NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 6

Varen seketika membeku mendengar kata-kata Lea. Begitu dia sadar, anak itu sudah turun dari mobilnya.

Sorot mata Varen mengikuti kepergian Lea hingga gadis yang mampu membuat tubuhnya seperti dialiri listrik menghilang dari pelupuk matanya.

'Kamu memang putri Daddy, Lea dan selamanya akan menjadi putri Daddy. Tapi, kamu tidak seharusnya mencium bibir Daddy. Karena meski kamu putri Daddy, tapi kita ini..........." Varen menarik nafasnya dalam-dalam, tak sanggup melanjutkan kalimatnya, karena dadanya mendadak sesak mengingat sembilan belas tahun yang lalu, dimana dia menemukan bayi merah terbungkus plastik di atas tumpukan sampah lengkap dengan ari-ari nya.

Setega itu orang tua Lea membuangnya seperti sampah. Andai mereka tau jika bayi yang mereka anggap sampah itu kini telah tumbuh menjadi sosok gadis cantik dan manis, apa mereka akan menyesalinya?

Lea tak pernah tau soal ini. Varen berbohong dan mengaku jika dia mengadopsi nya dari sebuah panti asuhan, bukan menemukan nya dari tumpukan sampah demi menjaga perasaan anak itu.

Jika orang tua Lea menganggapnya sampah, maka baginya Lea adalah anugerah. Baginya, Lea merupakan pembawa hoki dalam hidupnya karena sebelum menemukan Lea, dia baru mengalami pemecatan yang tak didasari oleh kesalahannya melainkan fitnah dari rekan kerja.

Tak hanya itu. Varen juga mengalami patah hati karena ditinggal menikah oleh sang pujaan hati. Kekasih Varen dipaksa menikah oleh orang tuanya dengan seorang pria tua yang jauh lebih mapan.

Berkat keberadaan Lea, dia bangkit dari keterpurukan nya itu. Berkat Lea, dia mampu melupakan sosok wanita yang dicintainya itu perlahan-lahan hingga mati rasa, dan kasih sayangnya hanya tercurah pada Lea seorang hingga kini. Kasih sayang seorang ayah terhadap putrinya.

Berkat Lea, dia mampu menjalankan usaha kecilnya dengan penuh semangat dan keuletan, karena dia pikir kini dia memiliki tanggung jawab yang besar dimana dia harus membiayai kebutuhan Lea yang semakin besar semakin membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

Berkat keberadaan Lea, kegigihannya, ketekunannya dan ditunjang dengan keahliannya di bidang IT, usaha kecilnya mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dan seiring berjalannya waktu, kini dia menjadi seorang bos besar di perusahaannya sendiri.

Lea melangkah ke gedung dengan hati yang riang dan senyuman yang tak kunjung menghilang. Masih tergambar di matanya bagaimana wajah merah merona Varen ketika dicium olehnya.

"Itu baru di sisi bibir, Daddy. Gimana kalau aku mencium Daddy di bibir inti. Daddy pasti akan klepek-klepek." Lea terkekeh.

Begitu langkahnya sudah sampai di depan pintu lift, dia mematung dengan sorot mata pada papan peringatan 'lift ini sedang diperbaiki'.

"What ??" Lea memekik tak sadar membaca tulisan tersebut. Itu artinya, dia harus menaiki tangga darurat untuk menuju kelasnya yang ada di lantai lima.

"Okelah. Semangat, Lea. Kan tadi sudah mencium Daddy...." Senyum yang sempat meredup kini mekar lagi. Dengan langkah semangat, dia pergi ke arah tangga darurat.

Setelah Lea pergi, seorang wanita mendekat pada pintu lift lalu menyingkirkan papan peringatan yang tadi dibaca Lea. Orang itu terlihat menghubungi seseorang." Target sudah menuju tangga darurat."

Lea berhenti dan mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Dua tangga lagi. Semangat Lea !!" Lea menyemangati dirinya sendiri meski nyawanya serasa tinggal separuh.

Begitu menginjakkan kakinya di lantai tiga, seketika tangan Lea di bekuk ke belakang bersamaan dengan kepala Lea ditutupi dengan kantong plastik hitam, sehingga serangan yang secepat kilat itu tak mampu Lea hindari.

"Brengsek. Lepaskan aku !!" teriak Lea dengan pandangan gelap imbas penglihatan nya ditutupi.

Digiringnya Lea, dan begitu sampai di sebuah ruangan tubuhnya didorong kasar ke dalam sana.

Lea bisa merasakan jika tubuhnya membentur tumpukan sesuatu yang entah apa karena dia tak bisa melihatnya.

Dia segera menyingkirkan kantong plastik di kepalanya, lalu menoleh ke pintu. Sialnya, pintu itu sudah tertutup rapat sehingga dia tak dapat melihat sosok yang telah membawanya ke gudang.

Apa jangan-jangan ini ulah Clara dan geng nya? tapi jika ini perbuatan Clara, dia tak mendengar suaranya, dan tangan orang yang membawanya ke gudang seperti tangan seorang laki-laki. Lea menerka-nerka kira-kira siapa yang membawanya ke gudang.

Berulang kali Lea mencoba membuka pintu yang terkunci itu, namun gagal dan gagal lagi. Hingga akhirnya, dia merasa lelah, menyerah dan tubuhnya meluruh ke lantai, bersandar pada daun pintu dengan wajah setengah pucat.

"Bagaimana?"

"Beres. Sudah saya kurung di gudang. Dan saya pastikan tidak ada orang yang melihat dan tidak akan ada yang masuk ke gudang itu."

"Bagus. Ini bayaran mu."

"Terima kasih nona Clara." Dengan wajah binar, orang yang melapor atas kesuksesan nya mengurung Lea menerima imbalan dari Clara, lalu pergi dan kembali bekerja.

Clara bersedekap dada dan tersenyum penuh kemenangan." Rasain kau, Lea. Syukur-syukur kau mati kelaparan. Dan saat ditemukan kau sudah membusuk hahah...."

"Astaga, Clara membayar tukang kebun mengurung Lea di gudang !!"

Tanpa Clara sadari, seorang gadis mencuri dengar obrolan nya dengan tukang kebun tanpa disengaja. Lalu, gadis itu segera pergi dari sana.

"Clara !!"

Clara melihat pada gadis yang berseru padanya, dan dia tersenyum.

"Mia mana ?" Tanya Clara setelah gadis yang bernama Vania itu mendekat.

"Lho, bukan kah Mia sudah kemari? tadi dia bilang akan menemui mu lebih dulu." Vania berbalik tanya.

"Aku tidak melihatnya dari tadi."

"Apa dia pergi ke kantin?"

"Ya sudah kita cari dia ke sana saja."

Sementara gadis yang mereka pikir ada di kantin, saat ini sedang menyusuri lorong-lorong mencari gudang yang dimaksud oleh Clara dan tukang kebun.

Gedung kampus itu memiliki banyak gudang di setiap masing-masing lantai, sehingga dia kebingungan dan terpaksa harus mengeceknya satu-persatu.

Lea yang terlihat lelah itu berusaha menghubungi Varen, tapi sudah berulang kali dicoba telpon nya tak kunjung diangkat.

"Dad, can you come to my campus? I need you. Please..."

Lea akhirnya hanya mengirim sebuah pesan, dan berharap Varen membaca pesan nya.

Sementara di sebuah gedung berlantai tujuh, Varen di sibukkan oleh pekerjaannya.

Krek.

"Selamat pagi, Tuan !!"

Bola mata Varen bergulir ke atas, karena dia sedang menunduk.

"Ada apa?" Tanya Varen datar pada sosok wanita muda yang saat ini berdiri di hadapannya dan terhalang meja. Wanita itu yang tak lain July, sekertaris Varen.

"Maaf, Tuan. Saya hanya ingin mengingatkan jika jam sepuluh nanti tuan ada meeting di kafe X dengan Mr max."

Varen perlahan menegakkan tubuhnya dengan wajah yang kini berubah dingin.

"Kenapa kau baru mengingatkan aku sekarang, July?" Nada suara Varen terdengar pelan namun penuh penekanan.

"Maaf, Tuan. Sa-saya sudah mengirimkan pesan pada Tuan pagi-pagi tadi," balas July dengan suara agak bergetar karena takut melihat ekspresi Varen. Jika wajahnya sudah begitu, itu tandanya sebentar lagi sang bos akan mengamuk.

"Keluar !!"

July terbengong tak percaya. Sang bos menyuruhnya keluar tanpa di omeli.

"Kenapa masih berdiri disitu?"

"I-iya, Tuan. Saya permisi.."

Setelah july keluar, Varen lantas mencari benda pipih miliknya saat menyadari di saku nya tak menyimpan benda penting itu.

"Heh, kemana ponsel ku? apa iya ketinggalan di kamar. Seingat ku, aku menaruhnya di saku celana sebelum pergi."

1
Nar Sih
untung varen udah ngk sama,,selly lgi ,yg jls,,perempuan nakal
💥💚 Sany ❤💕
Moga setelah ini si Selly gak cari masalah ma Lea n melupakan niatnya buat deketin Varen.
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata si Selly itu jualan, mengerikan...., jangan sampe dech Varen ma dia. Rey emang gak tau pekerjaan sampingan sepupunya?.
Nar Sih
lanjutt kak,bingung mau komen apa
💥💚 Sany ❤💕
Sakit kepala Varen mikirnya 😅😅😅😅
💥💚 Sany ❤💕
Varen selalu gak bisa ngebantah Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tadi pingin banget tau reaksi Varen pas lagi liat hasil CCTV.
💥💚 Sany ❤💕
Kali ini iman Varen benar-benar di uji 😂😂😂. Lea emang gak ada lawan
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 bisa-bisanya pakaian kurang aneh yang dibeli. Cari masalah ne sekretaris nya 😁
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata stok sabar Varen banyak juga ya 😁😁.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Dasar July 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lingerie? 🤣🤣🤣
Nar Sih
lea ,,kmu emang nakal suka nya godaain dedy mu
yumi chan
km tngl sja pergi dady u itu lea...biar dia arti km dlm htinya stlh km pergi
💥💚 Sany ❤💕
Kadang Daddy mu emang harus dimarahin Lea 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Rasain kau Selly. Jangan sampe kamu merasa gak enakan ya Rel ma si Selly. Ntar dia ngelunjak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Lea bar2 jjuga, tapi gak salah sich.... Si Selly yg mulai. Ibarat kata kamu jual aku beli ya gak Lea 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan2 si Tante2 itu Selly lagi.
💥💚 Sany ❤💕
Lea emang penuh kejutan, bikin Varen senam jantung 😂😂😂😂.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!