NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Badboy / Patahhati / Tamat
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KANGEN MAMA

Luka, luka, hilanglah luka

Biar tent'ram yang berkuasa

Kau terlalu berharga untuk luka

Katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Mila duduk sendiri dipantry sambil mendengarkan lagu Tulus yang berjudul diri. Meresapi bait demi bait dari lirik lagu tersebut. Sekarang sudah jam pulang kantor, tapi dia belum berniat untuk pulang.

"Gak pulang lo?" Tanya Reni yang baru masuk. Dia baru saja ganti baju sebelum pulang.

"Entaran." Jawab Mila sambil mengutak atik ponsel. Keluar masuk medsos tanpa berbuat apa apa. Hanya sesekali melihat postingan teman tanpa berniat untuk berkomentar.

"Lo udah beli baju?" Reni mengurungkan niatnya untuk pulang. Dia menarik kursi lalu duduk disebelah Mila.

"Buat?" Mila mengernyit sambil menoleh ke arah Reni.

"Ya elah nih bocah. Buat acara aniv nanti lah." Jawab Reni sambil mendengus. Heran sekali dengan temannya satu ini. Tampak tak antusias sama sekali. Padahal semua orang pada heboh mikitin out fit unuk anniversary perusahaan.

"Aku gak datang."

"APA! Becanda lo ya?"

Mila menggeleng. "Aku beneran gak ikut. Mau pulang kampung. Kangen sama ibu sama bapak, sama Miko juga."

Reni berdecak sambil menatap tak percaya pada Mila.

"Acara ini setahun sekali Mil. Ya kali gak ikut. Jarang jarang loh perusahaan ngajak ob ikutan. Biasanya cuma staf doang. Kapan lagi coba Mil, kita masuk ballroom hotel mewah. Makan makanan enak, gratis pula. Pulang kampung bisa lain kali. Ikut ya Mil..." Rengek Reni. Bukan apa apa, sebenarnya dia hanya ingin ada temannnya di acara itu. Gak enak juga kan kalau kita cuma lontang lantung sendiri. Mau ngumpul sama staf juga takut malah dikacangin.

"Sorry Ren. Aku beneran gak bisa."

Tak mungkin Mila mau hadir diacara itu. Kesana sama saja menggali kubangan luka. Dia tak akan sanggup melihat Elgar bertunangan dengan Salsa. Tidak, dia tak mau menyakiti dirinya sendiri. Pulang kampung sepertinya lebih baik. Bisa sejenak melepas rindu pada keluarga dan sejenak melupakan Elgar dan pernikah aneh ini.

"Gue gak enak kalau sendirian Mil. Ikut ya...." Bujuk Reni.

"Enggak Ren. Aku udah terlanjur janji sama ibu mau pulang. Lagian ada Dion dan Galang. Ob dari area lain juga banyak." Mila beralasan.

"Gak terlalu akrab sama ob dari area lain. Kalau Dion dan Galang, mereka pasti sibuk mikirn perut perut dan perut doang. Lebih lebih tuh si Galang. Otaknya isinnya cuma makanan doang. Padahal aku mau ngajak lo nyalon bareng loh Mil."

"Sorry Ren. Aku beneran gak bisa."

...****...

Devan mengajak Pink ke sebuah butik milik teman Alina. Dulu dia dan Alina sering kesini. Hampir semua baju pesta Pink dan Alina, semua beli atau pesan disini.

Sesampainya disana, mereka langsung disambut baik oleh karyawan butik dan diajak langsung ke bagian anak anak.

"Hai Dev." Sapa Jessi yang baru keluar dari ruang kerjanya. Barusan karyawannya memberi tahu jika Devan dan Pink datang. Dia mengulurkan tangan kearah Devan dan langsung dijabat oleh pria itu.

"Hallo cute girl." Sapa Jessi sambil membungkuk dan menyentuh pucuk kepala Pink.

"Hallo onty Jes." Sapa balik Pink sambil mengajak Jessi ber high five.

"Makin ganteng aja lo Dev." Puji Jessi sambil bersedekap dan menatap Devan.

Devan hanya menanggapi dengan decakan dan gelengan kepala.

"Pesona duda memang tak terbantahkan." Lanjut Jessi.

"Paan sih lo." Devan hanya nyengir dengan kedua tangan dilipat didada.

"Lagi deket sama siapa nih? kok gak diajak sekalian kesini?"

"Free gue, gak lagi sama siapa siapa."

"Ck, gaya lo kayak duda gak laku aja. Pasti banyak tuh yang ngantri. Mulai dari janda sampai gadis."

"Lo pikit gue sembako murah, sampai banyak yang antri. Gue duda limited edition. Jadi cuma orang orang tertentu dan spesial aja yang bisa dapetin."

"Dih, sombong." Seru Jessi sambil memukul lengan Devan.

"Hahaha...." Devan malah tertawa ngakak dikatain sombong.

Pink tampak bingung memilih baju yang hampir semuanya bagus itu. Sampai seorang karyawati membawakan baju koleksi terbaru yang luar biasa bagusnya.

"Wah, itu bagus banget sayang." Ujar Devan sambil memperhatikan detail baju warna pink itu.

"Itu design terbaru. Mungkin keberasan dikit buat Pink. Tapi gak papa, ntar gue kecilin." Kata Jessi.

Selanjutnya Pink diantar seorang karyawati ke tempat fitting. Devan dan Jessi menunggu sambil mengobrol. Sesekali kembali mengenang masa lalu saat masih ada Alina.

Tak berapa lama kemudian, Pink kembali. Wajahnya tampak murung, membuat Devan dan Jessi seketika saling bertatapan. Seolah keduanya sama sama saling bertanya, ada apa?

"Loh, kok bajunya gak dicoba? Tante Jes kan pengen lihat." Tanya Jessi sambil membungkuk untuk menyamakan tinggi dengan Pink.

Pink hanya menggeleng. Membuat Devan dan Jessi kian bingung.

"Mendadak didepan fitting room, Pink minta kembali Bu. Dia gak mau coba katanya." Ujar mbak karyawati.

Devan merasa ada sesuatu yang terjadi. Tak mungkin Pink tiba tiba murung seperti ini. Pria itu lalu mendekati Pink dan menggendongnya menuju sofa. Dipangkunya putrinya itu sambil dia cium keningnya lama.

"Pink kenapa?" Tanyanya sambil merapikan rambut Pink.

"Hiks hiks hiks." Bocah kecil itu malah menangis. Membuat Devan kian yakin jika sesuatu telah terjadi.

Devan memeluk Pink dan membiarkan dulu anak itu menangis hingga lega.

"Pink kangen mama."

Jleb

Sebuah ungakapan hati yang mampu membuat Devan seperti tertusuk. Pink tak punya memori apapun tentang mamanya. Karena pasa saat Alina meninggal, Pink masih berusia 3 tahun. Jadi memorinya hilang seiring berjalannya waktu. Pink hanya bisa mengingat wajah sang mama dari foto.

Devan menyeka air mata Pink lalu mencium kedua pipinya.

"Mama pasti sedih kalau Pink nangis gini. Pink mau mama sedih?"

Pink menggeleng cepat.

"Nanti kita ketempat mama. Kita belikan bunga kesukaan mama. Pink bisa cerita banyak disana. Pink bisa ngobrol sama mama."

Pink langsung mengangguk.

Devan bingung, kenapa mendadak Pink kangen mamanya. Padahal tadi baik baik saja.

"Pink mau coba gaun tadi?" Tawar Devan.

Pink tiba tiba menunjuk ke arah fitiing room. Didekat fitting room, ada sepasang ibu dan anak yang sedang mencoba gaun couple. Alhasil, Devan tahu apa yang membuat Pink tiba tiba kangen mamanya.

"Pink mau pakai baju seperti itu.Tapi mama gak ada." Bocah itu kembali menangis. Mambuat hati Devan seperti tersayat sayat.

Jessi yang ada disana ikut menetaskan air mata. Dia kasihan pada Pink yang sudah kehilangan sosok mama sejak kecil. Dia pasti iri melihat anak lain yang bisa melakukan banyak hal bersama mamanya. Contohnya memakai gaun couple.

"Pah."

"Apa sayang?"

"Gimana kalau Pink pakai baju samaan dengan tante Mila. Tante Mila juga datangkan ke pesta. Kan tante Mila juga kerja dikantor opa?"

Devan seketika melongo. Bagaimana bisa tiba tiba Pink punya pemikiran kesana.

1
scarlet
keren banget ceritanya,,, sad ending tp fellx dpt banget,,, jd ikutan mewek . 👍👍
Suky Sukeni
😭😭😭😭😭😭 lagi nangis malh tamat
Suky Sukeni
ya Allah sakitnya sampai sini........
mimief
punya juga ga ada gunanya
selama ini ga ada fungsi nya cmn diatas tempat tidur doank
mimief
yah begitulah
minjem lagi kata kata di sebelah
terbiasanya di sodorkan pisau
ketika kita dikasih bunga kita pasti bingung menyikapi nya
mimief
dan bagaimana Suami sah ku lagi tunangan sama orang lain
hadeeeeh
mimief
buahahahahaha 🙄
mimief
lupain aja lah mil
mimief
lah .ngapain marah
kan sama ,lo juga selingkuh
mimief
kan udah tau aturan mainnya say
mang salahnya harusnya ga usah main hati beb
kalau udah begini,kan aku ikutan mewek😭
mimief
bau bau nya ada yg cemburu nih ntar🤣🤣
sukuuuriiin lo
mimief
ya.. ekspetasi yg ga perlu 😭😭
mimief
yah begitulah...
beda perempuan sama laki laki
kita selalu pakai hati, walaupun dari awal seharusnya jangan pake hati.. seharusnya
tapi entah kenapa,kok masih berasa sakittttt..
mimief
tapi seenggaknya agama masih merestui
jadi...ga nambah dosa
mimief
so sweet nya.
tapi emang bener si.mamah ku juga bilang,jangan takut berbuat baik sama orang walaupun sama orang yg baru dikenal
tapi inget ya baiknya juga harus terukur
semua akan berbalik ke kita nantinya
bukan hukum karma,tapi hukum tuai dan tabur
Nova Nurdin
keren dan bagussss
Ikah Kartini
makasih ya thor bikin aku mewek trus
yg terakhir nya
Dessy Rinda
ini novel yg ke 5 sy baca,semoga seru kyk novel2 seblmnya🙏👍
gia nasgia
very sad 😭😭😭😭😭
gia nasgia
semoga Mila melewati semua cobaan dan semoga Mila menerima ajakan Dev, sehingga kenangan bersama El setidaknya bisa teralihkan 🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!