Novel ketiga author. Komedi Romantis.
Dera, mahasiswa cantik yang mengidolakan seorang pengusaha muda tampan dan terkenal bernama Zayn Wiguna. Namun, Dera harus mengubur dalam-dalam perasaannya, saat Zayn memutuskan bertunangan dengan kekasihnya.
Patah hati membuat hidup Dera berantakan, hingga tanpa sengaja ia justru terjebak dalam situasi yang memaksanya menikah dengan Zayn. Saat Dera tak bisa menghindar, sifat asli Zayn mulai terbongkar, Semua yang ditampilkan di media hanyalah kepalsuan. Dera juga baru mengetahui fakta bahwa Zayn adalah kakak kandung Zayyan, laki-laki yang selama ini dengan tulus mencintainya.
Mampukah Dera mempertahankan perasaannya pada Zayn, atau justru ia akan berpaling pada Zayyan yang jelas-jelas tulus mencintanya?
Sebelum membaca novel ini, disarankan membaca novel author sebelumnya dengan judul *My Amazing Husband* dan juga *Menikahi Anak Sopir*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
DERA
Akhirnya, aku dan Kak Zayn resmi menjadi suami istri setelah ijab kabul yang dilakukan oleh Papa dan Kak Zayn, serta disaksikan oleh Kak Dion, dan Zayyan, juga para tamu undangan yang hadir di pernikahan kami.
Impianku untuk menikah di luar ruangan seperti ini benar-benar terwujud. Sekarang, setelah acara akad nikah selesai, aku dan Kak Zayn langsung menuju hotel untuk persiapan resepsi pernikahan.
Kami menginap di kamar mewah tipe presidential suite, kamar mewah yang juga dilengkapi fasilitas mewah, sekali menginap harganya setara dengan harga mobil. Tentu saja kami menikmatinya secara gratis, karena hotel ini milik keluarga Wiguna.
Tak berapa lama, pihak WO datang dengan make up artist dan segera meriasku untuk resepsi siang ini.
Acara siang ini berlangsung santai karena yang hadir adalah teman dan sahabat kami. Teman-teman kampus juga datang mmberi semangat sekaligus tatapan menjijikan. Aku tidak peduli, karena di hadapan semua orang, Kak Zayn benar-benar memperlakukanku seperti ratu. Ia baahkan sesekali merangkul dan mengecupku seperti suami yang sangat menyayangi istrinya.
Setelah dua jam menggelar pesta, akhirnya kami kembali istirahat di kamar mewah ini. Sayangnya, di kamar ini hanya adakami berdua. Entah bagaimana caranya aku melepaskan gaun yang kupakai ini, tidak mungkin juga aku meminta bantuan Kak Zayn.
“Istirahatlah, kalau bisa kamu tidur juga, biar nanti malam kamu terlihat segar!” kata Kak Zayn yang kemudian berbalik badan dan melepaskan jasnya.
Aku juga berbalik badan dan berusaha melepaskan ritsleting gaun yang ada di bagian belakang, tapi berapa kalipun aku mencoba tetap saja gagal melepasnya.
Sekali lagi aku mencoba melepasnya, sampai tanganku terasa pegal. Akhirnya aku menyerah dan memutukan untuk merobeknya saja. Tanganku sudah meraih gaun bagian pundak dan mungkin beberapa kali tarikan gaun ini akan robek, tapi tangan besar menghalangiku melakukannya.
“Kalau nggak bisa lepas, bilang! Biar aku yang bantu,” kata Kak Zayn yang kini menarik ritsleting gaunku ke bawah.
Aku sangat yakin saat ini Kak Zayn bisa melihat punggunggku kalu dia tidak menutup mata.
“Kenapa berhenti?” tanyaku saat merasa Kak Zayn tidak lagi bergerak,
“Ritsletingnya nyangkut, gimana dong?” kata kak Zayn yang membuatku berbalik badan untuk melihatnya.
“Kok bisa sih?” tanyaku yang kini tepat berhadapan dengan Kak Zayn. “Yaudah robek aja deh sekalian.” Aku kembali berbalik membelakanginya karena malas berdebat dengannya.
“Kamu serius?” tanya Kak Zayn yang mendekatkan bibirnya di telingaku.
“Iya, ih buruan, udah ngantuk nih aku,” jawabku.
Kak Zayn langsung merobek gaunku dengan sekali tarik.
“Udah,” kata Kak Zayn dengan nada lebih peln dari sebelumnya.
“Yaudah makasih!” jawabku sambil memakai bra dengan posisi membelakanginya. Sedangkan gaunku sudah terlepas dari tubuhku.
“Kamu nggak malu apa ganti baju di sini?” tanya Kak Zayn yang membuatku berbalik lagi menghadapnya.
Aku hanya memakai bra merah dan hot pants yang memang sedari tadi kukenakan.
“Kenapa harus malu?” Akumnyentuh pundak Kak Zayn lalu gerakanku semakin turun membelai dada bidangnya yang terbungku kaus putih. “Bukankah di kamar ini kita hanya berdua? Kamu kan suamiku.” Aku melihat dengan jelas lirikan mata Kak Zayn yang tertuju pada dua benda kenyal yang tertutup bra merah ini.
“Kamu lupa, kita nggak akan melakukannya sekarang.” Kak Zayn kini berusaha menyingkirkan tanganku dari tubuhnya.
“Udah ah, aku mau tidur.” Aku berjalan menuju tempat tidur, lalu merebahkan tubuh di atas kasur besar super empuk ini.
Kak Zayn ikut tidur di ujung kasur satunya, menjaga jarak denganku. Aku memiringkan tubuh menghadap Kak Zayn sambil memejamkan mata. Aku yakin dengan posisi begini, benda padat kembar milikku akan terlihat semakin menggoda di balik bra merah ini.
Lihat saja, apa dia bisa tidur dengan melihatku seperti ini. Kalau dia normal pasti dia akan segera pergi ke kamar mandi.
“Sial kamu Dera!” umpatnya yang membuatku tersenyum penuh kemenangan.
Kak Zayn langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Aku yakin dia sedang melakukan ritual untuk menuntaskan hasratnya. Sedangkan aku langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Rasakan kamu Kak Zayn, emang enak!
♥️♥️♥️
...Kasihan kan kamu Bang Zayn, jadi bersolo karir kan? Makanya jangan nakal!🤣🤣...
Ritual jejaknya jangan lupa.🥰🥰
Like, Komen, hadiah, Vote
Sampai ketemu lagi 😘😘😘
😏😏😏😏😏
Leh..... ngapain g ambil troli juga....🤦🤦🤦🤦