Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Alhasil Davina pun secara tidak sengaja membuat Samudra terbangun ketika ia menyentuh wajah Samudra dengan lembut.Samudra membuka matanya dan tersenyum ketika ia melihat Davina yang sedari tadi tengah memegangi wajahnya.
"Selamat pagi" kata Samudra dengan suara yang lembut.
"Selamat pagi pak" ucap Davina dengan gugup.
"Sepertinya saat ini kondisimu sudah pulih sepenuhnya,davina.Apakah kau sudah cukup merasa puas memandang wajahku tanpa sepengetahuan ku?" goda Samudra dengan lembut dan membuat Davina menjadi salah tingkah.
"Maksud pak Samudra,apa?Davina benar benar nggak ngerti." ucap Davina yang tidak berani untuk menatap mata Samudra.
"Benarkah?Lalu untuk apa kau memegang wajahku dengan tanganmu itu, Davina?" goda Samudra lagi yang membuat situasi Davina semakin terjebak.
"Saya cuma...saya cuma mau bangunin pak Samudra kalau ini sudah pagi,itu aja." ucap Davina dengan gugup.
Samudra tersenyum puas melihat reaksi Davina yang benar benar terlihat malu dan gugup dihadapannya.Davina yang sadar kalau niatnya yang ingin memandangi wajah Samudra akan berakhir konyol seperti ini,buru buru ingin beranjak dari tempat tidurnya,namun Samudra segera menarik tangannya hingga membuat Davina jatuh ke tempat tidurnya kembali.
"Kau tahu kalau kau tidak cukup pandai untuk berbohong kepadaku Davina.Apakah ini balasanmu padaku setelah aku memperlakukanmu dengan baik?" ucap Samudra dengan suaranya yang dalam.
"Maafin Davina pak,Davina nggak bermaksud untuk berbuat seperti itu." ucap Davina
"Hanya dengan meminta maaf tidak akan cukup untuk menghilangkan kesalahanmu Davina." ucap Samudra.
"Lalu apa yang bisa Davina lakukan untuk bisa menghilangkan kesalahan Davina pada Pak Samudra?" tanya Davina.
"Meluangkan sedikit waktumu untuk mencintaiku,Davina." ucap Samudra yang akhirnya mengarahkan bibirnya untuk mencium bibir Davina dengan intens dan kuat.
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Davina selain menikmati ciuman Samudra di bibirnya dan membiarkan Laki laki itu yang kini mulai melepaskan semua pakaian yang dikenakan oleh mereka berdua.
Setelah berhasil membuat Davina dan juga dirinya sama sama polos, Samudra mengarahkan bibirnya menuju ke puncak dari bukit kembar milik Davina dan mengisapnya secara bergantian.
Davina berteriak dan membiarkan tangannya meremas rambut Samudra yang tebal.Ia menyukai sensasi rangsangan yang diberikan oleh Samudra di tubuhnya dan tidak ingin apa yang dilakukan oleh Samudra terhenti.
"Ummmmppp" desah Davina dengan menggoda ketika Samudra mengisap bukit kembarnya dengan kuat.
Dalam sekejap bukit kembar milik Davina dibuat kemerahan oleh Samudra.Bahkan seluruh tubuh Davina tidak luput dari ciuman Samudra dan meninggalkan tanda kepemilikannya di semua tempat yang ia datangi.
Ketika dirinya merasa puas sudah mencicipi tubuh Davina,Samudra pun segera memposisikan kepemilikannya di mahkota kehormatan Davina dan memasukinya dengan cepat dan kuat.
Samudra tidak menahan dirinya,ia terus menghujam Davina tanpa henti dan membuat Davina terus berteriak memanggil namanya dengan menggoda.Sementara itu di tempat lain, Cassandra yang merasa dirinya haus akhirnya terpaksa bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum di dapur.
Namun pada saat ia melewati kamar Davina,ia tidak sengaja mendengar suara teriakan Davina yang samar samar dari dalam kamarnya.Cassandra yang tahu kalau Davina masih sakit setelah dihukum olehnya,akhirnya dibuat penasaran dengan teriakan Davina.
Ia ingin tahu apa yang sebenarnya Davina teriakkan di pagi pagi buta seperti ini.