Yuna adalah seorang mahasiswa tingkat 3 di salah satu universitas terkenal di kota Ming. Karena beberapa alasan dia dan kaka nya shiriu harus pindah dari rumahnya meski masih dalam kota yang sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Asaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetangga ku
" Tumben di rumah sebelah ramai tidak seperti biasanya sepi terlihat seperti rumah tak berpenghuni" Ucap Riu yang baru datang dari kantor.
" Entahlah mungkin ada acara kumpul keluarga" jawab Yuna seenaknya.
" Kau tidak merasa terganggu? " tanya Riu.
" Biasa saja toh walau pun mereka sedikit berisik, tapi kan itu masih dalam batas wajar, mereka berisik juga di rumah n ya sendiri". ucap Yuna kembali.
" Kau tidak ada kegiatan? " tanya Riu
" Aku mau menikmati liburan ku dengan bermalas-malasan saja di rumah" ucap Yuna.
" Terserah kau sajalah" ucap Riu sambil berlalu.
Hari beranjak sore suasana di rumah tetangga itu semakin meriah, tampaknya ada acara ulang tahun, karena terdengar suara nyanyian dan sorak sorai. Yuna membuka jendela kamarnya dia melihat ke arah bawah tampak orang-orang di sana penuh kegembiraan. Tanpa di sadari oleh Yuna ada seorang pria yang melihat kearahnya, pria itu melihat Yuna sekilas.
Libur semester telah usai Yuna pun kembali menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswi. Dan tahun ajaran baru untuk penerimaan mahasiswa baru pun di mulai. Yuna yang termasuk anggota BEM mulai sibuk menyiapkan kegiatan yang akan di laksanakan selama 1 pekan ini. Meski dia bukan ketua BEM tapi Yuna termasuk orang berpengaruh di kampusnya.
Di ruang rapat khusus anggota BEM
" Bagaimana rencana kegiatannya apa sudah selesai " tanya Irie (ketua BEM 1)
" Bagian ku sudah selesai " ucap Yuna sambil menyerahkan beberapa lembar kertas pada Irie.
Irie melihat dan membacanya dan cukup puas dengan apa yang telah di rencanakan oleh Yuna.
Setelah rapat selesai mereka pun meninggalkan ruangan untuk mengikuti upacara dan memulai kegiatan penerimaan mahasiswa baru.
Setelah upacara selesai di laksanakan Irie mengambil alih untuk berbicara di lapangan. Dia membacakan tata tertib dan peraturan selama kegiatan, setelah selesai memberi pengarahan kegiatan pengenalan lingkungan kampus pun di mulai.
Tanpa sepengetahuan Yuna diantara 300 orang mahasiswa baru itu ternyata ada tetangga baru nya, yang rumahnya tepat berada di samping rumah Yuna. Yuuta ( nama tetangga Yuna) melihat ke arah Yuna dia terus memperhatikan Yuna dengan seksama, dia merasa pernah melihat wanita itu tapi entah dimana.
Secara kebetulan Yuuta termasuk dalam bimbingan Yuna, saat Yuna memberikan pengarahan Yuuta selalu mencuri pandang memperhatikannya.
Saat istirahat
Yuna berjalan menuju ke ruang rapat tapi tiba-tiba dari arah belakang ada seorang pria yang entah itu sengaja atau tidak menabrak bagian kanan tubuh Yuna. Pria itu terjatuh tepat di depannya Yuna yang masih terkejut terdiam beberapa detik dan setelah sadar di langsung membantu pria itu.
" Hei, kau tidak apa-apa? " membantu membangunkan pria itu.
" Aku tidak apa-apa, maaf sudah menabrakmu, aku tidak sengaja" ucap pria itu terbatas dan menunduk.
" Tidak apa-apa santai saja" ucap Yuna sambil tersenyum
Melihat senyuman Yuna pria itu tersipu dan kembali tertunduk. Yuna memperhatikan pria yang ada di depannya itu, ternyata dia adalah mahasiswa baru pantas saja masih malu-malu, Yuna membaca nametag nya. Tertulis Yuuta Asaki.
" Kau mahasiswa baru ya? " tanya Yuna
" Iii, iya kak" jawab Yuuta terbatas
" Kau tidak perlu takut seperti itu aku tidak termasuk senior kamu yang galak kok" ucap Yuna
" Kenalkan namaku Yuna, Yuna Asakura" ucap Yuna sambil mengulurkan tangannya.
" Aku,, namaku Yuuta, Yuuta Asaki" ucap Yuuta sambil menjabat tangan Yuna.
Setelah perkenalan itu Yuna pun berlalu meninggalkan Yuuta yang masih terdiam. Dalam perjalanan menuju ruang rapat BEM Yuna terlihat senyum-senyum sendiri. Saat tiba di ruangan pun dia masih terlihat sumringah. Semua yang anggota yang ada di ruangan itu terheran dengan sikap Yuna yang demikian.
" Kau kenapa Na? tanya Emi.
Yuna tidak menjawab dan langsung duduk di kursinya.
" Ada apa dengan dia? tersenyum-senyum sendiri tak seperti biasanya". Sano dan yang lain saling memandang.
Gio( ketua BEM 2) menghampiri tempat duduk Yuna dan menepuk pundak Yuna.
" Hei, Na apa yang sedang kau bayangkan? " tanya Gio
Kaget ada yang menepuk pundaknya Yuna pun kembali ke alam sadarnya dan melihat ke sekelilingnya semua mata tertuju padanya dan dia pu malu sendiri jadinya.
" Maaf tadi aku... " Kata-kata Yuna terhenti ketika yang lainnya menyahut.
" Kau di tembak cowok ya? " celetuk Shiro
" Enak saja kau ngomong, bukan begitu" ucap Yuna
"Lha terus kenapa sikap kamu cengengesan begitu? tidak seperti seorang Yuna yang angkuhnya minta ampun ". ucap Kira
" Aku merasa lucu aja dengan sesuatu, udah lah jangan di bahas, nggak penting juga" ucap Yuna
Gin yang memperhatikan tingkah Yuna yang tidak seperti biasanya merasa aneh dan penasaran sebenarnya apa yang telah terjadi sebelum dia datang ke sana.
1 jam kemudian
Rapat kegiatan selesai dan seluruh anggota BEM kembali ke kelasnya masing-masing untuk membimbing mahasiswa baru. Yuna masuk keruangannya yang tadi pagi dan sesaat setelah masuk ada seseorang yang tidak asing untuknya, ya dia adalah Yuuta anak yang tadi pagi tidak sengaja menabraknya, tapi karena itu di dalam kelas dia tidak memperlihatkan sikap yang berlebihan. Selain Yuna di kelas itu juga ada Sano, Jeni dan Ako.
Kegiatan penerimaan mahasiswa baru berjalan dengan lancar dalam 1 minggu. Hari terakhir kegiatan di adakan acara api unggun pada malam harinya, di sore hari sudah banyak tenda-tenda yang terpasang. Penutupan acara Gin sebagai ketua BEM 3 memberikan sedikit wejangan untuk mereka supaya bisa belajar dengan baik di susul dengan guru pembimbing yang juga banyak memberikan masuknya dan nasehat untuk mahasiswa baru.
Kegiatan berlangsung dengan suka cita, Yuna yang kurang suka keramaian setelah acara inti selesai dia hanya melihat dari jauh saja. Saat dia sedang duduk di kursi depan tendanya tiba-tiba Gin menghampirinya.
" Tidak bergabung dengan yang lain? " Gin bertanya sambil duduk di kursi samping Yuna.
" Kau tahu aku kurang suka acara seperti ini, aku hadir hanya untuk menyelesaikan tugas ku saja". jawab Yuna.
" Maaf bukan maksud ku untuk ikut campur dalam urusan pribadi mu, tapi setidaknya kau ikut berbahagialah sesekali" ucap Gin.
" Terimakasih kau sudah memperhatikan aku, tapi mungkin ini belum waktunya saja, suatu saat nanti kebahagiaan itu pasti datang padaku, iya kan? " kata Yuna
" Iya, kau harus bisa melupakan masa lalu mu. Dan berbahagialah di masa kini" ucap Gin.
" Kau memang sahabat terbaik ku Gin" ucap Yuna sambil tersenyum.
Flashback
Saat pertama jadi mahasiswa Yuna termasuk gadis yang ceria mudah bergaul dan bersifat terbuka, setelah beberapa lama dia kuliah dia berpacaran dengan salah satu pria temannya namanya Ken. Hampir semua teman-teman Ken merasa iri karena dia berhasil mendapatkan gadis secantik Yuna, kurang lebih 1 semester mereka berpacaran dan suatu hari terjadi kecelakaan yang menimpa Ken hingga menyebabkan dia koma selama 1 minggu dan akhirnya dia meninggal. Hal ini membuat Yuna down hampir 1 bulan dia tidak masuk kuliah, saat kembali kuliah pun sifatnya tidak seceria dulu lagi, meski berbaur dengan yang lain dia menjadi sedikit menutup diri. Butuh waktu untuk melupakan semua kenangan yang telah dia ciptakan bersama Ken. Gin, sano, Emi dan teman-teman yang lainnya selalu menemani Yuna di saat dia terpuruk. Mereka selalu menghibur nya dan berusaha untuk menjaga Yuna dari anak-anak lain yang kadang suka menjaili Yuna dan tidak mengerti keadaannya.
Kembali ke masa kini
Setelah Gin pergi karena masih ada sedikit urusan Yuna pun memutuskan untuk jalan-jalan sambil melihat-lihat sekitarnya. Dan saat sedang melihat anak-anak yang lain asik dengan kegiatan masing-masing, Lagi-lagi ada yang menabraknya dari belakang, tapi kali ini pria yang menabraknya tidak sampai terjatuh.
" Maaf,, aku tidak sengaja" ucap pria itu
Yuna melihat siapa orang yang sudah menabraknya, dan saat dia melihat wajahnya ternyata dia adalah Yuuta si anak baru yang dulu pernah menabraknya juga.
" Kau lagi". ucap Yuna
Yuuta langsung mengangkat kepalanya yang tadinya tertunduk.
" kakak, maaf aku benar-benar tidak sengaja, aku sedang Terburu-buru". ucap Yuuta lagi
" Kau memang selalu terburu-buru ya? " tanya Yuna
" Ehh sebenarnya tidak juga sih, mungkin ini hanya kebetulan saja" ucap Yuuta
" ini kedua kalinya kau menabrak ku secara kebetulan, nanti jika terjadi yang ketiga kalinya nya, apa mungkin kita berjodoh? " ucap Yuna sedikit usil
Mendengar kata-kata itu muka Yuuta sedikit tersipu dan tidak berani berkata apa-apa. Mereka hanya saling memandang.