kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 IBADAH BERSAMA
Sepanjang malam, Kanaya tidak bisa memejamkan matanya, karena pelukan Bumi yang erat tak bisa ia lepaskan, berbanding terbalik dengan Bumi yang nampak tidur dengan nyenyak bahkan suara dengkurannya terdengar dengan jelas.
Jam lima pagi, Kanaya mencoba melepaskan tubuhnya dari dekapan pria disampingnya ini, sejak semalam ia menahan diri untuk buang air kecil, dan sekarang ia sudah tidak bisa menahannya lagi.
"Mau kemana sayang." tanya BUmi dengan suara parau.
"Mau ke kamar mandi Mas, gak tahan pengen pipis sama mandi." Jawab Naya.
"Tunggu sayang, kita mandi bareng ya."
"Ih... apaan sih Mas, Gak ah malu." Kanaya langsung menyambar handuk kimononya dan lari ke kamar mandi.
Terdengar suara pintu yang ditutup dengan sedikit kencang membuat Bumi tertawa terbahak-bahak. Pasti istrinya sangat takut saat ia tadi minta untuk mandi bersama.
"Naya..Naya."
Beberapa menit kemudian muka ceria Bumi kembali datar, meski sudah bersama dengan Naya saat ini namun jauh di lubuk hatinya masih memikirkan seorang gadis yang ia tiduri di kediaman Devan sahabatnya. Sialnya Bumi tidak bisa menghubungi sahabatnya itu karena Devan sedang di luar negeri saat ini.
Sepuluh menit kemudian Naya telah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono yang tadi ia bawa, kemudian kearah lemari untuk mengambil baju.
"Kamu pake baju disini saja Nay, Mas mau pake kamar mandinya , Oh ya kamu lagi gak masa periode kan? Kita sholat subuh bareng ya, tungguin Mas ok."
'Ia Mas, jawab Naya.
Setelah berpakaian lengkap Kanaya segera menggelar dua sajadah untuknya dan untuk sang suami, beruntung ia juga punya kain sarung pemberian Ibu kost yang belum pernah ia pakai, ini bisa untuk suaminya sholat.
Bumi tersenyum simpul saat ia keluar dari kamar mandi, Kanaya telah siapa dengan menggunakan mukena, istrinya benar-benar sedang menunggunya saat ini.
" Alhamdulilah istrinya Mas Bumi ternyata sangat cantik pake mukena." Ucp Bumi memberi pujian, namun Kanaya hanya mencibirkan bibirnya.
"Ayo Mas jangan bercanda dulu , takut waktu subuhnya keburu habis."
"Baiklah sayang."
Bumi langsung memakai peralatan sholat yang Kanaya sudah siapkan, kemudian mereka mulai melakukan ibadah subuh bersama. Ini kali pertama Bumi menjadi imam sholat untuk Kanaya setelah mereka resmi menjadi suami istri
Setelah ibadah dua rakaat itu selesai ditunaikan, di lanjut dengan dzikir dan doa, Bumi membalikan tubuhnya ke belakang dan mengulurkan tangannya, Kanya yang mengerti langsung meraih tangan Bumi dan mencium punggung tangan tersebut di iringi Bumi yang mencium kening sang istri.
"Ini adalah ibadah pertama kita sayang, semoga kita selalu bisa menunaikan sholat bersama-sama terus ya." ucap Bumi.
"Amin Mas."
"Hari ini masuk kuliahnya jam berapa Nay?"
"Jam 9 pagi Mas, masih banyak waktu buat bikin sarapan buat Mas." Ucap Naya sambil melipat mukenanya.
"Nay, ada yang ingin Mas tanyakan sama kamu ini sangat penting."
Kanaya menoleh pada sang suami yang kini sudah duduk di tepi ranjang.
"Apa Mas?" Kanaya kembali gugup, entah apa yang akan suaminya katakan saat ini.
"Begini Mas mau..." Bumi men jeda ucapannya dan melihat wajah polos istrinya itu.Dalam hati ia terus saja bertanya apa Kanaya akan menerima dan memaafkannya jika tahu dirinya pernah merenggut kegadisan seseorang.
"Apa yang ingin Mas tanyakan?"
Bumi menggeleng."Tidak Nay, Mas cuma mau bilang Mas gak bisa lama disni,Mas harus kembali ke Jakarta siang ini. Kamu gak apa-apa kan?"
BERSAMBUNG..
ya Allah greget aku...