NovelToon NovelToon
Wanita Satu Malam Ceo

Wanita Satu Malam Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.


Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.


Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.

Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.

Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.

Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Xavier dan Divana sudah berada di sebuah kamar presidential suit, kamar mewah yang sengaja Xavier sewa untuk mereka berdua.

Awalnya Xavier tidak tertarik dengan tawaran Divana, tetapi setelah menimbang lagi perkataan asistennya, dia merasa tidak ada salahnya menerima tawaran gadis itu. Toh dia tidak perlu membayar apalagi tanggung jawab pikirnya.

"Kau yakin akan melakukannya denganku?" tanya Xavier memastikan.

"Iya, aku sangat yakin" jawab Divana tanpa ragu.

"Kau akan menyesal nanti. Jika kau masih virg*n maka aku akan kehilangan mahkotamu yang selama ini kamu jaga" ucapnya lagi.

"Aku sudah memikirkannya matang-matang" ucap Divana.

Xavier menghela nafas, ternyata tekad wanita itu sudah bulat, Divana sudah yakin dengan keputusannya.

Tanpa aba-aba Divana membukan pakaiannya secara satu persatu, hingga menyisakan pakaian dalamnya saja.

Gluk

Xavier meneguk ludahnya, tenggorokannya terasa kering melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

"Sentuh aku tuan" pinta Divana dengan suara menggoda.

Dengan penuh nafs* Xavier melangkahkan kakinya mendekati Divana, dia pria normal wajar saja dia tergoda dengan apa yang di lakukan oleh wanita itu.

Xavier mencium wanita itu penuh nafsu. Mereka bagaikan orang yang sudah mengenal lama, tidak ada ragu dari keduanya, mereka saling menyentuh satu sama lain.

Divana tidak peduli tubuhnya di jamah oleh pria asing, rasa sakit hatinya menghilangkan akal sehatnya.

Ciuman berlangsung cukup lama, sejenak Xavier melepaskan ciumannya dan menatap wajah Divana lekat.

"Kau yakin ingin melakukan ini? Jangan salahkan aku, karena aku tidak akan bisa berhenti" lagi-lagi Sean bertanya pada gadis itu. Jangan sampai gadis itu menyesal dan dirinya yang akan  disalahkan.

Divana mengangguk pelan, wajahnya sudah di penuhi dengan kabut gairah.

Xavier menggiring Divana keatas ranjang, di rebahkannya tubuh Divana dan ia membuka kancing kemejanya satu persatu.

Mata Divana tidak lepas dari Xavier, wanita itu terpesona dengan ketampanan Xavier yang di atas rata-rata, bahkan ketampanan Samuel tidak ada apa-apa kalau di banding dengan ketampanan seorang Xavier Zibrano.

"Seksi sekali, ingin sekali aku menyentuh perutnya yang kotak kotak itu" batin Divana terus menatap tubuh kekar Xavier yang terbuka.

Xavier naik keatas ranjang dan mengukung tubuh Divana. Dia menempelkan bibirnya ke bibir Divana, dan melumat bibir ranum itu dengan begitu lembut.

Xavier melepaskan tautannya dan meminta Divan untuk membalas tautan bibirnya. "Balaslah, jangan diam saja" ujar.

"Eh, iya tuan" gugup Divana, pasalnya belum pernah sekalipun Divana melakukan ciuman bibir meskipun dengan Samuel, kekasihnya.

Xavier kembali menautkan bibirnya, ia menggigit kecil bibir Divana, dan wanita membuka sedikit bibirnya. Xavier memasukkan lidahnya kedalam mulut Divana dan membelit lidahnya, Dia bisa merasakan kalau Divana mulai membalasnya, namun gerakannya masih terasa kaku, Xavier bisa menebak kalau wanita ini belum pernah berciuman.

Divana sangat menikmati permainan lidah Xavier di dalam mulutnya.

Ini gila, tapi anggaplah Divana benar-benar gila, dia begitu penasaran dengan rasanya.

Dulu Samuel kerap kali mempermasalahkannya dirinya yang masih virgin, dan kali ini Divana ingin mengetahui bagaimana rasanya.

Lama kelamaan bibir Xavier turun ke ceruk lehernya, ia menyesap dan meninggalkan jejak kemerahan di leher jenjang Divana.

"Akhhh... " Divana mendesah kala lidah Xavier menyentuh kulit lehernya.

Sambil lidah dan bibirnya menyesal tangan Xavier merayap kebawah sana, jari jemarinya bergerak nakal di sana.

"Akhhh.... " desah Divana dengan perasaan kacau.

"Oh apa ini, kenapa rasanya beda" pekik Divana dalam hati.

Sungguh rasanya nikmat, pantas saja Samuel sampai berselingkuh dengan Lauren pikirnya.

Divana mulai menggila, dia meremas kepala lelaki itu yang berada di atas dadanya, sementara mulut Xavier terus memainkan pucuk dadanya.

"Akhh... Tuan... " desah Divana sambil merem melek. Pria itu sangat pandai memainkan tubuhnya.

"Kau bisa memanggilku Xavier" bisik Xavier saat lelaki itu kembali naik keatas dan menautkan kembali bibirnya.

Divana terpekik ketika satu jari milik Xavier melesat kedalam goa miliknya.

"Akhh..... Xavier"

Mendengar jeritan Divana, bukannya berhenti gerakan jari Xavier justru semakin menggila, ia menggerakan jemarinya keluar masuk  dengan begitu cepat.

"Please... Hentikan Xavier"

Nafas Naura tersenggal-senggal, Xavier menulikan telinganya, dia malah turun kebawah dan menempelkan bibirnya di bawah sana, di jilatinya milik Divana dengan begitu rakus. Lelaki itu tak sedikit pun merasa jijik dengan milik Divana. Xavier menggerakkan lidahnya keluar masuk.

"Xavier... "

Jerit Divana ketika merasakan ada sesuatu di bawah sana yang mau keluar.

"Tumpahkan saja" ucap Xavier dan kembali mempercepat gerakan lidahnya menusuk nusuk milik Divana.

Dan benar saja, tak lama keluarlah cairan yang mengalir dari bawah sana, Xavier bukannya menjauhkan wajahnya malah menikmatinya, di jilatinya milik wanita itu hingga bersih.

Xavier tersenyum puas melihat Divana yang sudah pelepasan, ia menaikkan tubuhnya mengukung tubuh wanita itu.

"Aku mulai baby" bisik Xavier lembut.

Mata Divana melotot dan tangannya menahan tubuh Xavier. "Mulai apa maksudmu? Bukankah kita sudah melakukannya?" Bingung Divana yang benar-benar polos tentang hal begituan.

"Kata siapa, tadi baru permulaan baby, dan sekarang kita akan masuk ke permainan inti" ucap Xavier.

Xavier memasukkan miliknya kedalam milik Divana, seketika Divana langsung berteriak histeris, ia membenamkan kuku-kukunya ke punggung lelaki itu.

"Pelan Xavier, sakit" ringis Divana.

Xavier menatap Naura dengan tatapan yang rumit.

"Kenapa sempit sekali" ucap Xavier sedikit mendesah, "tidak mungkin wanita ini masih peraw*n kan?" Batinnya.

Tanpa aba-aba Xavier kembali menghentakkan miliknya kedalam milik Divana, dengan sekali hentakan milik Xavier terbenam masuk di dalam goa milik Divana.

Xavier mengeryitkan keningnya, dia melihat kebawah dan ternyata ada darah segar mengalir dari bawah sana.

"Shitt... Kau masih perawan rupanya" pantas saja dia sulit memasukinya.

Awalnya dia mengira Divana ini sama seperti wanita nakal di luaran sana yang suka menyewa gig*lo untuk memuaskan dirinya, tapi ternyata dugaannya salah, wanita yang ia tiduri saat ini ternyata masih Virgin.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu masih Virgin?" Tanya Xavier.

"Untuk apa? Yang penting aku membayarmu bukan" kata Divana.

Xavier menghela nafas panjang, Andai dia tahu kalau Divana masih Virgin, mungkin dia akan menolaknya.

"Cepat lanjutkan tuan, kenapa kau malah diam." desak Divana sambil meringis sakit.

"Andai kamu bilang, pasti aku akan melakukannya dengan lembut" ucapnya sambil membelai wajah Naura dan menatapnya dalam, kemudian Xavier mengecup kening Divana, lalu beralih kedua matanya, hidung, pipi dan yang terakhir bibir.

"Aku akan bergerak pelan, kalau sakit kau boleh menggigitku atau mencakar tubuhku" ucap Xavier.

Divana mengangguk pelan, wanita itu seperti terhipnotis dengan ucapan Xavier.

Xavier mulai menggerakkan pinggulnya dengan lembut, memberikan kenyamanan lebih dulu pada Divana. Ia ingin Divana merasa nyaman dan terbiasa terlebih dahulu.

Setelah terbiasa Xavier mulai menaikan temponya semakin cepat, Divana yang awalnya tersiksa kini wanita itu mulai menikmatinya, rasa yang awalnya sakit berubah menjadi rasa nikmat. Lelaki itu benar-benar bisa membawanya terbang hingga ke langit, kedua tangan Divana melingkar di leher kokoh Xavier, ia terus menikmati kenikmatan yang baru saja ia peroleh dari pria asing.

Desahan demi desahan memenuhi kamar itu, peluh mulai membasahi keduanya, Xavier semakin semangat menggerakkan pinggulnya.

"Xavier... "

"Tunggu, kita keluar bersama" ucap Xavier.

Xavier menautkan bibirnya di bibir Divana, dia memainkan lidahnya di dalam sana, dan tak lama kemudian keduanya terpekik merasakan pelepasan.

"Akhhh.... "

Pekik keduanya, tubuh Xavier ambruk diatas tubuh Divana dengan nafas yang terengah-engah.

Xavier mencium kening Divana

"Terim kasih" ucap Xavier dan menggulingkan tubuh ya ke samping Divana, ia menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

1
MIZIL
Luar biasa
Atik Marwati
gabung thor
stefani n.i.s
thor terlalu byk typo nya..
Pia Nur
semangat kak dilanjut ya kak
اختی وحی
sikembar tu cwek apa cwok, kok kdang putra kdang putri
pardan m fadilah
kok nama nya berubah ubah
Yessi Kalila
akhirnya ketemu camer...
Adinda
Papa kangen sama mama nggak hehe
Farida amin
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!