Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Fania membimbing tangan Ana keluar dari kamar mereka, mengunci pintu dan menuruni tangga, sementara ini sudah hampir tengah malam,...Ana bahkan tidak bisa melihat apapun selain kegelapan...

''Kita pergi menggunakan apa Fania, ini sudah malam...mana mungkin ada taxi jam segini.'' Ana memandangi ujung jalan yang sepi...

''Kau tenang saja, kita akan di jemput teman baikku...''

''Kau punya banyak kenalan yah....'' Ana cukup kaget dengan pertemanan Fania yang asing di telinganya..

''Tentu...selama ini aku hanya belum siap mengenalkannya kepadamu Ana.'' Gadis itu kembali menatap ke arah jalan menanti mobil dari ujung jalan..

Fania adalah gadis sederhana sepertinya, bahkan untuk makan saja mereka harus berpatungan..jika tiba-tiba sahabatnya memiliki teman yang punya mobil ini sungguh aneh bagi Ana...namun mungkin saja memang Fania memiliki teman itu hanya ia tidak menceritakannya...

Fania tampak sangat gelisah sambil melirik ponselnya...

''Jika memang temanmu sibuk, kita bisa pergi saja besok bukankah kita tak perlu buru-buru..''

''Diamlah Ana....kau membuatku semakin gugup saja..'' suara Fania meninggi...

''Hey...kau tidak perlu gugup mengapa kau harus gugup.'' Ana sedikit kesal dengan sikap Fania yang memaksa pergi, moodnya sedang tak baik hari ini dan Fania melengkapinya dan Ana mulai jenuh....

Fania memejamkan matanya, mengutuki kebodohannya..bukankah ia harus sabar..? sedikit lagi mereka akan di jemput dan tugasnya selesai begitu tuan James mendapatkan Ana...

Fania melirik Ana sebentar, Ana yang polos dan Ana yang cantik...mengapa justru ia merasa sedikit bersalah, sebenarnya Fania sudah lama bekerja sebagai mata-mata dari tuan James Arkana seorang Mafia perdagangan manusia yang terkenal kejam dan berdarah dingin...dia punya dendam pribadi dengan tuan ALex dan ingin menghancurkan tuan Alex....

Fania selama ini hanya bertugas untuk memata-matai sang Mafia namun sangat sulit utnuk mendapat informasi tentang Alex, sampai akhirnya Ana teman flatnya di sukai oleh tuan Alex...

Dan disitulah tugas Fania sebenarnya, tuan James Arkana menginginkan Ana untuk menjadi umpan agar tuan Alex bisa menyerah...

Segalanya akan terasa mudah jika Ana berada di bawah kendali tuan James Arkana.

Fania menghela nafas, sambil memeluk sahabatnya Ana ia tersenyum...

''Kuharap kau menikmati perjalanan ini Ana..''

''Tentu saja Fania..aku bersama sahabat terbaikku, bukankah aku sangat beruntung,....''

Fania menganggukan kepala, tak berapa lama kemudian tampak sebuah mobil datang dari kegelapan dan berhenti tepat di sisi mereka...

Itu adalah mobil paling mahal yang pernah di lihat Ana seumur hidupnya...bahkan Ana tak pernah membayangkan sebelumnya jika Fania punya teman yang kaya....

Keluar dari sana seorang pria berbadan tegap dan menghampiri mereka..

''Silahkan masuk, temanku sudah menungu anda berdua..''pria itu mendunduk...

Fania melirik Ana yang terlihat segan dan menarik diri, yah...mengapa mereka mirip seperti Mafia...?

''Ayo kita masuk..''bisik Fania membujuk ketika pintu mobil bagian belakang terbuka...

Ana meragu dan menggeleng, menatap Fania sekali lagi untuk meyakinkan penglihatannya..

''Fania...apa kau yakin jika temanmu......''

''Dia temanku....mengapa kau bersikap seperti ini, kita akan membuat temanku tersinggung.'' Fania tak sabar..

''Baiklah...''

Ana yang polos akhirnya masuk ke mobil berwarna hitam di bagian belakang sedangkan Fania duduk di bagian depan...

Ana begitu terkejut ketika kedua tangannya langsung di cekal oleh seorang pria yang cukup tinggi walau dalam keadaan duduk, Ana mengerang mencoba meronta...

''Siapa kau...''

Ana sungguh terkejut ketika ia mendapati ia hanya sendirian bersama dengan seorang pria asing yang tampak begitu menakutkan, sementara Fania tidak terlihat...bukankah tadi Fania duduk di depan...mengapa malah ia tak bisa melihat pengemudi di hadapannya...

Ana menjerit panik dan mulai menangis...semua pemandangan di dalam mobil hanyalah kegelapan, bahkan ia tak bisa melihat apapun di luar sana....Ana semakin bingung dengan apa yang terjadi...

''Diam atau aku akan membunuhmu sekarang juga dan mengirimkannya kepada kekasihmu Alex Rule...''

''Alex Rule..''ulang Ana semakin tidak mengerti...

Bukankah Alex Rule adalah mafia itu, lalu bagaimana caranya ia mengenal Mafia itu...apa pria ini tidak salah menangkap orang...

''Tuan.....lepaskan aku, kau salah orang....aku tdiak ada hubungannya dengan Alex Rule.''

Kata-kata Ana terputus ketika kedua lengan besar itu menarik tubuhnya mendekat seperti menarik sesuatu yang ringan, tubuhnya terangkat, ia tampak ringan dan pasrah...

Pria yang menatapnya dalam kegelapan itu tersenyum kejam,....Ana tak bisa melihat wajah pria ini dengan teliti karna lampu mobil di matikan jadi ia hanya bisa melihat bayangan rahang pria ini yang tegas dan kokoh....

''Kau hanya tidak tau siapa dirinya, Anastasia, tapi aku berbaik hati menginjinkan kau mengenallinya..sebelum aku membunuh kalian berdua...''desisnya penuh ketegasan...

''Tapi aku berhak tau siapa dia bukan....ini hidupku dan kau tak berhak.......''

''Jika sekali lagi kau membantahku maka aku mungkin tak sabar untuk menembakmu kali ini, aku sungguh-sungguh Anastasya...''ucap Pria itu dengan tegas...

Ana sungguh terkejut...

Tubuh Ana di hempaskan hingga membentur jok mobil, Ana memeluk tubuhnya yang gemetar, menahan kesakitan yang menyebar di punggungnya....

Mobil itu melaju entah kemana, Ana tak tau.,.....siapa Alex Rule, mengapa pria ini tampak sangat marah.....? Ana membuang pandangan ke arah pria yang duduk tegak sambil memejamkan matanya...sementara sebuah pistol berada di dalam genggamannya...Ana gemetar dan mengalihkan pandangan dengan segera...ia sungguh ketakutan...

Dimana Fania..apakah Fania baik-baik saja...? apakah Fania mungkin sudah di bunuh...oleh pria ini...?

Ya ampun...mengapa hidupnya tidak pernah tenang.....??

******************************

Setelah beberapa saat mobil itu melaju pelan di tengah malam, akhirnya menemui perhentian....

Pria itu lalu meraih pistolnya dan tersenyum....dilirknya Ana di sampingnya dan menariknya turun bersamanya....

Ana membeku...........

Ketika di depannya sudah ada banyak mobil yang terparkir saling bersebrangan, lampu mobil begitu menyilaukan mata dan Ana menjadi semakin ketakutan, tubuhnya di dekap dengan sangat erat oleh pria bertubuh tinggi di sampingnya, pelukan itu terlalu erat hingga ia merasa sedikit sesak....

''Lepaskan aku....''rintuh Ana gemetar....

Namun kata-katanya justru membuat pistol yang dari tadi di tangan pria itu kini mengarah kepadanya......

Sementara Dari mobil seberang sana, sosok Damian tampak turun dan memegang senjata yang sama dengan pria asing ini...tatapan mereka saling membunuh.....

Begitu Ana melihat Alex yang ia sebut dengan Damian, senyumnya mengembang di tengah airmatanya yang menetes..

''Damian....''jerit Ana semakin meronta ingin melepaskan diri namun tak pernah bisa...

''Damian...''ulang pria itu dengan tawa yang menggelegar.....

Ana terkejut ketika wajah pria itu mendekat padanya...mereka saling bertatapan tajam dan kali ini Ana sudah bisa melihat jelas, wajah pria yang tampak begitu tampan sekaligus menakutkan....

''Damian apa...dialah Alex Rule, sang mafia.....dia adalah Alex Rule....''teriak James Arkana dengan penuh penekanan...

''Apa.......'' Ana seakan kehilangan jiwa.......