George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Aku gigit
...........
" hwaaaaa, Papi aku bilangin sama Ayah, jahat " tangis Fay berlari keluar kamar saat dikasih lolipop lain oleh Geo padahal Fay sudah sangat excited karena benar-benar ingin makan lolipop.
" Fay " Geo berlari mengejar Fay sambil tertawa ngakak dan mengancingkan kembali celana nya .
" Sayang , iya-iya kita pergi beli lolipop. Maaf Papi bercanda " tawa Geo memeluk Fay tidak membiarkan Fay mengambil ponselnya di atas sofa .
" Lepasin nggak mau liat Papi lagi " tangis Fay meronta-ronta saat Geo terus memegangnya .
" Sayang jangan ngambek " ucap Geo memegang pipi Fay dengan kedua nya .
" hwuaa, nggak mau tinggal sama Papi lagi " Semakin keras tangis Fay semakin keras pula tawa Geo.
Bukannya Geo jahat namun Fay sangat lucu ketika menangis sehingga dia tidak bisa menahan tawanya .
" Ya tuhan maafkan aku " tawa Geo memeluk Fay masih terbayang betapa lucunya ekspresi wajah Fay yang excited sekali meminta lolipop pada Geo.
" Geo kau benar-benar manusia kurang ngajar " batin Geo merutuki dirinya sendiri setelah cukup lama tertawa lepas .
" Ayo kita beli lolipop ke alun-alun kota" ucap Geo mengusap air mata Fay serta merapikan rambut nya yang sudah berantakan agar kembali rapi .
...........
Sesekali Geo yang tengah menyetir tersenyum menatap Fay yang benar-benar ngambek padanya bahkan duduk saja menghadap jendela membelakangi Geo.
" Fay jangan diam-diam gini dong " ucap Geo mulai merasa tak nyaman saat Fay yang biasa cerewet jika mereka di mobil kini diam tanpa sepatah katapun.
" Sayang " panggil Geo berulang kali tapi Fay sama sekali tidak merespon nya .
.........
Sesampai di alun-alun kota begitu Geo memberhentikan mobilnya Fay langsung turun dan berjalan duluan .
" Sayang ini sudah malam berjalanlah di samping Papi " ucap Geo memegang tangan Fay.
Geo dan Fay berjalan di alun-alun kota mencari orang jualan lolipop.
" ambillah kamu ingin berapa?" tanya Geo dengan lembut mengelus kepala Fay .
Fay mengambil delapan permen lolipop dan memeluknya dengan senang sampai matanya berbinar .
" Astaga ternyata Fay benar-benar menginginkan nya " batin Geo jadi merasa bersalah melihat wajah ceria istri kecilnya.
Geo membayar lalu kembali berjalan bersama Fay di alun-alun kota yang sangat ramai sekali orang pada malam hari.
" udah beli lolipop nya kan ayo kita pulang " ucap Geo menatap Fay yang hanya pakai baju pendek .
" Pulanglah , aku mau main disini dulu " cuek Fay duduk di bangku taman membuka bungkusan lolipop nya .
" Dingin " ucap Geo duduk disamping Fay lalu memeluk agar tidak dingin namun dirinya malah didorong Fay agar tidak memeluk .
" Jahat , nggak mau temenan lagi sama Papi " ucap Fay menjilat lolipop nya sambil memandang Goe sebelah mata .
" Maaf sayang" senyum lebar Geo kembali ngakak jika teringat ekspresi Fay saat pertama kali melihat lolipop nya.
" Nggak mau maafin, Papi jahat " ucap Fay duduk memunggungi Geo.
Geo hanya bisa tersenyum lebar terus membujuk istri kecilnya yang sedang ngambek dan Geo merasa terhibur sendiri .
" Kenapa tidak dari dulu aku punya istri selucu ini " batin Geo yang sadar betul kalau istrinya masih kecil jadi kalau ngambek ya harus dibujuk seperti anak kecil .
5 menit kemudian .
" Papi " ketika Fay berbalik Geo sudah tidak ada lagi duduk di belakangnya.
" Hiks Papi tinggalin aku ? Kalau aku diculik Om itu bagaimana" Fay langsung menangis menatap sekitarnya dan semakin takut saat melihat beberapa preman yang tengah melirik tak jauh darinya.
Alun-alun kota memang cukup ramai namun kalau ditinggal Geo tetap saja Fay sendirian kalau di ganggu orang bagaimana.
" duar " ucap Geo datang dari arah belakang mengejutkan Fay yang menangis sambil berdiri tapi masih memegang lolipop nya .
" Papi dari mana , kenapa tinggalin aku " rengek Fay menghapus air matanya dengan rasa gengsi lalu kembali duduk di kursi menjilat lolipop nya .
" Kenapa takut Papi tinggal ?" senyum Geo menatap Fay dengan detail tanpa beralih tatap pada apapun , menikmati keindahan wajah Fay di hadapan nya.
" Enggak " ucap Fay buang muka tapi terus menjilat lolipop nya.
Geo memegang tengkuk Fay lalu menciumnya beberapa saat " Lolipop nya manis " ucap Geo mengusap bibirnya.
" Benar-benar tidak tau malu ya Papi ini tempat umum " marah Fay .
" Aku mencium istriku siapa yang akan marah " ucap Geo dengan santai .
" Jangan menangis , Papi membelikan kamu ini " ucap Geo memakai bando kelap-kelip di kepala Fay .
" Cantik " senyum lebar Geo merapikan rambut Fay lalu menggendongnya.
" Ihhhh, lepasin aku Pi" Fay meronta-ronta ketika Geo menggendongnya secara tiba-tiba.
" Kita pulang ya sudah malam " ucap Geo terus berjalan menggendong Fay yang masih menjilati lolipop.
..........
" George" panggil seorang wanita yang baru turun dari mobil nya secara bersamaan ketika Geo juga turun dari mobil sesampai di parkiran apartemen.
" Ternyata kamu masih tinggal di apartemen ini " ucap wanita itu menghampiri Geo dengan cepat .
" Iya aku masih disini " ucap Geo dengan senyum tipisnya menutup pintu mobilnya.
Fay keluar dari mobil dengan cepat " Anak Papi rewel banget sekarang dia minta es jeruk " ucap Fay mengelus perutnya seolah-olah dia adalah wanita hamil yang tengah mengidam dan tentu membuat wanita yang menghampiri Geo tersurut mendengarnya.
" Anakku sudah rewel kemarilah " ucap Geo menanggapi dengan serius langsung merentangkan kedua tangannya.
" Gendong belakang " pinta Fay dengan manja .
Di dalam lift.
" Akkkk, sayang sakit" ringis Geo saat Fay menarik rambutnya dari belakang .
" Papi kalau matanya masih jelalatan aku kunyah lolipop Papi " ucap Fay yang masih di gendong Geo dengan kesal .
" mana ada Papi jelalatan Sayang, wanita-wanita saja yang selalu jelalatan melihat Papi " ucap Geo dengan pedenya walaupun benar
" Ahhhh" erang Geo ketika Fay menggigit lehernya dan bersamaan dengan itu lift terbuka karena beberapa orang juga ingin naik .
" Lolipop aku jatuh di leher Papi " ucap Fay dengan santainya menjilat dan hanya membuat beberapa orang yang ikut masuk mengulum senyum .
" Ihhhh, bisa-bisanya mereka percaya kalau Fay adalah anakku" batin Geo dengan ekspresi wajah dinginnya saat tak ada respons berlebihan dari orang-orang sekitar pertanda mereka menganggap apa yang dilakukan Fay hal lumrah.
Sesampai di dalam apartemen Geo menurunkan Fay dan tersenyum menggoda Fay yang ekspresi wajah nya masih jutek .
" Anakku ingin apa tadi ?" tanya Geo mengangkat sebelah alisnya menatap Fay penuh damba .
plakkkk
" Ingin memukul " ucap Fay dengan galak langsung memukuli Geo dengan tangannya.
" Lama-lama Papi ngeselin juga ya " ucap Fay dengan geram.
" Itu artinya kamu mulai cinta sama Papi " ucap Geo mencuri satu kecupan saat Fay lengah .
" Ihhh, mana ada " ucap Fay dengan wajah memerah berlari kedalam kamar