Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESTA TUAN MUDA RAN TAO.
Sedangkan Siyue sendiri kini telah sampai di rumah tinggalnya. Saat dia masuk kedalam rumah, terlihat tiga sahabatnya sedang duduk duduk. Ketika mereka melihat Siyue, mereka langsung berdiri dan menghampirinya
" Yueyue....kau dari mana saja...?kami menunggumu sejak tadi dengan cemas..?!" seru Chan Sin .
"Benar Yueyue... kau darimana saja....?" tanya Ning Si.
"Maaf....aku tadi ketempat pangeran Luo Yi , sebab aku sudah berjanji pada Raja Gong Saocin untuk melihat penyakitnya...." jawab Siyue sambil tersenyum. Ketiganya bernafas lega saat mendengar ucapan Siyue .
"Syukurlah.. kami berfikir telah terjadi sesuatu padamu..." kata Chan Sin lagi.
"Maaf... aku tadi tidak mengajak kalian, sebab aku harus bertemu dengan Raja Gong Saocin dulu..." kata Siyue .
"Nggak masalah asalkan tidak terjadi apapun padamu..." jawab Ning Si.
"Kalian sudah makan...?" tanya Siyue.
"Belum Yueyue..." jawab Chan Sin.
"Kalau begitu ayo kita memasak makanan buat makan malam kita..." ajak Siyue.
Mereka pun berjalan masuk kedalam ruang dapur. Ning Si dan Siyue sibuk di dapur sedangkan Feng Xun dan Chan Sin membersihkan rumah . tak berapa lama tanpan menunggu hari menjadi malam, mereka ber empat terlihat sudah menikmati makanan mereka. Setelah makan mereka memilih untuk tinggal di dalam rumah untuk berkultivasi.
Haripun berlalu dengan cepat . tak terasa satu bulanpun terlewatkan sudah. Saat ini terlihat Siyue sedang keluar dari kantor guru Yun Jin. Saat tadi keluar dari ruang kelas, guru Yun Jin menyuruh Siyue untuk menemui dia di ruang kantornya . Dan saat di temui , ternyata Yun Jin hanya memberikan sebuah gingseng . Dia membawakan benda itu sebagai oleh- oleh saat dia bepergian . Setelah menerima bahan obat yang memang mahal itu, Siyue segera kembali ke rumah tinggalnya. Namun ketika sampai di sana, terlihat tempat itu berantakan, dan kedua temannya terlihat berwajah sedih sedang duduk di depan rumah.
"Ada apa ini...? Kenapa berantakan sekali...? dan wajah kalian terlihat sedih..? " tanya Siyue sambil menatap keduanya.
"Chan Sin tidak ada di rumah ...." jawab Ning Si dengan wajah sedih dan cemas .
"Apa maksudmu Ning....?" tanya Siyue heran.
"Kami tidak menemukan Chan Sin sejak tadi. dan rumah sudah berantakan saatbkami datang..." jawab Ning Si .
"Lo..
apakah Cham Sin tidak bersama kalian tadi saat pulang...?" tanya Site lagi.
"Tidak...
Dia pulang lebih dahulu... sedangkan kami msih harus ke perpustakaan ..." jawab Feng Xun .
"Lalu kemana dia....?" tanya Siyue heran.
"Kami juga tidak tahu Yueyue... Kami hanya menemukan ini di atas meja..." jawab Ning Si sambil memberikan selembar kertas pada Siyue . Dengan tanda tanya Siyue mengambil kertas itu dari tangan Ning Si. Dan saat membaca tulisan di dalam kertas. Berapa terkejutnya Siyue . ternyata di dalam surat itu tertulis kalimat.
Aku tunggu kau di rumah , datanglah sendiri , temanmu bersama kami....
Ran Tao.
Melihat tulisan itu, terlihat Siyue meremas kertas yang ada di genggamannya . wajahnya yang putih terlihat merah karena marah.
"ada apa Yueyue...?" tanya Ning Si heran melihat Siyue marah .
Mereka membawa Chan Sin ...". Jawab Siyue dingin .
"Merek...? merek siapa...?" tanya Ning Si lagi .
"Ran Tao...?" Jawab Siyue dingin penuh kemarahan .
"Apakah anak yang mengundang dirimu di pestanya...? Tanya Ning Si kembali.
"Hmm..." angguk Siyue .
"Aku pergi dulu.." ucap Siyue sambil melangkah pergi.
"Aku ikut Yueyue...." ucap Ning Di dan Feng Xun dengan cepat.
" Jangan ....mereka hanya menginginkan diriku saja..." jawab Siyue.
"Tapi ..."belum selesai Ning Si berkata, Siyue telah memotongnya.
"Aku pergi sendiri... mereka hanya menginginkan diriku, dan aku tak ingin kalian ikut celaka ...." ucap Siyue dingin.
"Tapi Yue..." ucap Ning Si cemas.
"Jangan cemas...aku bersama Tiger dan Xiao Tu..." jawab Siyue. Mendengar ucapan Siyue, Ning Si dan Feng Xun terdiam. Karena mereka tau, kekuatan mereka di bandingkan dengan ke dua hewan itu sangatlah jauh. melihat kedua sahabatnya terdiam, Siyue merasa lega . bukannya dia meremehkan mereka. tapi lebih baik pergi sendiri tanpa beban .
"Aku pergi...." ucap Siyue sambil berlari keluar rumah.
"Yueyue...hati- hati...". Seru Ning Si .
Akhirnya mereka hanya bisa mendoakan Siyue saat gadis itu pergi meninggalkan mereka berdua.
Siyue berjalan dengan cepat menuju rumah Ran Tao. Dia tahu siapa Ran Tao . Ran Tao adalah putra dari pangeran Song Qin dan Selirnya putri Yuran . Pangeran Song Qi adalah salah satu saudara Raja Gong Saocin. Itulah sebabnya tidak ada murid yang berani menolak keinginan Ran Tao , semua orang menghormatinya karena Dia merupakan Putra seorang pangeran yaitu Pangetan Song Qin, karena itu sifat Ran Tao agak sombong.
Siyue berjalan dengan kemarahan di dadanya. Terlihat Tiger dan Xiao Tu berada di kedua pundak Siyue. Saat Siyue sampai di rumah besar dan mewah milik keluarga Ran Tao, Dia melihat keadaan rumah cukup ramai. Karena hari ini merupakan hari yang tercantum dalam undangan yang di berikan gadis teman Ran Tao pada Siyue. Siyue melihat di pintu gerbang banyak penjaga yang sedang menjaga dan memeriksa para undangan satu persatu. Dengan wajah dingin dia masuk kedalam rumah mewah itu. Ketika sampai di pintu gerbang , dua penjaga menghentikan langkahnya. Dua penjaga itu menanyakan Undangan padanya.
"Aku di undang tuanmu sendiri.....tetapi aku lupa membawa undangannya...". jawab Siyue. Mendengar ucapan Siyue dan ketika mereka melihat penampilan Siyue yang sederhana, membuat mereka tertawa .
"Ha ha ha...jangan bohong anak muda... Dengan pakaian seperti itu kau mengaku mendapat undangan dari tuan Muda...? Ck.. Kau fikir aku bodoh...! " kata mereka kasar.
Melihat sikap mereka, Siyue berusaha bersabar .
"Biarkan aku masuk., agar kalian tidak mendapatkan masalah..." ucap Siyue dingin.
"Kau mengancam kami...Kau fikir kami takut...? Kau memang tampan anak muda... tapi jangan karena ketampananmu aku akan memperbolehkan kau masuk, kalau kau tidak membawa undangan itu. kami tidak bisa mengijinkanmu masuk anak muda..." jawab Penjaga itu dengan Nada menghina.
"Sekali kagi, biarkan aku masuk... Aku hanya ingin mengambil temanku dari sini..." ucap Siyue semakin dingin.
"Kau fikir kami gila dan bodoh serta takut padamu ha...!" teriak pria itu marah. Dengan kasar dia ingin mendorong tubuh Siyue. Namun sebelum tangannya mencapai tubuh Siyue, sebuah tamparan membuat dia terpelanting jatuh.
"Kalian yang memintaku berbuat kasar..." ucap Situe datar . Melihat sang teman jatuh, teman satunya segera memukul Siyue, namun lagi- lagi pengawal itu jatuh juga.
Melihat semua itu , para pengawal yang berdiri menjaga di pintu gerbang, semuanya mengepung Siyue . mereka segera mengeroyok Siyue. Namun mereka bukan tandingan Siyue . dengan mudah sekali Siyue melumpuhkan mereka.
Sedangkan Ran Tao senfiri sedang berbicara dengan para tamu di ruang pesta. Di sana juga ada gadis yang mengundang Siyue. Saat mereka sedang asyik berbicara, tiba- tiba seorang pengawal masuk dengan wajah ketakutan . dia segera mendekati Ran Tao .
"Tuan muda maaf hamba mengganggu..." ucapnya dengan wajah cemas.
"Ada apa ini.. kau berani datang mengganggu kami...!" seru Ran Tao dengan marah.
"Maaf tuan Muda ....di depan ada seorang pria mudah sedang mengamuk, dia mau masuk kedalam ruang pesta tanpa membawa undangan. Dan dia berkata kalau dia kesini akan menjemput temannya..." kata Pengawal itu dengan gemetar ketakutan .
"Seorang pria muda..." tanya Ran Tao.
"Benar Tuan Muda..." jawab penjaga itu . Mendengar ucapan penjaganya, terlihat senyuman di bibirnya.
"kak....apakah Dia Siyue...?" tanya gadis yang ada di sebelahnya , Dia sejak tadi mendengarkan percakapan Ran Tao dengan pengawalnya. .
"Pasti itu dia...Dengan siapa dia datang...?" tanya Ran Tao datar .
"Dia datang Sendiri tuan Muda..." jawab sang penjaga.
"Berapa penjaga yang menghadapi dia...?" tanya Ran Tao lagi .
"Semua yang Mulia... Namun kami tidak bisa mengalahkannya..." jawab sang Penjaga.
"Apaaa...semua penjaga...? Dan kalian tidak bisa mengalahkan dia...?" tanya Ran Tao dengan wajah kaget.
"Benar tuan Muda.." jawab sang penjaga dengan perasaan takut .
"G****k... Mengalahkan seorang pria mudah sendirian kalian sudah tidak mampu, ayo kita pergi kesana....." kata Ran Tao dengan Wajah kesal.
Mereka segera berjalan keluar ruang Pesta . namun sebelum mereka keluar, terlihat Siyue sudah berada di depan pintu.
"Ternyata kau disini....sekarang kembalikan sahabatku Ran Tao...." kata -kata Siyue yang dingin dan sinis membuat semua orang yang ada di ruangan itu kaget.
"Berani sekali gadis itu berkata- kata kasar pada tuan muda Ran Tao .
"Tutup mulutmu anak bodoh...! Seenaknya saja kau bicara...kau tahu sedang berhadapan dengan siapa...!?" teriak Gadis itu marah.
"Aku tidak ingin berbicara dengan seorang pembantu sepertimu, aku sedang berbicara dengan majikanmu..." ucap Siyue menghina . tentu saja Gadis itu marah saat mendengar ucapan Siyue, apalagi ini di depan umum.
"Brengsek...kauuu....!" teriaknya marah .
"Kenapa ...? Kau marah...? Kalau kau marah dan tak suka, maka hadapilah aku, kau berani kan...?Ayo kita mainkan satu atau dua jurus saja..." kata Siyue dengan tenang .
Merasa mendapat hinaan dari murid baru, gadis itu segera maju
" Kau fikir aku takut... dasar pria brengsek... kalau begitu, ayo kita bermain di luar..akan aku habisi kau...!" teriaknya marah.
"Siapa takut...dan kau tuan Muda...keluarkan sahabatku dari sekapanmu..." ucapnya dingin. Dia segera keluar ruangan mengikuti Gadis itu.
"Han Xin..tunggu...!" seru Ran Tao marah. Namun gadis itu sudah berlari keluar ruangan .
"Dasar gadis bodoh...aku tidak ingin Siyue terluka...aku melakukan ini untuk Putra Mahkota yang aakan datang kemari...dasar wanita perusak rencana..." umpat tuan Muda Ran Tao. Ran Tao melakukan itu karena dia melihat Putra mahkota ingin berbicara dengan pria muda dan tampan itu, Kemungkinan besar Putra mahkota menginginkan Siyue sebagai pengawalnya. Namun Pria itu terlihat nenghindari Putra Mahkota . Akhirnya dengan terpaksa dia mengikuti kedua orang itu pergi keluar. Di halaman samping memang ada tempat untuk latihan.
Ketika sampai di sana , terlihat mereka sudah berkelahi . dan Tuan muda Ran Tao bisa melihat kalau Han Xin tidak sebanding dengan Siyue . dan dalam beberapa jurus saja dia telah jatuh dan muntah darah.
"Xin'er.....!" tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah belakang mereka. Terlihat seorang pria tinggi dan gagah berlari ke arah Han Xin.
"Xin'er...kau tidak apa- apa..?" tanya Pria itu sambil memeluk sang adik dengan wajah cemas .
"Kak Yoyo....tolong Han Xin...Dia , Dia telah memukulku, Dia melukaiku kak..." ucap Han Xin pada sang Kakak .
Dia Han Yo kakak dari Han Sin, Putra dari saudagar kaya Han Morou . sahabat dari Pangeran Song Qin.
Mendengar ucapan dari sang adik, Han Yo menatap Siyue dengan tatapan tajam.
"Kau berani melukai adikku...?" ucapnya dingin .
"Ck...dia sendiri yang minta di pukul, kenapa sekarang menyalahkan aku...?" ucap Siyue tenang .
"Kauuu... ! Dasar laki- laki brengsek, Kalau kau berani hadapi aku . jangan hanya berani pada seorang gadis ..!" teriaknya marah.
"Oh ya..Baiklah kalau itu maumu..." ucap Siyue dengan nada sinis. Mendengar ucapan Siyue, semua orang kaget. Karena semua orang tahu kalau Han Yo sebentar lagi akan menjadi seorang prajurid muda. Han Yo seangkatan dengan Ran Tao ataupun Putra Mahkota.
"Jangan takut Yueyue...dia masih berada di rana Alam Kaisar pertama. ..."ucap Xiao Tu o pelan . Di dalam ilmu beladiri , terdiri dari beberapa tingkatan yaitu tingkat Alam
- Dasar yang terdiri dari sembilan tingkatan .
- Tengah terdiri dari sembilan tingkatan juga
- Kaisar terdiri dari sembilan tingkatan . dan
- Inti terdiri dari delapan tingkatan lalu alam
-Puncak terdiri dari tuju tingkatan Dan terakhir Alam Roh yang terdiri dari lima tingkatan. Sedangkan seorang maha kuat ada di Alan Roh emas(tingkatan yang paling tinggi). Namun orang yang berada di alam Roh emas , hampir- hampir tidak ada. Karena kekuatan dari manusia yang sudah berada di alam Roh emas hampir di katakan manusia setengah dewa. Kekuatan yang mustahil ada .
Mendengarkan ucapan dari Xiao Tu, Siyue tersenyum. Sebab dia sekarang baru saja naik kelevel tuju Alam Kaisar .
"Tunggu, tunggu Han Yo....ini hanya kesalah pahaman saja....kita bisa berbicara dengan tenang... " ucap Ran Tao dengan wajah cemas .
"Tidak Tuan Muda Ran Tao... Dia telah melukai Xin'er....jadi dia harus menanggung akibatnya..." jawabnya datar. Dia segera berdiri dan berjalan naik ke tempat latihan. Dia berdiri di depan Siyue .
Melihat semua itu tuan Muda Ran Tao semakin cemas. Sebab dia tahu kekuatan Dari Han Yo. Sedangkan kekuatan Siyue tidak terlihat. Dia tidak bsa melihat kekuatan Siyie, karena Siyue memakai cincin giok putihnya . Cincin giok Putih Siyue selain menyamarkan jati dirinya, Cincin itu juga menyembunyikan kekuatannya . Karena itu tuan Muda Ran Tao berfikir Siyue tidak memiliki kekuatan , bukan hanya Tuan Muda Ran Tao saja. namun semua orang yang ada di sana .
"Siapa takut...baik ayo kita bertarung..." jawab Siyue .
"Kau terlalu sombong dan angkuh kau tidak tahu tingginya gunung..." kata Han Yo dengan wajah marah .
"Oh ya...? Lalu bagaimana denganmu...tanpa menyelidiki siapa yang salah , kau malah ingin menyerang diriku...". ejek Siyue .
"Apakah kau takut...? Kalau begitu mintalah maaf pada adikku dengan bersujud mencium kaki Xin'er..." ucapnya dengan hinaan.
"Ha ha ha...Siyue pantang minta maaf kalau bukan kesalahan yang dia perbuat..." jawab Siyue.
"Kalau begitu aku akan membantu orang tuamu untuk mendidikmu., karena mereka
bodoh dalam mendidikmu..." ucap Han Yo datar. Tanpa di sadari oleh Han Yo, Dia telah menikam titik paling sensitif Siyue. Sejak jaman modern, sampai jaman Kuno ini, Dia paling merasa tersakiti jika Ada seseorang menghina keluarganya . apalagi menyangkut nama orang tua .
"Kau berani menghina Keluargaku...?" ucapnya dengan nada marah. Terlihat seberkas kebencian terlibat di mata indahnya.
"Bagus....sekarang aku tak akan segan lagi menerima pelajaran darimu , tapi ingat jika kau kalah , kau dan adik kesayanganmu harus bersujud di depanku, INGAT ITU ...dan kau tuan Muda Ran Tao dan semua orang yang ada di sini , sebagai saksi perjanjian ini .ingat itu .." ucap Siyue dingin .
"Baik...tapi kalau kau sampai kalah, selain meminta maaf sambil mencium kaki kami, kau juga harus keluar dari perguruan...!" Kata Han Yo sinis. Mendengar permintaan yang semakin melonjak, Siyue terlihat tersenyum sinis .
"Baik kalau itu maumu...." ucap Siyue tenang .
"Tunggu...apa- apaan kau ini Han Yo.. Kenapa kau tidak tahu malu... Kau meminta dia keluar dari perguruan, sedangkan semua ini salah adikmu sendiri...!" teriak tuan Muda Ran Tao . "
Tidak usah khawatir tuan muda...bersiaplah untuk melepaskan sahabatku .
Jika aku sudah selesai dan kau belum melepaskan sahabatku, maka kaulah selanjutnya..." ucap Siyue datar.
"Sombong....trimalah pukulanku ini....!" teriak Han Yo dengan marah ketika mendengar ucapan Siyue yang meremehkan. Dengan gerakan ringan Siyue menghindar dari serangan Han Yo. Namun karena dia sudah marah karena ucapan Han Yo, Siyue segera membalas pukulan Han Yo dengan cepat.
Pada jurus pertama Han Yo bisa menghindar. Namun pada jurus selanjutnya, hantaman tangan Siyue mengenai perutnya dan pukulan ketiga langsung mengenai dadanya. Hingga dia jatuh dari tempat latihan dan memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya . Semua orang bagai tak percaya melihat kejadian itu. Putra Tuan Han Morou yang sudah berada di rana alam Kaisar pertama dengan mudah di kalahkan oleh seorang pemuda yang tidak terlihat kekuatannya dan lebih muda darinya. Mereka hanya bisa menatap tak percaya.
"Ais... Hanya segitu saja kekuatanmu tuan besar Han Yo...!" seru Siyue dari atas tempat latihan.
"Ka..kauuuu..!" seru Han Yo marah, dia taknpercaya kalau dia bisa di jatuhkan. Dengan susah payah , Dis berusaha untuk berdiri. Namun dia terjatuh lagi.
"Ck...kalau memang sudah nggak kuat ya sudah nyerah saja...dan sekarang kau lakukan apa yang menjadi perjanjian kita.." ucapan Siyue membuat semua orang terdiam,
"Yoo... ada apa denganmu...!" teriak seseorang dari arah pintu . Mereka serempak menatap kearah suara . Dan terlihat beberapa orang datang kearah mereka. Dan di antara mereka, terlihat Putra Mahkota , Pangeran kedua, pangeran Luo Yi serta pangeran Ketiga datang bersama beberapa pria dan wanita paruh baya serta beberapa pengawal. Melihat kedatangan Putra Mahkota dan beberapa Pangeran, mereka segera memberikan salam .
"Salam sejahtera dan panjang umur untuk putra Mahkota dan Para pangeran,...." ucap mereka serempak tak terkecusli Siyue .
Siyue sudah melompah turun dari tempat latihan .
"Bangunlah...Ada apa ini. Kenapa Siyue bertarung dengan Han Yo...?" tanya putra Mahkota . Ternyata mereka sempat melihat pertarungan itu .sedangkan Pangeran Luo Yi langsung mendekati Siyue .
"Kau tidak kenapa- napa Yue'er....?" ucap Pangeran Luo Yi penuh perhatian, Dia menatap Siyue dari atas sampai bawa sambil berputar . sikap Pangeran Luo Membuat ketiga kakaknya heran .
"Tidak kak... Ada apa kakak kemari...?" tanya Siyue heran .
"Kami menghadiri ulangtahun Putra Paman Song Qin, Lalu kenapa kau juga ada di sini...? Apakah kau mendapat undangan dari Ran Tao juga..?" tanya Pangeran Luo Yi yang berdiri di dekat Siyue.
Dia tak perduli lagi pada yang lainnya. Terlihat wajah Putra Mahkota memerah menahan kemarahan. Bagaimana tidak, gadis yang terlihat cuek kepadanya, kini malah enak - enakan berbicara dengan sang Adik dengan begitu akrab . Sedangkan Pangeran Kedua dan Ketiga sangat heran pada Pangeran Luo Yi. Mereka heran, kenapa Pangeran Yang terkenal dingin dengan semua orang itu, kini begitu dekat dengan Pria mda yang belum pernah pangeran Luo Yi temui .
"Tidak....aku kemari karena sahabatku Chan Sin di culik oleh saudara sepupumu itu...." jawab Siyue kesal.
"Oo...Benarkah...? Lalu kenapa kau tadi kami lihat sedang bertarung dengan pria itu...?" tanya Pangeran Luo Yi lagi.
"Dia membela adiknya yang salah. Dan menghina Kakek Si..." jawab Siyue dengan wajah kesal. Mendengar ucapan Siyue, Pria paruh baya yang sedang menatap Siyue dengan marah, sekarang menatap Han Yo.
"Apa benar tang di katakan pria itu Yo'er....?" ucapnya dengan nada marah.
"Aku melakukan itu karena Xin'er terluka Ayah..." jawab Pria itu.
"Dan Kau tidak menyelidiki masalahnya lebih dahulu...?" kata sang Ayah. Han Yo terdiam mendengar ucapan sang Ayah.
"Ternyata dia tuan Han Morou saudagar kaya teman Pangeran Song Qin. .." batin Siyue.
"Jadi kau sekarang sudah tahu kesalahanmu apa...?" ucap tuan Han Morou dengan tegas .
"Iya Ayah... aku minta maaf, aku bersalah..." ucapnya sambil menunduk .
"Jangan Minta maaf pada Ayah...tapi mintalah maaf pada pemuda itu..." jawab Tuan Morou datar. bagaimana mungkin dia membela sang putra yang Jelas- jelas memang bersalah apalagi di hadapan Putra Mahkota dan beberapa pangeran . Terlihat keengganan di wajah Han Yo. dia segera melaksanakan apa yang menjadi taruhannya tadi. . namun saat dia akan duduk di depan Siyue untuk melakukan hormat sesuai keinginan Siyue tadi . Tiba- tiba terdengar suara menahannya. '
"Nggak usah..kau tidak perlu melakukan itu..aku bukan orang yang gila hormat, namun aku sudah tahu sikapmu yang sebenarnya. . kau orang yang tidak tulus melaksanakan janjimu, . lebih baik aku segera pergi, temanku juga sudah ada di sini. Chan Sin, Ayo kita pergi..." ucap Siyue sambil menarik tangan Chan Sin.
"Tunggu Yueyue...!" terdengar suara serempak Putra Mahkota dan Pangeran Luo Yi bersamaan.
"Ada apa Kak...?" tanya Siyue pada Luo Yi.
"Aku ikut denganmu..." jawab Pangeran Luo Yi dengan tenang .
"Tapi kak...!" tanya Siyue bingung .
"Putra Mahkota dan kakak kedua dan ketiga... aku ikut Yueyue, tolong sampaikan pada ibunda kalau aku ada ditempat Yue'er...ayo Yue..." ucapnya dengan wajah gembira. dia segera menyeret Siyue keluar dari halaman Pangeran Song Qin .
"Yi'er...Siyue kalian mau kemana...!" seru Putra Mahkota saat melihat Siyue dan Pangeran Luo Yi pergi .
"Aku akan ikut Siyue pergi ke perguruan kak...!" teriak Pangeran Luo Yi sambil berlari mengikuti Siyue . Mereka yang melihat sikap pangeran Luo Yi dan Putra Mahkota yang aneh hanya bisa ternganga heran. Hanya Pangeran kedualah yang merasakan kecurigaan terhadap sikap Putra Mahkota dan Pangeran Luo Yi .
Sampai sini dulu ya...aku lanjut besok lagi.
jangan lupa like. vote dan komennya aku tunggu.
Bersambung .
sampai penasaran
kenapa belum keluar
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus
semangat yah thor