NovelToon NovelToon
Writer'S Block

Writer'S Block

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Persahabatan / Romansa / Healing
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Dafy Kurniawan seorang penulis fiksi ternama. Karya-karyanya best seller dan berhasil diadaptasi menjadi film yang laris manis.

Setahun belakangan ia mengalami writer’s block. Kondisi dimana seseorang tidak mempunyai gagasan baru sama sekali.

Dafy bepergian melakukan kegiatan diluar kebiasaannya untuk mencari inspirasi dan ide-ide segar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buku Menjadi Film

Benang merah cerita tetap sama. Jika ada sedikit yang berbeda. Hanyalah cara berimajinasi masing-masing orang yang membacanya.

              Dafy tidak pernah mempermasalahkan jikalau ada unsur penyesuaian dari naskah novel menjadi naskah atau skrip film. Hal semacam itu memang menjadi suatu kebutuhan di dalam dunia sinema atau gambar bergerak.

              Sama seperti yang sedang terjadi di hadapan Dafy saat ini. Ia bersama Klara sedang menonton gala premiere film adaptasi buku terbarunya.

              Dafy mengenali cerita yang ia buat sendiri. Meski ditampilkan dengan wadah yang berbeda, inti sarinya masih sama.

              Layar lebar yang berasal dari novel atau cerita pendek ada yang hampir 99,9 % mirip dengan teks aslinya. Banyak juga yang presentasinya kurang dari angka tersebut.

              Sebagai seorang penulis. Dafy tidak pernah memaksa dan ikut campur. Ia memberi jalan lapang kepada sesama pelaku seni yang bekerja sama dengannya.

              Seorang seniman punya pendekatannya sendiri-sendiri. Dan mereka tidak suka terlalu diatur-atur ketika berkarya.

              Dafy tidak selalu menuntut harus ini dan itu jika seseorang ingin memakai ceritanya di media yang lain. Ia tidak tersinggung jika ada yang berubah atau terjadi perbedaan di sebagian kisahnya.

              Mereka beralasan untuk kebutuhan dramatisasi dan demi keuntungan.

Dafy paham. Memang begitulah adanya dunia industri hiburan berjalan.

              Terkadang para pelaku seni tidak selalu sejalan dengan para pemilik modal.

*

              Setelah dua jam dua puluh dua menit dua belas detik berakhir. Layar raksasa itu diam menjadi hitam seluruhnya.

              Film selesai.

              Kemudian lampu-lampu menyala terang menghilangkan ruangan yang gelap.

              Semua yang hadir di dalam ruangan itu serempak berdiri. Melakukan standing ovation selama lima menit.

              Para penonton, para bintang film, sutradara, dan para film maker yang terlibat datang di malam yang special itu.

              Di sana juga ada Dafy dan Klara duduk bersebelahan diantara bangku-bangku penonton.

              Dafy memperhatikan orang-orang itu. Banyak yang tersentuh dengan film yang baru saja mereka saksikan. Banyak yang menangis. Tapi wajah mereka bahagia.

              Dari sebelumnya ruang gelap yang sekarang telah berubah menjadi terang. Tetap saja tidak ada yang mengenali Dafy sebagai seorang penulis cerita asli untuk film yang luar biasa ini.

*

              Begitu keluar dari theatre satu sudah ada yang menunggu.

Para journalist.

              Dafy dan Klara sengaja tidak ikut berfoto bersama para cast film. Mereka langsung berjalan keluar. Mereka bertiga sudah sama-sama kelaparan.

Duduk dua jam dan focus mengikuti alur cerita ternyata bukan hal yang gampang untuk dilakukan. Menguras cukup energi.

              “Malam kak, bagaimana tentang filmnya?”, tanya seorang reporter.

              Dafy terkejut. Selama ini. Sebelum-sebelumnya ia tidak pernah disambangi oleh wartawan dan ditanya mengenai filmnya setiap kali ia hadir di pemutaran film perdana yang mengadaptasi buku-bukunya.

              Tentu saja ini terjadi karena ada Klara di sampingnya yang mencuri perhatian.

              “Filmnya bagus banget”,

              “Tegang, seru, sedih, bikin nangis, campur-campur”,

              “Robert aktingnya keren banget, ganteng banget”,

              “Wajib nonton datang ke bioskop”,

              Klara memberikan review dengan baik dan lancar.

              Dafy sebenarnya sudah menyiapkan kata-kata jika wartawan itu juga menanyakan tentang opininya. Tapi lebih baik lagi itu tidak terjadi.

              Orang itu pergi setelah Klara selesai berkomentar. Orang itu tidak berminat untuk mewawancarai Dafy.

              Antara buku dan film.

Bagi yang sama-sama membaca novelnya dan menonton filmnya pasti punya penilaiannya sendiri.

              Ada juga yang hanya membaca bukunya. Ada juga yang hanya menonton filmnya tanpa tahu kalau film itu berasal dari sebuah cerita yang terlebih dahulu telah ditulis.

              Sekali lagi imajinasi setiap orang berbeda-beda. Kata-kata yang sama bisa mewujudkan berjuta-juta rupa di dalam masing-masing kepala.

*

              Sebuah kabar bahagia.

              Mereka bertiga sudah sama-sama kelaparan.

              Dari empat puluh dua hari yang lalu mereka sudah bertiga.

              Dua garis biru. Klara hamil. Ia akan menjadi seorang ibu.

1
Vermeer
🥰
Vermeer
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!