NovelToon NovelToon
Bidadari Untuk Zayn

Bidadari Untuk Zayn

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Pernikahan rahasia
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Zahira Maswah, siswi SMA sederhana dari kampung kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, hidupnya berubah total saat ia harus menikah secara diam-diam dengan Zayn Rayyan — pria kota yang dingin, angkuh, anak orang kaya raya, dan terkenal bad boy di sekolahnya. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena keadaan yang memaksa.

Zahira dan Zayn harus merahasiakan pernikahan itu, sampai saatnya tiba Zayn akan menceraikan Zahira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Jakarta sore itu dihiasi langit jingga yang perlahan berubah menjadi ungu kebiruan. Dari balik kaca mobil hitam yang melaju tenang, Zahira menatap jalanan ibu kota dengan mata jernih penuh rasa kagum. Di sampingnya, Zayn menyetir sambil sesekali mencuri pandang ke arahnya.

“Bosen nggak muter-muter doang?” tanya Zayn tiba-tiba.

Zahira menggeleng pelan, “enggak… Aku malah suka.”

Zayn tersenyum tipis, “baguslah kalau begitu.”

“Btw, lo nggak bosan lihat jalanan terus?” lanjut Zayn.

Zahira kembali menggeleng, “enggak. Aku suka lihat jalanan.”

“Suka, atau sengaja biar nggak natap wajah ganteng aku?” goda Zayn.

Zahira mendengus pelan, pura-pura tak menggubris.

“Ya udah deh, kita berhenti sebentar,” ujar Zayn, lalu mengarahkan mobil ke rooftop lounge di daerah Senayan. Tempat itu tenang dan cantik, cocok untuk menikmati matahari terbenam.

Namun, sebelum turun dari mobil, Zahira menahan langkah.

“Zayn,” ucapnya lembut, “bentar lagi Magrib…”

Zayn mengerutkan kening, “terus?”

“Kita mampir masjid dulu, ya?” pintanya lembut.

Zayn menghela napas pelan, “Ra… kita kan cuma jalan-jalan.”

“Tapi… udah waktunya salat,” jawab Zahira lirih, matanya memohon tanpa paksaan.

Zayn menatap Zahira cukup lama, lalu akhirnya memundurkan mobil, "oke, kita cari masjid terdekat.”

Mereka berhenti di masjid megah di tengah kota. Zahira turun lebih dulu, mengambil mukena dari tas kecilnya. Sementara Zayn menyandarkan tubuh ke jok mobil, menatap langit yang mulai gelap.

“Masih bisa kabur,” gumamnya pelan, namun akhirnya ia turun juga. Dengan malas, ia mengambil wudu dan masuk ke area salat pria.

Salat Magrib dijalankan. Usai salat, Zayn menoleh ke arah tempat salat wanita dan melihat Zahira melipat mukena dengan tenang. Wajahnya tampak damai.

Zayn tersenyum tipis, lalu berjalan lebih dulu ke mobil.

Setelahnya, mereka kembali ke rooftop lounge. Duduk bersebelahan dengan jarak 30 cm, menikmati pemandangan lampu kota yang mulai menyala.

“Kamu nggak kesel kan karena aku maksa ke masjid dulu?” tanya Zahira tiba-tiba.

“Nggak sih,” jawab Zayn santai, “cuma... rada males aja. Kan niatnya tadi mau jalan-jalan, bukan ibadah.”

Zahira tersenyum tipis, “jalan-jalan juga bisa jadi ibadah, kan? Asal niatnya baik.”

Mereka saling diam sejenak, menikmati langit Jakarta yang perlahan tenggelam ke dalam malam.

Setelah cukup lama di sana, mereka kembali ke mobil. Kali ini, Zayn membawa Zahira melewati Bundaran HI dan berhenti di Taman Suropati. Mereka duduk di bangku taman, berbagi obrolan kecil, hingga terdengar azan Isya menggema dari musala dekat taman.

Zahira menoleh, "zayn… Isya.”

Zayn mengusap wajah, lalu mengangguk pasrah, “ya ampun… Lo ngajak salat lagi?”

Zahira tersenyum lembut. “Kalau kamu capek, aku bisa sendiri.”

Zayn langsung berdiri. “Enggak. Aku ikut.”

Mereka menuju musala kecil itu dan salat berjamaah. Usai salat, mereka kembali ke mobil. Zayn tak banyak bicara, membuat Zahira meliriknya beberapa kali.

“Kamu kenapa?” tanya Zahira hati-hati.

“Enggak kenapa-napa,” jawab Zayn singkat sambil menatap jalan.

Zahira tersenyum kecil, “makasih, ya… udah nemenin. Dan makasih juga karena kamu udah baik sama aku.”

Zayn tersenyum, sedikit salah tingkah. Ia menyisir rambutnya dengan jemari untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

*****

Sementara itu, di tempat lain.

“Kamu terlalu bermain-main dengan takdirmu, Zayn,” ujar Dewantoro sambil memandangi selembar biodata Zahira. Bukan hal sulit bagi pria sekuat Dewantoro Rayyan untuk menyelidiki siapa gadis dalam foto itu.

Ia memberikan kembali biodata tersebut kepada pesuruhnya, “sini, saya ada tugas untukmu!”

*****

Keesokan harinya.

Langit tampak muram. Mendung menggantung tanpa ampun sejak pagi. Seolah langit pun mengerti perasaan Zahira hari itu. Dengan langkah ragu, ia menuju ruang kepala sekolah. Di sepanjang koridor, beberapa siswa menatapnya aneh, berbisik-bisik seolah menyimpan rahasia besar.

Zahira menunduk. Jilbabnya menutupi sebagian wajah, tapi tak cukup untuk menahan tatapan menusuk dari sekitar.

Sesampainya di depan pintu ruang kepala sekolah, Zahira menghela napas panjang. Tangannya sempat gemetar sebelum mengetuk pintu pelan.

Tok. Tok.

“Masuk!” suara tegas dari dalam menyambutnya.

Zahira membuka pintu, lalu masuk dengan sopan.

“Silakan duduk, Zahira,” ujar Bu Kepsek. Suaranya datar, dingin, tak seperti biasanya.

Zahira duduk perlahan. Ada firasat buruk di dadanya. Terlebih, saat ia sampai ke sekolah, semua siswa/i menatapnya dengan tatapan aneh.

“Ada apa ya, Bu?” tanyanya pelan, mencoba tegar.

Bu Kepsek membuka laci meja dan mengeluarkan amplop cokelat. Zahira melihatnya, dan matanya langsung membulat saat membaca tulisan di sudut kanan atas : Pemberhentian Siswa Secara Tidak Hormat.

“Apa… saya dipecat, Bu?” serunya tak percaya.

“Saya merasa tidak melakukan kesalahan apapun yang melanggar peraturan sekolah. Tapi… kenapa saya dikeluarkan?”

“Karena sekolah tidak ingin menanggung aib kamu dan Ardiansyah,” jawab Bu Kepsek dingin.

“Aib? Aib apanya, Bu?" Zahira berdiri, hatinya terbakar, "saya itu korban! Ardiansyah sudah ditangkap dan dipenjara! Saya tidak bersalah Bu.”

“Tapi nama sekolah tetap tercoreng. Berita itu menyebar. Orangtua murid mulai resah. Guru-guru mulai berbisik. Sekolah harus menjaga nama baik.”

Zahira menggeleng tak percaya, “jadi karena saya korban… saya dihukum juga Bu?”

“Sudahlah, Zahira.” Bu Kepsek menyerahkan amplop itu, “keputusan ini final.”

Zahira menatap amplop itu. Seolah petir menyambar tepat ke ubun-ubunnya. Tangannya gemetar saat menerimanya.

“Bu… saya mohon. Jangan Bu. Saya masih ingin sekolah, saya masih punya cita-cita…”

“Maaf, Zahira. Ini keputusan bersama pihak yayasan.”

Air mata Zahira jatuh satu per satu, “permisi, Bu…” bisiknya pelan.

Ia keluar ruangan dengan langkah berat. Di tangannya, amplop itu tergenggam erat, hampir remuk oleh tekanan emosinya.

Sepanjang koridor, bisik-bisik kembali terdengar.

“Itu Zahira, katanya sih hampir diperkosa Ardiansyah.”

“Yakin cuma hampir? Jangan-jangan…”

Zahira mempercepat langkah. Hatinya terasa ditusuk berkali-kali. Tidak ada yang tahu betapa beratnya malam itu. Tapi kini, orang-orang memperlakukannya seperti sampah.

Ia menuju kelas untuk mengambil tas.

“Lo ngapain dipanggil kepsek, Ra?” tanya Nadia.

“Lo tau nggak? Semua orang bilang kalau kamu sama Ardiansyah itu... mau sama mau,” tambah Fitri.

Tangis Zahira pecah. Ia memeluk ketiga sahabatnya sambil menangis keras.

Ketiganya hanya bisa saling pandang dan mengelus pundak Zahira, mencoba menenangkannya.

Setelah tangisnya reda, Zahira menyerahkan amplop itu pada mereka.

“Lo dipecat?” seru ketiganya bersamaan.

Zahira mengangguk. Air matanya kembali tumpah.

Bel masuk berbunyi. Zahira harus segera pergi. Sementara teman-temannya masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Di gerbang sekolah, Zahira menatap bangunan megah tempat ia menggantungkan mimpi. Kini, semua itu lenyap hanya karena ia menjadi korban.

Dengan langkah tak tentu arah, Zahira berjalan menyusuri trotoar kota, mata masih basah. Ia tak tahu harus ke mana. Tak tahu harus bilang apa pada Zayn, yang telah mengurusnya untuk sekolah di sini.

Sesampainya di rumah, Zahira langsung masuk ke kamar. Ia duduk di atas sajadah, membuka amplop itu dengan gemetar. Surat itu nyata. Ia benar-benar dikeluarkan secara tidak hormat, dengan alasan “telah mencemarkan nama baik sekolah.”

Ironis.

Zahira memeluk lututnya. Menangis dalam diam.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
smg zahira punya teman yg baik dan punya empati yg tulus..
partini
sering interaksi Zahira ma aldrich is ok kan Thor secara Zayn jg ga mau kalau mereka tau ada hubungan ,, ku rasa Al orangnya baik deh cuma rada tengil
🌷💚SITI.R💚🌷
ayoo zahira kamu bisa dan kuat ingat pengorbanann zayn buat ksmu jd jangan mau di tindas
🌷💚SITI.R💚🌷
jd sefih banget de..smg zahira bisa melewati semua ujian ini..trs semangaat zahzayn
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenary apa ya mauy a dewantoro ,mau ngerendahin zahira atau memprmalukn zahira
Adinda
semoga Zahira Anak orang kaya kasihan zahira direndahkan terus
partini
Wah aldrich udah mulai nich yakin ga Ter Ter ma Zahira,, rasa itu datang ga bilang bilang loh
lanjut Thor mau lihat seberapa hebat Zahira bisa melalui ini semua
dan cerita cinta di sekolah ini pastinya yg di tunggu ,,rasa iri, cemburu dll
🌷💚SITI.R💚🌷
kssihsn zahira dr kampung di usir dr sekolah di pecat
𝐈𝐬𝐭𝐲
ini maksudnya sebuah surat kali ya Thor...
partini
ayo buktikan Zahira kalau kamu bukan gadis kampung yg tidak ada nilai nya ,, buka mata mertua Lo Dengan prestasi yg luar biasa
apa sekejam itu Thor di sana ?
selipin cowok yg cakep Pari purna yg tertarik ma Zahira mau tau reaksi suami nya,,kalau ada seseorang yg suka pasti membara bak 🔥
🌷💚SITI.R💚🌷
tr lama² jg zahira jatuh cinta sm zayn
Susi Akbarini
soapa dqlangnya..
ayah zayn atau ayah ardi?.
kalo ayah zayn..
apakah ingin zahira twrsiksa dan dibully di sekokah zayn?

apa gak kauatir klao terbongkar pernikahan mereka?
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
akankah zayn cari keadilan buat Zahira ..
atau carikan sekolah lain.

❤❤❤❤❤
Anik Purwani
makin seru lanjut thoor...
Adinda
ulah daddy kamu itu zayn
Nurhayati Nia
gimana reaksi mu zayn kalo semua ini adalah ulah papah kamu zayn
Nurhayati Nia
ya ttp semangat zahira kami semua mendukung mu
partini
aihhh cari tau dulu kenapa di blacklist babang tamvann
use your brain
Adinda
semangat zahira masadepan mu masih panjang
partini
kasihan kamu ,nasib horang kismin yah terima aja lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!