sebuah keluarga yang harmonis akan tetapi belum dikarunia seorang anak untuk meneruskan keturunan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanip Muzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
"Hallo dam "sapa mama
"hallo ma malam ini aku dan nginep dirumah ibu"kata mz adam memberitahu
Ya itulah mz adam dia selalu memberitahu kalau dia tidak pulang kerumah alesannya ya cukup simple agar orang rumah tidak kawatir jika ada terjadi sesuatu
"Iya nak salam ya buat bu Dinar "kata mama
"Iya ma "kata mz adam menutup telepon nya
"Sayang"kata nya sambil menengok
aku tersenyum
"Kita makan yuk ibu udah masak "ajak ku ke meja makan
"Iya udah yuk"kata mz adam beranjak bangkit aku dan mz adam makan malam bersama dengan Ibu dan Intan
"Mba udah usg belum ?"tanya Intan
"Kenapa emang nya bulan ini udah mungkin bulan depan "jawab ku
"Aku diajak dong pengen liat beby nya "kata Intan
"Kamu pengen liat beby nya atau pengen ketemu sama dokternya "goda mz adam
"Apaan sih mz aku pengen liat beby maksutnya cewek atau cowok gitu"kata Intan
"kepo aku aja yang bapak nya gak pernah kepo "kata mz adam
"Bukan kepo kayak penasaran aja gitu mb kenapa sih menikah sama orang kayak gini secara mba ini kan alim santun lembut bisa bisanya menikah sama cowok bar bar kayak gitu"protes Intan
Ibu hanya mengeleng sambil tersenyum
"Namanya juga cinta "kata mz adam lagi
"Hush udah ah makan dulu"kata ku menengahi
"Iya mba besuk aku diajak yaa plis "kata Intan memohon
"Iya besuk diajak "kata ku meng iya kan daripada dia ngeyelan
"Sekalian 1 rt "kata mz adam
"Apaan sih sewot banget nih ipar 1 ini julid banget"kata Intan sambil menyuap nasi
huukkk.....batuk
"Minum dulu pelan pelan "kata ibu sambil memberikan minum ke Intan
"Iya bu dari tadi ngoceh aja "protes mz adam
Aku pun tersenyum mengelengkan kepala pelan
"Mba tau gak ya ibu kalau gak ada gak pernah masak "kata Intan
"Iya ibu kan capek kamu lah yang harus masak "kata ku lagi
"Bukan karna capek Din karna adek mu itu susah makan dia kalau disuruh makan bilang udah makan nanti aja udah kenyang "kata ibu
"Sayang kan jadi ke buang buang paling ibu masak sedikit "kata ibu lagi
"Tuh makanya kamu makan yang bener kasian ibu masak masak gak ada yang makan"kata ku
"Iya mba soalnya pusing sama kerjaan "kata Intan
"Dri dulu ya Intan selalu banyak alesan apa lah "kata ibu
"Jangan diceritain bu malu"kata Intan
"Kalau Dinda bun?"tanya mz adam
"Kalau Dinda itu lempeng kayak bapak nya persis "kata ibu
"Masak sih bu ko sama saya bandel ya susah banget dibilangi"kata mz adam
"Oh masak sih?"tanya ibu
"Iya bu aku sampai pasang cctv biar Dinda gak kabur "kata mz adam
"Mz apaan sih aku gak kabur cuman suntuk aja dirumah "kata ku membela diri
"Iya sama aja "kata mz adam lagi
"Udah udah makan dulu dihabis kan"kata ibu
setelah makan ibu membereskan poring piring
"Sini bu "kata ku
"mau apa kamu gak usah udaah kamu istirahat"kata ibu lagi
"Tapi dari tadi ibu udah beres beres masak "kata ku
"Udah kamu kekamar aja "kata ibu lagi mengusir
Aku pun manut masuk ke kamar
"Kamu bikin apa dam?"tanya ibu melihat mz adam di dapur
"Aku lagi bikin susu bu buat Dinda "jawab mz adam
"Sini biar ibu aja "tawar ibu
"Gak bu biar aku aja gak apa -apa udah selesai ko "kata mz adam
"Makasih ya adam kamu udh bolohin Dinda nginep sini meskipun cuman beberapa hari tapi ibu senang ibu bisa merawat nya lagi "kata ibu
"Iya bu sama sama "kata mz adam
"Jadi bagaimana dengan kanker nya apa sudah sembuh ?"tanya ibu
"Belum bu bahkan Dinda tidak mau kemoterapi hanya minum obat dari dokter saja "kata mz adam
"Tapi bagaimana kondisinya ?"tanya ibu
"Jadi kondisinya sanggat mengawatirkan bu jujur adam gak mau kehilangan Dinda "jawab adam menunduk
"Mba Dinda sakit kanker?"tanya Intan tiba tiba kita semua diem
"Bu kok cerita soh"kata Intan
"Mba Dinda gak bolehin ibu kasih tau ke kamu tan "kata Ibu
"Tapi kenapa aku kan adek nya "kata Intan
"dia gak mau orang lain sedih "kata mz adam
Intan pun segera naik kekamar Dinda
"Mba "panggil Intan
"iya kenapa ?'tanya Ku
"Mba maaf ya aku gak tau kalau mba sakit"kata Intan menangis sambil memeluku
"Gak apa- apa kamu kok tau tan"tanya ku penasaran
"Aku tadi gak sengaja denger mz adam bicara sama ibu mba "kata Intan
"Sudah gak apa apa mba "kata ku sambil memeluk Intan
"Tapi kalau mba gak ada aku sama siapa ?"tanya Intan
"Mba minta tolong tolong jagain ibu ya "kata ku
" itu pasti"kata Intan sambil menyeka air mata "Mz mlam ini aku tidur disini ya"kata intan
"Terus aku tidur dimana?"tanya mz adam
"Itu sofa masih ada "kata intan
"Boleh ya " kata intan lagi
"Iya boleh"kata mz adam mengalah
Drt..drt..
"Hallo dam"kata orang disebrang sana
" haloo ada apa Clara ?"tanya nya
"Boleh gk aku minta tolong tolong kamu ke rumah sakit ya Naya sama aku tadi kecelakan aku cuman luka ringan tapi Naya harus oprasi dan tranfusi darah " jelas Clara
"Boleh gk kmu donor in darah ke Naya" kata Clara memohon
"Atau gini aja aku ijin ke dinda"kata clara
"Siapa mz?"tanya ku
"Clara mau ngomong"kata ku menyerahkan handphone
"Halo Cla "sapa ku
"Hallo Dinda aku minta ijin buat mz adam donorin darah nya ke Naya "ijin Clara
"Iya cla boleh habis ini mz adam kerumah sakit"kata ku
"Terima kasih Din " kata Clara mematikan telefonya
"pergi lah mz"kata ku
"Tapi Sayang"kata mz adam keberatan
"Sudah mz Pergi lah"kata ku beranjak mengantar sampai kedepan
"Iya udah aku pamit dulu kalau ada apa-apa tolong kabari mz " kata mz adam sebelum pergi aku mengangguk sambil tersenyum mengantarkan mz adam sampai ke mobil
setelah mobil mz adam pergi aku masuk kedalam rumah
"Ada apa ini mb ?"tanya Intan heran
"Sudah ayo masuk "jawab ku mengalihkan pembicaran
"Gak mba harus cerita semua" kata Intan jiwa keponya meronta ronta
Menghela nafas
"Mz adam itu mantanya Clara "kata ku
"Terus hubungan nya apa sama dia dan Naya ?"tanya lagi
"Jadi dulu mereka ada hubungan dan tingal bersama tanpa ikatan tanpa mz adam tau teryata Clara hamil Naya setelah besar tanpa sengaja mereka bertemu "jelas ku panjang lebar
"Itu beneran anak nya mz adam ko jadi ragu ya "kata Intan gak yakin
"Awal nya kita semua ragu tapi Clara sudah test DNA dan terbukti Naya adalah anak nya"jelas ku panjang lebar
"Mba gak marah ?"tanya Intan hati hati
"Kenapa mesti marah itu kan masa lalu dan mba juga yang menyuruh mz menikah "jawab ku
