NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidurin

"Dim, terimakasih ya ... saya gak tau harus bayar pakai apa, ini seperti saya berhutang nyawa sama kamu, biar Tuhan yang membalas semuanya ya Dim."

"Pokoknya kamu fokus dengan kesehatan Kevin aja, kalau ada apa-apa bilang sama saya."

"Saya akan bekerja dengan baik di kantor Dim, saya siap lembur kapanpun bahkan di saat hari libur pun aku siap."

Dimas tersenyum mendengar penawaran yang di katakan oleh Tya, "Gak usah segitunya, saya ikhlas ngelakuin semua ini, gak usah ngerasa hutang Budi atau hutang nyawa ... Kalau hutang cinta boleh, Haha becanda ya Tya."

Tya hanya tersenyum kikuk, karena hatinya belum bisa santai memikirkan hal lain selain kesembuhan Kevin.

.

.

Pendonor darah yang berstatus sebagai OB di kantornya memenuhi persyaratan, dan bisa mendonorkan darahnya untuk Kevin.

Dimas memerintahkan Gisel, untuk menaikan langsung jabatan pria tersebut menjadi staff resepsionis dan memberikan sejumlah uang tunai.

Yang karyawan tersebut tau, donor darah itu untuk saudara Dimas, begitupula Gisel, dia hanya di perintahkan dan tidak di beritahu jelas, siapa yang membutuhkan donor darah tersebut, jika Gisel banyak bertanya tentu saja dia akan terkena imbasnya, karena Dimas tidak suka jika karyawannya terlalu menanyakan detail tentang masalah pribadinya.

***

Tya sangat bersyukur kondisi Kevin makin hari makin membaik. Hampir setiap hari sepulang kantor, Dimas selalu datang ke rumah sakit, mengantar makanan dan mengajak main Kevin dengan mainan yang selalu dia bawa saat menjenguk.

Ruang rawat Kevin pun sudah naik kelas, menggunakan dana pribadi, bukan lagi asuransi dari pemerintah, Dimas yang memaksa Tya untuk menerima semuanya.

Sore itu, Rini dan Tya menyaksikan Kevin di suapi makan oleh Dimas, Rini sangat kagum dengan cekatannya Dimas mengurus Kevin, padahal dia belum ada pengalaman atau mempunyai adik.

Lalu Rini mengajak Tya keluar ruangan, dengan alasan ingin ditemani ke kantin, meninggalkan Kevin dan juga Dimas berdua di dalam ruangan.

"Tya, kamu yakin pak Dimas melakukan ini tanpa embel-embel? Ibu sudah gak bisa hitung, berapa uang yang sudah dia keluarkan untuk pengobatan Kevin, dan dia tidak mau di anggap hutang sama sekali, ibu sebenarnya gak enak Tya."

"Sama Bu Tya juga ga enak sama semua bantuan Pak Dimas, tapi kan dia maksa banget, padahal Kevin gak apa-apa kok di rawat di kelas 3, yang penting dapat pengobatan."

"Tapi ibu rasa, dia suka sama kamu Tya."

"Mm ... Dia pernah bilang gitu Bu, Tapi Tya suruh fikir ulang ... Habis itu dia gak pernah bahas lagi, mungkin dia udah mutusin sesuatu untuk mencari wanita lain Bu."

"Kenapa kamu suruh dia berfikir ulang Tya? Apa karena kamu merasa tidak pantas karena status kamu sebagai seorang janda?"

"I-iya Bu, Pak Dimas layak dapet wanita yang lebih berbobot, paling tidak setara dengan dia."

Rini menghela nafasnya panjang, dia sangat tahu betul jika janda selalu di pandang sebelah mata oleh beberapa orang. "Baiklah, semua terserah kamu Tya, Ibu hanya bisa mendoakan."

***

3 hari kemudian, Kevin sudah di perbolehkan pulang, sudah sekitar seminggu lama nya Tya belum bisa masuk kantor, banyak yang peduli dan ingin menjenguk Kevin, tapi Tya terpaksa melarangnya karena Dimas selalu ada di samping Kevin, dia tidak mau karyawan lain tau jika anaknya sedekat itu dengan Dimas walaupun kenyataannya Tya dan Dimas tidak mempunyai hubungan khusus, masih sebatas bos dan karyawannya.

Sore pukul 15.00 pada hari Sabtu, Dimas sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah Tya, tangannya tak pernah kosong membawa sesuatu untuk di berikan pada Kevin, kali ini Dimas membawakan beberapa buku berwarna.

Tya dan Rini sudah memasak banyak menu, karena dia sudah tau Dimas akan datang sore ini.

Mereka makan sore bersama, setelah itu barulah Dimas bisa fokus pada Kevin untuk membacakan cerita pada buku yang dia bawakan.

Di saat Kevin sedang fokus sendiri, Tya mendekat pada Dimas untuk membicarakan sesuatu.

"Dim, Senin saya sudah mulai masuk, kira-kira saya harus beralasan apa ya, karena sudah tidak masuk satu Minggu ... Sedangkan saya belum mendapat bagian cuti tahunan karena masih berstatus karyawan baru."

"Jujur saja, bilang anak kamu sakit." Sahut Dimas dengan santai.

"Tapi ... ini terlalu lama, saya takut karyawan lain iri. Oh ya Dim ... Kamu bisa memotong gaji saya selama satu Minggu, jadi saya akan mengatakan itu jika ada karyawan yang menanyakan hal ini."

"Terserah kamu gimana baiknya." Dimas berbicara dengan Tya tapi matanya tetap fokus pada Kevin yang sedang melihat-lihat isi buku.

.

.

Hari sudah malam, Kevin sudah selesai minum obat ...anak itu sedikit mengantuk tapi memaksa untuk tetap sadar karena tidak mau menyudahi aktivitas bermain dengan bukunya dan juga Dimas.

Tya berusaha membujuk Kevin untuk tidur dan mengatakan Dimas tidak akan pulang malam ini, itu Tya lakukan agar Kevin percaya dan mau segera tidur.

"Bobo sama om ... " Rengek Kevin sambil menangis tersedu.

"Iya oke, oke ... Tapi sama mama dulu ya, Om nya sakit perut mah ke toilet dulu." Ucap Tya berbohong, karena jika sudah di atas kasur otomatis Kevin pasti akan tertidur tanpa mengingat Dimas lagi.

"Sini gendong, Om mau temenin jagoan Om bobo." Dimas menyodorkan kedua tangannya pada Kevin yang sedang di gendong oleh Tya.

Dengan cepat Kevin langsung menggerakkan badannya mendekat pada Dimas, wajah Tya sedikit kesal karena Kevin sudah banyak menyita waktu Dimas.

"Kevin, om nya cape dong, dia harus istirahat ... Kan ada mama disini!"

Bukannya diam karena sudah dimarahi Tya, Kevin malah mengeraskan tangisnya dalam pelukan Dimas.

"Bu, Dimas izin tidurin Kevin sebentar boleh?" Ucap Dimas pada Rini, dia sama sekali tidak berbicara pada Tya.

"Apa gak merepotkan?"

"Engga sama sekali Bu."

"Yasudah, ayo ibu antar." Rini mengantar Dimas masuk kedalam kamar Tya dan juga Kevin.

Dimas melihat Nuansa biru dan putih, dengan banyak hiasan mobil di setiap sudutnya.

Kasur Kevin terasa sangat nyaman ketika Dimas ikut merebahkan diri di atasnya, menepuk-nepuk pelan bokong Kevin, sekarang anak itu sudah lebih tenang dengan bantuan botol susu yang di genggamnya.

*Merk apa kasur ini? Kenapa nyaman seka*li rasanya. Batin Dimas.

.

.

Pukul 22.00, Dimas belum juga keluar sedangkan Bu Rini sudah tertidur di sofa dan Tya yang masih terjaga menunggu Dimas.

"Bu ... Bangun, ini udah jam 10 malam, apa sebaiknya Tya masuk untuk mengecek ke dalam, Kevin sudah tidur atau belum?" Kata Tya meminta izin pada ibunya.

"Iya cek sana, ibu udah gak kuat ngantuk banget nungguinnya." Rini kembali terlelap dengan posisi duduk bersandar.

Tya pun berjalan ke arah kamarnya dengan sangat perlahan ...

1
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!