

Bukan hanya Mark yang terkejut, tapi Marvel juga sama. Pemuda itu bahkan tanpa sadar membuka mulutnya, kejutan dari Ava membuat Marvel benar-benar syok.

"Dari mana kamu mendapatkan surat itu?"

"Kamar Papah, aku tak bisa menerima perlakuan Papah padaku dengan dalih kedisiplinan. Aku bahkan sudah memastikan surat ini asli dan semua yang tertulis di sini benar adanya," sahut Ava tanpa mengalihkan pandangannya dari sang ayah.

Ia ke rumah sakit tadi bersama Nathan, memang untuk memastikan pada dokter yang menangani tes DNA itu dan hasilnya sesuai yang Ava ucapkan barusan.

Namun tiba-tiba Mark menekan leher gadis itu hingga membuatnya kesulitan bernafas, tak tinggal diam Ava segera menendang aset masa depan sang ayah, hingga pria paruh baya itu menjauh sembari merintih kesakitan.

"Brengsek! kamu sangat keterlaluan, Va!" sentak Mark.

"Aku hanya mengikuti didikan yang Papah berikan, jika aku brengsek maka artinya Papah berhasil mendisplinkan aku," sahut Ava memberikan senyum tipis.

"Kamu..."

Percakapan Ava dan Mark terhenti ketika suara tembakan menggema di dalam mansion tersebut, bersamaan dengan peluru yang melesat teriakan Marvel membuat suasana Mansion semakin tegang.

1
Zahra Tusyifa
ok
bukan kaleng²
kejutan!!!!/Chuckle//Chuckle/
Husein
wah.. siapakah yg menembak dan kena tembak?
Ayu Dani
papah palsu ya kya gtu perasaan yang punya dosa kembarannya Mark tp knpa c ava yang jadi sasaran hmmm benar benar rumit
Cha Sumuk
ayolh hjr pphmu va jgn klh lh jiwa petarung kok
Zee✨: next bab bkl baku hantam kok hehe
total 1 replies
Husein
Mark psikopat tyt.... hny Krn cinta tak berbalas, ava yg tdk tau apa-apa jd korban ...
Padriyah Balqis
q bingung knp papa nya seperti orang gila...knp ya...
ap dia bukan papa nya 🤔
Zee✨: perasaan udh aku jelasin di bab sebelumnya kak hehe
Husein: emang bukan
total 2 replies
bukan kaleng²
seru nih,pasti akan banyak konflik yang numpuk nantinya dan membuat aku penasaran ya pastinya juga kalian /Facepalm//Facepalm/semangat Thor, ekspetasi aku sih jikalau ava dan Azhar bener²suka dan menyatu pasti badass pisan /Angry//Angry//Casual/
Masita Ilyas
karya nya keren memuaskan
Masita Ilyas
maaf Thor blum bisa memberimu hadiah cuman bisa laike comen sabscraib. aja
Zee✨: nggak apa² kak, mau mampir aja aku dah seneng loh🥰🥰
total 1 replies
Masita Ilyas
Thor jangan lama" ya up nya lagi seru baca nya
DISTYA ANGGRA MELANI
Kayak nya bntar lagi stts mark bkal terbongkar deh...
Husein
wah, ada apakah ini?
knp Marvel disiksa Mark... terus siapa yg ditusuk jantungnya... duh Thor kok digantung lg,...
lanjut.. lanjuuuttt
Zee✨: lnjt bsk ya hehe
total 1 replies
Astuti Setiorini
kpb papanya ava dpat blasan kasihan ava sama abangnya.yng ditusuk itu siapa
Zee✨: gk lama lg kok nantikan ya🥰
total 1 replies
Husein
hai Thor akhirnya muncul lagi, terimakasih sdh kembali...

jd Azhar ada phobia dgn perempuan ya tp tdk dg ava... apakah yg menolongnya td jg ava?
Husein: siip.. sll ditunggu lanjutannya.... bagus kok ceritanya 👍❤️
Zee✨: hehe kemaren sempet ragu kak, mau aku lnjt atau nggak, tp setelah aku timbang² aku putusin buat lanjut, btw alurnya bakal aku cepetin y semoga ttp ada yg baca wkwk
total 2 replies
Ziggrie Dames
Luar biasa
Husein
jd itu, alasan Mark kejam ke ava... tp harusnya ya ga bs sekejam itu dong, ava aja ga tau apa2...
Husein
kok rasanya lega ya baca part ini... adanya Marvel dan Azhar sbg pelindung bagi ava...
nunggu kejutan2 lg dr k oThor...😍
Zee✨: okey tungguin ya hehe
total 1 replies
Husein
"dia" siapakah itu??🤔
Mey Abimanyu
curiga kalo ava itu kakaknya di Carlos .. makanya bapaknya ava juga engga sayang sama avaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!