NovelToon NovelToon
Suamiku Ketua BEM

Suamiku Ketua BEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kultivasi Modern
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: siti masulan

seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makin Mesra

Di sepanjang perjalanan Faisal dan Jeny hanya saling diam saja, Jeny gak berani bersuara karena dia tau bahwa Faisal sedang kecewa.

"Malah ikutan diem, bukannya hibur atau apa kek" gumam Faisal dalam hati sambil mengendarai motornya.

Setelah saling diam di sepanjang perjalanan, mereka pun akhirnya sampai ke rumah.

"Assalamualaikum" ucap Jeny sambil membuka pintu rumah.

"Waalaikumussalam" ucap bi Ijah.

"Mami kemana bi" tanya Jeny.

"Nyonya lagi keluar, katanya ada kegiatan dengan teman arisannya, dan katanya nyonya mau nginep" ucap bi Ijah.

"Oh yaudah aku ke kamar dulu ya bi" ucap Jeny. sementara Faisal sudah lebih dulu ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada bi Ijah.

"Iya non silahkan" ucap bi Ijah.

Jeny langsung memasuki kamar, hatinya menjadi tak karuan, dia pengen ngomong yang sebenarnya tapi dia takut suaminya gak mau mendengarkan.

Faisal duduk di sofa kamar, sambil mengotak-atik laptopnya. Sementara Jeny hanya berdiri sambil nunduk di depan suaminya itu.

"Mas, aku minta maaf udah bikin kamu kecewa mengenai kejadian tadi, tapi Demi Allah mas itu bukan kesengajaan, tadi itu aku sedang duduk di bersama Sila, terus tiba-tiba aku di dorong sama sela, kata sela aku udah merebut mas dari dia, sela marah terus dia dorong aku, kebetulan di belakang ku ada Andy dan dia yang nolongin aku, sehingga kejadiannya seperti tadi, mas datang ketika posisi aku seperti itu, kalo kamu gak percaya kamu boleh minta penjelasan sama Sila, atau sama orang-orang yang tadi ada di sana" Jeny terus nyerocos, sementara Faisal tetap fokus sama laptopnya, tanpa menoleh sedikitpun kepada istrinya.

"Ini orang sebenarnya dengerin gak sih gue ngomong, gak ada respon sama sekali, capek-capek gue jelasin tapi dia gak ada respon" gerutu Jeny dalam hati nya, Dia pun menjadi kesal sama suaminya itu.

"Aku udah jelasin yang sebenarnya, kamu mau percaya atau nggak terserah, aku mau turun dulu, laper mau makan" Jeny dengan suara ketusnya, kemudian berjalan menuju pintu kamar untuk turun makan siang.

"Faisal pun sebenarnya tidak begitu marah, karena dia tau istrinya itu orangnya gimana, cuma dia agak sedikit kesal saja.

"Bawain aku makanan kesini, aku juga laper" ucap Faisal dengan matanya yang tetap fokus ke laptop. Namun hatinya tak tahan menahan tawa, melihat tingkah istrinya itu.

Jeny pun berhenti sejenak dalam langkahnya.

"Iya mas, aku ambilkan dulu makanan nya" ucap Jeny

"Akhirnya dia mau ngomong juga" gumam Jeny sambil senyum-senyum sendiri, karena dia seneng suaminya udah bisa buka suara lagi, kemudian Jeny pun turun.

"Dia yang salah dia yang ketus" ucap Faisal dengan tertawa kecil, karena dia gak kuat dari tadi nahan tawanya.

"Den Faisal gak ikut makan non" tanya bi Ijah, karena dia heran biasanya juga selalu barengan.

"Mas Faisal lagi ngerjain tugas di kamar, jadi aku mau bawa aja makanan nya ke kamar" ucap Jeny sambil mengambil nasi dan beberapa lauk ke piring, setelah itu langsung membawanya ke kamar.

"Ini mas makan dulu" ucap Jeny kepada suaminya, sementara Faisal masih sibuk dengan laptopnya.

Lalu Jeny duduk di samping Faisal sembari menenteng piring berisi nasi dan lauknya. Faisal menyimpan laptopnya, lalu menghadap ke arah istrinya.

"Suapin" pinta Faisal.

"Manja banget sih" gumam Jeny.

"Kok diem, gak mau nyiapin?" Tanya Faisal dengan muka datarnya.

"I..ya mas ini " Jeny menyuapi suaminya.

"Kenapa kamu gak makan?" Tanya Faisal.

"Nanti aja, aku gak jadi laper" ketus Jeny.

Faisal pun gak kuat mendengar ucapan konyol istrinya itu, rasanya dia ingin tertawa terbahak bahak, namun dia tetep harus bisa tahan.

"Yakin gak laper" tanya Faisal.

"i..ya yakin" tiba-tiba suara perut Jeny bunyi.

Lalu Faisal mengambil sendok yang berisi nasi dan lauk nya, kemudian dia menyuapi istrinya.

"A....." Faisal menyuruh Jeny membuka mulutnya.

Jeny pun menuruti nya.

"Kalo laper jangan di tahan, kasian kan cacing di dalam perutnya" ucap Faisal sambil menyuapi istrinya.

Akhirnya mereka pun saling bergantian menyuapi.

"Kamu masih marah?" tanya Jeny.

"Mana mungkin aku bisa marah sama orang yang kayak kamu ini" ucap Faisal sambil mencubit pelan Pipi istrinya itu.

Jeny pun menaruh dulu piring bekas makannya di atas meja samping sofa.

"Makasih ya mas, udah mau percaya sama aku" ucap Jeny sambil memeluk suaminya.

"Mas juga minta maaf karena udah diemin Kamu, mas cuma takut kehilanganmu" Faisal sambil mengelus-elus kepala Jeny.

"Iya mas kita harus saling percaya, aku menyayangi mas Faisal" ucap Jeny sambil mempererat pelukannya.

"Iya sayang mas juga sayang sama kamu" ucap Faisal.

"Ngomong-ngomong sela yang kamu maksud tadi sela yang mana?" Tanya Faisal penasaran.

"Katanya jurusan kedokteran" Jawab Jeny.

"Yaudah nanti mas samperin dia, biar minta maaf sama kamu " ucap Faisal.

"Gak usah mas, takutnya nanti malah jadi ribut, lagian aku udah maafin dia kok" larang Jeny.

"Ya ampun istri mas ini baik banget sih, jadi makin sayang deh" goda Faisal.

Keesokan harinya..

"Sayang ayo, udah siap belum?" Teriak Faisal sambil memanasi motornya.

"Bi, kita berangkat dulu ya assalamualaikum" pamit Jeny ke bi Ijah.

"Iya non waalaikumussalam, hati-hati dijalan " ucap bi Ijah.

Jeny pun menaiki motor yang di bonceng suaminya.

"Kenapa mas, kok gak jalan" tanya Jeny bingung karena Faisal malah diem aja.

"Pelukannya mana Sayang" pinta Faisal.

"ih mas Kirain kenapa" ucap Jeny sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Faisal, dia memeluk suaminya sangat erat sambil menyenderkan pipi kanannya ke punggung Faisal.

Di tengah perjalanan..

Di samping kanan motor Faisal ada mobilnya Linda.

"Kok mereka malah makin mesra" ucap Linda sambil mengambil gambar Faisal dan Jeny yang sedang di motor. Entah untuk apa itu.

"Aku turun di parkiran aja ya mas" pinta Jeny.

"Oke sayang, tapi kamu gak papa kalo anak-anak pada ngomongin kamu"? Tanya Faisal.

"Gak papa kan ada mas" Jeny tertawa.

"Emang gak papa kalo mas bilang yang sebenarnya ke mereka" ? Tanya Faisal.

"Iya mas aku udah siap" Jeny rasa kini sudah saatnya mereka tau yang sebenarnya, supaya mereka tidak berharap lagi kepada suaminya itu.

Mereka pun sampai di parkiran, ternyata masih sepi. mungkin Jeny dan Faisal kepagian datangnya.

"Jeny" terdengar teriakan di depan gerbang.

"Sila lo rajin banget sih tiap hari Dateng nya pagi-pagi banget?" Tanya Jeny.

"Iya kepaksa gue juga" sila menghela nafas.

"Kok kepaksa?" Tanya Jeny penasaran.

"Iya karena kakak gue harus berangkat kerja, jadi terpaksa gue harus pagi-pagi berangkat nya" ucap Sila.

"Gak papa sil, justru itu bagus jadi lo di cap sama gue sebagai mahasiswi paling rajin"Jeny tertawa.

"Dasar lo malah becanda" ucap Sila.

"Yaudah kita masuk, ngapain malah ngobrol di sini" ucap Jeny.

"Yaudah ayo" ajak Sila. lalu mereka pergi meninggalkan parkiran. sementara Faisal sudah masuk duluan.

1
Nursani
🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!