NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Bisikan Jahat Para Sosialita

Bisikan-bisikan jahat para sosialita nampak semakin memenuhi udara dingin di sudut ruangan yang sangat-sangat mewah tersebut seolah-olah sedang menyebarkan racun yang sangat-sangat mematikan.

Kaila merasa tubuhnya semakin mengecil di bawah tatapan tajam tiga wanita yang mengenakan perhiasan berlian yang sangat-sangat berkilau dan nampak sangat-sangat mahal sekali.

Salah satu wanita yang nampak paling sangat-sangat angkuh melangkah maju sambil menggoyangkan gelas berisi cairan merah yang nampak sangat-sangat mirip dengan warna darah.

"Apakah kau benar benar yakin bahwa Adnan mencintaimu atau kau hanya sekadar alat untuk memenuhi wasiat konyol kakeknya saja?" tanya wanita itu dengan nada yang sangat-sangat sinis.

Pertanyaan tersebut menghantam jantung Kaila dengan sangat-sangat keras hingga ia merasa seolah-olah seluruh pasang mata di ruangan itu sedang menertawakan kemalangannya.

Kaila meremas kain gaun mahalnya dengan tangan yang sangat-sangat gemetar sementara rasa sakit di tumitnya yang berdarah seakan-akan semakin menjadi jadi saat ini juga.

Ia menoleh ke arah Adnan yang sedang berbicara dengan beberapa pria paruh baya namun jarak mereka terasa sangat-sangat jauh dan sangat-sangat sulit untuk dijangkau.

"Saya tidak tahu apa yang kalian bicarakan karena hubungan kami adalah urusan pribadi yang sangat-sangat rahasia," jawab Kaila dengan suara yang sangat-sangat lirih.

Wanita sosialita itu justru tertawa dengan suara yang sangat-sangat melengking hingga menarik perhatian beberapa tamu lain yang berada di dekat sofa sudut yang tersembunyi tersebut.

Ia membungkuk ke arah telinga Kaila lalu membisikkan sesuatu yang nampak sangat-sangat kejam dan seolah-olah ingin menghancurkan seluruh harga diri gadis seragam itu.

Kaila membelalakkan matanya saat mendengar nama seorang wanita dari masa lalu Adnan yang disebut-sebut sebagai cinta sejati sang penguasa menara kaca yang sesungguhnya.

"Adnan hanya membutuhkan rahimmu untuk melahirkan pewaris Dirgantara sebelum ia kembali ke pelukan kekasih lamanya yang sangat-sangat terhormat itu," bisik wanita itu lagi.

Air mata Kaila mulai menggenang di sudut matanya yang nampak sangat-sangat lelah namun ia berusaha sekuat tenaga agar tidak ada satu tetes pun yang jatuh-jatuh di depan musuh-musuhnya.

Ia merasa sangat-sangat terhina sekaligus sangat-sangat takut jika apa yang dikatakan oleh wanita kejam ini adalah sebuah kenyataan yang selama ini sengaja disembunyikan darinya.

Rasa sesak di dadanya semakin menjadi jadi seiring dengan tawa mengejek dari para wanita sosialita yang nampak sangat-sangat puas melihat kehancuran mental Kaila yang polos.

"Kenapa kau diam saja apakah kau baru menyadari bahwa kau hanyalah sebuah pion di papan catur yang sangat-sangat rumit ini?" ejek teman wanita itu yang lainnya.

Kaila ingin sekali berlari pergi namun kakinya yang lecet dan berdarah terasa sangat-sangat kaku seolah-olah sudah terpaku di atas lantai marmer yang sangat-sangat dingin itu.

Ia menundukkan kepalanya sangat-sangat dalam sambil berharap ada sebuah keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari situasi yang sangat-sangat menyiksa dan sangat-sangat memalukan ini.

Tiba tiba sebuah tangan yang sangat-sangat kokoh dan sangat-sangat hangat mendarat di bahu Kaila dengan sebuah gerakan yang nampak sangat-sangat protektif sekali.

"Sepertinya kalian memiliki banyak waktu luang sampai harus mengganggu istriku dengan cerita-cerita sampah yang sama sekali tidak bermutu," suara Adnan terdengar sangat-sangat menggelegar.

Ketiga wanita sosialita itu seketika terdiam membisu dengan wajah yang nampak sangat-sangat pucat pasi saat melihat tatapan mata Adnan yang sangat-sangat mematikan.

Aura predator dari sang penguasa menara kaca terpancar sangat-sangat kuat hingga membuat suhu di sekitar mereka terasa seolah-olah turun drastis menjadi sedingin es kutub utara.

Adnan menarik Kaila ke dalam pelukannya dengan sangat-sangat erat seolah-olah ia sedang menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada yang boleh menyentuh miliknya tanpa izin.

"Pergilah sebelum aku memastikan bahwa seluruh investasi keluarga kalian di perusahaan Dirgantara dicabut malam ini juga!" ancam Adnan dengan nada yang sangat-sangat tajam.

Para wanita itu segera melangkah pergi dengan gerakan yang sangat-sangat terburu buru karena mereka tahu bahwa Adnan tidak pernah main-main dengan setiap kata-kata ancamannya.

Kaila merasa tubuhnya seolah-olah kehilangan seluruh tulang penyangganya hingga ia menyandarkan seluruh berat badannya pada dada bidang Adnan yang nampak sangat-sangat kuat.

Ia bisa merasakan detak jantung Adnan yang sangat-sangat tenang namun sangat-sangat berwibawa di balik kemeja sutra mahal yang dikenakan oleh pria perfeksionis itu.

"Apakah kau mempercayai bisikan-bisikan jahat mereka yang hanya ingin melihatmu jatuh tersungkur di depanku?" tanya Adnan sambil mengangkat dagu Kaila dengan lembut.

Kaila tidak mampu menjawab melainkan ia hanya bisa menatap mata elang Adnan yang saat ini nampak sangat-sangat gelap namun memiliki sedikit pancaran rasa cemas yang tersembunyi.

Ia ingin menanyakan tentang nama wanita yang disebutkan tadi namun lidahnya terasa sangat-sangat kelu dan sangat-sangat kaku untuk sekadar mengucapkan satu patah kata saja.

Adnan mengembuskan napas panjang lalu ia melakukan sesuatu yang sangat-sangat mengejutkan dengan menggendong tubuh Kaila di depan seluruh tamu undangan yang sangat-sangat banyak.

"Ayo kita pulang karena pesta ini sudah menjadi sangat-sangat membosankan bagi kita berdua," ujar Adnan sambil melangkah pergi dengan sangat-sangat gagah.

Seluruh ruangan seketika menjadi sangat-sangat gaduh oleh suara bisikan-bisikan dari para tamu yang terkejut melihat tindakan Adnan yang membela istrinya dengan sangat-sangat terang-terangan.

Adnan yang membela nampak sangat-sangat nyata malam ini namun Kaila menyadari bahwa di balik perlindungan itu masih ada banyak rahasia besar yang belum terungkap sepenuhnya.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!