NovelToon NovelToon
Loving You Is My Choice

Loving You Is My Choice

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Cinta Murni / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Purpledee

Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.

Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2. Kembalinya seorang sahabat

EISTE GRUP

Finn terlihat berjalan menelusuri lorong kantor bersama sahabatnya, Raphael.

"Oh ya, aku ingin menanyakan tentang Ria. Apa kau sudah mengakhiri hubunganmu dengannya?" tanya Raphael.

"Itu tidak mungkin." sahutnya

"Apa dia menerima lamaranmu?"

"Tidak, tapi yang jelas aku tidak akan menikah dengan wanita selain Ria." kekehnya.

"Tapi bagaimana jika ibu dan ayah mu itu benar-benar akan menikahkanmu?" tanya Raphael, langkah Finn terhenti dan menatap Raphael dengan sinis.

" Tidak, Aku akan menunggu Ria sampai dia siap untuk menikah denganku." ujar Finn.

"Emmhh kau tidak akan menyesal kan?" ujar Raphael yang meyakinkan sahabatnya itu.

"menyesal, apa maksudmu?" tanya Finn.

"Lupakan. Yang penting dalam waktu dekat kau ini akan menikah." Ujar Raphael sambil menepuk bahu Finn lalu pergi.

"Ehh Rap--"

"Kau harus siap yaa." ujar Raphael yang mulai berjalan menjauh dari Finn

...○...

#Rumah keluarga Rowan

Lariessa nampak duduk dikursi disamping jendela dengan buku yang tebal ditangannya yang sedang ia baca, Tiba-tiba sang ibu datang menghampirinya bersama sang Ayah.

"Rissa, kau sedang apa? membaca buku?" tanya ibunya.

Lariessa hanya mengangguk kecil, tak melepaskan pandangannya dari buku yang ia pegang.

"Rissa, kalau kau sedang pusing dan stress seperti ini, bagaimana kalau kita pergi liburan saja?" Usul sang ayah.

"Atau... kau mau pergi memancing dengan ayah?" tanya ibunya.

"Ibu tau, Aku sudah tidak mood untuk melakukan semua itu." ujar Lariessa dengan lembut.

"Kalau kau mau mengerjakan sesuatu dirumah juga boleh, kau sudah lama juga kau tidak membuka laptop mu, melanjutkan penulisan Novelmu, atau membuat Novel baru?" tanya sang ibu.

"Sudah tidak ada ide." ujar Lariessa sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Ibu dan ayahnya langsung bertukar pandangan.

"Ahh kalau begitu bagaimana kalau kita buka butik, spa atau tidak kau mau menerbikan bukumu? jika kau tidak ingin bertemu dengan banyak orang biar ibu yang bicara" bujuk ibunya.

Lariessa kembali menggelengkan kepalanya, dan itu membuat ibunya kehilangan ide untuk membujuknya.

"Lebih baik kita pergi mancing saja, kita sudah lama tidak mancing bersama?" bujuk ayahnya.

Lariessa terlihat menatap ayahnya dengan mata sendunya.

...○○○...

Beberapa hari kemudian

Kantor Rowan Grup

Seorang lelaki nampak berdiri diambang pintu bertuliskan kantor CEO. ia memandang ke arah lelaki tua yang tak lain adalah pak Brams Rowan.

"Aku akan dapatkan apa yang pernah hilang dulu" Batin lelaki itu

ia pun langsung mengetuk pintu.

Tokk....tokk....tokkk...

"Selamat Siang boss..." ujarnya.

"Siang, masuk." ujar pak Brams yang masih memeriksa sebuah berkas.

Saat pak Brams melihat siapa yang datang ia langsung tersenyum menyambutnya dengan hangat.

"Ethan? ayok duduk..duduk" ujar pak Brams

"Boss masih ingat saya?" tanya lelaki bernama Ethan itu.

"Tentu saja aku ingat."

"Bagaimana kabarmu?" lanjut pak Brams.

"Baik." ujar Ethan

"Syukurlah. Ethan Fariz Kau Asisten manager Rowan grup, bagaimana bisa aku lupa denganmu" ujar Pak Brams

Ethan hanya tersenyum mendengar itu.

"Setelah 4 tahun anda masih ingat saya ternyata" ujar Ethan

"Bagaimana kau sekarang?" tanya Pak Brams

"Aku melanjutkan bisnis hotel keluagaku di LA, kebetulan saja minggu kemarin aku dipindahkan kesini, jadi aku menyempatkan diri untuk bertemu dengan bos ke sayanganku ini." Ujar Ethan.

"Woww kau sudah menjadi luar biasa sekarang ya" puji pak Brams

"Terima kasih boss" ujar Ethan seraya tersenyum. "Oh ya bos, sepertinya aku tidak melihat Rissa disini?" tanya Ethan.

"Tunggu, tidak perlu panggil aku bos lah, panggil saja paman, kau kan sudah tidak bekerja disini lagi" ujar Pak Brams "Sekarang Rissa hanya dirumah saja" Lanjut pak Brams

" Dia sakit?" tanya Ethan

"Tidak, dia hanya berpindah profesi saja. Dia ingin menjadi penulis."

"Baguslah." Ujar Ethan

"Kalau begitu main saja ke rumah, belakangan ini dia hanya diam dirumah saja, karena tidak ada yang mengajaknya untuk main atau jalan-jalan" ujar Pak Brams

"Aku akan main ke rumah nanti paman" ujar Ethan.

setelah itu Ethan mencoba berkeliling dan melihat kantor lamanya bersama Rissa, kantor itu sudah kosong, Tapi Ethan terus mengingat saat momen-momen indahnya bersama Rissa disana.

...○...

#Danau.

Dihari weekend ini Finn melepas penat dihari liburnya dengan memancing dengan sang kekasih, Victoria.

Finn begitu menikmatinya, lain hal dengan Victoria yang terlihat kepanasan karena harus duduk disamping danau menemani Finn.

"Sayang kau tau tidak, hari ini adalah hari yang paling bahagia, karena kau menemaniku memancing setelah sekian lama." ujar Finn sambul tersenyum pada Ria

"Jika kau tau, ayahku sangat suka memancing, Saat ia melihat ada danau atau pun tempat pemancingan lainnya, dia pasti akan berhenti dan mancing. kecuali ada satu, dia tidak suka mancing dilaut, entahlah dia bilang mahal lah, tapi sebenarnya dia takut, takut mabuk laut." Kata Finn.

"Iya, aku tau kita sudah lama tidak kesini, bagaimana kalau kita pulang saja? Aku sudah kepanasan" ujar Ria yang terus mengipasi dirinya karena kepanasan.

"T-tapi kita baru saja 1 jam disini, Ria. bahkan kita belum dapat ikannya."

"Finn, tadi memang tidak terlalu panas tapi sekarang, matahari sudah tepat berada diatas kepala kita, ini panas sekali." Rengek Ria. "Kau tau, aku punya kulit sensitif, jika terus seperti ini kulitku akan melepuh!" lanjutnya.

"Baiklah, tapi tunggu sebentar saja ya, sampai kita mendapatkan 1 ikan saja, setelah itu kita pulang oke." bujuk Finn.

"FINNN...Aku tidak mau! aku mau pulang... pulang sekarang juga!" gerutu Ria lalu pergi meninggalkan Finn.

Finn segera bergegas mengikuti langkah Ria yang tengah kesal itu. Namun saat tengah terburu-buru ia tak sengaja menubruk seorang perempuan yang tak lain adalah Lariessa.

"Maaf." ujar Finn lalu pergi

Lariessa hanya mengangguk lalu kembali melanjutkan jalan-jalan seorang diri ditepi danau.

...○...

Di sebuah Malam disaat pak Brams akan pulang dari kantor, ia tak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya yang bernama Ray.

"Ray.." panggil pak Brams

"Brams?" ujar pak Rey.

Mereka pun berpelukan singkat seraya tertawa khas seorang lelaki paruh baya, setelah itu mereka pun menyempatkan waktu pergi ke cafe untuk berbincang-bincang.

"Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya pak Brams.

"Baik baik, bagaimana denganmu?" tanya pak Ray

"Ya seperti ini, banyak yang kami hadapi setelah kepergian anak kami yang pertama, kembaran Lariessa, Teressa. Tapi syukurlah seiring berjalannya waktu keluarga kami bisa pulih tapi tidak dengan Lariessa. " ujar pak Brams

"Kau benar, kita ini sudah tua jika bukan masalah anak apa lagi, aku turut berduka cita." ujar pak Ray.

"Terima kasih. Aku berencana untuk menikahkannya dalam waktu dekat, tapi aku belum menemukan kandidatnya." ujar pak Brams sambil terkekeh.

"Ehh kau sedang mencari jodoh untuk anakmu? kalau begitu permasalahanmu ini sama denganku." Ujar pak Rey.

"Benarkah?" tanya pak Brams.

"Iya" mereka berdua tertawa, menertawakan masalah yang sama yang tengah mereka hadapi.

...○...

Beberapa hari kemudian.

Pagi itu Lariessa yang baru saja keluar dari rumah tiba-tiba melihat ada sebuah coklat di meja dengan diikat oleh vita berwarna merah.

"milik siapa ini?" Gumamnya seraya mengambil coklat itu.

"Hallo Nona Baik, Cantik dan lucu. lama tidak berjumpa." ujar Seseorang dibalik tembok.

Wajah murung Lariessa seketika berubah menjadi sumringah saat melihat sahabatnya Ethan.

"ETHAAAANNNN?"

"Yes" ujar Ethan seraya membuka tangannya lebar-lebar.

Lariessa langsung berhambur memeluk Ethan, melepas rindunya selama ini.

Mereka saling berbincang sambil meminum teh di taman depan rumah.

disisi lain Ayah dan ibu Lariessa, melihat anaknya yang kembali tertawa dan tersenyum, mulai merasa sedikit lega. "Lihat, dia kembali tertawa, aku merasa sangat bahagia." ujar ibu Lariessa.

"Kau benar, Ethan datang pada waktu yang tepat untuk Rissa" ujar pak Brams.

"Rissa dan Ethan hanya sahabat saja" ujar istrinya.

"Benarkah?" ujar pak Brams sambil menautkan alisnya.

...○...

Di kemudian hari, Ethan dan Lariessa joging pagi bersama, kehidupannya mulai kembali ceria setelah Ethan kembali masuk kekehidupannya.

Setelah berjoging beberapa menit, Akhirnya mereka pun memutuskan untuk beristirahat di taman dekat danau.

"Ini seperti mimpi kau ada disini, setelah 4 tahun pergi, kau akhirnya kembali padaku." ujar Lariessa. Ethan hanya tertawa kecil lalu menatap Lariessa.

"Kitakan sahabat. Best Friend forever " ujar Lariessa.

"Apa seperti itu kah Best Friend forever?" Tanya Ethan.

"Kenapa? kau tidak merindukan sahabatmu ini?" tanya Lariessa, pertanyakan persahabatannya. "Kalau aku bilang aku tidak merindukanmu berarti aku berbohong." ujar Ethan.

"Emmhh aku tau kau pasti merindukanku." ujar Lariessa seraya tersenyum lebar.

"Rindu~~~" Ethan langsung bersenandung. Dan itu mengundang gelak tawa Lariessa.

"Oh ya bagaimana dengan pekerjaanmu jika kau disini?" tanya Lariessa. "Ohh... itu sebenarnya pagi ini aku tidak ada pekerjaan, jika Sore, baru aku ada meeting." ujar Ethan.

"Apa kau akan menetap disini?" tanya Lariessa dengan tatapan sendu.

"Sepertinya tidak, aku akan tinggal 1-2 bulan saja mungkin setelah itu aku akan kembali ke LA lalu kembali lagi kesini setelah beberapa bulan." Jelas Ethan.

"Tapi aku sedikit tenang karena aku memiliki asisten yang sangat baik, dia bisa menghendel semua pekerjaan." ujar Ethan.

"Ekhheemm, apa dia tampan? Ayolah kau temanku, aku bosan sendiri terus, kau bisa mengenalkan dia padaku." ujar Lariessa.

"Aku rasa, aku lebih tampan dari pada asistenku. Tidak apa-apa jika kau bosan sendiri terus, asalkan kau tidak bosan untuk melihatku" Kelakarnya. "Tapi aku senang jika kita jadi pasangan saja" lanjut Ethan.

"Pasangan?" ujar Lariessa lalu tertawa. "Oke karena kau ada disini sahabatku, aku sudah menuliskan daftar seperti menonton bioskop, shopping, jalan jalan, kau maukan? seperti pasangan yang kau bilang." Lanjutnya.

"Anything for my lady." ujar Ethan seraya tersenyum bak pangeran.

"Tapi dengan satu syarat." ujar Ethan seraya menatap Lariessa.

"Kau harus melawanku 2 keliling lagi." tantang Ethan.

"3 keliling" sahut Lariessa. mereka langsung tertawa bersama. "2 saja lah, kasihan kakiku." pinta Ethan

"oke, dalam hitungan 1 2 3 kita lari!" uje Lariessa

"Oke"

" 1.......2....." Dalam hitungan 2 Lariessa langsung berlari.

"Heyyy kau licik Lariessa!" ujar Ethan langsung berlari .

...○...

Selepas pulang Joging, ia membersihkan tubuhnya lalu duduk di tempat tidur berhadapan dengan seorang wanita yang tak lain adalah Teressa kembarannya yang sudah tidak ada sebenarnya.

"Ressa, kau tau Ethan kembali kesini dan kami kembali menjalani hubungan BFF, dia juga menanyakanmu." Ujar Lariessa.

"BFF?" tanya Teressa.

" Iya, kami akan pergi kebioskop bareng, pergi belanja dan joging disetiap pagi, kami sangat bersenang-senang" papar Lariessa.

"Persahabatan wanita dan laki-laki, Ada yang pernah bilang, wanita dan laki-laki memang bisa bersahabat tapi sebagian besar mereka akan jatuh cinta." ujar Teressa.

"Ressa itu tidak akan pernah terjadi, Neverrr, Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada Ethan, oke" ujar Lariessa membantahnya.

"Tapi kan persahabatan wanita dan laki-laki itu akan terasa romantis dan menimbulkan rasa kepedulian dan kenyamanan." ujar Teressa sambil menyematkan rambut kebelakang telinga Lariessa.

"Iya aku tau. Karena aku akan menyimpan cintaku hanya untuk Cinta pertamaku dulu, selagi dia masih single dan belum menikah aku akan setia menunggunya." ujar Lariessa seraya tersenyum lebar, dan Teressa pun tersenyum melihat Lariessa yang sangat bahagia.

...○...

Ibu dan ayahnya yang mendengarkan perkataan Lariessa dari balik pintu nampak sangat khawatir, karena Lariessa kerap berbicara seorang diri.

"Kenapa? kau mendengar dia berbicara dengan seseorang di dalam kamar?" tanya pak Brams. Istrinya hanya mengangguk kecil dengan raut wajah khawatir.

"Sudahlah, kau tidak perlu terlalu khawatir padanya, dia akan baik-baik saja. lebih baik kita istirahat saja."

"Tap--"

"Besok aku akan mengajaknya pergi memancing lagi untuk menghilangkan rasa bosannya." ujar pak Brams.

...○...

Di kemudian hari, pada Siang itu Finn mulai berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk pergi memancing, tapi ibu Finn terlihat menyuruh Finn untuk duduk sebentar.

"Finn bisa kau duduk sebentar sebelum pergi?" tanya ibunya. "Baik" Kata Finn patuh. Fin pun duduk dihadapan kedua orang tuanya.

"Finn, sebenarnya Ayah dan ibu ingin kau menikah dengan gadis pilihan kami." ujar ibunya dengan lembut.

"Tidak bu!" Tolak Finn seketika. "Ibu dan ayah tau kan aku dan Ria sedang menjalani hubungan dan hubungan kami sudah lama. Kenapa ibu dan ayah memaksaku untuk menikah dengan wanita lain?" Kata Finn.

"Masalahnya Finn... Ria itu tidak siap menjadi seorang istrikan?" tanya Ibunya.

"Kenapa ibu bilang Jika Ria tidak siap menjadi istri?" Lirih Finn.

"Ya dia tidak siap untuk menjadi istri dan menjadi menantu dikeluarga kita ini." ujar sang ibu. Finn hanya menundukan kepalnya saat ibunya berbicara.

"Kau mengertikan? apa yang ibu katakan Finn?"

"Tidak bu, Aku tidak mau. karena yang aku tau dan yang aku mau adalah Ria, Ria akan menikah denganku dan akan menjadi istriku. Ayah dan ibu tidak perlu susah-susah carikan aku wanita lain. Maaf." ujar Finn lalu beranjak dan pergi.

"Finn.....Finnn" panggil ibunya.

Finn pun pergi berlalu.

To Be Countinue...

...| Finn Harisson |...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe👍 salam kenal 🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): terima kasih sudah mampir kak, salam kenal juga🤗
total 1 replies
Rahma AR
iklan meluncur
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): siap kak👍🏼
total 1 replies
Ika Nurpitasari
hadir kak, 💪✨✨
Ika Nurpitasari: sama-sama kak, saling mendukung 🙏🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak💜
total 2 replies
miilieaa
hadir dikarya barunya yaa thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!