Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Samurai milik Alana mengayun indah membantai mereka satu persatu yang menghalangi langkah nya, mata tajam nya mengarahkan kan pistol nya ke arah seseorang yang akan masuk ke dalam ruangan nya.
Dor
"Cih berani nya kau ingin masuk ke ruangan ku"gumam Alana pelan.
"Dimana pemimpin mereka?"tanya Alana pada anak buah nya yang tak jauh dari nya.
"Kami belum melihat nya Queen,"jawab anak buah Alana, kening Alana mengerut mendengar nya.
"Sam urus mereka yang ada di sini aku akan keluar mencari pengecut itu"kata Alana segera keluar tanpa mendengar jawaban dari Samuel.
Ia berjalan dengan langkah ringan memandang setiap sudut setelah keluar hingga tatapan nya menajam pada pohon yang tak jauh dari markas.
Dor
Aaa
"Ternyata pemimpin nya pengecut begini apa yang harus di takuti dari kalian"tanya Alana berjalan santai ke arah mereka berdua.
Dor
"Ahh sayang sekali begitu saja tidak tepat sasaran, anak buah ku saja kalah dari kalian"ejek Alana saat mereka hendak menembak nya namun ia hanya mengelak sedikit.
"Siapa kau kenapa ikut campur urusan kami"bentak salah satu dari mereka yang masih memegang pistol di tangan yang tepat di arahkan ke arah Alana.
"Kalian tidak mengenal siapa yang kalian ganggu?"tanya Alana heran.
Dor
Aaa
Ia lebih dulu menembak kaki orang di depan nya sebelum orang itu sempat manarik pelatuk nya.
"Aku adalah Queen dari Black Rose sudah tahu?"ujar Alana dingin menatap mereka tajam.
"Qu-queen"kata kedua nya kompak menatap Alana tak percaya karna memang orang-orang dunia bawah tahu jika Queen Mafia Black Rose ada di negara A.
"Ya,apa kalian terkejut mendengar nya hmm"tanya Alana terkekeh pelan.
"Berani nya sampah tak berguna seperti kalian datang ke markas ku mengganggu"dengus Alana lagi menyeret kedua nya ke markas setelah lebih dulu ia mengambil senjata mereka.
"To-tolong jangan bunuh kami Queen".
"Bukan kah kalian sudah tahu resikonya datang berkunjung ke markas ku?".
"Setiap yang datang mengganggu pasti tidak akan keluar dengan selamat"sambung Alana dingin.
Tak menghiraukan teriakan minta tolong dan meminta maaf dari kedua nya, Alana terus menyeret mereka ke markas tiba di dalam ia melempar mereka ke arah anak buah nya yang baru saja selesai menghabisi musuh yang datang.
"Siksa mereka berdua sepuas kalian lebih dulu jangan bunuh langsung"ujar Alana pada mereka langsung duduk di kursi menatap anak buah nya yang terdiam.
"Maksut nya bagaimana Queen?".
"Jelaskan Sam".
Samuel mengangguk kepala mendengar perintah Alana karna sudah mengerti, mereka juga dulu saat bergabung dengan Black Rose belum lama mereka semua menyaksikan bagaimana Alana menyiksa musuh di depan mereka semua langsung, Alana bahkan tidak berkedip mengeluarkan otak musuh di depan nya juga organ dalam nya. Ia memotong-motong mereka menjadi kecil-kecil seperti memotong sayuran. Samuel ingat dulu ia bahkan hampir muntah menonton nya begitu yang lain bahkan banyak yang muntah mengeluarkan isi perut mereka melihat kekejaman sang Queen di depan mereka langsung maka dari itu lah tidak ada yang berani menentang atau berhianat pada Alana meski pun ia wanita.
"Apa kalian sudah mengerti?"tanya Samuel menjelaskan nya pada mereka karna memang sejak Samuel di perintahkan oleh Alana untuk mengurus markas lebih dulu ia belum pernah sekejam Alana
