Warning! (***)
Pernikahan atas dasar perjodohan bukan berarti sesuatu yang tidak dipedulikan.
Pernikahan tetaplah pernikahan!
Apapun itu, aku akan selalu memperjuangkan rumah tanggaku sampai kata cinta tumbuh di antara kami berdua.
"Apakah kau tak mau melakukan malam pertama kita, Mas?" cegah Dianka saat Darwin hendak berlalu.
Sanggupkah ia membuat hati Sang CEO itu luluh?
Instagraam: @iraurah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Finally
Hari minggu adalah hari dimana seseorang menghabiskan waktunya untuk berlibur ataupun sekedar berkumpul bersama keluarga.
Sama hal nya dengan Dianka yang lebih memilih beraktivitas di rumah bersama sang suami.
Terlihat sepasang suami-istri itu tengah berada di halaman belakang, mereka berdua tengah berjemur di bawah teriknya matahari pagi.
Silau nya cahaya matahari membuat mereka menggunakan kacamata anti radiasi, kedua begitu terlihat serasi dari sudut mana pun.
Sampai akhirnya Dianka merasa tubuhnya sudah mulai tak tahan akibat panas matahari tersebut, ia lalu melepaskan kacamata hitamnya dan beranjak dari sana.
Dianka merenggangkan otot-otot nya di pinggir kolam renang, ia menoleh ke arah sang suami yang masih berjemur disana.
Setelah itu Dianka menceburkan dirinya ke dalam kolam renang, wanita itu terlihat begitu lihai berenang dengan gaya bebas.
Setelah puas dianka kembali berhenti di tepi kolam dimana dirinya berhadapan langsung dengan Darwin.
Darwin lantas ikut menceburkan tubuhnya ke dalam kolam renang, Dianka yang melihat pria itu berenang hanya bisa diam ditempat sembari menikmati moment langka ini.
Darwin berhenti tepat didepan Dianka, pria itu membiarkan rambut basahnya bercucuran dan semakin membasahi tubuhnya.
Mereka berdua saling memandang satu sama lain, hingga Dianka mengangkat tangan dan meletakkannya di atas dada bidang Darwin yang terbuka.
"I'm yours"
"Aku tak akan membiarkan mu lolos kali ini" Ucap Darwin.
"Seharusnya aku yang berkata seperti itu" Ujar Dianka meluruskan ucapan Darwin.
"Aku janji akan pelan"
Setelah berkata demikian Darwin lalu melakukan apa yang seharusnya dari dulu ia lakukan.
Disisi lain Dianka menahan rasa sakit yang ia rasakan untuk pertama kalinya, ia mencengkram bahu Darwin dengan kuat hingga memunculkan sebuah goresan.
"Aku mohon pelan-pelan" Pinta Dianka dengan suara yang tercekat.
***
Siang harinya Dianka terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan kedua mata itu dan dirinya langsung di suguhkan oleh keberadaan Darwin yang masih tertidur pulas.
Dianka tersenyum mengingat kejadian tadi. Tetapi Dianka tidak menyesal, ia ingin pernikahannya dengan Darwin cepat-cepat diberi keturunan agar lelaki itu semakin fokus pada rumah tangga mereka.
Dengan penuh kehati-hatian Dianka bangkit dari ranjang, ia tak mau sampai Darwin terbangun karna dirinya.
"Aww....!! Perih sekali" Ringis Dianka hendak memasuki kamar mandi.
Suara gemercik air membuat dianka tidak sadar jika dibelakang ada seorang pria bertubuh kekar berdiri disana.
Dianka terlonjak kaget, ia menoleh dan mendapati suaminya disana.
Dianka tersenyum kala melihat Darwin yang sudah tidak canggung lagi terhadapnya.
"Kenapa kau bangun?" Tanya Dianka.
"Kenapa kau tak membangunkanku?" Ucap Darwin tanpa menjawab pertanyaan Dianka.
"Kau tidur sangat pulas" Jawabnya.
Darwin terdiam sesaat, tetapi beberapa detik kemudian lelaki itu berkata.
"Aku masih menginginkan mu"
Darwin tak menghiraukan keluhan Dianka, ia terus melakukan keinginannya.
Dianka berteriak tidak jelas, ia seperti sudah terbang ke langit paling atas.
Darwin membiarkan Dianka beristirahat sejenak, mereka sama-sama dibuat kelelahan.
Tetapi Darwin tak puas hanya melakukannya sekali.
Sekitar empat puluh menit Darwin sama sekali tak menghentikan aksinya, ia bahkan membuat Dianka semakin menjerit.
"Darwin stop it!"
"Aku akan menyelesaikannya, bersiaplah"
Sampai akhirnya Darwin bergetar kembali saat merasakan titik puncaknya.
Seusai melakukan itu Darwin lalu membersihkan tubuh Dianka dengan telaten, kemudian barulah ia membersihkan tubuhnya sendiri.
waah .. enak bener gak dihukum krn rencana pembunuhan ke Dianka..
Pikir ... pikiiiirrrr .... kalo Alfred beneran nolongin, gak mungkin lah sampe selama itu kamu "dikurung" ...
Katanya di villa, tp koq ya sama sekali gak boleh keluar kamar sekedar buat jalan2..
Buat keamanan ?
Justru sekarang kamu berada di tempat yg gak aman, Dianka ...
gimana kalo nanti Darwin tau bhw otak kejahatan itu adalah mantan tersayang nya ...
Darwin masih "main2" tuh sama Adelia .. 😡😡😡
Dianka aja yg sbg istri CEO sll ketok pintu dulu ...