Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penjelajahan
Sehabis subuh Silla tidak tidur lagi,dia mulai memasak buat sarapan pagi buat teman-temannya sebelum kegiatan penjelajahan.
Dibantu teman-temannya dan juga regu sebelah yang ikut gabung masak.Mereka memasak ramai-ramai dan tentunya dengan porsi yang sangat banyak.
Kegiatan hari ini adalah penjelajahan,butuh tenaga ekstra jadi harus sarapan yang banyak dan juga berbagai macam camilan,kue dan minuman juga sudah disiapkan untuk bekal di jalan.
Acara dimulai jam 7,jadi sebelum jam 7 mereka semua harus sudah siap.Untuk mempersingkat waktu regu Silla membagi tugas.Ada yang memasak,merapikan tenda, membersikan sekitar tenda dan ada yang menyiapkan bekal.Mandi secara bergantian.
Jam 6 pagi regu Silla sudah beres.Semua sudah rapi,tenda sudah rapi,makanan sudah siap tinggal sarapan bersama.
Dalam regu Silla pembagian tugas tertata rapi tidak ada saling iri dan protes.Semua dikerjakan sesuai tugas dan apabila sudah ada yang selesai akan membantu yang belum selesai, semua bergotongroyong.
Semua berjalan sesuai arahan Silla selaku ketua regu.Terbukti sekarang dengan pengaturan tugas dari Silla, regunya sudah bisa santai.
Regu lain bahkan masih ada yang memasak dan masih ada yang belum mandi.Suasana tenda juga berantakan.
Semua itu nanti juga akan dinilai.Tenda terbersih.Regu paling cekatan dan kekompakan anggota regu.
Tepat pukul 7 semua diminta berkumpul sesuai regu masing-masing.Mereka semua mendapatkan arahan dari kakak pembina.
Diberitahukan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.Laranga yang tidak bole dilanggar.
Tidak boleh buang air dan sampah sembarangan,di setiap pos sudah di sediakan toilet,tidak boleh mengambil foto atau selfie,tidak boleh berkata kasar atau jorok,kalau mau kentut harus permisi.
Ketua regu diminta maju kedepan mengambil nomor undian keberangkatan.Regu Silla mendapatkan nomor 4.
Berangkat awal jadi nanti masih punya banyak waktu untuk istirahat sebelum pulang.Selesai acara penjelajahan istirahat,sholat dan makan siang.Jam 3 upacara pemulangan dan perjalanan pulang.
"Yess,,kita dapat nomor 4". Silla memberi tahu anggota regunya.
"Syukurlah nanti masih banyak waktu buat istirahat sebelum pulang".
"Iya,,waktu bebenah nya jadi santai ".
"Ya sudah,, siap-siap dulu yuk,cek ulang siapa tau ada yang ketinggalan".Ajak Silla.
Lalu Silla membuka lembaran daftar apa saja yang harus dibawa.Semua membuka tas bawaan dan mulai mengecek apa yang dibacakan Silla.
"Minum,,jangan dipas dilebihkan ya".
"Makanan,kue,camilan, permen".
"Tali,tongkat,buku,pulpen".
"Obat-obatan,minyak kayu putih,minyak angin, fresh care,obat merah,plaster,kasa,kapas dan perban".
"Semua siap".jawab semua kompak
"Ada yang kurang enak badan??". tanya Silla lagi.
Semua menggelengkan kepala.Berarti tandanya semua sehat dan bisa ikut acara penjelajahan.
"Karena semuanya ikut dan tidak ada yang menjaga tenda,, sebaiknya barang berharga yang tidak bisa dibawa dititipkan di pos pembina saja.Bukannya suudzon tapi buat jaga-jaga saja".Silla memberi arahan lagi.
"Betul juga,,aku setuju".kata Niken
"Sebentar,,,,'.Silla mengeluarkan tas kain yang ukurannya agak besar dan terdapat dua resleting.
"Karena ada larangan mengambil gambar sebaiknya handphonenya ditinggal saja,,bawa dua untuk darurat.untuk uang bawa secukupnya ".
Silla cuma membawa lima puluh ribu sisanya dia masukkan ke kantong yang resleting satunya kemudian mencatat di kertas jumlah Disusul dengan yang lainnya, mereka menyebutnya satu persatu.
Teman satu regu Silla takjub dengan pemikiran Silla.Penuh dengan pertimbangan.Tidak menyesal mereka berada dalam satu regu dengan Silla.
Satu persatu memasukan uang dan Silla mencatatnya.Mrreka hanya membawa secukupnya.Untuk handphone Silla dan Niken yang membawa.
Setelah selesai Silla memasukkan kertas yang berisi nominal uang yang ditaruh di kantong tadi, kemudian menuju pos pembina dan menitipkan nya disana.
Melihat ada bapak kepala sekolah di sana Silla memberi salam saja.Takut kelamaan dan saat regunya dipanggil untuk mendapatkan giliran berangkat dia belum siap dan belum kembali ke regunya lagi.
"Maaf kak,,mau menitipkan handphone".kata Silla sambil menyerahkan barangnya.
"Banyak banget,,kalian tidak bawa handphone??". tanya kakak pembina.
Kakak pembina takut kalau mereka tersesat atau ada anggota regu yang terluka atau terjadi hal yang buruk mereka tidak bisa meminta tolong.
"Bawa kak tapi cuma dua buat darurat saja, lagi pula kan ada larangan dilarang memotret atau mengambil gambar, jadi dari pada khilaf atau diam-diam mengambil gambar dan terjadi hal-hal buruk lebih baik tidak membawa dan menyisakan dua untuk darurat saja". Silla menjelaskan.
Bapak kepala sekolah yang ada disana tersenyum penuh arti mendengar penjelasan Silla.Hal sepele tapi tidak pernah terpikirkan oleh kelompok regu yang lainnya.
Silla dalam melakukan tindakan selalu dengan pertimbangan baik buruknya tidak asal melangkah.
Membuat bapak kepala sekolah semakin yakin untuk menjadikan Silla sebagai ketua OSIS tahun ini.
Biasanya tahun tahun yang sebelumnya ketua OSIS diambil dari murid kelas XI karena memang nilai tes akademik dan kompetensi didapat dari kelas XI tapi kali ini didapat Silla yang masih kelas X.
Bapak kepala sekolah yakin pasti ada pro dan kontra tapi beliau yakin juga pasti banyak yang setuju.
"Baiklah,,isi buku penitipan ya".
Silla menerima buku tanda penitipan dan mengisi data diri dan barang apa saja yang dititipkan.
Saat menuliskan uang beserta jumlah nominalnya kakak pembina bertanya lagi.
"Ada uangnya juga??"
"Iya kak".jawab Silla sambil membuka resleting yang satunya , mengambil isinya dan menghitungnya didepan kakak pembina.
"Kalian tidak membawa uang??".
"Bawa kak tapi secukupnya,,lagi pula kalaupun kita bawa kita tidak bisa jajan kan,,mana ada dihutan yang jualan".kata Silla sambil terkekeh dan disusul tawa kakak pembina yang ada di sana.
"Betul juga ya,,kalau ada yang jualan berarti ,,,ih ngeri ah".kakak pembina tidak melanjutkan ucapannya karena dia merasa ngeri sendiri.
Silla yang mendengar perkataan kakak pembina tadi hanya tersenyum saja.
"Tapi tenang saja kak ,,stok makanan yang kita bawa bisa kok buat buka warung di setiap pos". Silla menambahi dengan candaan.
"Trus siapa yang beli??".
"Ya,,,kita yang satu regu lah kak".
"Is,,,, kau ini".
"Ya sudah kak,,saya kembali ke regu saya lagi ya,, terimakasih".Silla mengucapkan terimakasih dan pergi dari sana menuju ke regunya kembali.
Melihat bapak kepala sekolah yang melihatnya Silla hanya tersenyum dan menundukkan kepala dan dibalas senyuman oleh bapak kepala sekolah.
"Regu satu ini benar-benar unik".kata salah satu kakak pembina yang ada di sana.
"Iya,,,kemarin bikin heboh karena masakannya yang sangat enak,,tadi pagi hanya regu ini jam 6 pagi yang sudah rapi, sekarang melakukan hal yang tidak terpikirkan oleh regu lain.
"Iya,, jangankan regu lain kita pun juga tidak memikirkan sampai kesana".
"Ehh,, ngomong-ngomong masakan,masakan Silla itu bener-bener enak lo,,aku kemarin ikut mencicipi ".
"Elahh,, cuman mencicipi,,aku ikut makan disana".
"Emang kamu kan modus doang , pengen makan gratis ".