Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Vina yang terbangun melihat suaminya duduk termenung langsung membuat kan secangkir cappucino dan langsung mendekat kearah sang suami.
"Ada apa kak?" tanya Vina dengan memeluk suami nya dari belakang.
"Gak ada apa - apa Vina! Kamu kenapa bangun?" tanya Adit.
"Karena kakak gak kunjung masuk kamar maka nya Vina keluar dan liat kakak di sini hanya diam saja." ucap Vina.
Adit menarik tangan Istrinya dan membawa Vina duduk di pangkuan nya.
"Rian nawarin untuk tinggal di rumah peninggalan mama dan papa. Bukan kakak gak mau cuma menjaga keharmonisan saja. Kamu tau kan sifat Rian seperti apa jika dekat, jika dekat kita akan sering bertengkar, dan kakak hanya menjaga hubungan tetap baik walau mama dan papa sudah gak ada. Apalagi mereka sudah memiliki anak dan kamu sering memanjakan mereka saat ketemu, kakak sering liat wajah tak suka Rian saat anak - anak nya terlalu dekat dengan kita sayang." ucap Adit.
"Kata orang dulu kak. lebih baik jauh dari pada dekat. kalau jauh itu wangi kalau dekat bau t***k, lebih baik seperti ini, Rian di rumah mama, papa kita di rumah kita sendiri dengan kehidupan kita yang mungkin membosankan bagi orang." jawab Vina.
Adit memeluk istrinya dengan erat walau usia mereka beda dua tahan membuat Vina merasa nyaman saat bersama dengan suaminya.
"Itu Vina buatkan cappucino kakak minum terus tidur." ucap Vina.
"Iya nanti kakak minum, Kakak selesaikan semua ini dulu. biar kamu gak pusing saat kakak tinggal nanti." ucap Adit.
Vina menarik kursi satu lagi agar dia bisa menemani suami nya melakukan pekerjaan, Vina yang bosan menaikan kedua kaki nya di atas paha Adit membuat Adit hanya melihat istrinya dan memegang kaki istrinya yang sengaja di letakkan istrinya di paha nya. Diam - diam Vina memotret wajah serius Adit saat mengerjakan pekerjaan nya.
Saat sudah selesai Adit langsung membawa istrinya masuk kedalam kamar dan beristirahat untuk menyambut pagi.
Saat subuh seperti biasa Vina bangun dan mengajak suaminya untuk menjadi imam sholat nya.
"Kak bangun buruan sholat subuh." bisik vina.
Rambut Vina yang selalu mengenai wajah suaminya saat dia membangun nya dari tidur, membuat Adit langsung membuka mata dan memeluk istrinya.
"Sudah subuh kak. ayo buruan nanti kesiangan." ajak Vina
Kakak suka saat kamu bangunin kakak dan rambut kamu mengenai wajah kakak. mau kemana subuh - subuh sudah cantik." tanya Adit.
"Mau sholat masa mau sholat kucel - kucel." jawab Vina.
"Ya sudah ambil wudhu sana nanti kakak nyusul."
Vina dengan senyum senang langsung pergi menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, selesai sholat Adit seperti biasa mengajak istrinya n untuk lari pagi.
Sebelum nikah Vina paling malas untuk di ajak lari pagi, setelah menikah semua berubah dia bangun lebih awal dan ikut kebiasaan suaminya untuk lari pagi.
Saat sedang berolahraga mata Vina melihat jajanan yang dijual di pinggir jalan. Seperti kebiasaan nya yang suka jajan.
"Kak ada penjual gorengan." tunjuk Vina.
Adit melirik istrinya dan tak memberi izin Vina untuk makan gorengan. Karena bagi Adit gorengan tak sehat.
"Itu ada donat, Bolu. kamu bisa beli yang itu tapi gorengan dan kawan - kawan nya gak dulu." tolak Adit.
Vina hanya menarik nafas padahal dia sangat suka dengan bakwan dan risol. Terpaksa dia harus menahan keinginan nya untuk makan gorengan karena bagi Adit itu tidak sehat.
"Kakak mau apa?" tanya Vina.
"Nasi uduk saja."
"Vina boleh beli lontong sayur kan?" tanya Vina.
Adit mengangguk dan Vina melompat dengan senang. Dia bukan hanya membeli lontong tapi juga bolu dan kue sus kesukaan nya yang sekarang jarang dia jumpai. Selesai membeli sarapan mereka pulang kerumah. Adit bersiap untuk kerumah sakit sedang kan Vina bersiap untuk pergi berbelanja keperluan untuk suaminya besok.
"Ayo kak sarapan dulu Vina sudah siap kan." ucap Vina.
"Itu kue sus nya gak di makan?" tanya Adit.
"Di makan tapi nanti pulang dari belanja." jawab Vina.
"Kalau belum mau di makan simpan di kulkas saja biar gak di semutin."
Vina hanya mengangguk, selesai sarapan Adit pamit pergi, sedang kan Vina menunggu Anita adik ipar nya untuk pergi berdua. Vina yang dulu tak biasa sarapan pagi sekarang sudah terbiasa karena Adit selalu mengajak untuk sarapan bareng.
Tin... Tin...
Suara klakson mobil terdengar saat Vina sedang menyapu rumah nya, dia langsung melihat dan tersenyum saat melihat kedatangan Anita.
"Kak Vina...!" teriak Nita saat dia melihat Vina dan berlari memeluk kakak ipar nya dengan bahagia.
"Nita rindu sama kakak di Amerika Nita kesepian kak. Kebetulan kak Adit telpon dan nyuruh Nita datang ya Nita langsung ke sini. mana kak Adit?" tanya Nita.
"Kak Adit sudah pergi kerumah sakit dari tadi kamu telat sih datang nya. Gak papa pulang dari belanja kita langsung kerumah sakit." ajak Vina.
"Beneran ya kak." ucap Nita.
"Iya ayo kita pergi keburu siang panas banget gak tahan."
Mereka berdua pergi menuju ke mall untuk membeli kebutuhan suaminya selama di kota orang nanti nya. Saat sampai Vina langsung menuju ke tempat makanan dan buah dia membeli kopi yang biasa di minum suaminya dan makanan siap saji untuk di bawa oleh Adit dan beberapa cemilan roti untuk suaminya juga.
Mata Vina tergoda saat melihat begitu banyak snack berjejer rapi di rak cemilan dia yang tak tahan langsung saja mengambil begitu banyak snack dengan alasan untuk Saga dan Ken saat mereka datang. Vina juga tak lupa membeli kan untuk Arga dan Bima putra dari Vivian.
"Sudah kak?" tanya Nita.
Nita terkejut dengan semua yang di beli oleh kakak ipar nya. Begitu banyak cemilan hingga membuat keranjang tersebut penuh.
"Banyak banget kak. siapa yang makan?" tanya Nita.
"Ini punya kak Adit. ini punya Sagara dan Kenzio. ini untuk Arga dan Bima, ini untuk kamu dan satu kantong ini untuk kakak." ucap Vina
"Bukan nya kakak di larang makan snack sama kak Adit?" tanya Nita mengingatkan.
"Hehe..!" Vina hanya nyengir kuda saat Nita mengingatkan nya dari pada suaminya marah dia tak akan memakan nya hanya membeli nya saja dan akan di berikan ke Vino.
Selesai berbelanja mereka berdua pergi menuju ke rumah sakit untuk bertemu dengan Adit. Saat sampai Vina hanya mengeluarkan belanjaan nya yang dia beli untuk keponakan nya dari pihak suaminya.
"Kamu langsung saja keruangan kak Adit saya mau cari Vivian dulu." ucap Vina.
Nita berjalan menuju keruangan Adit sedangkan Vina menuju keruangan Vivian. Vivian terkejut saat melihat begitu banyak cemilan untuk putranya.
eeeeeh datang Rian menghancurkan semua nya.
ternyata dia sangat menyayangi Adit ya sampai menangis liat Adit terbaring tak berdaya,,,
Doa seorang istri itu emang mujarab ya,,, Alhamdulillah akhirnya Adit sadar,,pasti saat bangun nanti Vina bahagia bgt liat Adit udah sadar/Smile//Smile/
lekas sembuh, semua orang mengkhawatirkan mu