NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Abang Tiri

Cinta Terlarang Dengan Abang Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Cinta Terlarang / Cintapertama
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

“Jika mencintaimu adalah dosa, biarkan aku berdosa selamanya.”

Sejak ayahnya menikah lagi, hidup Davina terikat aturan. Ia hanya boleh ke mana pun ditemani Kevin, abang tiri yang dingin, keras, dan nyaris tak tersentuh.

Delapan belas tahun bersama seharusnya membuat mereka terbiasa. Namun siapa sangka, diam-diam Davina justru jatuh pada cinta yang terlarang … cinta pada lelaki yang seharusnya ia panggil 'abang'.

Cinta itu ditolak keluarganya, dianggap aib, dan bahkan disangkal Kevin sendiri. Hingga satu demi satu rahasia terbongkar, memperlihatkan sisi Kevin yang selama ini tersembunyi.

Berani jatuh cinta meski semua orang menentang? Atau menyerah demi keluarga yang bisa menghancurkan mereka?
Sebuah kisah terlarang, penuh luka, godaan, dan cinta yang tak bisa dipadamkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Kevin masih memandangi Davina dengan tatapan intens. Entah perasaan apa yang kini dia rasakan. Gadis itu tampak gelisah dan melakukan sesuatu yang membuat darah pria itu semakin terasa panas.

Davina membuka satu persatu kancing bajunya dan berkata, "Bang, panas banget. Tolong aku, Bang," ucap Davina.

"Davina, kamu sadar dengan siapa kamu minta tolong saat ini?" tanya Kevin dengan suara yang serak.

"Bang, aku ingin ...."

Davina lalu bangun dan memeluk Kevin yang duduk di tepi ranjang. Dia lalu memegang kedua pipi abang tirinya itu. Tiba-tiba gadis itu mengecup bibirnya.

"Davina, jangan main-main. Sekali kamu melangkah, tak akan bisa mundur lagi," ucap Kevin mencoba mengingatkan adiknya.

"Bang, aku menginginkan kamu! Bukankah kita tak ada hubungan darah?" tanya Davina. Tangannya lalu membuka gaun yang melekat di tubuhnya. Saat ini di tubuhnya hanya tersisa pakaian dalam.

Kevin kembali memandangi Davina dengan tatapan intens. Ada sesuatu dalam sorot matanya, antara keinginan, kebingungan, dan rasa takut yang bercampur menjadi satu. Gadis di depannya tampak gelisah, tubuhnya resah, dan gerakan kecilnya justru membuat darah lelaki itu semakin bergolak.

“Bang … panas banget. Tolong aku, Bang ….”

Kevin mengerjap, tubuhnya tegang. Ia menelan ludah, mencoba menahan napas yang tiba-tiba terasa berat.

“Davina … kamu sadar dengan siapa kamu minta tolong saat ini?” tanya Kevin sekali lagi untuk menyadari Davina dengan suara serak, nyaris patah.

Mata Davina berkaca-kaca. Ia menggeleng, namun senyum samar menghiasi wajahnya.

“Bang … aku inginkan kamu ….”

Tanpa sempat Kevin menghindar, Davina bangkit dan langsung memeluknya. Tubuh mungilnya jatuh dalam dekapan lelaki itu, kepalanya bersandar di bahu, tangan halusnya memegang kedua pipi Kevin. Sekejap, dunia terasa berhenti.

Lalu … bibir Davina kembali menempel di bibirnya. Ringan, singkat, namun cukup untuk menghancurkan benteng yang selama ini dijaga Kevin.

“Davina, aku ingatkan kamu sekali lagi. Jangan main-main,” bisik Kevin, menahan dirinya sekuat tenaga. “Aku bukan pria baik-baik. Aku juga pria normal. Jangan mencoba mengujiku!”

Davina tak menggubris ucapan abangnya, hanya menatapnya dengan keberanian yang dibungkus putus asa. Dia sangat menginginkan abang tirinya itu.

“Aku mengerti, Bang. Aku tak peduli apapun yang akan terjadi kedepan nya. Kita hanya saudara tiri. Bukankah sejak dulu hanya Bang Kevin yang selalu ada untukku?”

Kata-kata itu menusuk jantung Kevin. Ia nyaris goyah ketika melihat gadis itu dengan pakaian dalam yang tersisa menutupi kulit pucat yang bergetar di bawah cahaya lampu kamar.

“Davina …,” suara Kevin pecah.

Namun Davina hanya menunduk, air matanya menetes. “Kalau aku salah … biarkan aku salah malam ini. Aku cuma ingin bersama Bang Kevin … hanya Bang Kevin.”

Kevin memejamkan mata, menahan gemuruh yang meledak di dadanya. Tangannya gemetar ketika akhirnya menyentuh pundak Davina, lalu meraih pinggangnya. Pertahanannya runtuh. Api yang sejak tadi membakar tak lagi bisa dipadamkan.

Kevin mendorong tubuh Davina hingga terlentang di ranjang. Dia lalu berdiri dan membuka pakaiannya. Gadis itu memandangi tubuh abang tirinya yang sekarang tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.

Tanpa Kevin minta, Davina juga menanggalkan pakaian dalam yang melekat ditubuhnya.

Kevin naik ke ranjang. Dia mengecup bibir adiknya dengan lembut. Ciuman itu akhirnya menuntut. Mereka melakukannya dengan penuh gai'rah. Seolah dunia hanya milik berdua.

"Davina, aku mohon tahan semua rasa sakit yang mungkin kamu rasakan. Aku akan memasukinya," ucap Kevin parau. Davina mengangguk setuju.

Dengan pelan Kevin memasuki bagian inti tubuh adiknya. Davina tampak meringis. Air mata jatuh membasahi pipinya. Abang tirinya mengecup. Dia lalu mencium bibir gadis itu untuk mengalihkan rasa sakit.

Beberapa kali mencoba memasuki, akhirnya dia berhasil. Kevin merasakan sesuatu yang membuat dia candu. Dia lupa dengan siapa berhubungan. Mereka bersatu layaknya suami istri. Davina menahan rasa sakit yang dia rasakan, karena dia juga merasakan kalau hubungan ini membuat reaksi panas di tubuhnya mulai terasa nyaman.

Apa yang terjadi setelahnya bukan lagi sekadar pelampiasan, melainkan sebuah penyerahan. Mereka tenggelam dalam rasa yang selama ini ditolak, namun diam-diam tumbuh subur. Setiap bisikan Davina terdengar seperti doa yang patah, setiap genggaman Kevin seperti janji yang tak bisa diucapkan keras-keras.

Tubuh mereka berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Ada tangis, ada desahan, ada perasaan yang meledak tanpa bisa dihentikan. Malam menjadi saksi ketika batas itu benar-benar lenyap, digantikan oleh keterikatan yang terlalu dalam untuk diingkari.

Bagi Kevin, itu adalah kejatuhan sekaligus kebebasan. Bagi Davina, itu adalah mimpi dan kenyataan yang bercampur jadi satu.

Hingga akhirnya mereka sama-sama merasakan klimaks. Kevin mengecup dahi adiknya itu.

Waktu berjalan entah berapa lama. Hingga akhirnya, Davina jatuh tertidur dalam pelukan Kevin. Wajahnya tenang, meski sisa air mata masih membekas di pipi. Napasnya lembut, seperti anak kecil yang merasa aman di rumahnya.

Kevin menatapnya lama, dadanya penuh sesak. Ia tahu, setelah malam ini, tak ada yang akan sama lagi.

Tangannya mengusap rambut Davina pelan. “Kamu sudah menjeratku, Davina …,” bisiknya lirih, nyaris tak terdengar.

Namun ia sadar, ia harus kembali. Dunia di luar sana masih menunggunya. Pesta, keluarga, Tia … semua menanti, tanpa tahu badai yang baru saja meletus di balik pintu ini.

Dengan berat hati, Kevin bangkit. Ia merapikan jasnya, menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Tatapannya kembali pada Davina yang terlelap, lalu ia melangkah pergi, meninggalkan kamar itu dengan hati yang berkecamuk.

Kevin tak lupa mengunci kamar itu dari luar. Dia tak mau ada keluarganya yang masuk dan melihat Davina dalam keadaan polos.

Ballroom hotel masih ramai, tawa dan musik bercampur seolah tak ada yang berubah. Namun bagi Kevin, dunia sudah jungkir balik.

Begitu ia masuk, langkahnya disambut oleh tatapan menusuk. Tia, wanita yang seharusnya menjadi tunangannya, berdiri dengan senyum kaku di wajah. Namun matanya jelas penuh amarah.

“Dari mana saja kamu?” tanya Tia dengan suaranya yang tajam, dingin, menusuk seperti pisau.

Kevin terdiam. Rahangnya mengeras. Ia tahu malam ini baru saja membuka perang yang lebih besar dari apa pun yang pernah ia hadapi.

1
Ida Nur Hidayati
tanda tanda kamu hamil Davina...
tega niat ibunya Kevin, Davina suruh nanggung sendiri akibatnya
Sri Gunarti
di gangung 🤦‍♀️
Sri Gunarti: gantung
total 1 replies
Teh Euis Tea
hebat kevin wlupun jauh dia databg untuk tangung jawab, masalah hrs di tanggung ber2, jgn takut kevin davina apapun resikonya kalian jgn menyerah
shenina
pinisirinn... lanjut mam..
Ervina Ardianto
Apa ini novel alurnya mau dipercepat ya?
🌷Vnyjkb🌷
👍👍gitu dong, mslah d hadapi brsma, jgn ada drama davi pergi, atau ortu yg campur tangan berlebihan, malah bikin kusut mslah
semangatttt kev dg penuh tggjawab, abaikan sementara mamamu itu, yg egois🤭 aslinya ibu tiri sdh Nampak
Nar Sih
seperti nya bnr kmu hamil vina,dan mungkin ini awal dri penderitaan mu juga jauh dri kevin ,moga aja dia tau klau kmu hamil dan mau tanggung jwb
Mutia
Davina apa bodoh, gak tau resiko bakal hamil...
anju hernawati
tetaplah tegar davina dengan apa yang sudah terjadi padamu ......
olyv
woww menyalah mama tiri 🔥🫢👊
sunshine wings
Testpack dulu Davina dan kasi tau keputusannya pada bang Kevin kemudian pikirkan solusinya sama² ya sayang.. ❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
Pasti bang Kevin akan tanggungjawab..
sunshine wings
Apa Davina hamil ya? ❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
jangan sampe menyesal papa..
sunshine wings
Kok gitu sih pa.. Dengan mengorbankan perasaan dan kebahagiaan anak².. Fahamilah biar sedikit daripada papa kehilangan dua²nya sekaligus..
sunshine wings
Nikahkan aja pa..
sunshine wings
bikin iri aja bang 😍😍😍😍😍
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
Pagi bang.. Melting salting Davinanya.. 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Udah tau itu salah Davina ya betulkan jalannya.. Jangan hanya ikutkan hawa nafsu semata.. Sabar ya bang Kevin dan Davina pasti dimudahkan urusannya kalo ikut jalan yg betul.. 💪💪💪💪💪❤️❤️❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!