NovelToon NovelToon
Wanita Di Atas Kertas

Wanita Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Black moonlight

Naya, hidup dalam bayang-bayang luka. Pernikahan pertamanya kandas, meninggalkannya dengan seorang anak di usia muda dan segudang cibiran. Ketika berusaha bangkit, nasib mempermainkannya lagi. Malam kelam bersama Brian, dokter militer bedah trauma, memaksanya menikah demi menjaga kehormatan keluarga pria itu.

Pernikahan mereka dingin. Brian memandang Naya rendah, menganggapya tak pantas. Di atas kertas, hidup Naya tampak sempurna, mahasiswi berprestasi, supervisor muda, istri pria mapan. Namun di baliknya, ia mati-matian membuktikan diri kepada Brian, keluarganya, dan dunia yang meremehkannya.

Tak ada yang tahu badai dalam dirinya. Mereka anggap keluh dan lemah tidak cocok menjadi identitasnya. Sampai Naya lelah memenuhi ekspektasi semua.

Brian perlahan melihat Naya berbeda, seorang pejuang tangguh yang meski terluka. Kini pertanyaannya, apakah Naya akan melanjutkan perannya sebagai wanita sempurna di atas kertas, atau merobek naskah itu dan mencari kehidupan dan jati diri baru ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black moonlight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama di Ibu Kota

Mobil yang di kendarai mereka melesat memecah kesunyian dini hari, waktu menunjukkan pukul 04.21 ketika suara mobil Lisa terdengar memasuki area halaman rumah. Seketika Brian yang mendengarnya bangkit dan memperhatikan dari jendela. Seorang gadis muda bersama adiknya kini tengah turun dan melangkahkan kaki menghampiri rumah mereka. Wajahnya belum nampak jelasl karena jarak pandang dan kegelapan diluar sana.

Lisa membuka pintu perlahan, berharap situasi aman. Lisa dan Nya mulai memasuki rumah, melewati beberapa ruangan hingga sampai di ruang santai keluarga.

" Tidak ada niatan untuk menyapa ? " Kembali suara bariton Brian berhasil mengagetkan keduanya.

" Astaga Kak ! " Lisa berbalik mendapati Brian duduk di sudut ruangan yang terlihat gelap.

Brian tak merespon, hanya menatap keduanya tajam. Kini merekapun mau tak mau harus menghampiri Brian dan berbasa basi sebagai tanda menghargai.

" Aku kira Kak Brian udah tidur. Ini kenalin temen yang aku ceritain tadi. Namanya Naya. " Jelas Lisa.

" Kenalin Kak saya Naya Hutama teman SMA Lisa. " Naya mengangkat tangannnya untuk memperkenalkan diri.

Sempat beberapa saat Brian tidak menjabat tangan itu, Brian hanya menatap tajam memperhatikan.

" Kak .. " Panggil Lisa.

" Ah jadi kamu tinggal dikota kelahiran Ibu ku. " Akhirnya Brian membuka suara lalu membalas uluran tangan Naya.

" Iya Kak, saya ketemu Lisa disana. "

Brian hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

" Saya tidak akan melarang Lisa untuk bergaul dengan siapapun. Tapi jangan sampai Lisa lebih membela temannya dibanding keluarganya sendiri. "

" Maksudnya Kak ? " Tanya Naya bingung.

" Udahlah Kak jangan diperpanjang lagi, toh papa dan mama udah ngasih ijin buat Lisa pergi jemput Naya dan udah kasih ijin juga Naya nginep disini smeentara waktu. "

" Yang tinggal dirumah ini bukan hanya kamu mama dan papa kan ? "

" Iya tau, tapi kan Lisa gak ngira Kak Brian mau pulang. "

" Okay, next Kakak gak mau lagi dener bantahan dari mulut kamu. "

" Iya .. " Lisa menarik tangan Naya untuk naik ke lantai dua kamarnya.

" Saya permisi dulu ya Kak. " Pamit Naya.

Brian hanya merespon dengan anggukan, terlihat dirinya pun mulai melangkah menuju sebuah ruangan yang Naya yakini adalah kamar pribadinya.

Rumah Lisa terhitung mewah dengan design eropa ala castle juga interior yang mentereng menandakan semapan apa keluarganya. Ya memang latar belakang keluarga Lisa sangat terpandang.

" Sorry ya Nay, Kakak gue begitu. Maklum didikan militer, tegas disiplin. " jelas Lisa.

" Seumur umur baru sekarang ketemu Kakak kamu Ca .. "

" Iya karena umur gue sama dia beda jauh hampir 10 tahun, jadi dia lagi koas apa intern ya pas kita masih sama sama SMA tuh. Pokonya gitulah. "

" Ah iya, setau gue juga Kakak Lo tuh dokter, kenapa sekarang nyasar jadi militer. "

" Nah iya, jadi dia tuh dokter militer sekarang. "

Naya menganggukan kepalanya mulai memahami latar belakang dari Kakak temannya itu, karena sudah tau latar belakang Brian maka Naya pun dapat memaklumi mengapa Brian sangat beriskap keras.Keduanya kini memilih istirahat sejenak, sebelum harus berangkat ke kampus pada pukul 6 pagi karena Lisa yan selaku panitia acar, harus datang lebih awal untuk mempersiapkan acara.

Lisa bangkit dari ranjangnya yang empuk dan nyaman, menggodanya untuk merebahkan diri kembali. Namun kewajiban membelenggunya, ia harus segera berangkat. Sedang melihat Naya yang tidur sangat lelap Lisa pun merasa tak tega, lagian Naya masih ada waktu dua jam untu menyusul ke acara karena untuk audiens, acara dimulai pada pukul 08.30.

Terpikirlah Lisa untuk berangkat lebih dulu dan menitipkan pesan pada asisten rumah tangga untuk tidak membangunkan Lisa sebelum pukul 08.00. Lisa juga berpesan untuk mengambilkan sarapan Naya ke atas karena Lisa tau Naya tidak akan bisa jika harus sarapan sama-sama dengan keluarganya yang notaben nya adalah oorang yang asing dimata Naya.

Lisa tengah berbicara dengan supir ketika sosok lelaki yang tadi sudah mengganggunya itu kini kembali muncul dengan stelan lari nya. Ya Brian selalu menyempatkan lari pagi walau hanay beberapa saat.

" Pak tolong nanti anterin temen saya yang di dalem ke kampus ya. " Pesan Lisa yang langsung di iya kan oleh supir keluarga tersebut.

" Kamu berangkat sendiri ? " Tanya Brian menghampiri.

" Hmm, Naya nyusul sama supir aja kasihan lagi istirahat. "

" Jam segini masih istirahat ? " Brian melihat jam tangan nya menunjukkan pukul 6 pagi.

" Kakak ku yang baik hati, kami ini rakyat sipil. Jangan bawa kebiasaan Kakak ke rumah. Papa aja gak gitu gitu amat. "

" Kebiasaan baik itu harus dibawa kemanapun. "

" Kakak tuh dokter, empati dikitlah. Gimana kalau temen aku kecapean terus sakit ? "

" Ya resiko lah. "

" Sumpah ya nybelin banget ih .. Kamu ada masalah personal apa deh sama Naya Kak. "

" Gak ada apa apa, cuman gak suka aja gara gara dia kamu berani ngelawan Aku. "

" Astaga Kak, emang ya Kakak tuh harus aja selalu dominan. Kali kali ngalah napa. " Lisa ingin menangis jengkel.

" Stop .. Okay okay, Kakak minta maaf. Sana lanjut kegiatan kamu. Kakak gak akan ganggu temen mu lagi. " Brian segera menepuk pundak Lisa ketika melihat adik manja nya itu mulai berkaca kaca.

" Nah gitu dong, Kakak dari kecil sampe segeede gini suka banget bikin aku nangis dulu. "

" Semua sodara lelaki di dunia ini kaya gitu Ca, terima nasibmu. "

" Gak mau, gak kuat sama perpaduan nyebelin juga galak gini " Rengek Lisa.

" Udah berangkat sana nanti terlambat.

" Yaudah aku berangkat ya Kak, awas aja " Lisa memberikan tatapan tajam memberikan warning perihal Naya.

" Iya .. Iya berisik banget kamu Ca. "

Lisa pun berlalu pergi menggunakan mobilnya yang sudah disiapkan oleh supir. Berharap Brian tidak akan menjahili Naya nanti

Ya meskipun Brian mau namun dia sudah berjanji tak akan mengganggu teman adiknya itu, hingga saat pukul 08.00 Asisten rumah tangga mengambilkan sarapan ke atas dan membangunkan Naya pun Brian tidak menggubrisnya. Andai saja tak berjanji mungkin Brian akan memberikan lebih banyak wejangan karena menurutnya tidak sepatutnya jam 8 pagi baru bangun untuk melaksanakan aktivitas.

Naya segera membukakan pintu ketika terdengar suara ketukan, ternyata Naya sudah bangun dan bersiap hanya saja memang belum turun karena masih berkutat dengan peralatan make up nya.

" Terimakasih ya Bi. " Naya segera mengambil nampan yang sudah tersedia air putih, susu, buah serta lengkap makanan berat untuk sarapan.

Ini merupakan hari pertama Naya di Ibu Kota, dirinya harus mengumpulkan seluruh tenaga untuk mengenal orang dan tempat yang asing ini. Bahkan mungkin dalam hal budaya atau kebiasaan yang akan berbeda dengan kota asalnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!