Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Pukul 2 siang, Surabaya
Kalix mengantar riel sampai di apartemen wanita itu. Setelahnya ia pun kembali ke kediaman nya
Riel menatap seisi apartemen nya sebentar lalu merogoh ponselnya menghubungi agen properti
Riel berencana menjual aprtemen nya dan akan membeli rumah yang berada dekat dari kantor polisi, riel tau jika ibu nya akan mengikuti nya atau akan mengirim seseorang untuk menyeretnya ke hadapan ibu nya.
Dengan tinggal di sekitar kantor kepolisian akan membuatnya sedikit aman, walaupun tidak menjamin keselamatan nya setidaknya tinggal di dekat kantor kepolisian akan mengurangi tindak kejahatan
*****
2 hari kemudian
Pukul 8 pagi
BRUUKKK!!!
Kalix terperanjat kaget saat seseorang membuka pintu ruangan nya dengan kasar
"Lo ini apa-apaan, udah bosen lo kerja disini hah" Marahnya pada naka
"S-sorry bos" Ucapnya ngos-ngosan
"Itu..."
"Gue dapat...."
"Ngomong yang jelas" Kesal kalix mendengar naka yang berbicara sambil terbata-bata
"Kal, hrd bilang ke gue kalau dia baru aja terima surat resign dari mba riel. Duh gimana nih, malas banget mau nyari lagi" Ucapnya membuat kalix terbelalak
"Resign?!! Kenapa tiba-tiba banget"
"Ngga tau deh, lo ngomong sendiri aja ama orangnya. Tapi tadi gue cari ke ruangan nya ga ada"
"Cari!" Ucap kalix dingin dan datar
Naka pun keluar dan kembali mencari riel
30 menit kemudian
Kalix menatap tajam wanita dengan penampilan aneh itu "Kenapa resign" Tanyanya to the point
"Saya mau pulang kampung pak, dan mungkin akan menetap lama disana"
"Ngga bisa, kamu ngga liat isi kontrak sebelum kamu kerja disini? Setahu saya kontrak kamu 1,5 tahun dan kamu baru bekerja 4 bulan disini, masih ada 1,1 tahun lagi sebelum kontrak kamu berakhir. Kalau kamu memutuskan kontrak sepihak, itu artinya kamu harus siap membayar ganti rugi perusahaan"
Riel terdiam, dia lupa akan hal itu. Dia hanya berpikir harus segera keluar dari perusahaan kalix dan mencari pekerjaan di perusahaan yang keamanan nya jauh lebih baik dan dekat dari tempat tinggalnya yang baru. Meski keamaan di perusahaan kalix pun baik tapi jarak dari perusahaan kalix ke tempat tinggalnya yang baru bisa dibilang cukup jauh
"Kenapa? Saya tau alasan kamu resign bukan karena itu"
"Apa ada sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman?" Tanya nya lagi
Riel masih diam dengan isi pikiran yang kemana-mana
"DARIELLA" Sentaknya membuat riel terperanjat
"Y-ya?"
"Kembali bekerja, saya tidak menerima pengunduran diri kamu. Kalau kamu masih kekeh ingin resign, detik ini juga kamu harus membayar biaya pinalti"
Riel menghela nafas panjang "Gimana ini, mana udah terlanjur beli rumah" Batinnya
Mau tidak mau risel harus kembali bekerja, bagaimana pun dia tidak sanggup membayar uang pinalti. Dan mau tidak mau ia harus menempu perjalanan panjang setiap harinya dari rumah ke kantor begitupun sebaliknya
"Ngomong-ngomong, kamu ngga tinggal di apartemen lagi?" Tanya kalix membuat lamunan riel buyar
"Bapak tau darimana?"
"Kemarin saya hanya ingin memastikan ngga ada yang mengikuti kamu, dan saya menyadari kamu pulangnya berbeda arah. Kenapa pindah ke tempat yang jauh dari kantor?"
Riel mengernyit mendengar penuturan kalix "Bapak ngikutin saya kemarin?"
"Jangan salah paham, saya hanya memastikan keselamatan karyawan saya"
Riel berdecih "Oh ya? Karyawan bapak berjumlah 45 ribu bahkan mungkin lebih, dalam satu harinya pasti ada banyak karyawan yang memiliki masalah serupa seperti saya, mungkin diikuti penguntit, stalker dan sebagai nya. Apa bapak mengikuti mereka sampai di kediaman masing-masing untuk memastikan keselamatan mereka?"
"Tentu, contohnya kamu" Tanya kalix datar
"Yang saya bicarakan karyawan lain" Ucap riel tak kalah datar
"Bapak ini aneh sekali, sebelumnya banyak karyawan termasuk saya pun juga mengalami banyak masalah sebelumnya tapi bapak tidak pernah menaruh atensi yang begitu besar. Walaupun bapak founder tapi keselamatan karyawan sudah ada yang atur bukan? Sangat aneh jika bapak tiba-tiba turun tangan langsung memastikan keselamatan karyawan anda d-"
"Sudah saya bilang jangan salah paham!" Menatap riel tajam "Saya memastikan sendiri karena saya tau dan melihat sendiri apa yang menimpa kamu, saya bersimpati karena kamu perempuan dan apa yang menimpa kamu bukan sesuatu yang harus di lupakan begitu saja"
"Saya hanya berniat baik, biasakan jangan berpikir buruk"
"Tapi memang seperti biasa kamu ini terlalu kepedean, di beri atensi sedikit sudah merasa disukai dan sebagai nya" Ucap kalix dingin dan datar
"Jangan karena saya tau bagaimana penampilan asli kamu, kamu jadi berpikiran saya suka sama kamu. Wajah kamu bukan seauatu yang wah untuk saya, kamu mau menyembunyikan atau tidak tetap saja. Tidak ada yang menarik" Ucap kalix pedas
"Silahkan keluar dan kembali bekerja" Ucap kalix dingin dan datar lalu kembali fokus pada layar komputer nya
Riel pun berdiri lalu keluar dari ruangan kalix tanpa mengucapkan sepatah katapun
Kalix sedikit melirik ke arah pintu, lalu mengusap wajahnya dengan kasar "Sh*t"
Di sisi lain
"Apaan sih itu orang, siapa juga yang kepedean" Gumam riel kesal
"Awas aja kalau kemakan omongan sendiri" Ketus riel lalu bergegas menuju ruang kerja nya