Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
.
Setelah sarapan pagi, Farah menuju ke depan dan melihat banyaknya ibu-ibu yang sedang berbelanja di tukang sayur.
.
.
"eh ada pengantin baru.." sahut ibu-ibu disana.
"pagi ibu.." sapa Farah.
"eh mbak Farah.. Ambil pesanannya ya.. Ini ada daging 1/2 kg, sama iga 1/2 kg, ada SOP, ada juga tempe 2000, tahu 2000, sama cabe petik campur 1/4 kg, bawang putih kupas 1/4 kg, bawang merah kupas 1/2 kg, ada pon-pon 5000, sama garam 1 bungkus, totalnya 185.000 ya." ujar penjual.
"iy buk . " Farah memberi uang 200.000 kepada si penjual dan mengambil belanjaannya.
""ini kembaliannya 15.000"
.
"eh mbak .. emang ujian pernikahan itu sangat membagongkan .. Tapi masak komandan di kunci dari luar." deg ucapan ibu itu yang tak tahu siapa namanya sedikit membuat Farah tersentak.
"iya mbak.. Kasihan komandan lohhh.." jawab ibu satunya lagi.
"terus ya mbak.. Gak baik kalau perempuan selalu pulang malam, berangkat pagi... pernikahan gak ada yang mulus kek jalan tol mbak.. Jadi jangan sering-sering pulang kerumah.. Sering-sering bergaul lah sama kita. "sahut ibu itu lagi.
"iya buk.. Terimakasih atas nasihatnya.. Saya permisi... Mari Buk." Farah tak ingin memperpanjang lagi.
.
.
Hati Farah benar-benar kesal oleh tingkah laku yang katanya istri prajurit itu.
Padahal mereka tidak tua ataupun tidak muda . Tapi kata-katanya menusuk ke hati Farah.
.
.
Di rumah Farah Mulai merebus daging bergantian dengan Iga, karena Farah tidak memiliki kulkas, jadi Farah mempacking agar tetap fresh dan tidak mudah busuk.
.
.
"kenapa dek?"
"aku sebel sama ibu-ibu itu mas.. Masak aku di bilang kalau sering bertengkar terus pulang kerumah gitu.. Belum juga dibilang bertengkar sampai mas tak kunci.. Apa cobak maksudnya.. Males aku kalau harus belanja lagi..." cerocos Farah dengan muak kesal.
Rasya hanya diam dan memandang istri kecilnya dengan Lucu, Rasya mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang.
.
.
"siap-siap gih..bayi beli barang buat isi rumah." bisi Rasya membuat Farah yang awalnya nyerocos menjadi diam membisu.
.
.
.
Farah dan Rasya keluar dari rumah dan menjadi omongan para tetangga.
Farah menatap suaminya tanda kalau dirinya mulai tidak nyaman.
"nanti mas atur.. Santai saja.." ujar Rasya.
.
.
.
Rasya dan Farah menuju ke salah satu pusat perbelanjaan, mereka memilih mulai dari barang elektronik, sampai printilan rumah.
.
.
"mas kulkasnya kegedean deh kalau yang 2 pintu versi kayak gini." ujar Farah.
"gak sayang.. Bagus kok."
.
Rasya memilih semua barang elektronik mrk LG mulai dari TV , kulkas, mesih cuci satu Tabung, kipas angin berdiri, rize cooker dan masih banyak lagi.
"totalnya 38.700.000 rupiah.. Mau pakai tunai atau debis atau Qris?" jawab kasir.
"Debit ya mbak."
.
.
Setelah membayar, semua barang akan Di antar ke alamat yang sudah Rasya berikan.
dan saat ini pasangan suami-istri itu sedang menikmati jalan-jalan di pusat perbelanjaan.
"mau kemana lagi?" tawar Rasya.
"belanja bulanan boleh?"
"boleh sayang."
.
.
saat ini Farah menikmati perannya sebagai seorang istri dimana dirinya belanja banyak sekali kebutuhan rumah tangga Muali dari detergent kemasan besar yang promo, sabun cuci piring kemasan besar, sabun cair untuk badan, sikat gigi, pasta gigi dan masih banyak lagi.
Rasya melihat istrinya senang dengan perannya saat ini juga ikut merasa bahagia.
.
"nanti belanjaannya dikirim ke rumah.. Kita makan dulu yukkk." sambung Rasya.
.
.
Pasangan suami-istri itu akhirnya maka di Marugame Udon bersama hidangan yang sudah tertata rapi di depannya.
Saat menikmati makanan tiba-tiba ada seorang anak kecil menghampiri Rasya dan memeluk kakinya.
"pa. .... Pa.... Pa....." panggil anak itu yang terdengar jelas di telinga Farah.
