NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-Gara CD

Di ruangan kerjanya, Darren masih saja memikirkan CD milik Sera yang ia hilangkan. Sampai ia meminta bantuan sekretarisnya.

"Tuan Darren, ini ada berkas-berkas yang harus ditandatangani." Melisa, memberikan dua buah dokumen penting kepada Darren. Darren langsung membacanya lalu memberikan stempel tandatangannya.

"Terima kasih Tuan."

"Melisa tunggu!" tahan Darren ketika Melisa hendak keluar. Melisa pun berbalik lantas bertanya "Iya Tuan?"'

Darren ragu untuk bertanya, tetapi ia tetap harus mengganti barang milik Sera yang hilang.

"Tuan Darren?" panggil Melisa, ketika Darren hanya mengetuk-ngetuk meja dengan jari tangannya.

Darren menghela nafas panjang lalu mendongak menatap Melisa. Jari tangannya bergerak seolah meminta Melisa untuk mendekat. Melisa pun mendekat, dan sedikit membungkuk agar Darren bisa membisikkan kata-katanya.

"Aku ingin kamu belikan beberapa CD wanita." Belum apa-apa Melisa sudah membola. "Jangan salah paham dulu. Dan jangan bilang-bilang pada yang lain."

"Untuk apa Tuan? Eh ... maksud saya, CD wanita itu berbeda-beda sesuai selera, dan sesuai umur. Tuan mau membelikan untuk siapa?"

Darren terdiam. Ia tidak mungkin bilang jika itu untuk Sera, ibu susu Lio yang ada Melisa akan salah paham. Dan tidak mungkin juga jika Darren bilang jika itu untuk Maudy, yang ada nanti Melisa membelikan CD untuk wanita tua bukan selera Sera.

"Saya ingin memberikan hadiah untuk ponakan saya, dia baru datang dan belum banyak punya CD untuk ganti. Jadi kamu belikan untuk saya beberapa, usianya samakan saja denganmu."

"Jadi keponakannya sudah dewasa, ya, Tuan. Baiklah, saya akan belikan beberapa untuk Tuan."'

Darren manggut-manggut lalu mengusir Melisa dengan tangannya. Melisa pun keluar dari ruangannya.

Darren bernafas lega, "Akhirnya masalah sudah selesai," ungkapnya yang bersandar pada kursi.

Sementara di luar Melisa berpapasan dengan Alex, ia lupa dengan pesan Darren agar tidak bilang siapa-siapa. Melisa, malah bertanya kepada Alex apa Tuan Darren suka main.

"Pak Alex, kesini sebentar," panggil Melisa melambaikan tangan kepada Alex. Alex, yang sedari tadi fokus menatap ponselnya celingukan, ia menunjuk dirinya seakan memastikan jika yang Melisa panggil adalah dirinya.

Alex pun mendekat. "Ada apa?" tanyanya demikian.

"Tuan Darren, punya simpanan, ya?"

"Simpanan apaan?"

"Ya, itu ... mainan ... mainan baru."

"Yang jelas dong Melisa kalau ngomong, mainan baru apa?"

"Tapi jangan bilang-bilang, ya. Tuan Darren barusan suruh saya beli CD wanita, katanya buat ponakannya. Masa iya ponakannya seusia saya."

Alex, tertegun ia menatap Melisa lagi. "Tuan Darren tidak punya keponakan wanita, semua keponakannya lelaki. Apa benar, Tuan Darren suruh kamu beli itu."

"Iya, Pak Alex masa aku bohong. Sekarang pun aku mau pergi, mau beli CD." Melisa, langsung mengambil tas yang ada di mejanya, lalu meminta kredit card perusahaan kepada Alex, untuk membayar CD itu.

Namun, Alex menolak.

"Jangan pakai kredit card perusahaan nanti. Nyonya besar curiga. Apalagi kamu pakai transaksi untuk beli CD wanita, nanti saya transfer saja uangnya ke kamu."

"Ya, sudah deh, aku pergi dulu." Melisa pun pergi meninggalkan mejanya.

Alex melangkah masuk ke ruangan Darren, selain untuk membicarakan soal pekerjaan Alex pun ingin menanyakan soal CD itu.

"Tuan, proyek yang ada di kota xxx bermasalah. Tiba-tiba para buruh menuntut perusahaan atas meninggalnya salah satu karyawan yang kecelakaan bulan lalu."

"Kenapa? Kenapa harus dipermasalahkan? Bukankah keluarganya sudah diberikan kompensasi?"

"Aku mendapat kabar, jika keluarga korban tidak mendapatkannya. Maka itu mereka menuntut perusahaan."

"Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mentransfernya, setiap karyawan mendapatkan hak itu seperti asuransi. Lalu kenapa keluarga korban masih tidak mendapatkannya?" Darren, mulai marah. Perusahaan cabangnya tiba-tiba mendapat masalah hanya karena uang kompensasi, padahal ia sudah menyediakan asuransi kecelakaan bagi karyawannya.

Alex, memberikan selembar dokumen. Darren langsung membacanya.

"Itu data-data perusahaan cabang, dari lima bulan lalu ada data keuangan yang mencurigakan. Jika menurut catatan ada dua orang yang mengalami kecelakaan kerja selama setahun ini. Namun, dalam data itu saya menemukan adanya empat orang dan semua dinyatakan meninggal, padahal hanya satu karyawan kita yang meninggal dan itupun tidak mendapat asuransi yang sudah kita tentukan."

"Aku curiga, ada orang yang menyalahgunakan uang itu. Anehnya, jika bukan ke keluarga korban lalu ke mana uang itu."

"Atur jadwal, besok kita pergi ke perusahaan cabang." Perintah Darren. Alex mengangguk, tapi ia masih diam menatap bosnya. Alex masih penasaran dengan apa yang dikatakan Melisa.

"Tuan, aku ingin tahu untuk apa Tuan menyuruh Melisa membelikan CD wanita. Apa untuk Nyonya?"

Darren tercekat ia terbelalak. "Apa Melisa memberitahumu?"

"Sudahlah Tuan, jangan main rahasia-rahasia. Kamu punya simpanan? atau ... pacar baru ... siapa?"

"Ini urusan pribadiku kamu tidak perlu tahu."

Alex mencebikkan bibirnya. Tidak berselang lama, Melisa datang, ia menyerahkan sebuah paper bag sedang kepada Darren.

"Tuan ini ... saya pastikan ponakan Tuan menyukainya."

Mata Alex memicing, ketika Darren membuka paper bagnya, Darren hanya manggut-manggut melihat semua CD yang berwarna pink.

"Iya, terima kasih Melisa."

"Sama-sama Tuan." Melisa pun keluar dari ruangan.

"Alex, kenapa kamu masih diam di sini? Cepat keluar."

"Aku tidak yakin itu punya ponakanmu. Tuan, sejak kapan kamu suka bermain serong? Apa selama dua bulan ini kamu kehausan? Tuan ... lebih baik kamu mencari wanita yang benar untuk calon ibu Lio bukan main serong begitu."

"Alex, kamu mau saya tampar! Cepat sana, dan perlu kamu ingat aku tidak pernah main serong, aku hanya ingin menggantikan CD Sera, yang sudah aku hilangkan."

Alex terbelalak. Darren terdiam, ketika sadar ucapannya. Alex, menarik kursi lalu duduk dihadapan Darren. Perkataannya tadi membuat Alex curiga.

"Tuan apa kau bermain dengan ibu susu Lio?"

"Tidak, bukan seperti itu Alex."

"Lalu kenapa bisa menghilangkan CD-nya?"

Darren menghela nafas lelah, lalu ia menjelaskan kepada Alex awal kronologinya. Alex pun mengerti lalu manggut-manggut.

"Begitu rupanya, ada-ada saja kamu Tuan. Tapi kok CD nya bisa hilang, itu artinya ada seseorang yang mengambil."

Darren pun termenung, ia memikirkan perkataan Alex. Sementara di tempat lain, Supri sedang berada di halaman belakang bersama Inah. Pria itu tersenyum malu seraya memberikan sebuah kotak kecil kepada Inah.

"Ada apa, sih. Supri?"

"Yaelah Inah, jangan judes napa? Ini ... saya mau kasih hadiah buat kamu, spesial," ucap Supri yang tertawa malu.

Inah mengambil kotak itu, sejenak ia berpikir mungkinkah isinya sebuah cincin, kalung atau berlian. Inah pun tersenyum kecil, ia langsung membuka kotak itu.

"Ini spesial, ya, Supri?"

"Iya. Buka saja kamu pasti senang."

Dengan malu-malu Inah membuka kotak itu. Seketika senyumnya memudar, matanya membola menatap CD renda berwarna pink. Mata Inah menyala ... melirik Supri dengan marah.

"Supri!"

"Plak!"

Supri, terhuyung impiannya seketika hancur mendapat tamparan dari Inah. "Aduh, Inah kok nampar saya?"

"Laki-laki kaya kamu memang harus ditampar! Dasar mesum!" Inah, langsung pergi meninggalkan Supri, yang menangis sambil memegang pipinya. CD yang baru saja ia temukan dan hendak berikan malah dilempar ke tong sampah.

Supri pun merenung, apa salahnya?

Sedangkan Darren, dia sudah diperjalanan untuk kembali ke rumah. Ia akan memberikan hadiahnya kepada Sera, Darren terus menatap paper bag yang ada di sampingnya, berharap Sera menyukainya.

...----------------...

Sera, suka nggak, ya? atau akan dapat tamparan seperti Supri?

Jangan lupa VOTE nya Minggu ini.

LIKE DAN KOMENTARNYA WAJIB LO!

Selamat pagi, semua terhibur dengan part ini

nanti up lagi, ya ... setiap hari author double up kok pagi dan sore.

1
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!