Pengantin Pengganti Tuan Bara
"Maura bangun!" teriak seseorang dari luar kamar gadis tersebut.
"Eeenggggguhhhh." lengkuh gadis tersebut yang mau tidak mau pun membuka matanya.
Dia langsung membuka pintu kamarnya yang dari tadi terus di ketuk oleh seseorang.
CEKLEK
BYUR
Baru saja Maura membuka pintu tersebut, namun sebuah siraman air langsung mengenai seluruh tubuhnya membuat Maura terkejut bukan main.
"Mama, mama kenapa kok siram Maura pakai air?" tanya Maura dengan terkejut, tubuhnya langsung terasa dingin karena dia sekarang ini hanya menggunakan piyama tidurnya yang pasti tipis.
"Masih tanya kamu kenapa?! Heh ini sudah pagi dan kamu masih tidur dengan nyenyak! Buruan bikin sarapan, sebentar lagi kakak sama papa kamu bakalan berangkat kerja jadi buruan kamu siapkan sarapannya." bentak sang mama.
Mama nya bernama Anggun Prasetyo, papa nya bernama Ilham Prasetyo, sedangkan kakaknya bernama angel putri Prasetyo.
Sedangkan gadis itu sendiri bernama Maura Anastasia Prasetyo, gadis berusia 22 tahun dengan wajah cantik naturalnya, banyak pria yang memuji kecantikannya, namun Maura tak serta merta terbang di atas awan. (Udah segitu aja perkenalannya ya.)
Namun dengan kecantikannya itu dan pujian dari banyak pria membuat Maura mendapatkan banyak kebencian dari orang sekitar nya, apa lagi dari keluarganya sendiri.
Sang kakak yang sangat iri kepadanya, bahkan selalu mem-bully Maura jika di sekolah atau di tempat lainnya jika sedang marah kepadanya.
Kembali ke kamar, dimana Maura akhirnya menuju ke dapur membuat sarapan untuk keluarganya, dia di rumah hanya seperti pembantu saja di suruh masak, bersih-bersih rumah bahkan berbelanja ke pasar.
Kamar gadis itu pun berada di belakang dekat dengan kamar pembantu, sedangkan sang kakak berada di lantai dua dengan kamar luasnya, namun Maura tidak pernah iri karena dia sangat mencintai keluarganya, bodoh memang tapi mau tidak mau Maura adalah anak mereka dan hubungan darah tidak pernah bisa di pisahkan sehingga Maura hanya diam saat dia diperlakukan beda dari pada sang kakak.
"Mbok maaf ya aku telat bangun." ucap Maura saat baru saja masuk ke dalam dapur dan melihat mbok Narti pembantu di rumah nya itu sudah siap di dapur.
"Non Maura, gak apa-apa kok, mbok malah yang tidak enak karena pekerjaan yang seharusnya mbok kerjain selalu saja non ambil." ucap mbok Narti.
Beliau merasa kasihan dengan gadis di depannya itu, sudah cantik, baik hati namun nasibnya tak secantik parasnya.
Gadis yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, seharusnya nona nya itu bisa kuliah karena kepintarannya, namun karena paksaan dari orang tuanya untuk bekerja akhirnya nona Maura tidak kuliah dan memilih bekerja saja.
"Non Maura mau masak apa?" tanya mbok Narti.
"Kayaknya nasi goreng sama telur ceplok aja deh mbok soalnya aku udah telat buat masuk kerjanya." ucap Maura dan di angguki oleh mbok Narti.
Mereka pun masak bersama dengan damainya, sesekali Maura juga bercerita sesuatu yang tidak penting untuk menghilangkan rasa sedihnya.
"Mbok ini sarapannya udah jadi, aku mau siap-siap dulu soalnya harus segera berangkat." pamit Maura dan di angguki oleh mbok Narti.
"Iya non, biar ini mbok yang siapin ke piring, nona Maura siap-siap saja dulu." ucap mbok Narti.
Setelah siap Maura langsung pergi dari rumahnya untuk menuju ke sebuah perusahaan yang sudah selama dua tahun ini Maura bekerja di sana.
"Maura!" teriak seseorang saat Maura baru saja akan masuk ke dalam.
"Eh Mela baru dateng nih, tumben banget." goda Maura.
Mela adalah teman dan rekan kerjanya di sini, mereka bekerja sebagai office girls di perusahaan besar ini.
SKY Grup dimana menaungi berbagai bidang, mulai dari ritel, kesehatan, produksi makanan, properti hingga tambang, lebih tepatnya perusahaan besarnya jadi SKY GRUP yang menaungi berbagai perusahaan di bidang-bidang tersebut dan ada anak-anak perusahaan yang menaungi lagi di berbagai sektor dan di sanalah Maura bekerja bersama dengan Mela rekannya di gedung utama.
"Iya seperti biasa deh datangnya, kamu tuh biasanya udah dateng kok tumben sekarang baru dateng?" tanya Mela yang dia tahu Maura adalah sosok pekerja yang selalu on time tidak pernah telat dan selalu datang paling awal.
"Aku tadi telat bangun jadi nya buru-buru berangkat deh hehehe." ucap Maura.
"Ya udah yuk masuk, nanti malah keburu bu indah lihat dan kita belum siap-siap bisa kena omel kita." ucap Mela dan di angguki oleh Maura.
"Ya udah yuk." balas Maura.
Mereka berdua pun langsung menuju ke ruangan mereka, bersiap-siap untuk bekerja.
Mereka memulai pekerjaan lebih pagi dari pada karyawan lainnya, jika karyawan kantor masuk jam delapan, maka untuk cleaning service masuk jam tujuh pagi, satu jam lebih awal dari karyawan kantor karena memang mereka harus membersihkan sisa-sisa kemarin malam siapa tahu ada sampah yang tertinggal, meski sebenarnya setiap sore sebelum pulang pasti akan di bersihkan dahulu setiap ruangan.
"Eh Ra kamu tahu gak kalau pak Brian itu akan segera pensiun loh." seru Mela di sela-sela mereka bersiap.
"Loh kok kamu tahu Mel? Terus kalau pak Brian pensiun terus siapa yang bakalan gantiin posisi presdir nya Mel?" tanya Maura yang memang tidak terlalu paham dengan struktur di atas walau dia sudah dua tahun bekerja.
"Yang aku denger denger sih bakalan di ganti sama anaknya yang ada di Amerika." ucap Mela.
"Kok kamu tahu aja sih Mel?" tanya Maura.
"Kamu kayak gak tahu aku aja Ra." ucap Mela dengan kekehan di akhir.
"Dasar kamu emang ya tukang gosip." ucap Maura, setelah itu mereka pun keluar dari ruang ganti kemudian mulai melakukan tugas mereka masing masing.
Maura akan membersihkan lantai delapan di mana di situ adalah tempat departemen pemasaran berada, di sana sudah ada beberapa karyawan yang dateng untuk kerja, karena departemen pemasaran adalah salah satu departemen tersibuk dalam perusahaan.
"Halo Maura, mau bersih-bersih ya?" ucap salah satu karyawan.
"Iya pak, pak Adit baru datang?" tanya Maura sebisa mungkin terlihat sopan karena bagaimana pun jabatan pak Adit lebih tinggi dari pada dirinya.
"Iya nih, semangat ya Maura." ucap pak Adit.
Dia adalah salah satu karyawan pemasaran yang dekat dengan Maura, umurnya yang tidak terlalu terpaut jauh membuat mereka cepat akrab dan mungkin karena pembawaan nya yang humble membuat Maura juga enak dan santai jika bicara dengan pak Adit.
Maura pun mulai membersihkan semua ruangan pemasaran, mulai dari tong sampah hingga lantai yang kotor semua dia bersihkan.
"Eh jadi orang tuh jangan kecentilan! mentang-mentang di perhatiin sama Adit sok kecantikan ya lo." ucap salah satu karyawan pemasaran yang memang dari awal tidak pernah suka dengan Maura.
Sama seperti angel sang kakak yang tidak pernah suka dengan nya, padahal Maura tidak pernah mencari masalah namun ada saja yang tidak suka dengannya.
"Maaf bu Nanda saya sama sekali tidak pernah menggoda pak Adit, saya hanya berbincang-bincang sebentar saja kok." ucap Maura.
"Alasan." ucap wanita itu kemudian pergi meninggalkan Maura yang hanya bisa mengelus dadanya.
.
.
Bersambung.....
AKHIRNYA AUTHOR KEMBALI LAGI DENGAN CERITA YANG MENARIK LAGI NIH!!! UDAH PADA NUNGGUIN GAK NIH CERITA TERBARU AUTHOR?? KALAU ADA KOMEN YAAAA😁😁
Sebelum lanjut jangan lupa beri dukungan author degan cari follow akun NovelToon author, favorit kan cerita ini, dan jangan lupa bintang lima nya yaa, vote, like dan komen semenarik mungkin, kritik dan saran di persilahkan selama masih dengan bahasa yang sopan yaaaa
YUKK DUKUNG TERUS BIAR SEMAKIN BERKEMBANG DAN BERLANJUT UNTUK CERITA KALI INI ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Siti Zulaiha
dianak tiri kan ya Maura tp nggak papa sakit dahulu senang kemudian 😉😉😉😉
2024-12-08
0
Siti Zulaiha
justru ini yang jadi nilai tambah kelak berkeluarga 😁😁😁😁
2024-12-08
0
Radiah Hassan
Maura.. Biar ssh dhlu akhir ny pasti senang..
2024-12-09
0