Setelah malam naas penjebakan yang dilakukan oleh Adik tirinya, Kinanti dinyatakan hamil. Namun dirinya tak mengetahui siapa ayah dari bayi yang dikandungnya.
Kinanti di usir dari rumah, karena dianggap sebagai aib untuk keluarganya. Susah payah dia berusaha untuk mempertahankan anak tersebut. Hingga akhirnya anak itu lahir, tanpa seorang ayah.
Kinanti melahirkan anak kembar, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kehadiran anak tersebut mampu mengubah hidupnya. Kedua anaknya tumbuh menjadi anak yang genius, melebihi kecerdasan anak usianya.
Mampukah takdir mempertemukan dirinya dengan laki-laki yang menghamilinya? Akankah kedua anak geniusnya mampu menyatukan kedua orang tuanya? Ikuti kisahnya dalam karya "Anak Genius : Benih Yang Kau Tinggalkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Wanita Itu
"Sh*it! Mengapa aku menjadi teringat terus kenangan bersamanya? Padahal aku tak pernah kenal siapa wanita itu. Bahkan selama ini aku tak pernah mengingatnya lagi. Mengapa memori lima tahun lalu justru mengingatkan aku lagi," ucap Gio. Dia tampak mengacak-acak rambutnya, tampak stres.
Gio juga melempar bantal, guling, dan selimut di kasurnya ke sembarang arah. Meluapkan perasaannya. Setelah sekian lama, kini dirinya merasa terusik.
"Apa mungkin wanita itu hamil? Tapi masa iya, baru sekali tembakan saja dia bisa hamil. Apa aku harus mencarinya?"
"Bodoh kamu Gio, bagaimana bisa kau mencarinya. Kau tak memiliki data apapun. Bahkan kau tak ingat wajah wanita itu. Apa sebaiknya aku bertanya sama David tentang wanita itu?"
Daripada dirinya tak bisa tidur, Gio akhirnya memutuskan untuk menemui David di apartemennya. Dia ingin menanyakan kejadian lima tahun lalu. Gio langsung memakai hoodienya, tanpa berganti pakaian lagi.
Dia bergegas untuk pergi ke apartemen temannya. Dia yakin David pasti tahu. Gio berniat mencari tahu tentang wanita itu. Kini dirinya baru sampai di apartemen David. Dia langsung menekan bel berkali-kali, agar temannya segera membuka pintu.
"Woy, santai dong. Gue kira siapa, eh taunya lo. Tumben lo datang ke apartemen gue, mimpi apa lo?" cerocos David.
Gio tampak kesal, saat seorang wanita keluar dari kamar David dengan menggunakan lingerie.
"Sayang, siapa yang datang? Ayo lanjut lagi, aku sudah tak tahan," rayu seorang wanita yang bernama Renata, wanita itu bergelayut manja kepada David. Bukannya nap*su, entah mengapa Gio justru merasa jijik. Bahkan barangnya mati suri untuk wanita lain. Sedangkan kala mengingatnya wanita itu, miliknya justru menegang.
"Santai dong Bro, biasa saja dong lihatnya. Sorry Bro, gue lanjut dulu ya. Nanggung tadi. Lo santai dulu deh, kalau mau minum ambil saja sendiri," ucap David. Membuat hati Gio semakin memanas.
"Tahan Gi, lo harus tahan emosi lo demi informasi wanita itu," Gio tampak bermonolog sendiri sambil mengelus dadanya untuk sabar.
"Dasar teman tak ada akhlak. Bikin susah saja, sekarang dia enak-enakan di kamar. Ampun deh, merusak telinga gue saja," Mulut Gio terus saja mengumpat temannya.
Hingga akhirnya dia memilih merebahkan tubuhnya di sofa, perlahan matanya meredup hingga akhirnya dia tertidur pulas. Desa*han keduanya justru seperti alunan musik mengiringi dia tidur. Tak membutuhkan waktu lama, dia sudah mendengkur pelan.
David baru saja selesai bercinta. Dirinya terkejut saat keluar kamar dan melihat temannya tertidur pulas.
"Bisa-bisanya ini anak malah tidur. Laki-laki normal pasti akan merasa hor*ni mendengar gituan. Lah ini dia malah tidur nyenyak. Benar-benar enggak normal ini anak. Dikira alunan musik pengantar dia tidur kali ya," cerocos David.
"Sayang, kamu tidur saja ya! Kasihan teman aku. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia katakan kepadaku," ucap David dan Renata tampak menganggukkan kepalanya. Setelah dirinya minum, dia memutuskan untuk masuk ke kamar lagi.
"Woy, bangun lo! Enak-enakan tidur lo." David membangunkan Gio dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Hingga akhirnya Gio terpaksa bangun dan langsung membuka matanya.
"Si*alan lo! Senang banget hidup lo bikin gue kesal," ucap Gio ketus. Padahal dirinya saat itu sedang tidur nyenyak.
Bukannya meminta maaf, David justru tertawa terbahak-bahak. Menertawakan Gio. Hingga akhirnya Gio melayangkan tonjokan di bahu temannya.
"Asli gue ini bingung sama lo, lo kok kuat banget nahan nap*su lo. Apa jangan-jangan lo ada kelainan? Bahkan Sisil, wanita lo!yang waktu itu sudah gue bayar, bilang kalau lo tak ada di kamar waktu itu," ungkap David membuat Gio melongo.
"Lah, jadi wanita itu siapa dong?" Gio bermonolog pelan, tetapi masih bisa terdengar David.
"Wanita mana yang lo maksud?" tanya David serius.
Gio menceritakan kalau dirinya waktu itu melakukan one night dengan seorang wanita. Wanita itu masih perawan, dan dia yang merenggut keperawanan wanita itu. Keesokan paginya dia bangun lebih dulu dan langsung meninggalkan wanita itu, saat wanita masih tertidur pulas.
"Wah parah lo, kasihan banget wanita itu. Lo masih ingat tidak wajah wanita itu?" ujar David.
"Masalahnya gue tak ingat. Asli gue dulu panik banget, gue takut dia minta tanggung jawab. Lo tahu 'kan, kalau gue belum mau terikat hubungan dengan wanita manapun. Semua ini salah lo, segala bikin rencana untuk menjebak gue. Kalau seperti ini gue 'kan yang bingung. Masalahnya gue dulu 'kan tak ingat, gue sampai keluar apa tidak. Mana enggak pakai kon*dom. Jadi stres deh gue sekarang," jelas Gio.
"Iya, sorry banget ya. Semoga saja wanita itu tak hamil anak lo. Atau kalau dia hamil, dia sudah menggugurkannya. Gue juga pakai acara lupa nanya sama lo, sewaktu Sisil cerita ke gue. Gue kira lo aman, makanya diam saja tak ngomong apa-apa. Pantas saja sudah merasakan enaknya perawan," ujar David tanpa filter.
"Tolong bantuin gue dong! Gue harus cari wanita itu sebelum gue nikah. Bisa-bisa nyokap gue terkena serangan jantung. Gue jadi merasa berdosa begini, mana itu cewek wajahnya seperti wanita baik-baik. Lo tahu tidak, percaya tidak percaya. Memang ini kenyataan. Tapi lo janji ya, jangan pernah bilang siapa-siapa. Semenjak kejadian itu, si Jordan mati suri. Anehnya tadi dia bangun, setelah sekian lama bobo ganteng. Padahal gue hanya mengingat saja. Bahkan saat lo berdua saut-sautan, gue justru malah ngantuk," ungkap Gio membuat David tertawa senang.
"Gue ada ide, coba lo besok datangi hotel tempat kejadian waktu itu. Lo masih ingat tidak kamar nomor berapa, tanggal berapa, pokoknya data untuk mereka bisa lacak lewat CCTV," ujar David dan Gio hanya menggelengkan kepalanya. Karena tak ada satupun yang dia ingin.
"Ya sudah kalau seperti ini. Mereka susah mencari datanya, apalagi kejadiannya sudah lama banget. Hanya keajaiban Tuhan saja yang akan mempertemukan lo dengannya," jelas David. Membuat Gio lesu.
Karena memang benar apa yang dikatakan temannya. Semua itu kesalahannya, yang pergi meninggalkan wanita itu begitu saja.
"Sudah Bro, tak perlu lo pikirkan. Lebih baik lo buka hati lo untuk wanita lain, berarti dia bukan jodoh lo. Sudah lima tahun juga. Mungkin saja wanita itu sudah dapat jodoh dan hidup bahagia dengan laki-laki lain. Berdoa saja, semoga kejadian malam itu tak meninggalkan benih lo di rahim wanita itu," ujar David dan Gio tampak menganggukkan kepalanya. Meskipun dirinya masih belum bisa melupakan wanita itu. Terlebih miliknya tak mau dengan wanita lain.