Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.
Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.
Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.
"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."
"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Perkenalan
Festival Halloween menjadi perpisahan yang di pilih oleh anak anak SMK kesehatan yang berada di kota Jakarta. Banyak dari mereka begitu antusias untuk hal ini dan sudah menyiapkan kostum sedemikian rupa.
Termasuk seorang gadis bernama LA KAYYA MADELINE seorang gadis manis nan mungil yang kini bingung ingin mengenakan apa untuk festival Halloween seminggu yang akan datang.
"Ihh ini seriusan idenya gada?" Keluhnya seraya menumpukan kepalanya kepada kain kain.
Ia berniat menelpon temannya Rosa untuk meminta saran.
"Rosaaaa" Nada panjang itu seperti menggambarkan betapa frustasi nya gadis itu.
"Kenapa kayya sayangku?" Tanya Rosa.
"Ih aku belum dapet ide buat kostum astaga!!" Pekiknya pelan.
Di sebrang sana Rosa tertawa mendengar nada frustasi gadis itu.
"Kamu kan suka pake dress, gimana kalo di mix and match aja si itu, tambahin kesan serem dan sedikit sexy di dress itu." Saran Rosa.
"Emang boleh sexy?" Tanya Kayya.
"Boleh lah, umur kamu juga udah legal tapi ya jangan begitu sexy, kaya cuman bahu aja yang keliatan gitu" Ucap Rosa.
"Baik lah, terimakasih ya sarannya." Kayya bernafas lega.
"Your welcome babe."
Kayya memutuskan sambungannya, ia kini berniat memeriksa beberapa dress yang ia punya untuk di mix and match
Pilihannya jatuh kepada dress putih yang sama sekali belum ia pakai. Ia mengambil dress tersebut dan mulai menggunting dan merombak beberapa bagian dress tersebut.
Hampir seharian gadis itu mendesain dress nya untuk halloween. Ia tersenyum puas ketika melihat hasilnya. Dress itu ia beri kain berwarna gradasi ungu dengan atas berenda dan panjang sedikit di atas lutut dengan rumbai rumbai yang cantik.
Ia tidak jadi memakai konsep sexy karena memang ia tidak menyukainya. Kayya menyimpan dress tersebut di lemarinya lalu mulai membereskan peralatan tempurnya tadi.
Kayya akhirnya pergi mandi untuk merilekskan tubuh nya. Tanpa tahu ada yang masuk ke kamarnya diam diam lalu pergi begitu saja setelah mengambil sesuatu.
Kayya, gadis itu sudah selesai mandi dan memakai piyamanya. Ia berjalan perlahan mengambil handphone yang ia simpan di nakas berniat menghubungi Rosa.
"Rosa! Aku senang sekali, baju impian ku untuk halloween akhirnya selesai!" Pekik gadis tersebut.
"Wah, syukurlah. Bagaimana hasilnya? Aku jadi tidak sabar melihatnya." Ujar Rosa.
"Eits, nanti besok saja ku beri tahu ya!" Jawab Kayya.
"Ya ya ya ya dasar pelit"
"Hehehe sampai jumpa~"
Tut
Panggilan tersebut berakhir, Kayya merebahkan tubuhnya di kasur dan tanpa sadar terlelap.
***
Perusahaan DA VENNA CORPORATION.
THEINE JAZZ DA VENNA atau yang biasa di sebut Theine adalah pria dengan segudang prestasi di usianya yang baru menginjak kepala tiga. Pemilik DA VENNA CORPORATION itu selain berprestasi ia juga memiliki wajah yang tampan dan karismatik. Membuatnya banyak di gilai oleh para wanita yang bersedia menjadi pacar, istri bahkan one night stand sekalipun. Katakan mereka gila, namun Theine bukan pria yang gila wanita. Ia bahkan tidak pernah berkencan, mengenal atau pun ONS kepada wanita manapun. Membuat orang orang bertanya apakah orientasi seksualnya.
Namun Theine acuh tak acuh ia hanya peduli pada dirinya dan sesuatu yang menguntungkannya. Selebihnya ia tidak peduli.
Selain sukses di bidang bisnis dan ekonomi ia juga sukses di bisnis gelapnya. Theine mempelajari hal itu dari ayahnya yang kini sudah abadi di dalam tanah. Ia hanya tinggal bersama ibunya yang tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana rupanya kecuali sekertaris nya, ZILIAN LAIK.
"Tuan, anda di tunggu di ruang meeting." Itu suara sekertaris nya.
"Bagaimana?" Tanya Theine.
Sekertaris Zilian yang tanggap pun menjawab, "Terakhir kali ia terlihat berada di sebuah butik tuan." Ucap sekertaris Zilian.
"Terus pantau dia." Ucap Theine yang di balas anggukan oleh sekertaris Zilian.