Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.
Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.
Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?
Penasaran? makanya baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bara Va Mertua
"Sepertinya ada hal penting yang ingin bang rendra bicarakan" Kata Arya.
"Tapi ini bukan tanggal pembuatan amal" Timpal Daniel, biassnya rendra akan turun jika ada hal penting saja. Yang diadakan geng tiger seperti acara amal, yang mereka diadakan sebulan sekali.
"Ngapain kalian pake nebak_nebak mending langsung aja ke TKP" Ajak Raphael yang udah menyalakan motornya.
Jadilah mereka semua meninggalkan kawasan sekolah, membolos dalam artian kata. Pak satpam memang sudah hafal dengan wajah_wajah mereka, anggota inti geng tiger itu mempunyai prinsip sendiri. Yaitu mempercantik buku hitam Bk itu menyenangkan, diantara mereka memang sudah terlahir jadi orang kaya cuma bara yang bukan. Namun Bara memiliki otak diatas rata_rata, jadi membolos lima hari dalam seminggu tidak berpengaruh.
******
Markas Geng Tiger
Markas geng tiger adalah sebuah gedung tinggi dengan fasilitas lengkap, markasnya dekat dengan hunian warga. Walau begitu tidak pernah sekalipun mendapat Protesan dari warga, masyarakat setempat karena memang gang tiger tidak pernah membuat rusuh. Jika terjadi penyerangan atau Serang balik, mereka akan mengusahakan untuk tidak dekat dengan markas. Gang tiger sendiri sudah memiliki banyak anggota, dan sudah tersebar di berbagai kota. Namun tiger tetap memiliki pusatnya, yaitu di markas ini anggota intinya ada lima: Bara, Arya, Daniel, Evans dan Rafhael, Bara sebagai ketua Daniel sebagai wakil ketua.
Bara dan teman-temannya terheran, karena di begitu nyampe di markas sudah banyak motor. Yang terparkir penuh, sudah ditebak ini adalah motor geng Tiger.
"Ada apa ini? tanya Evans.
Bara hanya diem menuntun teman-temannya, masuk dengan gagah ke dalam markas. Teman-temannya sudah menggunakan jaket khusus, anak_anak tiger. Tapi tidak dengan Bara, karena jaketnya Belum dikembalikan oleh Mayira istrinya.
Sampai di dalam benar saja sudah penuh oleh anak-anak Tiger, yang membuat Bara semakin terheran adalah mereka semua campuran. Dari pusat dan tidak hampir semua berkumpul, mereka semua menoleh ke arah bara sang ketua yang baru datang.
Semua minggir memberikan jalan, untuk anggota inti ini berjalan.
Di tengah padatnya orang-orang, Bara mengedarkan pandang dan meneguk ludahnya. Saat melihat ayah mertuanya menatapnya bagaikan malaikat maut, Rendra sudah duduk di sofa singgasana khusus anggota penting. Di tengah-tengah ruangan dia tidak sendiri ada Tio dan Ryan juga, mereka bertigalah penegak Tiger geng motor yang besar ini.
BUGH
Bara tersungkur karena tiba-tiba Rendra bangun dari duduknya, dan menerjang remaja laki-laki yang masih menggunakan seragam SMA itu. semua anak Tiger terperangah melihat adegan itu, tersirat ada kemarahan di mata Rendra
"Geng Tiger kalian tahu apa maksudnya! serunya dengan nada dingin, Rendra mengangkat tubuh bara dengan menarik seragamnya. laki-laki itu Rendra kembali memukul wajah tampan menantunya, Rendra membanting tubuh Bara lantai dingin tidak dengan berperasaan. Adegan kekerasan itu ditonton oleh semua anak Tiger, tidak ada yang berani mendekat menolong ketua mereka itu Barat terbatuk-batuk Iya merasakan seluruh tubuhnya seolah lunglai sangat sakit bahkan sebelumnya tidak ada yang pernah melakukan hal ini padanya kecuali Rendra
Bugh Bugh Bugh
Rendra tak memperdulikan bara yang Bahkan sudah memejamkan matanya, meringis menahan sakit. Ia masih saja melayangkan pukulan demi pukulan, yang dilakukan Rendra makin brutal.
"Udah Ndra Kasihan anak orang, Ela" Tio sudah puas melihat Rendra membantai menantunya sendiri dengan brutal, Tio rasa sudah cukup ia mencoba memisahkan mertua dan menantu itu.
"Lepaskan Tio ni anak udah kurang ajar" Rendra mencoba memberontak dari Tio.
"Iya gue tahu tapi lu tenang dulu, lu mau anak lo mayira menjadi janda anak satu hah" Tio mengunci tangan Rendra ke belakang, sekali hentakkan Rendra bisa melepaskan diri dari Tio. Rendra tidak lagi memukul menantunya bener apa yang dikatakan Tio, Iya tidak mau nanti anaknya menjadi janda.
Hidup Mayira akan hancur dan dia tidak mau itu terjadi pada anaknya, rendra meregangkan ototnya ia kembali mengenakan jasnya yang melorit tadi. Ia kembali duduk pada sofa, yang ia duduki tadi sofa kulit berwarna hitam mengkilap dengan desain mewah. Anggota inti Tiger masih ternganga mereka tersekat dengan air liur masing-masing, yang terasa nyangkut mereka mengerjakan mata beberapa kali mencerna apa yang baru saja terjadi.
Renda terlihat sangat murka dan marah pada Bara, kesalahan Apa yang dilakukan sahabat mereka itu. Astaga ini tidak seperti biasanya karena di antara mereka baralah yang paling dekat dengan Rendra cara terkapar tidak berdaya di lantai matanya ngeblur tapi tidak sampai menggelap karena barang berusaha meraih kesadarannya jangan sampai ya, karena hari ini
Evans mendekat ke arah melangkah mendekat ke arah bara, untuk membantunya namun langkahnya terhenti.
"Jangan mendekat" Ucap Rendra.
"Saya sudah mandi" Ucap Arya yang tidak berani mengucapkan kata itu dengan suara keras, teriakan itu membuat nyali Evans menciut dia mundur beberapa langkah.
Rian terkekeh senang dengan apa yang terjadi di hadapannya, sudah lama ia tidak menyaksikan ini. Ia merasa jiwa mudanya kembali bergelora, Rian masih santai dengan kuaci di hadapan dan cemilan lainnya di atas meja.
Semua Hening semua anak-anak tiger tertunduk takut, tidak ada yang membuka suara takut dan ciut jika sudah melihat kemarahan Rendra. Rendra melipat kakinya dengan satu kaki di atas kaki yang lainnya, Jari tangannya mengetuk-ngetuk sandaran di sebelah. Rendra mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya sebuah timer pasir, rendra meletakan benda itu di atas meja sebelahnya.
Rendra tersenyum sinis, "Bara bangunlah Jika kamu bisa tapi sebelum waktunya berakhir. Atau kamu tidak akan lagi menjadi leader Tiger, Rendra mengatakan itu dengan penuh tekanan.
"Dimulai dari sekarang" Ucapnya, semua orang terbelalak dengan ucapan Rendra bagaimana ini. Bagaimana bara bisa bangun ketika dirinya sudah seperti itu, apalagi dengan waktu yang sangat singkat mereka semua harap-harap cemas.
"Bara lo harus bangun! teriak Rafhael dengan mata berair, tidak tega melihat sahabatnya sekarat.
"Bara please bangun napa!
"Bos Bara lo harus bangkit kasihan kita, kalau nggak punya leader kek lo"
Teman-teman Bara, anak-anak tiger semua berteriak menyemangati Bara. Agar bisa bangun Bara adalah leader yang di idam-idamkan orang di luar sana, walaupun kepemimpinan bara keras dan tegas. Tapi dirinya selalu ramah dan peduli sama anggota, yang membutuhkan bantuan menjadi teman bagi semua orang.
Sayup-sayup bara mendengar teriakan teman-temannya, kepalanya berdenyut nyeri telinganya berdengung Matanya juga buram. Ia coba untuk membukanya memfokuskan pandangannya, mata Bara menatap tajam Timur pasir yang ada di atas meja. Bara melirik tajam ke arah Rendra yang tersenyum di sinis..
"Kalau Ayah mukul ka bara terus nanti dia mati, terus janin yang ada di perut nggak punya ayah lagi. Masa belum lahir udah jadi anak yatim" Entah kenapa dari segi banyaknya kata-kata yang diucapkan orang-orang, Kenapa ucapan Mayira yang terngiang telinganya.
Sekuat tenaga bara mencoba bangun supaya berdiri tegak.
"Ayo Bara lo bisa, lengan bara gemetar tapi ia tidak menyerah. Keringat membasahi tubuh bara karena menahan sakit, tubuhnya gemetaran bisa dilihat dari rambut hingga kaki meneteskan peluh.
Usaha tidak menghianati hasil, dengan tertatih bara berhasil berdiri. Dengan tegap bersamaan pasir semuanya turun ke bawah.
Semuanya berseru riang sampai ada yang menangis.
"Ah demi apa sumpah gue deg-degan banget tadi" Gumam Arya, Rendra masih dengan posisi duduk yang sama. Tangannya saling bertaut jarinya bergerak-gerak ria, senyum Terukir di bibirnya yang pucat milik Rendra.
"Perjuangan yang bagus" ucap Rendra datar, Rendra menipiskan senyumnya.
"Saya memberikan tanggung jawab ke kamu Bara, Kenapa kamu mengecewakan Hah!...Saya menyuruh kamu jadi penolong bukan penghancur, apa saya mendirikan gang Tiger ini untuk menghancurkan para Gadis? Jawab Bara!..
"Bilang bara apa yang kurang memberikan apa sama kamu hah! Saya tidak pernah mengajari kamu hal serendah ini, kalian boleh brengsek tapi jangan menghancurkan perempuan.
____Tbc____