cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
dokter yang ternyata membuka pintu tersebut juga terdiam sesaat ketika melihat posisi komandan fynanda dan Zoya yang dengan dalam berpelukan, segera komandan fynanda melepaskan pelukannya dan turun dari ranjangan Zoya dan berdiri seraya mempersilahkan dokter tersebut masuk
" Zoya hari ini dokter mau bilang kamu sudah bisa pulang, tapi sebelum pulang akan ada pengecek an ulang kondisimu " ucap dokter tersebut menjelaskan sambil memeriksa nadi Zoya dan lainnya
" berarti udah nggak papa kan dok" Zoya dengan semangat bertanya kepada dokter dengan biasa seakan-akan tak terjadi apa-apa
" iya kamu bisa pulang, jangan terlalu banyak pikiran oke, jaga kesehatan nya" perintah dokter menasehati Zoya
"oke dok, maksih pak dokter" Zoya tersenyum menunjukkan gigi ginsulnya
"kalo begitu saya keluar dulu, selebihnya administrasi nya sialahkan di urus" ucap dokter tersebut berjalan keluar dari ruangan tersebut
Komandan fynanda yang sedari tadi diam, membuka mulut untuk berbicara
" kakak urus administrasi nya dulu, kamu siap-siap, nantik kakak balik lagi" komandan fynanda ikut meninggalkan ruangan tersebut
" oke kak" jawab Zoya enteng
tak berapa lama komandan fynanda kembali keruangan Zoya,
"Zoya udah siap? ayok pergi" ajak komandan fynanda sembari membuka pintu ruangan tersebut, melihat Zoya yang masih duduk di atas kasurnya menundukkan pandangan nya
"knapa? " tanya Komandan fynanda
"Zoya masa keluar rumah sakit pake baju karate" rengek Zoya
"o iya kakak lupa kemaren tas kamu masih di ruang ganti hehe" komandan fynanda tersenyum
Zoya yang masih terdiam menunduk, tak menjawab pembicaraan komandan fynanda,
"yaudah kamu pake ini, "komandan fynanda membuka jaketnya dan memakaikannya kepada Zoya
" yaudah ayok pulang" ajak komandan fynanda kembali
Zoya berdiri dan berjalan seperti orang malas berjalan,
"apalagi, kok lesu banget, kek bukan anak kecil biasanya lincah" sindir Komandan fynanda
"kakak nggak papa pake baju kaos gitu aja?" tanya Zoya
memang penampilan komandan fynanda yang tak seperti biasanya terlihat aneh, orang yang selalu berpenampilan rapi dan formal kini hanya memakai sebuah kaos,
" nggak papa, ayok jalan terus" komandan fynanda merangkul bahu Zoya dan berjalan menuju arah keluar rumah sakit
komandan fynanda segera melajukan mobilnya setelah mereka sudah meamasuki mobil,
"kita ambil baju di tempat latihan karate dulu ya kak, tas Zoya masih di situ" ucap Zoya membuka obrolan setelah di tengah perjalanan
"oke" jawab komandan fynanda singkat
usai mereka selesai mengambil tas Zoya, komandan fynanda Kembali melajukan mobil nya menuju arah tempat kos Zoya,
"ini jaket kakak, makasih kak" ucap Zoya setelah sampai di tempat rumah sewa nya dan turun dari mobil
" okee sama-sama" jawab komandan fynanda dan segera melajukan mobil nya setelah Zoya turun dari mobil dan menutup nya
saat Zoya hendak masuk ke dalam kamarnya, ia di hadang ibu kos
"Zoya, kamu sudah setengah tahun di sini dan kamu belum membayar uang kos selama 3 bulan, kapan kamu mau bayar" ibu kos seperti rentenir penagih utang
" iya ibu, kasih saya waktu ya, uang beasiswa saya tidak cukup di bagi-bagi karna banyak uang yang harus di keluarkan untuk tugas" Zoya berusaha menjelaskan
" ibu tunggu, kalo dalam seminggu ini belum ada perubahan kamu harus angkay barang-barang mu, masih banyak yang mau menyewa kamar ini " lanjut ibu kos memarahi Zoya
" iya ibu, nanti saya akan cari kerjaan paruh waktu biar bisa bayar cepat, " jelas Zoya dengan wajah yang masih menundukkan pandangannya
"baiklah, kalo bisa secepat ya, jangan kecewakan saya" ibu kos pergi meninggalkan Zoya
Zoya berjalan melangkah menuju kamarnya dengan suasana lesu, dan melemparkan badannya ke kasur kecilnya